■ PEMAKAIAN
- Transaksi: Bahan baku yang diminta selama
bulan ini: Untuk produksi $80.000, untuk
penggunaan tidak langsung $12.000.
- JURNAL:
Work in Process (WIP)$80.000
Factory Overhead (FOH) Control $12.000
Raw Materials $92.000
11. Perlakuan Biaya Angkutan
Biaya angkut atas pembelian bahan dapat
diperlakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Menambah harga perolehan bahan
Biaya angkut dialokasikan ke
masing-masing jenis bahan yang dibeli.
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan:
- kuantitas bahan
- harga perolehan
bahan
2. Sebagai biaya
overhead
CONTOH:
Pembelian bahan baku dengan syarat 2/10, n/30, sebagai berikut:
Diminta:
1. Alokasikan beban angkut pembelian sebesar Rp1.000.000
berdasarkan kuantitas bahan dan berdasarkan harga bahan.
2. Jurnal pembelian bahan bila biaya angkut menambah harga
perolehan bahan (alokasi berdasarkan kuantitas bahan).
3. Jurnal pembelian bila biaya angkut sebagai biaya overhead dan
harga bahan dikenakan PPN 10% yang dapat dikreditkan.
4. Jurnal pembayaran utang dalam masa potongan dan potongan
diperlakukan sebagai pengurangan biaya overhead pabrik.
Jawaban:
1. Alokasi berdasarkan kuantitas bahan:
Bahan baku X = 3000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
600.000
Bahan baku Y = 2000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
400.000
Rp1.000.000
Alokasi berdasarkan harga bahan:
Harga Bahan:
Bahan baku X = 3000 x Rp4.000 = Rp12.000.000
Bahan baku Y = 2000 x Rp1.500 = Rp 3.000.000
Rp15.000.000
Alokasi:
Bahan baku X = Rp12.000.000 x Rp1.000.000 = Rp
800.000
Rp15.000.000
2. Jurnal pembelian bahan (alokasi berdasarkan kuantitas)
jika biaya angkut menambah harga perolehan bahan:
Raw Materials X Rp12.600.000
Raw Materials Y Rp 3.400.000
Accounts Payable Rp16.000.000