Anda di halaman 1dari 5

BIOLOGI

KECAMBAH

NAMA:
BIMA PURNAMA
I. LANDASAN TEORI
Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan individu baru pada
tanaman yang diawali dengan munculnya radikel pada testa benih.
Perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam mediu
pertumbuhan. Air akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas
enzim-enzim metabolism perkecambahan.

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi


tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji
yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan
struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur
kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama.
Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil,
kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung


potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dan calon daun/calon akar. Sebutir biji mengandung satu
embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan
plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut
testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah
lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.

II. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan kecambah ditempat yang gelap dan ditempat yang terang
khususnya pada pertambahan panjang batang.
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1. PENGGARIS
2. PEN
3. TUTUP SABUN
4. SPIDOL
5. SOLATIP

BAHAN:
1. KACANG HIJAU
2. KAPAS
3. AIR

IV. CARA KERJA


1. Kacang hijau dimasukan kedalam air.
2. Pilih kacang hijau yang tenggelam.
3. Ambil 20 butir kacang hijau.
4. Letakan ditutup sabun atau piring kecil yang sudah diberi dengan kapas basah
sebanyak dua piring.
5. Masing masing tempat diisi 10 kacang hijau dan diberi nomor 1-10.
6. Satu diletakan ditempat yang terang dan satunya ditempat yang gelap.

V. HASIL PENGAMATAN

PERLAKUAN HARI NO KECAMBAH RATA


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
GELAP 1 0,9 1,2 0 1,6 1 0,3 0,9 0 0 0,3 0,62
2 3 3 1,7 2,6 2,8 1,2 1,5 0,5 0 1,4 1,77
TERANG 1 0,6 0,7 0,4 0 1 0 1,1 0,7 0,6 0,9 0,6
2 2,3 2,5 1,2 0,5 2,4 0 2,2 1,3 1,5 2 1,59
VI. KESIMPULAN
Dari kegiatan penelitian dapat disimpulksn bahwa kecambah yang diletakan
ditempat gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan ditempat yang terang dan
kecambah yang diletakan ditempat gelap juga hanya memerlukan sedikit air
dibandingkan dengan kecambah ditempat terang serta, kecambah ditempat
gelap memiliki warna daun yang hijau tua segar sedangkan ditempat gelap
kecambah mememiliki Warna daun yang kuning bahkan putih karena kekurangan
klorofil.

A.SEBUTKAN VARIABEL TERIKAT, TERKONTROL, DAN BEBAS PADA


PRAKTIKUM TERSEBUT
 Variabel terikat yaitu biji kacang hijau.
 Variabel bebas yaitu intensitas cahaya yang berbeda-beda.
 Variabel terkontrol yaitu tanah, air, suhu dan kelembapan.

B.BERIKAN ALASAN MENGAPA GELAP LEBIH PANJANG DAN


SEBALIKNYA
Karena pada saat berada di tempat yang gelap, hormon auksin pada kecambah tidak
akan terurai dan rusak sehingga secara terus menerus memacu proses pemanjangan
batang pada kecambah. Sebagai akibatnya, kecambah akan tumbuh lebih panjang
namun kondisi pada batang dan daun pucat karena kekurangan klorofil.

Sementara jika ditaruh di tempat yang terang, maka hormon auksin pada kecambah
akan terurai dan rusak sehingga menghambat tumbuh panjangnya kecambah. Hormon
auksin ini memang sangat peka pada kehadiran cahaya matahari. Auksin adalah
fitohormon yang fungsi utamanya adalah mengatur pembesaran sel serta memacu
pemanjangan sel di wilayah belakang meristem ujung.

Anda mungkin juga menyukai