Pelatihan Kerja ini dapat selesai disusun. Buku Pedoman Pelatihan Kerja ini
Medan agar dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup
secara wajar sebagai warga negara yang baik, dan bertanggung jawab. Dan
saat selesai menjalani pidana kelak mereka menjadi manusia yang produktif
Medan,
Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Imam Suyudi
i
DAFTAR ISI
i
d. PEKERJA DI TAMAN ................................................................ 9
e. PEKERJA DI DAPUR .................................................................. . 9
3
BAB VI TUGAS DAN PELAKSANAAN PERAN DALAM ASESMEN
A. KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN………………………….23
B. KEPALA BIDANG PEMBINAAN NARAPIDANA………………….23
C. KEPALA SEKSI BIMBINGAN PEMASYARAKATAN……………..24
D. KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN……………………………..24
E. KEPALA SUB BAGIAN UMUM…………………………………………...25
F. PANITIA PELAKSANA ASESMEN………………………………………25
BAB X PT PERORANGAN………………………………………………………………………………..37
4
BAB XI PENUTUP
LAMPIRAN ........................................................................................................................................41
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Upaya-upaya meningkatkan kualitas program pembinaan kemandirian
dan memiliki pola serta standar baku agar outputnya sesuai dengan standar
yang diharapkan.
B. Dasar Hukum
Pemasyarakatan;
Ketenagakerjaan;
2
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999 Tentang
Binaan Pemasyarakatan.
1. Maksud
bermakna.
2. Tujuan
3
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
dsb. Khusus untuk peserta yang akan mengikuti pelatihan ini merupakan
F. Pengertian
Lembaga Pemasyarakatan.
Pemasyarakatan.
4
5. Keterampilan adalah suatu kemampuan di dalam menggunakan akal,
mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.
11. Jasa adalah aktivitas, kemudahan, manfaat, dsb yang dapat dijual kepada
tertentu.
5
BAB II
dari :
A. Manufaktur
1. Mebel
membuat perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu seperti sofa,
meja makan, lemari, kitchen set, tempat tidur, dan meja rias. Selain dilatih
2. Garmen
dalam menjahit dan mampu memproduksi pakaian seperti baju kaos &
3. Kerajinan Tangan
dalam mengolah bahan baku baik yang baru maupun bekas yang bisa
seperti tempat tisu, bingkai foto dan juga miniatur kapal phinisi sebagai
6
B. Agribisnis (Pertanian)
bercocok tanam dengan cara yang baik dan benar agar mendapatkan hasil
yang maksimal seperti penanaman sayur kangkung, sawi, cabai, dsb. Adapun
1. Hidroponik
memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada
kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi
cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
C. Konstruksi
1. Pertukangan
hal pertukangan seperti membuat kuseng pintu dan jendela dan melakukan
7
D. JASA
1. Loundry
dalam mencuci dan menggosok pakaian yang baik dan benar, serta bisa
2. Pembuatan Tempe
alami.
3. Pencucian Kendaraan
dengan baik dan benar seperti dalam hal pemilihan kain lap yang sesuai,
cara penggunaan lap yang tidak merusak cat kendaraan dan pemilihan
4. Potong Rambut
5. Bengkel Las
8
peserta pelatihan juga dilatih untuk mampu memperbaiki perabotan
6. Keahlian Kerja
Pekerja dalam ruangan dan pekerja luar ruangan. Pekerja dalam ruangan
dalam hal ini tata letak barang agar terlihat rapih untuk ruang
makanan untuk ruang dapur. Selain itu, terdapat juga pekerjaan di luar
tenis dan sepak takraw dan kebersihan dan penataan taman. Dengan
d. Pekerja di Taman
e. Pekerja di Dapur
9
BAB III
Bimbingan Kemasyarakatan;
Kemasyarakatan;
1
c. Validasi daftar calon peserta asesmen oleh Kepala Bidang Pembinaan
Narapidana;
Pemasyarakatan;
a. Standar Penempatan;
Binaan Pemasyarakatan;
d. Alat Tes;
e. Alat Tulis;
f. Ruang tes;
i. LCD Proyektor;
j. Proyektor laser;
k. Sound system;
1
E. Sosialisasi Pelaksanaan Asesmen Kepada Warga Binaan Pemasyarakatan
kegiatan Sapa Blok Rame-Rame (Sombere’) atau oleh Wali Blok dan
blok hunian.
mengikuti asesmen.
1
G. Rapat Persiapan Pelaksanaan Asesmen
Rapat Persiapan diselenggarakan oleh seksi Bimbingan Kemasyarakatan
1
I. Alur persiapan asesmen
Persiapan
dan Tim Asesor
penunjukan Menyiapkan
Tim
Alat Tes Rapat
Asesor
Persiapan
Pelaksanaan
Penyiapan Sosialisasi Pembentuka Asesmen
Data Calon Pelaksanaan n Tim
Peserta
Asesmen Pelaksana
Asesmen
oleh Tim Asesmen
Sombere
Penyiapan
Bahan
Pelaksanaan
Asesmen
1
BAB IV
PELAKSANAAN ASESMEN
A. Peserta Asesmen
produksi.
Syarat Penempatan.
Peserta yang tidak mengikuti asesmen karena alasan tertentu diatur dengan
asesmen pada sesi di hari berikutnya sesuai kebijakan Tim Asessor dan
1
pelaksanaan asesmen, dapat diikutsertakan kembali untuk mengikuti
di periode berikutnya.
b. Lembar biodata
Lembaga Pemasyarakatan.
1
D. Mekanisme Pelaksanaan Asesmen Tes Tertulis
4. Penjelasan tata cara dan tata tertib pelaksanaan asesmen oleh Tim
Asessor.
wawancara
1
4. Panitia memanggil Warga Binaan Pemasyarakatan yang akan
Pemasyarakatan
wawancara
1
BAB V
Pengolahan data hasil asessmen diolah oleh Tim Asessor. Hasil pengolahan
data hasil asesmen setiap peserta dicetak dalam bentuk Laporan Hasil Asesmen
sebagai berikut :
1
C. Alur Penyampaian Hasil Asesmen
Kasi
Bimkemas
membuat
Bank data 20
WBP
D. Hak Akses dan Pemanfaatan Hasil Asesmen
narapidana.
kewenangannya.
21
5) bersangkutan melalui Wali Pemasyarakatannya dapat mengakses
pemasyarakatan.
Kelas I Medan.
didukung partisipasi dari semua pihak tekait sesuai dengan peran masing-masing,
pejabat administrator;
2
7. Mengoordinasikan penyampaian bahan sosialisasi kepada wargabinaan;
Pemasyarakatan.
Pelaksanaan Asesmen;
Pembinaan Narapidana;
2
E. Kepala Subbagian Umum
a. Petugas Sekretariat
asesmen dilaksanakan;
pelaksanaan asesmen;
Sekretaris.
b. Petugas Pendamping
2
2) Menjelaskan Tata Cara dan Tata Tertib asesmen sebelum sesidimulai;
asesmen;
2
BAB V II
Panitia ini dibentuk dan disusun oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja bersama
dengan Kepala Seksi Bimbingan Kerja dan Kepala Seksi Sarana Kerja dengan
Kelas I Medan.
2. Ruang Bengkel;
4. Papan tulis;
5. Alat tulis;
6. Proyektor;
7. Komputer/ laptop;
8. Jaringan internet;
9. Sound system;
2
10. Dan bahan ajar pendukung sesuai dengan pelatihan kerja yang
diselenggarakan.
D. Peserta
yakni 1/3 masa pidana untuk asimilasi didalam Lapas dan 1/2 untuk
berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim serta mampu berpikir dan
berdasarkan pos-pos kerja yang disediakan dan yang akan diisi. Adapun
jumlah peserta pada setiap kelas pelatihan kerja disesuaikan dengan jadwal
pelatihan dan kapasitas sarana pelatihan yang telah disediakan oleh panitia
pelaksana pelatihan.
2
E. Tenaga Pengajar
dan juga bisa dari mitra kerja sama Lembaga Pemasyarakatan kepada
perorangan.
Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab tenaga pengajar sebagai berikut
dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja ini dilaksanakan pada hari kantor dan
2
Medan yakni pada hari senin - jumat pada dimulai pada pukul 08.00 –
pelatihan kerja. Oleh karena itu, panitia pelaksana dan tenaga pengajar
dengan efektif sesuai dengan tujuan diadakan pelatihan kerja ini. Adapun
sopan
3
2. Masing-masing peserta pelatihan kerja harus menjaga kebersihan ruang
5. Peserta pelatihan kerja yang tidak mengisi daftar hadir dalam waktu 15
Kelas I Medan dan pimpinan pihak kerja sama dalam hal ini tenaga
3
J. Pelaksanaan Rapat Persiapan Kegiatan Pelatihan
demikian, kegiatan pelatihan kerja ini dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien. Adapun kegiatan rapat ini diikuti oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja
beserta staf dan dihadiri oleh Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan Kerja yang
pelatihan.
3
BAB VIII
Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kerja ini berdasarkan dari persiapan yang telah
dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang dimana dibagi kedalam lima tahapan yakni :
Tahap Pertama :
pelaksana.
2. Peserta mengisi absensi dan menerima kit pelatihan yakni modul, alat tulis
Tahap Kedua :
Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan bahan ajar/ silabus yang ditetapkan oleh
3
Tahap Ketiga :
sertifikasi pelatihan.
Tahap Keempat :
Tahap Kelima :
kegiatan pelatihan kerja dan telah telah memenuhi kompetensi pelatihan kerja.
3
BAB XI
Ada tiga aspek yang dapat dievaluasi dari efektifitas pelaksanaan kegiatan
1. Persiapan.
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan.
Bidang Kegiatan Kerja yakni Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Kepala Seksi
Bimbingan Kerja dan Kepala Seksi Sarana Kerja. Hasil dari kegiatan evaluasi
3
C. Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar
peserta kegiatan pelatihan. Adapun beberapa aspek yang dapat dinilai yakni:
2. Penguasaan materi.
penilaian terhadap:
Peserta yang belum memenuhi batas bawah nilai post test diberi kesempatan
3
BAB X
PT PERORANGAN
Pendirian badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dapat dilakukan oleh satu orang sebagai
Pemegang saham sekaligus Direktur.Sebagaimana telah diresmikannya Undang -Undang Cipta Kerja No.
11 tahun 2020 (UU Cipta Kerja) Tentunya hal ini sangat mendukung kemudahan para pelaku usaha dalam
membangun usahanya.
PT Perorangan hanya dapat didirikan untuk kriteria usaha mikro dan kecil sesuai dengan PP No 7
tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, Dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah. Kriteria usaha mikro ditentukan berdasarkan modal usaha maksimal Rp 1 miliar tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp 2 miliar.
Sementara usaha kecil ditentukan berdasarkan kepemilikan modal usaha lebih dari Rp1 miliar-Rp 5
miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2
miliar-Rp15 miliar
1. Dasar Hukum:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Modal Dasar Perseroan Serta
Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria Untuk Usaha
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, Dan
3
2. Pengertian PT Perorangan
PT perorangan adalah badan hukum perorangan yang memenuhi kriteria usaha Mikro dan Kecil
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai usaha Mikro dan kecil .Dengan
pengertian PT Perorangan tersebut, maka dapat diketahui bahwa PT Perorangan memiliki unsur perorangan
Dalam pengertian PT di UU Cipta Kerja, terdapat pengertian PT Perorangan dengan unsur (1)
1. Unsur Perorangan
Perorangan berarti satu orang. Pengertian ini juga hanya berlaku bagi Warga Negara Indonesia (WNI) saja.
Orang asing tidak boleh mendirikan PT Perorangan. Pendiri PT Perorangan hanya satu orang dan dengan
adanya pemisahan antara kekayaan pribadi dengan perusahaan. Perseroan Perorangan mempunyai
karakteristik tidak ada ketentuan modal dasar minimal, cukup mengisi pernyataan pendirian. Pendirian PT
Perorangan tidak memerlukan akta notaris, cukup satu orang pendiri atau hanya memiliki satu pemegang
2. Unsur UMK
UMK berarti usaha mikro dan kecil. Kriteria usaha mikro berarti memiliki modal di bawah Rp 1.000.000.000
(satu miliar Rupiah). Kriteria usaha kecil berarti memiliki modal diatas Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah)
sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah). Dengan demikian dapat dijabarkan bahwa PT
Perorangan adalah PT yang didirikan oleh 1 (satu) orang dengan modal di bawah Rp 5.000.000.000,00 (lima
miliar Rupiah).
38
4. Prosedur dan syaratnya pendirian PT Perorangan?
Meski pendirinya hanya 1 orang, akan tetapi perlu ditegaskan bahwa PT Perorangan statusnya tetap
badan hukum sama seperti PT yang selama ini kita kenal dengan adanya minimal 2 pendiri dan pemegang
saham (selanjutnya disebut PT biasa). Status PT Perorangan sebagai badan hukum ditegaskan di Pasal 1 P
P No.8 Tahun 2021 yang menyebutkan Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau badan hukum perorangan yang memenuhi
kriteria usaha mikro dan kecil sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai usaha
PP No 8 tahun 2021 selanjutnya, menentukan bahwa kriteria modal mikro adalah usaha dengan
modal dibawah Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) dan usaha kecil dengan modal antara Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah).
Didirikan oleh 1 orang (termasuk Pemegang saham dan Direktur, tidak ada Komisaris)
Pendaftaran secara elektronik Perseroan Perorangan melalui Menteri Hukum dan HAM RI
KTP Pendiri
NPWP Pendiri
Alamat Perseroan Perorangan (Jika alamat di Jakarta, maka harus memenuhi syarat zonasi sesuai dengan
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata
Surat Pernyataan Pendirian perseroan perorangan tersebut didaftarkan secara elektronik kepada
Menteri. Adapun format isian pernyataan pendirian Perseroan perseroangan adalah sebagai berikut :
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, nomor induk kependudukan, dan
nomor pokok wajib pajak dari pendiri sekaligus direktur dan pemegang saham Perseroan perorangan.
4
BAB XI
PENUTUP
mengembangkan segala potensi dan bakat yang dimiliki oleh warga binaan yang
dimana dapat dijadikan sebagai bekal kedepan ketika proses reintegrasi sosial
dilaksanakan sehingga warga binaan ini bisa menjadi pribadi yang mandiri dan
dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, baik panitia
asesmen.
Oleh karena itu, dengan tersedianya pedoman ini, diharapkan setiap informasi
penting terkait teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja ini dapat tersampaikan
dengan baik tugas dan peran yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya, atas
semua pihak. Semoga melalui peran serta setiap pihak, cita-cita mewujudkan
4
LAMPIRAN
LANGKAH
02
LANGKAH
0
PELAKSANAAN EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN OLEH TENAGA PENGAJAR
BERSAMA PANITIA PELAKSANA UNTUK MEMASTIKAN PESERTA TELAH MEMILIKI
PENGETAHUAN BAIK TEORI MAUPUN TERKAIT KEGIATAN PELATIHAN YANG
DILAKSANAKAN SEBELUM MEMASUKI UJIAN SERTIFIKASI PELATIHAN
LANGKAH
04
LANGKAH
05 PERMBERISAN SERTIFIKAT PELATIHAN KERJA KEPAOA PESERTA YANG TELAH
MENGIKUTI KEGIATAN PELATIHAN DAN TELAH MEMENUHI KOMPETENSI
PELATIHAN KERJA.
2
Tanggal Pembuat an
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala Lapas Kelas I Medan
Medan,
Tanggal Pembuat an
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala Lapas Kelas I Medan