Anda di halaman 1dari 16

3.

BIAYA BAHAN BAKU


SUB BAHAN KAJIAN
1. Pengertian Biaya Bahan Baku
2. Unsur-unsur yang Membentuk Harga
Pokok Bahan Baku
3. Metode Penentuan Harga Pokok Bahan
Baku yang Digunakan
4. Sistem Penilaian Bahan Baku
5. Masalah-masalah yang Berhubungan
dengan Bahan Baku
1. PENGERTIAN
BIAYA BAHAN
BAKU
⦿ Bahan baku (raw materials/materials)
merupakan bahan yang membentuk bagian
menyeluruh produk jadi (Mulyadi, 2014).

⦿ Bahan baku adalah semua bahan yang


dibutuhkan dan digunakan dalam proses
produksi.

⦿ Bahan baku terdiri atas bahan langsung


(direct materials) dan bahan tidak
langsung (indirect materials).
2. UNSUR-UNSU
R YANG
MEMBENTUK
HARGA
POKOK
BAHAN BAKU
Harga pokok bahan baku terbentuk dari
unsur-unsur berikut ini:
⦿ Harga beli yang tercantum dalam
faktur pembelian
⦿ Biaya-biaya pembelian (biaya
angkutan, biaya pesan, biaya
penerimaan)
⦿ Biaya-biaya penyiapan bahan baku
untuk siap diolah (biaya pemeriksaan,
biaya asuransi, biaya pergudangan,
dan biaya akuntansi bahan baku)
■ PENGADAAN
- Transaksi: Dibeli secara kredit 1.000
unit bahan baku @ $100.
- JURNAL:
Raw Materials $100.000
Accounts Payable $100.000

■ PEMAKAIAN
- Transaksi: Bahan baku yang diminta selama
bulan ini: Untuk produksi $80.000, untuk
penggunaan tidak langsung $12.000.
- JURNAL:
Work in Process (WIP)$80.000
Factory Overhead (FOH) Control $12.000
Raw Materials $92.000
11. Perlakuan Biaya Angkutan
Biaya angkut atas pembelian bahan dapat
diperlakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Menambah harga perolehan bahan
Biaya angkut dialokasikan ke
masing-masing jenis bahan yang dibeli.
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan:
- kuantitas bahan
- harga perolehan
bahan
2. Sebagai biaya
overhead
CONTOH:
Pembelian bahan baku dengan syarat 2/10, n/30, sebagai berikut:

Jenis Bahan Kuantitas Harga per unit Jumlah

Bahan baku X 3.000 unit Rp4.000 Rp xxx

Bahan baku Y 2.000 unit Rp1.500 Rp xxx

Diminta:
1. Alokasikan beban angkut pembelian sebesar Rp1.000.000
berdasarkan kuantitas bahan dan berdasarkan harga bahan.
2. Jurnal pembelian bahan bila biaya angkut menambah harga
perolehan bahan (alokasi berdasarkan kuantitas bahan).
3. Jurnal pembelian bila biaya angkut sebagai biaya overhead dan
harga bahan dikenakan PPN 10% yang dapat dikreditkan.
4. Jurnal pembayaran utang dalam masa potongan dan potongan
diperlakukan sebagai pengurangan biaya overhead pabrik.
Jawaban:
1. Alokasi berdasarkan kuantitas bahan:
Bahan baku X = 3000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
600.000
Bahan baku Y = 2000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
400.000
Rp1.000.000
Alokasi berdasarkan harga bahan:

Harga Bahan:
Bahan baku X = 3000 x Rp4.000 = Rp12.000.000
Bahan baku Y = 2000 x Rp1.500 = Rp 3.000.000
Rp15.000.000

Alokasi:
Bahan baku X = Rp12.000.000 x Rp1.000.000 = Rp
800.000
Rp15.000.000
2. Jurnal pembelian bahan (alokasi berdasarkan kuantitas)
jika biaya angkut menambah harga perolehan bahan:
Raw Materials X Rp12.600.000
Raw Materials Y Rp 3.400.000
Accounts Payable Rp16.000.000

3. Jurnal pembelian bahan jika biaya angkut sebagai biaya


overhead dan harga bahan dikenakan PPN:
Raw Materials X Rp12.000.000
Raw Materials Y Rp 3.000.000
Value Added Tax Rp 1.500.000
FOH Control Rp 1.000.000
Accounts Payable Rp17.500.000

4. Jurnal pembayaran utang dalam masa potongan,


potongan sebagai pengurang biaya overhead:
Accounts Payable Rp16.000.000
Cash Rp15.680.000
FOH Control Rp 320.000
3. SISTEM
PENILAIAN
BAHAN BAKU
(BUKU
CARTER)
4. METODE
PENENTUAN
HARGA POKOK
BAHAN BAKU
YANG
DIGUNAKAN
(BUKU
CARTER)
5. MASALAH-MASA
LAH YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
BAHAN BAKU
(BUKU CARTER)
The End

Anda mungkin juga menyukai