Anda di halaman 1dari 4

RANCANGAN PENELITIAN PERKECAMBAHAN PADI

A.TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah

· Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan padi

· Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada padi yang terkena cahaya matahari dan tidak terkena sinar
matahari langsung.

B.LATAR BELAKANG MASALAH

Padi merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air. Untuk menghasilkan 1 kg
gabah hanya dibutuhkan rata-rata 1.432 liter air dibandingkan 1.150 liter air untuk menghasilkan 1 kg jagung. Jadi,
dalam budidaya tanaman padi tidak harus digenangi terus menerus. Sehingga air bagi pertanian dapat dikelola
ketersediaannya dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

Pada pertanaman padi terdapat tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (0-60 hari), fase generatif (60-
90 hari), dan fase pemasakan (90-120 hari). Kebutuhan air pada ketiga fase tersebut bervariasi yaitu pada fase
pembentukan anakan aktif, anakan maksimum, inisiasi pembentukan malai, fase bunting dan fase pembungaan.

Untuk wilayah dengan pertanaman tiga kali dalam satu tahun, efisiensi penggunaan air dapat dilakukan
pada musim hujan (MH), musim kemarau (MK)-1 maupun musim kemarau (MK)-2. Dengan menghemat
penggunaan air, jumlah luas tanam dapat ditingkatkan. Khusus untuk pertanaman MK-1 dan MK-2 ketersediaan air
di musim kemarau jika tidak mencukupi perlu dibantu dengan sumber air lainnya dari pompa air dangkal atau
dalam, kolam, embung maupun waduk.

C.LANDASAN TEORI

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible(tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel
menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah
berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa
tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.

Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogealadalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor
eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama
pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari
pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga
pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan
dengan aktifitas hormonfitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh
terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.

Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam
struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

D.LANGKAH KERJA

PENELITIAN PERKECAMBAHAN PADI

 METODE

Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk membuktikan bagaimana pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan padi.

 TEMPAT

Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah padi adalah:

a. Untuk tempat terang, tanaman kecambah padi kami letakkan di luar ruangan.

b. Untuk tempat gelap, tanaman kecambah padi kami letakkan didalam lemari.

 WAKTU

Penelitian selama 7 hari

 ALAT DAN BAHAN

1. Padi
2. Kapas
3. Air
4. Botol aqua

 LANGKAH KERJA

a. Tanamlah biji padi pada gelas aqua masing-masing 8 buah.

b. Letakkan gelas aqua yang satu ditempat gelap dan yang ke dua ditempat terang.

d. Lakukan pengukuran dan pemberian air setiap hari selama 7 hari.

e. Catat hasil pengamatan dalam tabel.


TABEL PENGAMATAN

HARI HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3 HARI KE-4 HARI KE-5 HARI KE-6 HARI KE-7
PENGAMATAN
Terang - 1 2 3 1 1 -
Gelap 1 2 1 3 1 - -

Penjelasan :

 Di tempat terang pertumbuhan perkecambahan padi di tempat terang sangat bagus serta memiliki batang
yang kuat serta menghasilakan calaon bakal daun yanh berwarna hijau karena mendapatkan makanan
berupa cahaya matahari yang cukup dan air yang cukup yang berpengaruh pada pertumbuhan padi
tersebut.
 Di tempat terang pertumbuhan kecambah padi di tempat gelap lebih cepat di banding tempat terang
namun memiliki batang yang kurang kuat dan warna daun yang kekuningan berbeda dengan kecambah
yang di tempat terang,pertumbuhan kecambah di tempat terang lebih cepat di karenakan hormon auksin
yang dapat menghambat pertubuhan .

D. PEMBAHASAN

Tanaman padi memiliki tipe perkecambahan hipogeal dimana munculnya radikel diikuti dengan
pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada di dalam
kulit biji di bawah permukaan tanah. Sewaktu perkecambahan pada padi, kotiledon yang di sini disebut scutellum,
tetap tinggal di dalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari endosperma dan
menghantarkannya kepada embryonic axis yang sedang tumbuh (food-absorbing and food-transporting organ).
Sewaktu perkecambahan, yang pertama kali keluar adalah radikel. Selanjutnya pada radikel ini keluar akar-akar
cabang (lateral roots), bersama-sama dengan akar primer membentuk sistem akar primer. Sistem akar primer ini
biasanya hanya berfungsi untuk sementara, dan kemudian mati. Fungsi sistem akar primer ini kemudian digantikan
oleh akar-akar adventif yang keluar dari nodus batang yang pertama dan beberapa nodus di atasnya. Sistem akar
adventif (akar serabut) inilah yang menjamin kehidupan tanaman teresbut selanjutnya dalam hal penyerapan air
dan bahan makanan dari tanah dan sebagai alat penambat pada tanah.

Tipe perkecambahan ini ditandai pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah, contohnya kecambah
padi. Biasanya yang termasuk dalam tipe ini yaitu tanaman dengan tipe biji monokotil.

E.KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak
dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.

Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa padi yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan
menghasilkan pertumbuhan padi yang lebih cepat dibandingkan dengan padi yang diletakkan ditempat yang
terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-
sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh padi dengan pengaruh cahaya
lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja,
batangnya lebih pendek dari pertumbuhan padi ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik
dialami oleh padi yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak
mengandung klorofil, dan berwarna kuning.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan padi, dan hal tersebut
terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

Anda mungkin juga menyukai