Anda di halaman 1dari 73

Ujian Dinas

Kementerian Keuangan

Tugas, Fungsi, Struktur,


dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan
2021 Disusun oleh: Suradi
www.bppk.kemenkeu.go.id @BPPKKemenkeu

2021 9
@BPPKKemenkeu bppk.kemenkeu
www.Facebook.com/
Ujian Dinas Tk.I
2019

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 4

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... 4
B. DESKRIPSI SINGKAT DAN MATERI POKOK BAHAN AJAR .............................................. 5
C. INDIKATOR HASIL BELAJAR....................................................................................... 5
D. MANFAAT BAHAN AJAR ............................................................................................ 7

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN ...... 8

A. KEDUDUKAN............................................................................................................ 8
B. KELOMPOK KEMENTERIAN NEGARA .......................................................................... 8
C. TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA.............................................................. 9
D. SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA ....................................................... 11
E. TUGAS DAN FUNGSI UNSUR KEMENTERIAN NEGARA ................................................ 13
F. KETENTUAN ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN................................................ 20
G. TATA KERJA KEMENTERIAN .................................................................................... 27
H. CONTOH SOAL ...................................................................................................... 29

BAB III TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN ..... 30

A. DASAR HUKUM ...................................................................................................... 30


B. TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN........................................................ 31
C. VISI DAN MISI ........................................................................................................ 32
D. SUSUNAN ORGANISASI........................................................................................... 32
E. CONTOH SOAL ...................................................................................................... 35

BAB IV TUGAS, FUNGSI, VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI PADA KEMENTERIAN
KEUANGAN........................................................................................................................... 36

A. SEKRETARIAT JENDERAL........................................................................................ 36
B. DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN ....................................................................... 37
C. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK............................................................................... 39
D. DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI ................................................................. 41
E. DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN ............................................................ 42
F. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA........................................................... 44
G. DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN ................................................. 45
H. DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO............................. 46
I. INSPEKTORAT JENDERAL........................................................................................ 48 J.
BADAN KEBIJAKSANAAN FISKAL (BKF).................................................................... 49

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


2
Ujian Dinas Tk.I
2019

K. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN (BPPK)......................................... 51


L. STAF AHLI MENTERI KEUANGAN ............................................................................. 52
M. PUSAT SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI KEUANGAN ........................................... 54
N. PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN (PPPK) .................................................... 55
O. PUSAT ANALISIS DAN HARMONISASI KEBIJAKAN (PUSHAKA) ..................................... 56
P. CONTOH SOAL ...................................................................................................... 57

BAB V ORGANISIASI LAIN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG


DIAMANATKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN....................................... 59

A. LEMBAGA NATIONAL SINGLE WINDOW (LNSW) ....................................................... 59


B. SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK.......................................................................... 60
C. SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN ..................................................... 61
D. SEKRETARIAT KOMITE STABILITAS SISTEM KEUANGAN............................................. 62
E. SEKRETARIAT KOMITE NASIONAL EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH....................... 63
F. LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)................................................... 64
G. BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT .......................................... 64
H. BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP........................................................ 65
I. PUSAT INVESTASI PEMERINTAH .............................................................................. 66
J. LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA .................................................................... 67
K. LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL................................. 69
L. POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN.................................................................. 70
M. CONTOH SOAL ...................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 72

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


3
Ujian Dinas Tk.I
2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya kementerian atau lembaga membutuhkan
pegawai yang kompeten. Para pegawai inilah yang akan melaksanakan tugas dan fungsi
instansinya yang antara lain adalah melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan,
dan berfungi sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing pegawai telah diberikan
tanggung jawab yang merupakan bagian tanggung jawab organisasinya. Setiap pegawai
Kementerian Keuangan wajib memahami tugas dan fungsi Kementerian Keuangan secara
umum. Pemahaman tentang struktur dan fungsi meliputi pemahaman tentang tugas, fungsi,
visi, misi dan struktur organisasinya. Pemahaman ini penting agar seluruh pegawai memiliki
wawasan yang lebih luas tentang pengelolaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan. Pegawai yang bertugas pada eselon satu tertentu diharapkan memiliki
pemahaman yang lebih dalam tentang unit eselon satu tempat pegawai yang bersangkutan
bekerja.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015, Kementerian sebagai bagian
Pemerintahan Negara Republik Indonesia merupakan unsur pelaksana pemerintah, bertugas
melaksanakan sebagian tugas-tugas pemerintahan di bidang masing-masing, dipimpin oleh
seorang menteri negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Dalam organisasi Kementerian, terdapat Sekretariat Jenderal yang melakukan
pembinaan serta pelaksanaan tugas dan administrasi juga berperan sebagai unsur pembantu
Menteri dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan
Kementerian.
Direktorat Jenderal merupakan unsur pelaksana yang mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan Menteri.
Badan/Pusat merupakan pelaksana tugas-tugas tertentu yang karena sifatnya tidak
tercakup dalam tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal dan/atau Inspektorat Jenderal.
Adapun Inspektorat Jenderal melaksanakan tugas pengawasan fungsional dalam lingkungan
Kementerian terhadap pelaksanaan tugas semua unsur Kementerian agar dapat berjalan
sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.
Tugas-tugas Kementerian di daerah dilaksanakan oleh Instansi Vertikal yang dapat
berupa Kantor Wilayah Kementerian atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal. Kementerian
apabila diperlukan dapat pula membentuk Unit-unit Pelaksana Teknis untuk melaksanakan
tugas-tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


4
Ujian Dinas Tk.I
2019

Selain unit-unit organisasi yang sudah disebutkan tadi, Menteri dalam melaksanakan tugasnya
dapat juga dibantu oleh beberapa orang Staf Ahli untuk memberikan telaahan mengenai
masalah-masalah tertentu.
Bahan ajar ini terdiri dari lima Bab yaitu:
Bab I Berisi latar belakang, deskripsi singkat dan materi pokok bahan ajar, indikator hasil
belajar, dan manfaat bahan ajar.
Bab II Menyajikan organisasi kementerian secara umum yang mencakup kedudukan,
tugas, fungsi dan susunan organisasi kementerian.
Bab III Menyajikan tugas, fungsi, visi, misi dan susunan organisasi Kementerian
Keuangan.
Bab IV Menyajikan tugas, fungsi, visi, misi dan susunan organisasi tingkat Eselon I pada
lingkungan Kementerian Keuangan, pada staf Ahli Menteri, dan Pusat. Bab V Menyajikan
tugas dan fungsi organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan yang diamanatkan
oleh Peraturan Perundang-Undangan.
Dengan mengetahui gambaran umum organisasi kementerian Keuangan yang meliputi
kedudukan, tugas, fungsi, visi, misi dan susunan organisasi, pegawai Kementerian Keuangan
akan mudah memahami seluk beluk dan karakteristik organisasi Kementerian Keuangan
secara keseluruhan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas pekerjaan masing
masing.

B. Deskripsi Singkat dan Materi Pokok Bahan Ajar


Pada bahan ajar ini disajikan profil Kementerian Keuangan yang wajib dipahami
seluruh pegawai Kementerian Keuangan. Bahan ajar ini dibatasi hanya menyajikan profil
Kementerian Keuangan tingkat pusat yaitu tingkat Kementerian Keuangan, eselon satu dan
eselon dua. Profil yang disajikan pada bahan ajar ini meliputi tugas, fungsi, visi, misi, dan
struktur organsasinya.
Materi bahan ajar meliputi:
1. Kedudukan, tugas, fungsi dan organisasi kementerian
2. Tugas, fungsi, visi, misi, dan struktur organisasi Kementerian Keuangan 3. Tugas,
fungsi, visi, misi, dan struktur organisasi Unit eselon satu Kementerian Keuangan
4. Tugas dan fungsi organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan yang
diamanatkan oleh Peraturan Perundang-Undangan.

C. Indikator Hasil Belajar


Setelah mempelajari bahan ini, pembaca bahan ajar ini diharapkan mampu memahami
kedudukan, tugas, fungsi, susunan, dan tata kerja Kementerian secara umum, tugas, fungsi,

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


5
Ujian Dinas Tk.I
2019

visi, misi, dan susunan organisasi unit eselon satu di lingkungan Kementerian Keuangan,
serta tugas, fungsi, visi, misi dan struktur organisasi Pusat di lingkungan Kementerian
Keuangan.
Setelah mempelajari bahan ajar ini, pembaca diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kedudukan, tugas, dan fungsi kementerian.
2. Menjelaskankan tugas, fungsi, visi, misi, dan struktur organisasi Kementerian Keuangan. 3.
Menjelaskankan tugas, fungsi, visi, misi, dan struktur organisasi di lingkungan Kementerian
Keuangan yaitu:
a. Sekretariat Jenderal,
b. Direktorat Jenderal Anggaran,
c. Direktorat Jenderal Pajak,
d. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
e. Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
f. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
g. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,
h. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko,
i. Inspektorat Jenderal,
j. Badan Kebijakan Fiskal,
k. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK),
l. Staf Ahli Menteri Keuangan,
m.Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan,
n. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan; dan
o. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan.
4. Menjelaskankan tugas dan fungsi organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan
yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang-Undangan, yaitu:
a. Lembaga National Single Window
b. Sekretariat Pengadilan Pajak
c. Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan
d. Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan
e. Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
f. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
g. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
h. Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
i. Pusat Investasi Pemerintah
j. Lembaga Manajemen Aset Negara
k. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
l. Politeknik Keuangan Negara STAN

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


6
Ujian Dinas Tk.I
2019

D. Manfaat Bahan Ajar


Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Keuangan wajib memahami profil
Kementerian Keuangan. Pemahaman tersebut meliputi tugas, fungsi, visi, misi, struktur
organisasi Kementerian Keuangan tingkat kementerian sampai dengan unit organsiasi yang
langsung berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. Dengan pemahaman ini setiap
pegawai Kementerian Keuangan antara lain mengetahui hubungan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya dengan pencapaian visi dan misi Kementerian Keuangan ataupun eselon
satu tempatnya bekerja. Disamping itu setiap pegawai juga perlu memahami profil eselon satu
lainnya sebagai organisai yang melaksanakan fungsi fiskal dan pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan.
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
7
Ujian Dinas Tk.I
2019

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN

Dalam pasal 17 UUD 1945 diatur bahwa, Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dibantu menteri-menteri.
Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Sebagai tindak lanjut dari pembidangan dalam urusan-urusan pemerintahan tersebut maka dibentuklah
kementerian-kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian.

A. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara, Kementerian Negara
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

B. Kelompok Kementerian Negara


Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 tahun
2019 tentang Organisasi Kementerian Negara mengatur bahwa Kementerian Negara terdiri atas:

No. Kementerian Negara

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kementerian yang


Keamanan melaksanakan fungsi
sinkronisasi dan koordinasi
2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian urusan Kementerian, yang
selanjutnya dalam
3. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Peraturan Presiden ini
Manusia dan Kebudayaan
disebut Kementerian
4. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Koordinator.
Investasi

5. Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Kelompok III

6. Kementerian Dalam Negeri Kementerian yang


menangani urusan
pemerintahan yang
nomenklatur
7. Kementerian Luar Negeri kementeriannya secara
tegas disebutkan dalam
Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
yang selanjutnya dalam
8. Kementerian Pertahanan Peraturan Presiden ini
disebut Kementerian
Kelompok I

9. Kementerian Agama Kementerian yang


10. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menangani urusan
pemerintahan yang ruang
11. Kementerian Keuangan lingkupnya disebutkan
dalam
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


8
Ujian Dinas Tk.I
2019

No. Kementerian Negara

Teknologi

13. Kementerian Kesehatan

14. Kementerian Sosial

15. Kementerian Ketenagakerjaan

16. Kementerian Perindustrian

17. Kementerian Perdagangan

18. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

19. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

20. Kementerian Perhubungan

21. Kementerian Komunikasi dan Informatika

22. Kementerian Pertanian

23. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

24. Kementerian Kelautan dan Perikanan

25. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,


dan Transmigrasi

26. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional

27. Kementerian Perencanaan Pembangunan Kementerian yang


Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menangani urusan
pemerintahan dalam rangka
28. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan penajaman, koordinasi, dan
Reformasi Birokrasi sinkronisasi program
pemerintah, yang
29. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
30. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah selanjutnya dalam
Peraturan Presiden ini
31. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan disebut Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kelompok III.
32. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

33. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman


Modal

34. Kementerian Pemuda dan Olahraga

C. Tugas dan Fungsi Kementerian Negara


Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan maka
Presiden menganggap perlu untuk mengatur mengenai tugas, susunan organisasi, dan tata
kerja dari kementerian-kementerian yang berada di bawahnya. Peraturan dimaksud ditetapkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara.
Kementerian Koordinator mempunyai tugas menyelenggarakan koordinaso,
sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidangnya untuk memberikan dukungan, pelaksanaan inisiatif, dan pengendalian kebijakan
berdasarkan agenda pembangunan nasional dan penugasan Presiden.
Kementerian Kelompok I, Kementerian Kelompok II dan Kementerian Kelompok III
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


9
Ujian Dinas Tk.I
2019

Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara disesuaikan dengan peran


kementerian dalam pelaksanaan agenda pembangunan nasional.
Fungsi Kementerian Negara adalah sebagai berikut:
1. Kementerian Koordinator
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan,dan pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidangnya;
b. pengelolaan dan penanganan isu di bidangnya;
c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator; d. pengawalan
program prioritas nasional dankebijakan lain yang telah diputuskan oleh Presiden dalam
Sidang Kabinet;
e. penyelesaian permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau disepakati antar
Kementerian/Lembaga dan memastikan terlaksananya keputusan dimaksud; f. pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; dan g. pengawasan atas
pelaksanaan fungsi di bidangnya.
2. Kementerian Kelompok I
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan
d. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
3. Kementerian Kelompok II
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di
daerah; dan
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
4. Kementerian Kelompok III
a. perumusan dan penetapan kebijakan dibidangnya;
b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya; c. pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; dan d. pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian


Kelompok I dan Kementerian Kelompok II juga menyelenggarakan fungsi: 1. koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian; dan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


10
Ujian Dinas Tk.I
2019

2. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di


lingkungan Kementerian.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana di atas, Kementerian Kelompok III juga
menyelenggarakan fungsi koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian.

D. Susunan Organisasi Kementerian Negara


Susunan Organisasi Kementerian Negara adalah sebagai berikut:
1. Kementerian Koordinator
a. unsur pemimpin;
Unsur pemimpin yaitu Menteri Koordinator.
b. unsur pembantu pemimpin;
Unsur pembantu pemimpin adalah Sekretariat Kementerian Koordinator. Sekretariat
Kementerian Koordinator berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Koordinator dan dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Koordinator.
c. unsur pelaksana;
Unsur pelaksana yaitu deputi. Deputi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Koordinator. Deputi dipimpin oleh Deputi.
d. unsur pengawas.
Unsur pengawas yaitu Inspektorat. Inspektorat berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Koordinator melalui Sekretaris Kementerian Koordinator.
Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
2. Kementerian Kelompok I
a. unsur pemimpin;
Unsur pemimpin yaitu Menteri. Dalam melaksanakan tugas, Menteri tertentu dapat
dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden.
b. unsur pembantu pemimpin;
Unsur pembantu pemimpin yaitu Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal dipimpin
oleh Sekretaris Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. c. unsur
pelaksana;
Unsur pelaksana yaitu Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur
Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
d. unsur pengawas;
Unsur pengawas yaitu Inspektorat Jenderal. Inspektorat Jenderal berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur
Jenderal.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


11
Ujian Dinas Tk.I
2019

e. unsur pendukung;
Unsur pendukung yaitu Badan dan/atau Pusat. Badan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri dan dipimpin oleh Kepala Badan. Pusat berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dan
dipimpin oleh Kepala Pusat.
f. unsur pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Unsur pelaksana tugas pokok di daerah adalah instansi vertikal yang ditetapkan
dengan Peraturan Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.
3. Kementerian Kelompok II
a. unsur pemimpin;
Unsur pemimpin yaitu Menteri yang mempunyai tugas memimpin Kementerian. Dalam
melaksanakan tugas, Menteri tertentu dapat dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan
penunjukan Presiden.
b. unsur pembantu pemimpin;
Unsur pembantu pemimpin yaitu Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal dipimpin
oleh Sekretaris Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. c. unsur
pelaksana;
Unsur pelaksana yaitu Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur
Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri..
d. unsur pengawas;
Unsur pengawas yaitu Inspektorat Jenderal. Inspektorat Jenderal berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur
Jenderal..
e. unsur pendukung
Unsur pendukung yaitu Badan dan/atau Pusat. Badan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri dan dipimpin oleh Kepala Badan. Pusat berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dan
dipimpin oleh Kepala Pusat.
4. Kementerian Kelompok III
a. unsur pemimpin;
Unsur pemimpin yaitu Menteri mempunyai tugas memimpin
Kementerian. b. unsur pembantu pemimpin;
Unsur pembantu pemimpin adalah Sekretariat Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
c. unsur pelaksana;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


12
Ujian Dinas Tk.I
2019

Unsur pelaksana yaitu Deputi yang menyelenggarakan perumusan kebijakan serta


koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidangnya.
d. unsur pengawas.
Unsur pengawas yaitu Inspektorat. Inspektorat berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian. Inspektorat dipimpin oleh
Inspektur.
Dalam melaksanakan tugasnya, menteri dapat dibantu oleh Wakil Menteri yang
merupakan satu kesatuan dari Unsur Pemimpin Kementerian, Staf Ahli yang bertanggung
jawab kepada Menteri atau Menteri Koordinator dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal
atau Sekretaris Kementerian atau Sekretaris Kementerian Koordinator, dan Staf Khusus
Menteri yang bertanggung jawab kepada Menteri atau Menteri Koordinator dan mendapatkan
dukungan administrasi dari Sekretariat Jenderal atau Sekretariat Kementerian Koordinator.
Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di
lingkungan Kementerian dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
E. Tugas dan Fungsi Unsur Kementerian Negara
1. Kementerian Koordinator
Adapun tugas dan fungsi masing-masing unsur pada Kementerian Koordinator adalah
sebagai berikut:
a. Menteri Koordinator
Kementerian Koordinator mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi,
danpengendalian urusan Kementerian dalampenyelenggaraan pemerintahan di
bidangnya untuk memberikan dukungan, pelaksanaan inisiatif, dan pengendalian
kebijakan berdasarkan agenda pembangunan nasional dan penugasan Presiden.
Dalam melaksanakan tugas Kementerian Koordinator menyelenggarakan fungsi: 1)
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembagayang terkait dengan isu di bidangnya;
2) pengelolaan dan penanganan isu di bidangnya;
3) koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator; 4) pengawalan
program prioritas nasional dan kebijakan lain yang telah diputuskan oleh Presiden dalam
Sidang Kabinet;
5) penyelesaian permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau disepakati antar
Kementerian/Lembaga dan memastikan terlaksananya keputusan dimaksud; 6)
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; dan 7)
pengawasan atas pelaksanaan fungsi di bidangnya.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


13
Ujian Dinas Tk.I
2019

b. Sekretaris Kementerian Koordinator


Sekretariat Kementerian Koordinator mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator.
Sekretariat Kementerian Koordinator menyelenggarakan fungsi
1) Koordinasi kegiatan Kementerian Koordinator;
2) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dananggaran Kementerian
Koordinator;
3) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kementerian Koordinator;
4) pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;
5) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
6) penyelenggaraan pengelolaan barangmilik/kekayaan negara dan pengelolaan
pengadaanbarang/jasa;
7) pengelolaan data dan informasi; danh. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri Koordinator.
Sekretariat Kementerian Koordinator memiliki struktur organisasi sebagai berikut: 1)
Sekretariat Kementerian Koordinator terdiri atas paling banyak 4 (empat) Biro. 2) Biro
terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
3) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
4) Bagian yang menangani fungsi ketatausahaan pimpinan terdiri atas sejumlah
Subbagian sesuai kebutuhan.
5) Tata Usaha Pimpinan memberikan dukungan administrasi kepada unsur pemimpin,
unsur pembantu pemimpin, dan staf ahli.
c. Deputi
Deputi mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidangnya.
Deputi menyelenggarakan fungsi:
1) koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidangnya;
2) pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di
bidangnya;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


14
Ujian Dinas Tk.I
2019

3) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidangnya; dan


4) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator.
Penentuan jumlah Deputi didasarkan pada analisis organisasi dan beban kerja. 1)
Deputi terdiri atas Sekretariat Deputi dan paling banyak 5 (lima) Asisten Deputi. 2)
Sekretariat Deputi terdiri atas 2 (dua) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. 3)
Bagian terdiri atas 2 (dua) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. 4) Asisten
Deputi terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau paling banyak 4 (empat)
Bidang.
5) Bidang terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau 2 (dua) Subbidang.
d. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Koordinator. Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Koordinator;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator.
Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Bagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor. Bagian terdiri atas paling banyak 2 (dua)
Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Kelompok Kementerian I dan II

Adapun tugas dan fungsi masing-masing unsur pada Kementerian Kelompok I dan II
adalah sebagai berikut:
a. Menteri
Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian sesuai dengan bidang tugas
Kementerian.
b. Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian. Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1) koordinasi
kegiatan Kementerian;
2) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


15
Ujian Dinas Tk.I
2019

3) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,


kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kementerian;
4) pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
5) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
6) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pengelolaan
pengadaan barangljasa; dan
7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Sekretariat Jenderal terdiri atas paling banyak 7 (tujuh) Biro.
1) Biro terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
2) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
3) Dikecualikan dari ketentuan, untuk Bagian yang menangani fungsi ketatausahaan
pimpinan terdiri atas sejumlah Subbagian sesuai kebutuhan.
4) Tata Usaha Pimpinan memberikan dukungan administrasi kepada unsur pemimpin,
unsur pembantu pemimpin, dan staf ahli.
c. Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidangnya. Bidang tugas tersebut merupakan sebagian tugas pokok
Kementerian.
Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
1) perumusan kebijakan di bidangnya;
2) pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidangnya;
4) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Selain menyelenggarakan fungsi di atas Direktorat Jenderal yang melaksanakan urusan


pemerintahan yang bersifat konkuren menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangnya; dan
2) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidangnya.

Penentuan jumlah Direktorat Jenderal didasarkan pada analisis organisasi dan beban
kerja.
1) Direktorat Jenderal terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal dan
paling banyak 5 (lima) Direktorat.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


16

Ujian Dinas Tk.I


2019

2) Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau
Kelompok Jabatan Fungsional.
3) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
4) Direktorat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling
banyak 5 (lima) Subdirektorat, serta Subbagian yang menangani fungsi
ketatausahaan.
5) Subdirektorat dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri
atas 2 (dua) Seksi.
d. Inspektorat Jenderal
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di
lingkungan Kementerian.
Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Inspektorat Jenderal terdiri atas Sekretariat Inspektorat Jenderal dan paling banyak 5
(lima) Inspektorat.
1) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan 2)
Bagian terdiri atas 2 (dua) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. 3)
Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Subbagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
e. Badan dan/atau Pusat
Badan dan/atau Pusat mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan yang bersifat
substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Kementerian dalam
pelaksanaan agenda pembangunan nasional.
Badan dan/atau Pusat menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis dukungan substantif di bidangnya;
b. pelaksanaan tugas dukungan substantif di bidangnya;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan substantif di
bidangnya;
d. pelaksanaan tugas administrasi Badan dan/atau Pusat; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


17
Ujian Dinas Tk.I
2019

Badan terdiri atas Sekretariat Badan dan paling banyak 4 (empat) Pusat. a. Sekretariat
Badan terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
b. Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
Pusat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak
3 (tiga) Bidang, serta Subbagian yang menangani fungsi ketatausahaan. Bidang terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas 2 (dua) Subbidang. 3. Kementerian
Kelompok III
Adapun tugas dan fungsi masing-masing unsur pada Kementerian Kelompok III adalah
sebagai berikut:
a. Menteri
Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian sesuai dengan bidang tugas
Kementerian.
b. Sekretariat Kementerian
Sekretariat Kementerian menyelenggarakan fungsi:
1) Koordinasi kegiatan Kementerian;
2) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian; 3)
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip,
dan dokumentasi Kementerian ;
4) pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
5) koordinasi dan penJrusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
6) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pengelolaan
pengadaan barang/jasa;
7) pengelolaan data dan informasi; dan
8) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Sekretariat Kementerian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Biro.
1) Biro terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
2) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
3) Dikecualikan Bagian yang menangani fungsi tatausahaan pimpinan terdiri atas
sejumlah Subbagian sesuai kebutuhan.
4) Tata Usaha Pimpinan memberikan dukungan administrasi kepada unsur pemimpin,
unsur pembantu pemimpin, dan staf ahli.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


18
Ujian Dinas Tk.I
2019

c. Deputi
Deputi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan di bidangnya. Deputi menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan di bidangnya;
2) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
3) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidangnya; dan
4) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Penentuan jumlah Deputi didasarkan pada analisis organisasi dan beban kerja. 1) Deputi
terdiri atas Sekretariat Deputi dan paling banyak 5 (lima) Asisten Deputi. 2) Sekretariat
Deputi terdiri atas 2 (dua) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. 3) Bagian
terdiri atas 2 (dua) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. 4) Asisten Deputi
terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau paling banyak 4 (empat) Bidang.
5) Bidang terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau 2 (dua) Subbidang.
d. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian dan menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Bagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor. Bagian terdiri atas paling banyak 2 (dua)
Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
4. Wakil Menteri
Dalam melaksanakan tugas Menteri tertentu dapatdibantu oleh Wakil Menteri sesuai
dengan penunjukkan Presiden. Wakil Menteri berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Menteri. Wakil Menteri mempunyai tugas membantu Menteri dalam memimpin
pelaksanaan tugas Kementerian. Ruang lingkup bidang tugas meliputi:
a. membantu Menteri dalam perumusan dan/ataupelaksanaan kebijakan Kementerian; dan b.
membantu Menteri dalam mengoordinasikanpencapaian kebijakan strategis lintas unit
organisasi dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau Eselon I di lingkungan Kementerian.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


19
Ujian Dinas Tk.I
2019

5. Staf Ahli
Menteri dan Menteri Koordinator dapat dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu
kesatuandalam susunan organisasi Kementerian atau Kementerian Koordinator. Staf Ahli
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri atau Menteri Koordinator dan
dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal atau Sekretaris Kementerian atau Sekretaris
Kementerian Koordinator. Staf Ahli mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap
isu-isu strategis kepada Menteri atau Menteri Koordinator sesuai keahliannya. Staf Ahli
paling banyak 5 (lima) Staf Ahli dan tidak melebihi jumlah unsur
pelaksana. 6. Staf Khusus Menteri
Di lingkungan Kementerian atau KementerianKoordinator dapat diangkat paling banyak 5
(lima) orang Staf Khusus. Menteri atau Menteri Koordinator mengajukanusulan jumlah
Staf Khusus yang dibutuhkan dan calon Staf Khusus kepada Presiden untuk
mendapatkan persetujuan. Masa bakti Staf Khusus paling lama sama dengan masa
jabatan Menteri atau Menteri Koordinator yang bersangkutan. Staf Khusus diangkat oleh
Menteri atau Menteri Koordinator setelah mendapat persetujuan Presiden dan
diberhentikan oleh Menteri atau Menteri Koordinator. Staf Khusus mempunyai tugas
memberikan sarandan pertimbangan kepada Menteri atau Menteri Koordinator sesuai
penugasan Menteri atau Menteri Koordinator. Staf Khusus dapat berasal dari Pegawai
Negeri Sipil dan Non-Pegawai Negeri Sipil.

F. Ketentuan Organisasi Kementerian Keuangan


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020, susunan dan jumlah unit
organisasi Kementerian Keuangan ditetapkan sebagai berikut:
1. Sekretariat Jenderal, terdiri atas paling banyak 8 (delapan) Biro, masing-masing Biro
terdiri atas paling banyak 8 (delapan) Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri atas
paling banyak 4 (empat)Subbagian.
2. Inspektorat Jenderal, terdiri dari Sekretariat Itjen dan Inspektorat-inspektorat: a. Sekretariat
Itjen, terdiri atas paling banyak 6 (enam) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional. Masing-masing Bagian tersebut terdiri atas paling banyak 5 (lima)
Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Inspektorat, paling banyak 8 (delapan). Masing-masing Inspektorat tersebut terdiri
atas Subbagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan Kelompok Jabatan
Fungsional Auditor.
3. Direktorat Jenderal, terdiri dari Sekretariat Ditjen dan Direktorat-direktorat: a. Sekretariat
Ditjen, terdiri atas paling banyak 6 (enam) Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri
atas paling banyak 4 (empat) Subbagian.
b. Direktorat, paling banyak 8 (delapan), masing-masing Direktorat terdiri atas paling

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


20
Ujian Dinas Tk.I
2019

banyak 6 (enam) Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha, dan masing-masing


Subdirektorat terdiri ataspaling banyak 4 (empat) Seksi.
c. Khusus Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas paling banyak 15 (lima belas) Direktorat
sedangkan Direktorat Bea dan Cukai paling banyak 10 (sepuluh) Direktorat. 4. Badan, terdiri
dari Sekretariat Badan dan Pusat-pusat.
a. Sekretariat Badan terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian, dan masing-masing
Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbagian.
b. Pusat paling banyak 7 (tujuh), masing-masing Pusat terdiri atas kelompok jabatan
fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bidang, dan masing
masing Bidang terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbidang.
5. Staf Ahli
Menteri dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan dalam susunan
organisasi Kementerian. Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. Staf Ahli
mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri mengenai masalah tertentu
sesuai bidang keahliannya.
6. Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri terdiri atas Bagian
Tata Usaha yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian, dan Kelompok Jabatan
Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bidang, masing-masing
Bidang terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbidang.
7. Instansi Vertikal
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam kedudukannya sebagai perumus dan
pelaksana kebijakan, dilakukan oleh kementerian-kementerian. Bagi kementerian yang
kewenangannya tidak diserahkan kepada daerah sesuai peraturan perundangan yang
berlaku seperti telah dijelaskan diatas dapat dibentuk Instansi Vertikal yang merupakan
perangkat kementerian yang berada di daerah. Pembentukan, susunan organisasi,
formasi dan tata laksana instansi vertikal di lingkungan kementerian ditetapkan dengan
Peraturan Presiden.
8. Unit Pelaksana Teknis
Selain Unit-unit organisasi yang telah disebutkan diatas tadi, Kementerian secara
selektif dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis
operasional dan/atau tugas teknis penunjang. Pedoman Organisasi Unit Pelaksana
Teknis ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan
aparatur Negara.
9. Jabatan Fungsional
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi
seperti Sekretaris Jenderal, Direktur, Kepala Seksi dan sebagainya. Jabatan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


21
Ujian Dinas Tk.I
2019

fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya sangat diperlukan oleh
suatu organisasi agar dapat menjalankan tugas-tugas pokoknya dengan lancar dan
mandiri.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 stdd. Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pegawai Negeri Sipil adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
Unit yang melaksanakan tugas pembinaan JF di lingkungan Kementerian Keuangan
dapat dikategorikan menjadi:
a. Unit Koordinator Pembinaan JF yaitu Unit yang melaksanakan tugas koordinasi
pembinaan terkait JF di lingkungan Kemenkeu, dalam hal ini dilaksanakan oleh Biro
Organta.
b. Unit Pembina Teknis yaitu Unit yang melaksanakan tugas pembinaan teknis terkait JF
yang Instansi Pembinanya Kemenkeu (JF Kemenkeu Pembina), dalam hal ini
dilaksanakan oleh Unit Eselon I.
c. Unit Pembina Internal, yaitu Unit yang melaksanakan tugas pembinaan terkait JF
yang Instansi Pembinanya K/L lain (JF Kemenkeu Pengguna), dalam hal ini
dilaksanakan oleh unit yang memiliki kedekatan fungsi dengan JF berkenaan.
Dilihat dari sisi pembinaan JF di atas, secara umum JF yang diimplementasikan di
lingkungan Kementerian Keuangan dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu: a. JF
Kemenkeu Pembina, yaitu JF yang memiliki fungsi dan tugas di bidang
pengelolaan keuangan negara yang pembinaannya dilakukan oleh Kementerian
Keuangan. Saat ini terdapat 16 (enam belas) JF Kemenkeu Pembina dengan rincian
sebagai berikut:
1) JF Analis Anggaran
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB (PermenPANRB) Nomor 21 Tahun
2016, JF Analis Anggaran adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan analisis di bidang
penganggaran dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). JF Analis Anggaran merupakan JF yang bersifat terbuka dengan UPTJF
adalah Direktorat Jenderal Anggaran.
2) JF Pemeriksa Pajak
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 17 Tahun 2016, JF Pemeriksa Pajak
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melakukan pemeriksaan, pemeriksaan Bukti
Permulaan, dan/atau penyidikan pada unit Direktorat Jenderal Pajak. JF

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


22
Ujian Dinas Tk.I
2019

Pemeriksa Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah


Direktorat Jenderal Pajak.
3) JF Penilai Pajak
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 11 Tahun 2018, JF Penilai Pajak
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melakukan penilaian dan/atau pemetaan pada unit
Direktorat Jenderal Pajak. JF Penilai Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup
dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pajak.
4) JF Asisten Penilai Pajak
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 12 Tahun 2018, JF Penilai Pajak
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melakukan penilaian dan/atau pemetaan pada unit
Direktorat Jenderal Pajak. JF Asisten Penilai Pajak merupakan JF yang bersifat
tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pajak.
5) JF Penyuluh Pajak
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 49 Tahun 2020, JF Penyuluh Pajak
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melakukan penyuluhan perpajakan. JF Penyuluh Pajak
merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal
Pajak.
6) JF Asisten Penyuluh Pajak
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 50 Tahun 2020, JF Asisten Penyuluh
Pajak adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melakukan penyuluhan perpajakan. JF Asisten
Penyuluh Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah
Direktorat Jenderal Pajak.
7) JF Pemeriksa Bea dan Cukai
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 31 Tahun 2016, JF Pemeriksa Bea dan
Cukai adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melaksanakan pemeriksaan bea dan cukai,
pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan, penyidikan tindak
pidana, pelayanan informasi, kepatuhan internal, dan pengelolaan informasi di
bidang kepabeanan dan cukai. JF Pemeriksa Bea dan Cukai merupakan JF yang
bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
8) JF Analis Pengelolaan Keuangan APBN
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2018, JF Analis Pengelolaan
Keuangan APBN adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


23
Ujian Dinas Tk.I
2019

jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan analisis di bidang


pengelolaan keuangan APBN pada satuan kerja kementerian negara/lembaga
sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan. JF Analis Pengelolaan
Keuangan APBN merupakan JF yang bersifat terbuka dengan UPTJF adalah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
9) JF Pranata Keuangan APBN
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 54 Tahun 2018, JF Pranata Keuangan
APBN adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan APBN
pada satuan kerja kementerian negara/lembaga sesuai kewenangan dan
peraturan perundang-undangan. JF Pranata Keuangan APBN merupakan JF yang
bersifat terbuka dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
10) JF Analis Perbendaharaan Negara
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 52 Tahun 2018, JF Analis
Perbendaharaan Negara adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan analisis pelaksanaan
anggaran, pengelolaan kas negara, sistem manajemen investasi, pembinaan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, laporan keuangan Bendahara
Umum Negara, dan pembinaan pengelola perbendaharaan. JF Analis
perbendaharaan Negara merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF
adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
11) JF Pembina Teknis Perbendaharaan Negara
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 51 Tahun 2018, JF Pembina Teknis
Perbendaharaan Negara adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan pembinaan/bimbingan
teknis di bidang perbendaharaan negara. JF Pembina Teknis Perbendaharaan
Negara merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan.
12) JF Pelelang
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 43 Tahun 2014, JF Pelelang adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang
untuk melaksanakan lelang dalam lingkungan instansi pemerintah. JF Pelelang
merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara.
13) JF Penilai Pemerintah
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 18 Tahun 2016, JF Penilai Pemerintah
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


24
Ujian Dinas Tk.I
2019

dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang penilaian properti dan/atau bisnis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. JF Penilai Pemerintah merupakan JF yang bersifat terbuka dengan UPTJF adalah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara.
14) JF Penata Laksana Barang
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 23 Tahun 2018, JF Penata Laksana Barang adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. JF Penata Laksana Barang merupakan JF
yang bersifat terbuka dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
15) JF Analis Keuangan Pusat dan Daerah
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 42 Tahun 2014, JF Analis Keuangan Pusat dan Daerah adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis keuangan pusat dan
daerah dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah. JF Analis Keuangan Pusat dan Daerah merupakan JF yang bersifat
terbuka dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.
16) JF Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan
Berdasarkan PermenPANRB Nomor 50 Tahun 2018, JF Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan analisis di bidang
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Keuangan. JF Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan merupakan JF yang
bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
b. JF Kemenkeu Pengguna, yaitu JF yang digunakan oleh Kementerian Keuangan yang pembinaannya dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga lainnya. Pada awal tahun 2021, terdapat 19 (sembilan belas) jenis JF Kemenkeu Pengguna yang
sudah diimplementasikan dengan rincian sebagai berikut:

No JF Instansi Pembina UPTJF

1 Auditor BKN Inspektorat Jenderal

2 Peneliti LIPI BKF

3 Analis Kebijakan LAN

4 Widyaiswara LAN BPPK

5 Dosen Kemendikbud

6 Pengembang Kemendikbud
Teknologi
Pembelajaran

7 Dokter Kemenkes Biro Umum

8 Dokter Gigi Kemenkes


Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
25
Ujian Dinas Tk.I
2019

No JF Instansi Pembina UPTJF

9 Perawat Kemenkes

10 Perawat Gigi Kemenkes

11 Bidan Kemenkes

12 Pranata Laboratorium Kemenkes

13 Arsiparis ANRI

14 Pranata Komputer BPS Pusintek

15 Pranata Humas Kemenkominfo Biro KLI

16 Assesor SDM Aparatur BKN Biro SDM

17 Pengelola PBJ LKPP Biro Manajemen


BMN dan
Pengadaan

18 Perancang Peraturan Kemenkumham Biro Hukum


Perundang-undangan

19 Pustakawan Perpustakaan Biro KLI


Nasional

10. Staf Khusus


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan, di lingkungan Kementerian
Keuangan dapat diangkat paling banyak 5 orang Staf Khusus Menteri yang bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan. Staf Khusus Menteri mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri sesuai
penugasan Menteri dan bukan merupakan bidang tugas unsur-unsur organisasi Kementerian Keuangan. Staf Khusus
Menteri dapat berasal dari PNS atau dapat berasal dari selain PNS dengan masa bakti paling lama sama dengan masa
jabatan Menteri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, susunan organisasi Kementerian Keuangan terdiri dari:
a. Sekretariat Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Anggaran;
c. Direktorat Jenderal Pajak;
d. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
e. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
f. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
g. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
h. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
i. Inspektorat Jenderal;
j. Badan Kebijakan Fiskal;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


26
Ujian Dinas Tk.I
2019

k. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;


l. Staf ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak
m. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak;
n. Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak;
o. Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara;
p. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara;
q. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional;
r. Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal;
s. Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi;
t. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan;
u. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan;
v. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan; dan
w. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan

G. Tata Kerja Kementerian


Dalam rangka penyelenggaran tugas-tugas pemerintahan, tujuan atau sasaran yang
harus dicapai oleh pemerintah selalu memerlukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut
tugas atau fungsi lebih dari satu kementerian. Dengan perkataan lain setiap tujuan atau
sasaran yang harus dicapai oleh pemerintah, perlu diperlukan dengan pendekatan
multifungsional. Artinya bahwa setiap permasalahan harus dipandang dari fungsi berbagai
kementerian yang terlibat di dalamnya. Ini berarti bahwa setiap pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan wajib mengikutsertakan berbagai kementerian yang
terlibat didalamnya.
Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas sesuatu
tugas dengan mempertimbangkan segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja,
waktu, ruang dan biaya yang tersedia (LAN, 1997-b). Secara umum, pengaturan di bidang
tata kerja, prosedur kerja, adalah sebagai berikut:
1. Setiap pimpinan instansi pemerintah wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan instansi masing-masing maupun instansi lain. 2. Setiap
pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan membimbing serta memberikan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
3. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dengan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
27
Ujian Dinas Tk.I
2019

4. Setiap pimpinan organisasi wajib mengolah dan memanfaatkan laporan-laporan lebih


lanjut untuk bahan pengambilan keputusan penyusunan laporan lebih lanjut dan
memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
5. Dalam menyampaikan suatu laporan, setiap satuan organisasi wajib memberikan
tembusan kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
Sehubungan dengan itu dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan
maupun dalam rangka menggerakkan pelaksanaan tugas-tugas pembangunan, kegiatan
berbagai kementerian perlu dipadukan, diserasikan dan diselaraskan. Hal ini penting untuk
mencegah timbulnya tumpang tindih, kekakuan dan kesimpangsiuran atau adanya tugas
tugas yang tidak tertangani. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
kewenangannya, Menteri yang memimpin kementerian harus berkoordinasi dan saling
berkonsultasi sesama Menteri Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
dan Pimpinan Lembaga terkait.
Demikian pula pimpinan satuan organisasi dalam melakukan tugasnya wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) serta bekerja sama baik
intern maupun ekstern kementerian dan wajib melaksanakan pengawasan melekat.
Dengan demikian koordinasi dalam pemerintahan dapat diartikan sebagai fungsi
untuk memadukan (mengintegrasikan) serta menyerasikan dan menyelaraskan
(menyinkronkan) berbagai kepentingan dan kegiatan yang yang saling berkaitan beserta
segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaikan tujuan dan sasaran
bersama yang akan dicapai.
Koordinasi harus diterapkan mulai dari proses perumusan kebijaksanaan,
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasannya. Koordinasi dalam
pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pengembangan dapat dibedakan dalam:
1. Koordinasi hirarkis (vertikal) merupakan koordinasi yang dilakukan oleh seseorang pejabat
pimpinan dalam suatu instansi pemerintah terhadap pejabat (pegawai) atau instansi
bawahannya. Misalnya Kepala Biro terhadap Kepala Bagian dalam lingkungannya, atau
Kantor Wilayah terhadap kantor operasional di bawahnya.
2. Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat pimpinan
atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang bidang tugasnya saling
berkaitan berdasarkan asas fungsionalisasi.
3. Koordinasi fungsional horizontal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat
pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang setingkat baik dalam
suatu instansi maupun dengan instansi lain. Misalnya: Sekretaris Jenderal mengkoordinasi
para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal dan Kepala Badan dalam lingkungan
kementeriannya dalam bidang kesekretariatan. Contoh lain, Kementerian Keuangan
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
28
Ujian Dinas Tk.I
2019

mengkoordinasikan kegiatan Kementerian/Instansi lain yang mempunyai kaitan tugas


dengan pelaksana kegiatan di bidang keuangan atau pelaksanaan APBN. 4. Koordinasi
fungsional diagonal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat Pimpinan atau
suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan
bawahannya. Misalnya: Biro Keuangan pada Sekretariat Jenderal mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan dari Sekretariat Direktorat Jenderal dalam lingkungan
kementerian yang bersangkutan, Badan Kepegawaian Negara mengkoordinasikan Biro-Biro
Kepegawaian pada Kementerian atau Instansi pemerintah lainnya.
5. Koordinasi fungsional teritorial (authority type) adalah koordinasi yang dilakukan oleh
seorang pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnnya yang
berada dalam suatu wilayah (teritorial) tertentu dimana semua urusan yang ada dalam
wilayah (teritorial) tersebut menjadi wewenang atau tanggungjawabnya selaku penguasa
atau penanggung jawab tunggal. Misalnya: koordinasi yang dilakukan oleh Administrasi
Pelabuhan terhadap Kantor Pelayanan Bea Cukai.

H. Contoh Soal
1. B-S : Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan Wakil Presiden.
2. B-S : Pembantu pemimpin dalam Kementerian adalah para Direktur Jenderal 3. B-S :
Menyelenggarakan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa merupakan tugas Sekretaris Jenderal.
4. B-S : Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangnya merupakan salah
satu fungsi Sekretariat jenderal.
5. B-S : Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidangnya
6. B-S : Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern dan ekstern
di lingkungan Kementerian.
7. B-S : Badan dan/atau pusat merupakan unsur pendukung Kementerian. 8. B-S : Menteri
dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan dalam susunan organisasi
Kementerian.
9. B-S : Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya sangat diperlukan
oleh suatu organisasi agar dapat menjalankan tugas-tugas pokoknya dengan
lancar dan mandiri.
10. B-S : Instansi Vertikal merupakan perangkat kementerian yang berada di daerah. Instansi
Vertikal yang merupakan perangkat kementerian yang berada di daerah.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


29
Ujian Dinas Tk.I
2019

BAB III
TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN

A. Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi landasan pengelolaan keuangan negara dan susunan
organisasi Kementerian Keuangan adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23
2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara 3. Undang-Undang
Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara.
4. Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara.
5. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Kementerian Keuangan. 6.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan.
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2019 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 Tentang Perubahan Ke-2 atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan.

Undang-Undang dan peraturan tersebut di atas menjadi landasan pengelolaan keuangan


negara termasuk ruang lingkup yang membatasi keuangan negara. Batasan mengenai
keuangan negara tersebut dinyatakan dalam pengertian keuangan negara menurut Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa keuangan negara adalah
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Undang-Undang tersebut di atas juga menjadi landasan dalam meyusun struktur
organisasi, tugas dan fungsi dan tata kerja kementerian dalam mengelola keuangan negara.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 antara lain mengatur tentang lingkup keuangan
negara yaitu pengelolaan fiskal, monoter dan kekayaan negara yang dipisahkan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tersebut, Presiden selaku
kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian
dari kekuasaan pemerintahan. Dalam upaya menjalankan kekuasaan tersebut Presiden:

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


30
Ujian Dinas Tk.I
2019

1. menguasakan kepada menteri keuangan untuk pengelolaan fiskal dan mewakili


pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan.
2. Menguasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna angaran/ pengguna
barang lembaga yang dipimpinnya.
3. Menyerahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah
untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kakayaan daerah yang dipisahkan.

B. Tugas dan Fungsi Kementerian Keuangan


Dengan dikuasakannya pengelolaan fiskal dan penugasan mewakili Pemerintah dalam
kepemilikan kekayaan Negara yang dipisahkan kepada Menteri Keuangan oleh Presiden.
Tugas Kementerian Keuangan menurut Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 adalah
Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan negara untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas pemerintah tersebut Kementerian Keuangan sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Pasal 5, menyelenggarakan fungsi: 1.
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggarar, penerimaan
negara bukan pajak, pajak, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan negara, kekayaan
negara, perimbangan keuangan, dan pengelolaan pembiayaan dan risiko keuangan
negara;
2. perumusan dan pemberian rekomendasi kebijakan fiskal dan sektor keuangan; 3.
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan; 4. pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Keuangan;
5. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan; 6.
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Keuangan di daerah;
7. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah;
8. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara,
dan manajemen pengetahuan; dan
9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Keuangan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Menteri Keuangan dalam


melaksanakan tugasnya dibantu oleh Wakil Menteri Keuangan sesuai dengan penunjukan
Presiden.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


31
Ujian Dinas Tk.I
2019

C. Visi dan Misi


Dalam rangka mewujudkan amanat perundang-undangan tersebut kementerian
keuangan telah menyusun visi dan misinya. Visi Kementerian Keuangan berdasarkan
PMK Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-
2024 adalah:
“Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian
Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan untuk
Mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: ”Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 (lima) misi
yaitu:
1. Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan.
2. Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta
pengawasan dan penegakan hukum yang efektif.
3. Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif. 4.
Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum. 5.
Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Kementerian


Keuangan, Kementerian Keuangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah dipimpin
oleh seorang Menteri Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. Selanjutnya Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 2, Menteri Keuangan
dapat dibantu oleh wakil menteri sesuai dengan penunjukan Presiden. Wakil Menteri
tersebut berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan. Tugas Wakil
Menteri adalah membantu Menteri dalam memimpin penyelenggaraan urusan
kementerian. Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan bahwa Menteri dan wakil Menteri
merupakan satu kesatuan unsur pemimpin kementerian.

D. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


32
Ujian Dinas Tk.I
2019

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, susunan organisasi Kementerian
Keuangan terdiri dari:
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal Anggaran;
3. Direktorat Jenderal Pajak;
4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
5. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
7. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
8. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko;
9. Inspektorat Jenderal;
10. Badan Kebijakan Fiskal;
11. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;
12. Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak;
13. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak;
14. Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak;
15. Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara;
16. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara;
17. Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional;
18. Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal;
dan 19. Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi.
20. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan;
21. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan;
22. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


33
Ujian Dinas Tk.I
2019

Bagan Organisasi Kementerian Keuangan


Berdasarkan PMK Nomor 217/PMK.01/2018 sttd PMK Nomor 229/PMK.01/2019

Di samping itu terdapat organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan yang


diamanatkan oleh Peraturan Perundang-Undangan, yaitu:
1. Lembaga National Single Window
2. Sekretariat Pengadilan Pajak
3. Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan
4. Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan
5. Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
6. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
7. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
8. Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
9. Pusat Investasi Pemerintah
10. Lembaga Manajemen Aset Negara
11. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
12. Politeknik Keuangan Negara STAN

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


34
Ujian Dinas Tk.I
2019

E. Contoh Soal
1. B-S : Fungsi Kementerian Keuangan ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 57
Tahun 2020.
2. B-S : Batasan mengenai keuangan negara tersebut dinyatakan dalam pengertian keuangan
negara dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003.
3. B-S : Keuangan negara menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 yaitu semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
4. B-S : Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
5. B-S : Dalam upaya menjalankan kekuasaan pengelolaan keuangan negara, Presiden
antara lain menguasakan kepada menteri keuangan dalam hal pengelolaan
fiskal dan mewakili pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan.
6. B-S : Tugas Kementerian Keuangan ditetapkan lebih rinci dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 daripada Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020. 7. B-S : Tugas Kementerian
Keuangan menurut Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 adalah menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan negara.
8. B-S : Salah satu tugas Kementerian Keuangan dalam Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun
2020 adalah pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
9. B-S : Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan merupakan fungsi
Kementerian Keuangan.
10. B-S : Salah satu misi Kementerian Keuangan adalah memastikan belanja negara yang
berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


35
Ujian Dinas Tk.I
2019

BAB IV
TUGAS, FUNGSI, VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI PADA
KEMENTERIAN KEUANGAN

A. Sekretariat Jenderal
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 8 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Keuangan.
2. Fungsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 9 Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan menyelenggarakan fungsi yaitu:
a. koordinasi kegiatan Kementerian Keuangan;
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program dan anggaran Kementerian
Keuangan;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kementerian Keuangan;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara dan layanan
pengadaan barang/jasa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
3. Visi dan misi
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan telah menyusun visi Tahun 2020-2024
yaitu:
Visi:
“Menjadi Penggerak Utama dan Katalisator Tata Kelola yang Baik menuju
Terwujudnya Visi Kementerian Keuangan”.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


36
Ujian Dinas Tk.I
2019

Misi
a. Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan
b. Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta
pengawasan dan penegakan hukum yang efektif
c. Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif. d.
Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum; dan
e. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.

4. Struktur Organisasi
Adapun susunan organisasi Sekretariat Jenderal terdiri dari :
a. Biro Perencanaan dan Keuangan;
b. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan;
c. Biro Hukum;
d. Biro Advokasi;
e. Biro Sumber Daya Manusia
f. Biro Komunikasi dan Layanan Informasi;
g. Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan; dan
h. Biro Umum.
Selain delapan Biro di atas tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 229/PMK.01/2019, di lingkungan Kementerian Keuangan terdapat Pusat Sistem
Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek), Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
(PPPK), serta Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka), Pusat Layanan
Pengadaan Secara Elektronik yang dalam melaksanakan tugasnya masing-masing
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris
Jenderal.

B. Direktorat Jenderal Anggaran


1. Tugas

Salah satu tugas penting dari Kementerian Keuangan adalah menyusun


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tugas Kementerian Keuangan ini
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Anggaran. Berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 57 Tahun 2020 pasal 12 Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran
sesuai dengan ketentuan peraturan per undang-undangan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


37
Ujian Dinas Tk.I
2019

2. Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 13 dalam


melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Anggaran menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang penyusunan anggaran pendapatan negara,
anggaran belanja negara, anggaran pembiayaan, standar biaya, dan penerimaan
negara bukan pajak;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan anggaran pendapatan negara,
anggaran belanja negara, anggaran pembiayaan, standar biaya, dan penerimaan
negara bukan pajak;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyusunan anggaran
pendapatan negara, anggaran belanja negara, anggaran pembiayaan, standar
biaya, dan penerimaan negara bukan pajak;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyusunan anggaran
pendapatan negara, anggaran belanja negara, anggaran pembiayaan, standar
biaya, dan penerimaan negara bukan pajak; dan
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyusunan anggaran
pendapatan negara, anggaran belanja negara, anggaran pembiayaan, standar
biaya, dan penerimaan negara bukan pajak;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Anggaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri.

3. Visi dan Misi


Direktorat Jenderal Anggaran telah menyusun visi tahun 2020-2024
yaitu: Visi:
“Menjadi pengelola APBN yang profesional dan terpercaya untuk mewujudkan
anggaran yang berkualitas, berkelanjutan, berkeadilan, dan tepat sasaran
dalamrangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan
Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,
Inklusif, dan Berkeadilan.
Misi
a. Menerapkan pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan kebijakan
fiskal yang responsif dan berkelanjutan.
b. Mewujudkan PNBP yang optimal melalui tata kelola, pengawasan dan pelayanan
yang efektif dan akuntabel.
c. Meningkatkan kualitas sistem, proses, dansinergi penganggaran untuk mewujudkan
belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


38
Ujian Dinas Tk.I
2019

d. Menerapkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.

4. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019,
organisasi Direktorat Jenderal Anggaran terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal
dan paling banyak delapan Direktorat. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri paling
banyak enam bagian dan atau kelompok jabatan fungsional. Setiap Direktorat terdiri
atas kelompok jabatan fungsional dan atau dapat terdiri paling banyak enam
subdirektorat.
Direktorat Jenderal Anggaran terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c. Direktorat Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman;
d. Direktorat Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; e.
Direktorat Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, dan
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara;
f. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan
Negara Dipisahkan;
g. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian/Lembaga
h. Direktorat Sistem Penganggaran;
i. Direktorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran.

C. Direktorat Jenderal Pajak


Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan unit eselon satu paling besar dalam
Kementerian Keuangan.
1. Tugas

Salah satu tugas Kementerian Keuangan adalah menghimpun dana untuk


membiayai APBN. Sebagian besar sumber dana untuk membiayai APBN berasal dari
pajak. Tugas menghimpun dana dari pajak dibebankan kepada Direktorat Jenderal
Pajak (DJP).
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 16, mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


39
Ujian Dinas Tk.I
2019

2. Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 17 Direktorat


Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi yaitu:
a. perumusan kebijakan di bidang perpajakan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perpajakan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perpajakan;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perpajakan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pajak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

3. Visi dan Misi


Direktorat Jenderal Pajak telah menyusun visi tahun 2020-2024
yaitu: Visi:
“Menjadi Mitra Tepercaya Pembangunan Bangsa untuk Menghimpun
Penerimaan Negara melalui Penyelenggaraan Administrasi Perpajakan yang Efisien,
Efektif, Berintegritas, dan Berkeadilan dalam rangka mendukung Visi Kementerian
Keuangan: “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian
Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkeadilan”
Misi:
1. merumuskan regulasi perpajakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi
Indonesia;
2. meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan berkualitas dan
terstandardisasi, edukasi dan pengawasan yang efektif, serta penegakan hukum
yang adil; dan
3. mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital didukung budaya organisasi
yang adaptif dan kolaboratif serta aparatur pajak yang berintegritas, profesional,
dan bermotivasi..

4. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 ,
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas Sekretariat Jenderal dan paling
banyak lima belas Direktorat. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas paling banyak
enam bagian dan atau kelompok jabatan fungsional. Direktorat terdiri atas kelompok
jabatan fungsional dan atau dapat terdiri atas paling banyak enam subdirektorat.
Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Peraturan Perpajakan I;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


40
Ujian Dinas Tk.I
2019

c. Direktorat Peraturan Perpajakan II;


d. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan;
e. Direktorat Penegakan Hukum;
f. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian
g. Direktorat Keberatan dan Banding
h. Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Perpajakan.
i. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat;
j. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan
k. Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur;
l. Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi
m. Direktorat Transformasi Proses Bisnis.
n. Direktorat Perpajakan Internasional; dan
o. Direktorat Intelijen Perpajakan.

D. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


1. Tugas
Tugas Kementerian Keuangan dibidang penerimaan bea dan cukai diberikan
kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 20 bertugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan
cukai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 21 Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan,
penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan, penegakan
hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan
cukai;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan,
penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di bidang
kepabeanan dan cukai; Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


41
Ujian Dinas Tk.I
2019

3. Visi dan misi:

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menyusun visi tahun 2020-2024
yaitu: Visi:
“Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia dalam rangka
mendukung Visi Kementerian Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan
Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan” Misi:
a. Memfasilitasi perdagangan dan industri;
b. Menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan
dan perdagangan illegal;
c. Optimalisasi penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai.
4. Struktur Organisasi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Teknis Kepabeanan;
c. Direktorat Fasilitas Kepabeanan;
d. Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai;
e. Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga;
f. Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan;
g. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai;
h. Direktorat Kepatuhan Internal;
i. Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai;
j. Direktorat Penindakan clan Penyidikan;
k. Direktorat Penerimaan clan Perencanaan Strategis.

E. Direktorat Jenderal Perbendaharaan


1. Tugas

Tugas Kementerian Keuangan di bidang Perbendaharaan menjadi tanggung jawab


Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Direktorat Jenderal Perbendaharaan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 24, mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ditjen Perbendaharaan berdasarkan


Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 25 menyelenggarakan fungsi : a.
perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


42
Ujian Dinas Tk.I
2019

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara;


c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan
anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan anggaran,
pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum dan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelaksanaan
anggaran, pengelolaan kas dan investasi, pembinaan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

3. Visi dan misi


Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menyusun visi tahun 2020-2024 yaitu:
Visi:
“Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian
Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan".
Misi:
a. Mewujudkan pengelolaan kas negara yang prudent, efisien, dan optimal; b.
Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel; c.
Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel,
transparan, andal, dan tepat waktu;
d. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif, dan
berkelanjutan;
e. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang
inovatif dan modern;
f. Mewujudkan tata kelola sumber daya, proses bisnis, dan sistem teknologi informasi
perbendaharaan yang modern, efektif, dan adaptif..
4. Struktur Organisasi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan terdiri dari:


a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Pelaksanaan Anggaran;
c. Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
d. Direktorat Sistem Manajemen Investasi;
e. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
f. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


43
Ujian Dinas Tk.I
2019

g. Direktorat Sistem Perbendaharaan;


h. Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan.

F. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara


1. Tugas
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 28 mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, penilaian, dan lelang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57
Tahun 2020 pasal 29 menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, penilaian, dan lelang; b. pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan
negara, penilaian, dan lelang; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang barang milik negara,
kekayaan negara yang dipisahkan, kekayaan negara lain-lain, penilaian, piutang negara dan lelang;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang barang milik negara, kekayaan negara yang dipisahkan, kekayaan
negara lain-lain, penilaian, piutang negara dan lelang;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang barang milik negara, kekayaan negara yang dipisahkan,
kekayaan negara lain-lain, penilaian, piutang negara dan lelang;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri Keuangan.
3. Visi dan misi
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara telah menyusun visi yaitu:
Visi:
“Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang Profesional dan Akuntabel dalam rangka mendukung visi Kementerian
Keuangan: Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,
Inklusif, dan Berkeadilan, serta untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”.
Misi:
a. Mengoptimalkan pengelolaan kekayaan negara.
b. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum. c. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah

pengelolaan kekayaan negara.


Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
44
Ujian Dinas Tk.I
2019

d. Menghasilkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam
berbagai keperluan.
e. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai
instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.
4. Struktur Organisasi

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara terdiri dari:


a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Barang Milik Negara;
c. Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan;
d. Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain;
e. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi;
f. Direktorat Penilaian;
g. Direktorat Lelang; dan
h. Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat.

G. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


1. Tugas

Salah satu tugas penting lainnya dari Kementerian Keuangan adalah menyeimbangkan
keuangan antar daerah. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 32 mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan serta pelaksanaan kebijakan di bidang alokasi dan
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah dan
retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 33 menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang alokasi dan pengelolaan dana perimbangan dan
transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah dan retribusi daerah;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang alokasi dan pengelolaan dana perimbangan dan
transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah dan retribusi daerah;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang alokasi dan
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah
dan retribusi daerah;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


45
Ujian Dinas Tk.I
2019

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang alokasi dan pengelolaan dana
perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah dan retribusi
daerah;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang alokasi dan
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah
dan retribusi daerah;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
3. Visi dan misi
Visi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tahun 2020-2024 adalah sebagai
berikut:
Visi:
”Menjadi pengelola hubungan keuangan pusat dan daerah yang adil dan
transparan untuk mewujudkan peningkatan dan pemerataan layanan publik serta daya
saing daerah untuk mendukung visi Kementerian Keuangan Menjadi Pengelola
Keuangan Negara yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan.”
Misi:
a. Meningkatkan kualitas pengelolaan ekonomi dan keuangan daerah yang produktif,
inklusif, dan berkeadilan.
b. Memperkuat sistem yang mendukung pengelolaan kebijakan perekonomian dan
keuangan daerah yang akurat, kredibel, dan realtime.
c. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.
4. Struktur Organisasi
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Dana Transfer Umum;
c. Direktorat Dana Transfer khusus;
d. Direktorat Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer Pembiayaan; dan
e. Direktorat Evaluasi dan Sistem Informasi.

H. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko


1. Tugas
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 36, mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan dan risiko
keuangan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


46
Ujian Dinas Tk.I
2019

2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 37
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan pengelolaan pinjaman, hibah, surat
berharga Negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan dan risiko
keuangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga
Negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan dan risiko
keuangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan pinjaman,
hibah, surat berharga Negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan
pembangunan dan risiko keuangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan pinjaman, hibah,
surat berharga Negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan dan
risiko keuangan;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan pinjaman,
hibah, surat berharga Negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan
pembangunan dan risiko keuangan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko;
dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Keuangan.
3. Visi dan Misi
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menyusun visi
dan misi yaitu:
Visi:
“Menjadi Unit yang Profesional dalam Mendukung Pembiayaan APBN dan Investasi
Publik secara Efisien sekaligus Mengelola Risiko dan Menjaga Kesinambungan
Fiskal”.
Misi:
• Mewujudkan pengelolaan portofolio utang pemerintah yang efektif, transparan, dan
akuntabel;
• Mengendalikan pengadaan/penerbitan utang melalui penetapan kapasitas berutang
yang mendukung stabilitas fiskal;
• Mengedepankan sumber sumber pembiayaan dalam negeri dan mengembangakan
pasar financial domestik yang efisien dan stabil;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


47
Ujian Dinas Tk.I
2019

• Memperoleh sumber pembiayaan alternatif, sekaligus mendukung stabilitas pasar


keuangan regional;

• Menjaga risiko sovereign pemerintah dikelola secara pruden dan holistic.

4. Struktur Organanisasi

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terdiri dari:


a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Pinjaman dan Hibah;
c. Direktorat Surat Utang Negara;
d. Direktorat Pembiayaan Syariah;
e. Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara;
f. Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur;
g. Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan;
h. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen.

I. Inspektorat Jenderal
1. Tugas
Inspektorat Jenderal merupakan fungsi staf yang tugasnya membantu Menteri
Keuangan meningkatkan efktifitas dan efisiensi pencapaian tujuannya.
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 57 Tahun 2020 pasal 40 , mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan
intern atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di
lingkungan Kementerian Keuangan;
b. pelaksanaan pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Keuangan dan keuangan terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Keuangan;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Keuangan; dan
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


48
Ujian Dinas Tk.I
2019

3. Visi dan Misi

Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan telah menyusun visi tahun 2020-2024


yaitu:
Visi:
“Menjadi Trusted Advisor dalam Rangka Mendukung Visi Kementerian Keuangan
Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang
Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan".
Misi:
• Tata Kelola; mewujudkan sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata
kelola yang baik.
• Efisiensi dan Efektifitas; mendorong efisiensi dan efektivitas pengelolaan
Kementerian Keuangan.
• Kepatuhan; mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. •
Akuntabilitas; mewujudkan pengelolaan keuangan yang berkualitas, transparan, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
• Pelayanan; mendukung reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik. •
Integritas; mencegah dan menindak penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang.

4. Struktur Organisasi

Inspektorat Jenderal terdiri dari:


a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. Inspektorat I;
c. Inspektorat II;
d. Inspektorat III;
e. Inspektorat IV;
f. Inspektorat V;
g. Inspektorat VI;
h. Inspektorat VII;
i. Inspektorat Bidang Investigasi;

J. Badan Kebijaksanaan Fiskal (BKF)


1. Tugas

Badan Kebijakan Fiskal, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal
44 mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pemberian rekomendasi
kebijakan di bidang fiskal dan sektor keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


49
Ujian Dinas Tk.I
2019

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Kebijakan Fiskal berdasarkan Peraturan


Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 45 menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program analisis dan perumusan
rekomendasi kebijakan fiskal dan sektor keuangan serta kerja sama ekonomi dan
keuangan internasional;
b. pelaksanaan analisis dan perumusan rekomendasi di bidang kebijakan fiskal dan
sektor keuangan;
c. Pelaksanaan kerja sama ekonomi dan keuangan internasional;
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan fiskal dan sektor keuangan serta
kerja sama ekonomi dan keuangan internasional;
e. pelaksanaan administrasi Badan Kebijakan Fiskal; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
3. Visi dan misi

BKF telah menyusun visi dan misi tahun 2020-2024 yaitu:


Visi:
“Menjadi Perumus Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan yang Kredibel dalam
rangka Mendukung Visi Kementerian Keuangan Menjadi Pengelola Keuangan Negara
untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan
Berkeadilan.”
Misi:
a. Merumuskan kebijakan ekonomi makro dan fiskal yang antisipasif, responsif, dan
berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang
inklusif dan berdaya saing;
b. Merumuskan kebijakan pendapatan negara yang optimal dalam rangka peningkatan
daya saing iklim usaha dan meningkatkan kesejahteraan umum; c. Merumuskan
kebijakan dan mengelola kerja sama ekonomi dan keuangan internasional yang
bermanfaat dalam mendukung kebijakan fiskal dan peningkatan daya saing dalam
negeri;
d. Merumuskan kebijakan yang mendorong pendalaman pasar keuangan yang inklusif
dan sistem keuangan yang stabil; dan
e. Membangun organisasi BKF yang adaptif dan berkinerja tinggi dengan didukung
SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi serta infrastruktur dan anggaran
yang suportif
4. Struktur Organisasi
Badan Kebijakan Fiskal terdiri dari :
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Kebijakan Pendapatan Negara;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


50
Ujian Dinas Tk.I
2019

c. Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;


d. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro;
e. Pusat Kebijakan Sektor Keuangan;
f. Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral;
g. Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral.

K. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)


1. Tugas
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Kementerian Keuangan kepada
para stakeholder, Kementerian Keuangan memberikan pelatihan kepada para
pegawainya. Tugas melatih para pegawai ini diberikan kepada BPPK.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan berdasarkan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 57 Tahun 2020 pasal 48, mempunyai tugas menyelenggarakan
pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57
Tahun 2020 pasal 49 BPPK menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan dan
sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara;
b. pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan
negara dan manajemen pengetahuan;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dan
sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara;
d. pelaksanaan administrasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
3. Visi dan misi:

BPPK telah menyusun visi yaitu:


Visi:
“Menghasilkan SDM pengelola keuangan negara yang Unggul dan Beretika
dalam rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan
Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,
Inklusif, dan Berkeadilan”
Misi:
a. Mengelola pendidikan yang berkualitas tinggi dalam kerangka Kementerian
Keuangan Corporate University.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


51
Ujian Dinas Tk.I
2019

b. Memperkuat pelatihan yang berdampak tinggi bagi SDM keuangan negara dalam
kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.
c. Mengembangkan program sertifikasi kompetensi keuangan negara yang berkualitas
dan fit for purposes..
d. Mewujudkan manajemen pengetahuan keuangan negara yang andal dalam
kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.
e. Mengembangkan sistem tata kelola berbasis digital dan manajemen sumber daya
yang optima.
4. Struktur Organisasi

BPPK terdiri dari:


a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan;
d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak;
e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai;
f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan;
g. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum

L. Staf Ahli Menteri Keuangan


Dalam melaksanakan tugas, Menteri Keuangan dapat menunjuk seorang Staf Ahli
sebagai Koordinator Staf Ahli. Staf Ahli Menteri adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan. Staf Ahli dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari didukung oleh Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan.
1. Tugas
Staf Ahli berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 mempunyai tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang
peraturan dan penegakan hukum penerimaan pajak, kepatuhan penerimaan pajak,
pengawasan penerimaan pajak, kebijakan penerimaan negara, pengeluaran negara,
makro ekonomi dan keuangan internasional, kebijakan dan regulasi jasa keuangan dan
pasar modal, dan organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi, hukum dan hubungan
kelembagaan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Staf Ahli menyelenggarakan fungsi: a.
pengolahan dan penelaahan masalah-masalah di bidang peraturan dan penegakan
hukum penerimaan pajak, kepatuhan penerimaan pajak, pengawasan penerimaan
pajak, kebijakan penenmaan negara, pengeluaran negara, makro ekonomi dan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


52
Ujian Dinas Tk.I
2019

keuangan internasional, kebijakan dan regulasi jasa keuangan dan pasar modal,
dan organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi, serta penyiapan penalaran secara
konsepsional;
b. penalaran konsepsional suatu masalah di bidang keahliannya atas inisiatif sendiri
dan pemecahan persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan
Menteri Keuangan sebagai penelaahan Staf;
c. pemberian bantuan kepada Menteri Keuangan dalam penyiapan bahan untuk
keperluan rapat, seminar, dan lain-lain yang dihadiri oleh Menteri Keuangan; d.
pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Keuangan.
3. Organisasi
Susunan Staf Ahli terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak, mempunyai tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang
peraturan dan penegakan hukum penerimaan pajak.
b. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak, mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang kepatuhan penerimaan pajak. c.
Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang pengawasan penerimaan
pajak.
d. Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara mempunyai tugas memberikan telaahan
kepada Menteri mengenai masalah penerimaan negara.
e. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, mempunyai tugas memberikan telaahan
kepada Menteri mengenai masalah pengeluaran negara.
f. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, mempunyai tugas
memberikan telaahan kepada Menteri mengenai masalah makro ekonomi dan
keuangan internasional.
g. Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, mempunyai tugas memberikan
telaahan kepada Menteri mengenai masalah kebijakan dan regulasi jasa keuangan
dan pasar modal.
h.Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi, mempunyai tugas
memberikan telaahan kepada Menteri mengenai masalah organisasi, birokrasi, dan
teknologi informasi.
i. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan, mempunyai tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri di bidang
hukum dan hubungan kelembagaan.
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
53
Ujian Dinas Tk.I
2019

M. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan


1. Tugas
Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 mempunyai tugas mengoordinasikan dan
melaksanakan penyusunan rencana strategis dan kebijakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), pengembangan sistem infrmasi, manajemen layanan TIK,
operasional TIK, keamanan informasi dan kelangsungan TIK, manajemen layanan
data, dan pengelolaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris
Jenderal, menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan dan pemutakhiran rencana strategis TIK;
b. koordinasi penyusunan dan pemutakhiran arsitektur TIK;
c. koordinasi penyusunan analisis kapasitas TIK;
d. koordinasi penyusunan dan pemui:akhiran kebijakan dan standardisasi tata kelola
TIK;
e. koordinasi pelaksanaan manajeme n program TIK;
f. koordinasi pengembangan sistem informasi;
g. koordinasi manajemen layanan TIK;
h. koordinasi pelaksanaan operasional TIK;
i. koordinasi penyusunan dan pelaksanaan tata kelola dan manajemen keamanan
informasi;
j. koordinasi pelaksanaan bina kepatuhan dan manajemen risiko teknologi Informasi
dan Komunikasi;
k. koordinasi manajemen layanan data;
l. pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer; dan
m. pelaksanaan administrasi pusat.
3. Organisasi
Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan terdiri dari :
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Perencanaan dan Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
c. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;
d. Bidang Manajemen Layanan Teknologi lnformasi dan Komunikasi;
e. Bidang Operasional Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan
f. Bidang Keamanan Informasi dan Kelangsungan Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
54
Ujian Dinas Tk.I
2019

g. Bidang Manajemen Layanan Data.


h. Kelompok Jabatan Fungsional.

N. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK)


1. Tugas
Dengan beralihnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013, Pusat
Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) telah ditugaskan untuk melaksanakan
salah satu tugas dan fungsi eks Bapepam-LK, yaitu terkait pembinaan dan
pengawasan jasa profesi Aktuaris. Dalam rangka mengakomodasi adanya
penambahan fungsi pembinaan profesi aktuaris tersebut, maka ditetapkanlah
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan, yang menyatakan bahwa unit kerja Pusat Pembinaan
Akuntan dan Jasa Penilai berubah menjadi Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.
PPPK mempunyai tugas mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan dan pelayanan
infrmasi atas profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan Publik, Teknisi Akuntansi,
Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya PPPK menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang akuntansi, penilaian, dan aktuaria; b.
penyiapan rumusan kebijakan di bidang profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan
Publik, Teknisi Akuntansi, Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan
lainnya;
c. penyelenggaraan administrasi registrasi/ perizinan/ pendaftaran Akuntan, Akuntan
Publik, Rekan nonAkuntan Publik, Kantor Jasa Akuntansi (KJA), Cabang KJA,
Kantor Akuntan Publik (KAP), dan cabang KAP, Kantor Akuntan Publik Asing
(KAPA), Organisasi Audit Asing (OAA), dan Organisasi Audit Indonesia (OAI).
d. penyelenggaraan administrasi registrasi/ perizinan/ persetujuan Penilai dan Ajun
Aktuaris, Penilai Publik, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) , Cabang KJPP,
Aktuaris, Konsultan Aktuaria, Cabang Konsultan Aktuaria dan profesi keuangan
lainnya, pembukaan Kantor Perwakilan KJPP, serta kerja sama dan pencantuman
nama Kantor Jasa Penilai Publik Asing (KJPPA) dan Konsultan Aktuaria Asing;
e. pembinaan dan pengembangan profesi Akuntan, Akuntan Publik, Teknisi Akuntansi,
Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya; f. pelaksanaan analisis
laporan mengenai profesi Akuntan Publik, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi
keuangan lainnya;
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
55
Ujian Dinas Tk.I
2019

g. pelaksanaan pengawasan atas profesi Akuntan Publik, Penilai Publik, Aktuaris, dan
profesi keuangan lainnya;
h. pengenaan sanksi administratif terhadap profesi Akuntan Publik, Penilai Publik,
Aktuaris, dan profesi _ keuangan lainnya;
i. pelaksanaan administrasi, PPPK, serta pemenuhan kebutuhan pemangku
kepentingan.
3. Organisasi
Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai terdiri atas:
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Perizinan dan Kepatuhan Profesi Akuntansi;
c. Bidang Perizinan dan Kepatuhan Penilai, Aktuaris, dan Profesi Keuangan Lainnya;
d. Bidang Pengembangan Profesi Keuangan;
e. Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi;
f. Bidang Pemeriksaan Penilai, Aktuaris, dan Profesi Keuangan Lainnya;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

O. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka)


1. Tugas
Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 mempunyai tugas melaksanakan analisis,
harmonisasi dan sinergi kebijakan atas pelaksanaan program dan kegiatan Menteri
Keuangan, dan pengelolaan indikator kinerja utama Kementerian.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pushaka berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Pushaka menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan atas program dan kegiatan
Menteri Keuangan di bidang Pendapatan Negara dan Pembiayaan Negara;
b. pelaksanaan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan atas program dan kegiatan
Menteri Keuangan di bidang Belanja Negara dan Kekayaan Negara; c. pelaksanaan
analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan atas program dan kegiatan Menteri
Keuangan di bidang Sumber Daya Aparatur dan Pengawasan; d. pelaksanaan
pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan;
e. pelaksanaan administrasi Pushaka;
3. Organisasi
Pushaka terdiri atas :
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
56
Ujian Dinas Tk.I
2019

a. Bagian Tata Usaha;


b. Bidang Pengelolaan Program Menteri dan Wakil Menteri;
c. Bidang Analisis dan Harmonisasi Pendapatan dan Pembiayaan Negara;
d. Bidang Analisis dan Harmonisasi Belanja dan Kekayaan Negara;
e. Bidang Analisis dan Harmonisasi Sumber Daya Aparatur dan Pengawasan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

P. Contoh Soal
1. B-S : Sekretariat Jenderal bertugas melayani pihak internal dan eksternal Kementerian.
2. B-S : Sekretariat Jenderal Kementerian keuangan terdiri dari biro dan direktorat. 3. B-S :
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Pembinaan Profesi Keuangan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal
4. B-S : Sekretariat jenderal terdiri dari 1 sekretariat Sekretariat Jenderal dan 7 biro. 5. B-S :
Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. B-S : Pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan
optimalisasi penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai merupakan
salah satu fungsi Drektorat jenderal Bea dan Cukai.
7. B-S : Tugas menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang
keuangan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan merupakan salah
satu fungsi BPPK
8. B-S : Bidang Analisis dan Harmonisasi Sumber Daya Aparatur dan Pengawasan
merupakan salah satu bidang yang terdapat pada Pushaka.
9. B-S : Salah satu fungsi BKF adalah menyelenggarakan perumusan, penetapan, dan
pemberian rekomendasi kebijakan fiscal dan sektor keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. B-S : PPPK mempunyai tugas mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan rumusan
kebijakan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan dan pelayanan
infrmasi atas profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan Publik, Teknisi
Akuntansi, Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya.
11. B-S : Salah satu fungsi Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan adalah
melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana strategis.
12. B-S : Koordinasi pelaksanaan manajemen program merupakan salah satu fungsi

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


57
Ujian Dinas Tk.I
2019
Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan.
13. B-S : Dalam melaksanakan tugasnya PPAJP berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.
14. B-S : Penyajian informasi akuntan dan penilai publik merupakan tugas dari PPAJP. 15. B-
S : Bidang Kebijakan dan Pengelolaan Sistem terdapat pada Pushaka.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


58
Ujian Dinas Tk.I
2019

BAB V
ORGANISIASI LAIN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN YANG DIAMANATKAN OLEH
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Lembaga National Single Window (LNSW)


Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang ekspor, impor dan logistik berbasis transparan,
konsisten, efisien dan simpel, berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2018 tentang Indonesia
National Single Window, di lingkungan Kementerian Keuangan telah dibentuk Lembaga National Single Window (LNSW)
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga National
Single Window.
1. Tugas
Berdasarkan PMK 180/PMK.01/2018, LNSW mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Indonesia National Single
Window dan penyelenggaraan Sistem Indonesia National Single Window dalam penanganan dokumen kepabeanan,
dokumen kekarantinaan, dokumen perizinan, dokumen kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan dokumen lain, yang
terkait dengan ekspor dan/atau impor secara elektronik.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, LNSW menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan pelaksanaan pedoman dalam
pengelolaan Indonesia National Single Window dan penyelenggaraan Sistem Indonesia National Single Window; b.
penyediaan fasilitas untuk pengajuan, pemrosesan, dan penyampaian keputusan secara tunggal, dalam penanganan
dokumen kepabeanan, dokumen kekarantinaan, dokumen perizinan, dokumen kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan
dokumen lain, yang terkait dengan ekspor dan/atau impor;
c. penyediaan fasilitas untuk penyampaian, pencantuman, dan penghapusan ketentuan tata niaga post border pada
Sistem Indonesia National Single Window; d. pelaksanaan simplifikasi dan standardisasi dalam Indonesia National Single
Window
mengenai pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan ekspor dan/atau impor; e. penyiapan dukungan teknis melalui
Indonesia National Single Window dalam peningkatan fasilitasi perdagangan, pengawasan lalu lintas barang, dan
optimalisasi penerimaan negara, yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan/atau impor; f. pelaksanaan pengelolaan
informasi mengenai peraturan perundang-undangan sebagai acuan utama pengajuan dokumen kepabeanan dalam
kegiatan ekspor dan/atau impor;
g. pelaksanaan tata kelola data dan informasi elektronik yang terkait dengan ekspor
dan/atau impor;

h. pelaksanaan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama di bidang sistem National

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


59
Ujian Dinas Tk.I
2019

Single Window dalam forum nasional dan internasional;


i. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi dan
teknis kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Lembaga National Single
Window;
j. pelaksanaan harmonisasi dan sinkronisasi proses bisnis antar kementerian/lembaga
dalam pelaksanaan Indonesia National Single Window; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
B. Sekretariat Pengadilan Pajak
Dalam rangka mengemban amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak, di Kementerian Keuangan terdapat Sekretariat Pengadilan Pajak (Set
PP). Adanya Set-PP bertujuan agar proses penyelesaian sengketa perpajakan melalui
Pengadilan Pajak dapat dilakukan secara adil, cepat, murah, dan sederhana dengan
pemberian pelayanan administrasi sengketa pajak yang lebih tertib, efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Pengadilan Pajak, Sekretariat Pengadilan Pajak
mempunyai tugas memberikan pelayanan di bidang tata usaha, kepegawaian,
keuangan, rumah tangga, administrasi persiapan berkas banding dan/atau gugatan,
administrasi persiapan persidangan, administrasi persidangan, administrasi
penyelesaian putusan, dokumentasi, administrasi peninjauan kembali, administrasi
yurisprudensi, pengolahan data, dan pelayanan informasi.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Set-PP menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan program kerja dan pelaporan serta pelaksanaan administrasi di bidang tata
usana, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga;
b. pelayanan administrasi persiapan berkas banding dan/atau gugatan; c. penghimpunan
dan pengklasifikasian Putusan Pengadilan Pajak dan penyelenggaraan perpustakaan;
d. pelayanan administrasi peninjauan kembali Putusan Pengadilan Pajak;
e. pelayanan administrasi yurisprudensi Putusan Pengadilan Pajak;
f. pengolahan data dan pelayanan informasi;
g. pelayanan administrasi persiapan persidangan;
h. pelayanan administrasi persidangan; dan
i. pelayanan administrasi penyelesaian putusan.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


60
Ujian Dinas Tk.I
2019

C. Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan


Untuk mengemban amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum Perpajakan (KUP) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 serta untuk mendukung dan meningkatkan
efektivitas pelaksanaan tugas Komite Pengawas Perpajakan, di Kementerian Keuangan
telah dibentuk Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan (Setkomwasjak) yang mempunyai
tugas untuk melaksanakan pelayanan teknis dan administratif dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas Komwas Perpajakan yang bersifat mandiri dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Instansi Perpajakan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan, Setkomwasjak
merupakan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang secara fungsional
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Pengawas Perpajakan, dan secara administratif
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
1. Tugas
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan Sekretariat Komite Pengawas
Perpajakan mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan administratif dalam
pelaksanaan tugas Komite Pengawas Perpajakan.

2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Komite
Pengawas Perpajakan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dan program kerja pengawasan terhadap kebijakan
perpajakan dan pelaksanaan administrasi perpajakan;
b. pelaksanaan pengamatan, pengkajian, dan penanganan pengaduan, masukan, dan
mediasi masyarakat;
c. penyusunan konsep dan pelaksanaan pemantauan (monitoring) dan evaluasi atas saran
dan/atau rekomendasi yang terkait dengan kebijakan perpajakan dan penyelenggaraan
administrasi perpajakan;
d. pelaksanaan edukasi kepada masyarakat;
e. pelaksanaan manajemen data dan informasi;
f. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja; dan
g. pengelolaan anggaran, organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, kepatuhan
internal, risiko, kinerja, tata usaha, dan rumah tangga.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


61
Ujian Dinas Tk.I
2019

D. Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan


Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pencegahan
dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan, dalam rangka membantu pelaksanaan tugas
Komite Stabilitas Sistem Keuangan baik secara substantif maupun administratif, di
lingkungan Kementerian Keuangan telah dibentuk Sekretariat Komite Stabilitas Sistem
Keuangan (Sekretariat KSSK).
Sekretariat KSKK merupakan unit organisasi non eselon di lingkungan Kementerian
Keuangan yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan selaku Koordinator Komite
Stabilitas Sistem Keuangan dan secara administratif berada di bawah Sekretaris Jenderal.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.01/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KSSK, Sekretariat KSSK mempunyai tugas
membantu pelaksanaan tugas Komite Stabilitas Sistem Keuangan baik secara substantif
maupun administratif.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat KSSK menyelenggarakan fungsi: a. perumusan
tata kelola Komite Stabilitas Sistem Keuangan dan SekretariatKSSK ; b. perumusan
kerangka kerja, termasuk kriteria dan indikator, penilaian kondisi stabilitas sistem
keuangan ;
c. penyiapan bahan untuk penilaian terhadap kondisi stabilitas sistem keuangan
berdasarkan masukan dari setiap anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan,
beserta data dan informasi pendukung ;
d. penyiapan usulan langkah koordinasi untuk mencegah krisis sistem keuangan
dengan mempertimbangkan rekomendasi dari setiap anggota Komite Stabilitas
Sistem Keuangan ;
e. penyiapan rekomendasi kepada Presiden untuk memutuskan perubahan status
stabilitas sistem keuangan, langkah penanganan krisis sistem keuangan, serta
penyelenggaraan dan pengakhiran Program Restrukturisasi Perbankan;
f. penyiapan penyerahan penanganan permasalahan solvabilitas bank sistemik kepada
Lembaga Penjamin Simpanan beserta usulan langkah yang harus dilakukan oleh
anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk mendukung pelaksanaan
penanganan permasalahan bank sistemik oleh Lembaga Penjamin Simpanan;
g. penyiapan keputusan pembelian Surat Berharga Negara yang dimiliki Lembaga
Penjamin Simpanan oleh Bank Indonesia guna penanganan bank;
h. penyiapan masukan bagi anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan mengenai
materi peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan uang dapat
mempengaruhi stabilitas sistem keuangan;

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


62
Ujian Dinas Tk.I
2019

i. penyiapan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keputusan Komite Stabilitas


Sistem Keuangan;
j. Pengelolaan data dan informasi terkait Stabilitas Sistem Keuangan; k. pelaksanaan
kajian risiko dan hukum atas kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan;
l. pengelolaan komunikasi publik dan hubungan antar lembaga;
m. pelaksanaan urusan administrasi Sekretariat KSSK dan Komite Stabilitas Sistem
Keuangan; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan

E. Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah


Dalam rangka memberikan dukungan administrasi kepada KNEKS (Pimpinan,
Anggota, Manajemen Eksekutif) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 28
Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, di lingkungan
Kementerian Keuangan telah di bentuk Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan
Keuangan Syariah (Sekretariat KNEKS) melalui penetapan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 74/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah.
1. Tugas
Berdasarakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
Syariah, Sekretariat KNEKS mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi
kepada Manajemen Eksekutif KNEKS, serta memberikan dukungan administrasi
kepada Pimpinan KNEKS dan anggota KNEKS dalam pelaksanaan tugas KNEKS.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat KNEKS menyelenggarakan fungsi: a.
pengoordinasian, fasilitasi, dan pengelolaan perencanaan, keuangan, organisasi,
sumber daya manusia, dukungan teknologi informasi, kinerja, kepatuhan internal,
risiko, dan kerumahtanggaan Manajemen Eksekutif KNEKS dan Sekretariat KNEKS;
b. pengoordinasian, fasilitasi, dan pelaksanaan pemantauan program dan kinerja
Manajemen Eksekutif KNEKS; dan
c. pemberian dukungan administrasi kepada Pimpinan dan Anggota KNEKS dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi KNEKS.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


63
Ujian Dinas Tk.I
2019

F. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)


Dalam rangka menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi
berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi (intergenerational
equity), serta sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Dana Abadi Pendidikan, di lingkungan Kementerian Keuangan juga terdapat Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang mempunyai tugas untuk melaksanakan
pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik dana abadi pendidikan
(endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.01/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana abadi (endowment
fund) pendidikan yang bersumber dari Dana Pengembangan Pendidikan Nasional,
pendapatan investasi, dan/atau sumber lain yang sah untuk menjamin keberlangsungan
program pendidikan bagi generasi berikutnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Dewan Penyantun, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan di bidang investasi;
b. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan beasiswa;
c. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan fasilitasi pendanaan riset; d.
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi dan
teknis kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan;
e. pelaksanaan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

G. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit


Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut BPDPKS
merupakan unit organisasi non eselon di lingkungan Kementerian Keuangan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
1. Tugas

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


64
Ujian Dinas Tk.I
2019

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.01/2015 tentang


Organisasi dan Tata Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, BPDPKS
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan keterituan
peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
BPDPKS menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran tahunan, serta


rencana kerja dan anggaran satuan kerja;
b. penghimpunan Dana termasuk rencana dan strategi pemungutan biaya dan
pengembangan Dana;
c. pengelolaan Dana yang . meliputi · penempatan/ investasi Dana;
d. perencanaan dan penyaluran Dana;
e. penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi
(setelmen) , serta pelaporan; dan
f. pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian
terhadap pelaksanaan tugas BPDPKS.
H. Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) adalah badan yang
dirancang untuk menghimpun pendanaan perlindungan lingkungan hidup serta memiliki
kemampuan untuk menyalurkannya pada pos-pos prioritas yang berkomitmen pada
kepentingan pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup. BPDLH akan menyalurkan
dana di antaranya terkait dengan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,
konservasi, keragaman hayati, dan berbagai kearifan lokal yang harus dilindungi.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup merupakan unit organisasi non-Eselon
di bidang pengelolaan Dana Lingkungan Hidup yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan. 1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, BPDLH
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Lingkungan Hidup di bidang
kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan karbon, jasa lingkungan,
industri, transportasi, pertanian, kelautan dan perikanan, dan bidang lainnya terkait

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


65
Ujian Dinas Tk.I
2019

lingkungan hidup sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan..
2. Fungsi
BPDLH menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana strategis bisnis, rencana bisnis dan anggaran
tahunan, serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran,
akuntansi, dan pelaporan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, urusan
umum, kerumahtanggaan, kehumasan, dan layanan informasi, pengelolaan sistem
informasi teknologi dan basis data Dana Lingkungan Hidup, serta koordinasi
pelaksanaan tugas;
b. penyusunan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan rencana penghimpunan
dan pengembangan dana, mobilisasi sumber-sumber pendanaan, perumusan,
perencanaan, dan pelaksanaan pengembangan dan pemasaran layanan,
pengembangan dan penempatan dana pada instrumen investasi, pengelolaan
kerja sama pendanaan, setelmen Dana Lingkungan Hidup, pelaksanaan
restrukturisasi pinjaman, serta pengelolaan kerja sama dengan bank kustodian,
bank umum, dan/atau pihak lainnya;
c. penyusunan dan pelaksanaan rencana penyaluran dana, analisis kelayakan
proposal, penetapan objek penyaluran dana, penyampaian hasil analisis ke
Kementerian/Lembaga, bank kustodian, bank umum, dan/atau pihak lainnya,
penyaluran dana pinjaman, dana program, dana bagi hasil dan syariah, monitoring
dan evaluasi atas penyaluran dana, serta pembinaan kepada penerima dana;
d. penelaahan aspek hukum atas peraturan dan perjanjian, penyusunan rumusan
peraturan, perjanjian, dan kajian hukum, penanganan permasalahan hukum,
pendokumentasian atas seluruh dokumen hukum, peraturan, dan perjanjian, serta
pelaksanaan manajemen risiko; dan
e. pelaksanaan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Badan Pengelola Dana
Lingkungan Hidup.

I. Pusat Investasi Pemerintah


Pusat Investasi Pemerintah (PIP) merupakan unit organisasi non eselon dibidang
pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan. PIP
merupakan satuan kerja pada Kementerian Keuangan yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan. PIP dipimpin oleh Direktur Utama.

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


66
Ujian Dinas Tk.I
2019

1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi
Pemerintah, PIP mempunyai tugas melaksanakan· koordinasi di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang
undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, PIPmenyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana strategis bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran tahunan, rencana kerja dan
anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran, akuntansi, transaksi dan pelaporan keuangan, penyelesaian (setelmen),
pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum, harmonisasi fungsi internal organisasi, kehumasan dan layanan
informasi, serta pengelolaan sistem informasi dan teknologi;
b. pelaksanaan kerjasama pendanaaan pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan Pemerintah Daerah dan/
a tau pihak lain, pengelolaan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah, kerjasama penyaluran pembiayaan
dengan lembaga penyalur dan pengembangan bisnis pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah;
c. pelaksanaan perikatan dan monitoring Jamlnan piutang yang diserahkan oleh lembaga penyalur;
d. pelaksanaan penelaahan aspek hukum, penyusunan rumusan dan perubahan perjanjian, melakukan kajian hukum,
penanganan masalah hukum dan penyusunan kebijakan serta pengelolaan risiko; dan
e. pelaksanaan pemeriksaan internal atas pelaksanaan tugas PIP.

J. Lembaga Manajemen Aset Negara


Lembaga Manajemen Aset Negara yang selanjutnya disebut LMAN merupakan unit organisasi non eselon di lingkungan
Kementerian Keuangan yang menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Manajemen Aset Negara, LMAN mempunyai
tugas melaksanakan:

a. pelayanan pengembangan usaha, analisis pasar properti, pengembangan strategi

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


67
Ujian Dinas Tk.I
2019

bisnis Jasa penilaian dan konsultasi manajemen aset;


b. penelitian di bidang properti;
c. pemanfaatan dalam bentuk pendayagunaan dan kerjasama operasional aset
negara termasuk pinjam pakai;
d. pemindahtanganan;
e. pelaporan, monitoring dan evaluasi manajemen aset negara;
f. pengadaan, konstruksi, pengamanan, pemeliharaan, pengurusan perizinan,
pendokumentasian, publikasi, pemasaran, dan penanganan hukum; g. penyusunan
perjanjian; dan
h. perencanaan kebutuhan dan pengembangan lahan/tanah, pengel-olaan dana
investasi pemerintah termasuk pendanaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis
Nasional sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Aset yang
dikelola oleh LMAN meliputi:
a. barang milik negara dan/ atau kekayaan negara lain yang diserahkelolakan oleh
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara kepada LMAN;
b. aset yang perolehannya dibiayai dengan dana yang bersumber dari Bagian
Anggaran BUN Pengelolaan Investasi Pemerintah (Bagian Anggaran 999.03);
dan
c. aset hasil pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, LMAN
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada
LMAN tetmasuk pendanaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, pengelolaan
keuangan dan akuntansi, pengelolaan teknologi informasi, pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) dan organisasi, serta pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal;
b. pelaksanaan perencanaan aset, penelitian dan analisis pasar properti, pelayanan
jasa konsultasi dan penilaian aset, pengelolaan risiko, pengamanan aset,
perencanaan pengadaan dan pelaksanaan konstruksi aset, pemeliharaan aset,
penyusunan perjanjian, monitoring perjanjian, serta dokumentasi hukum;
c. pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pendanaan tanah untuk Proyek
Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,
monitoring dan evaluasi pendanaan pengadaan tanah, sertifikasi dan
pengadministrasian tanah, serta litigasi; dan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


68
Ujian Dinas Tk.I
2019

d. pelaksanaan perencanaan dan pengembangan usaha, pengelolaan strategi


komunikasi, pelaksanaan pemanfaatan dalam bentuk pendayagunaan dan
kerjasama operasional termasuk pinjam pakai, dan pemindahtanganan aset,
perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran dan publikasi aset, serta
monitoring dan evaluasi pencapaian target.

K. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional


Dalam rangka tindak lanjut amanat Peraturan Pernerintah Nornor 48 Tahun 2018
tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Permerintah Asing/Lembaga Asing, di
lingkungan Kementerian Keuangan telah dibentuk Lembaga Dana Kerja Sama
Pembangunan Internasional.
Lermbaga Dana Kerja Sarma Pernbangunan Internasional yang selanjutnya
disingkat LDKPI rnerupakan unit organisasi non-Eselon yang rnenerapkan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum.
LDKPI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui
direktur jenderal yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan pembiayaan
dan risiko.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.01/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional,
LDKPI mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana kerja sama pembangunan
internasional (endowmentfund) dan dana dalam rangka pemberian hibah kepada
pemerintah asing/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, LDKPI
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana
kerja sama pembangunan internasional (endowment fund);
b. pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko,
kepatuhan internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI, pengoordinasian dan
pemberian fasilitas penyusunan peraturan dan perjanjian dan kerja sama LDKPI,
serta pelaksanaan hubungan kelembagaan LDKPI;
c. pelaksanaan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana
untuk pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama,
pelaksanaan pengadaan untuk keperluan hibah, dan penyelesaian transaksi
(settlement), serta pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah; dan

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


69
Ujian Dinas Tk.I
2019

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Keuangan.

L. Politeknik Keuangan Negara STAN


Politeknik Keuangan Negara STAN yang selanjutnya disebut PKN STAN
merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Keuangan, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Pembinaan PKN STAN secara:
a. teknis akademik dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; dan
b. teknis operasional dan administratif dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. 1.
Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.01/2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN, PKN STAN
mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan vokasi, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat di bidang keuangan negara..
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, PKN STAN
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program pendidikan;
b. penyelenggaraan pendidikan vokasi di bidang keuangan negara;
c. pelaksanaan penelitian;
d. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
e. pelaksanaan sistem penjaminan mutu;
f. pelaksanaan sistem pemeriksaan intern;
g. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
h. pengelolaan laboratorium, perpustakaan, sistem informasi, dan penerbitan, serta
sarana dan prasarana penunjang lainnya;
i. pelaksanaan administrasi akademik dan kemahasiswaan;
j. pelaksanaan administrasi keuangan dan umum; dan
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.

M. Contoh Soal
1. B-S : Salah satu fungsi LDKPI adalah pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah
yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan nasional 2. B-S : Sekretariat Komite
Pengawas Perpajakan (Setkomwasjak) mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan
teknis dan administratif dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Komwas Perpajakan
yang bersifat mandiri dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Instansi

Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan


70
Ujian Dinas Tk.I
2019

Perpajakan.
3. B-S : PIP mempunyai tugas melaksanakan• koordinasi di bidang pembiayaan usaha mikro,
kecil, dan menengah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian
4. B-S : PKN STAN merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Keuangan, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
5. B-S : Sekretariat KNEKS mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi kepada
Menteri Keuangan.
6. B-S : Salah satu fungsi Sekretariat Pengadilan Pajak adalah pelayanan administrasi
peninjauan kembali Putusan Pengadilan Pajak.
7. B-S : Pembinaan PKN STAN secara teknis akademik dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
8. B-S : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.01/2018 mengatur tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga National Single Window
9. B-S : LMAN merupakan unit organisasi non eselon di lingkungan Kementerian Keuangan
yang menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur
Jenderal Kekayaan Negara.
10. B-S : Salah satu fungsi LPDP adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan
beasiswa
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
71
Ujian Dinas Tk.I
2019

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen Keempat)

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggung-jawab


Keuangan Negara

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara

Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Perubahan kelima atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang kedudukan, tugas, dan fungsi Kementerian
Negara serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I Kementerian Negara.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara

Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Kementerian Keuangan. Peraturan

Presiden RI Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi Kementerian Negara.

Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden RI
Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi Kementerian Negara

Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Organisasi Kementerian Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 87/PMK.01/2019 Tentang Perubahan atas Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata kerja
Kementerian Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 229/PMK.01/2019 Tentang Perubahan Ke-2 atas


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 Tentang Organisasi dan Tata
kerja Kementerian Keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan;
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
72
Ujian Dinas Tk.I
2019

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 263/PMK.01/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.01/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat
Jenderal Pajak;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pengelolaan Pemulihan Data sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.01/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengelolaan Pemulihan Data;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Manajemen Aset Negara;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pusat Investasi Pemerintah;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 184/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 tentang Orgaisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak;
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
73
Ujian Dinas Tk.I
2019

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Laboratorium Bea dan Cukai;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Pengadilan Pajak;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga National Single Window;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengelola Dana Lingkungan Hidup;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
32/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
230/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah; dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Keuangan Negara STAN.
Tugas, Fungsi, Struktur, dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
74

Anda mungkin juga menyukai