BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
B. Etiologi Persalinan
1. Teori kerenggangan
3. Teori oksitosin
mengakibatkan his.
3
4
Teori ini ditemukan pertama kali oleh Hipokrates. Bila nutrisi pada janin
C. Tanda-tanda persalinan
1. Tanda-tanda persalinan
besar
perdarahan sedikit.
b. Pengeluaran cairan
D. Klasifikasi
1. Persalinan Spontan
juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
2. Persalinan Buatan
bantuan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan
3. Persalinan Anjuran
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian pitocin dan
(Indrayani, 2016).
1. Power
Kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik
dan sempurna. Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus
a) His pendahuluan
terkoordinasi.
2. Faktor Passager
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang
meliputi sikap janin, letak, presentasi, bagian terbawah, dan dari dinding rahim.
3. Faktor passage
(Asrinah, 2010).
4. Posisi
letih hilang, memberi rasa nyaman dan melancarkan sirkulasi darah. Posisi
Kontraksi uterus lebih kuat dan lebih efisien untuk membantu penipisan dan
dilatasi serviks sehingga perslinan lebih cepat. Posisi tegak dapat mengurangi
bersalin yang tanpa di damping suami atau orang – orang yang dicintainya. Ini
a. Kala I
Proses pembukaan serviks sebagai akibat his dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1) Fase laten
Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali.
Dalam fase aktif ini frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara bertahap, biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi.
Kontraksi
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum/pada
vaginanya
3) Perineum menonjol
Kala tiga persalinan disebut juga sebagai kala uri atau kala pengeluaran
vagina
uterus
10
TFU akan naik, hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta ke
4. Persalinan kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan plasenta
lahir untuk memantau kondisi ibu. Harus diperiksa setiap 15 menit selama 1
b) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan atau
vaginanya.
c) Perineum menonjol.
menutupi pakaian.
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam.
larutan dekontaminasi.
partograf.
Meneran.
sesuai keinginannya.
mendokumentasikan.
mulai meneran.
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
meneran.
g) Menilai DJJ setiap lima menit. Jika bayi belum lahir atau
kontraksi.
terjadi
15
segera.
dalam 60 menit.
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
mengeringkan bayi.
bokong ibu.
dan bahan.
18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya kelapa
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
kepala lahir.
16
tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan
bersih.
secara spontan.
Lahir bahu
tangan
kaki.
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
Oksitosin
untuk menilai apakah ada janin kedua atau tidak supaya ibu
pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem
tersebut.
menghendakinya.
19
34) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu,
susu.
Mengeluarkan plasenta.
Plasenta
oksitosin 10 unit.
berikutnya.
tertinggal.
Mesase Uterus
i. Menilai Perdarahan
tempat khusus.
dengan baik.
kering.
Antonia uteri
tidak normal.
Bersih Aman
kering.
menyusui Dini.
24
melakukan antropometri.
Dokumentasi