Anda di halaman 1dari 10

ACARA 3

PERTUMBUHAN BIJI PADA TEMPAT GELAP DAN TERANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan, sensitifitas terhadap
lingkungan dan koordinasi respon sangat jelas terlihat. Tumbuhan dapat
mengindera gravitasi dan arah cahaya dan menanggapi stimulus-stimulus ini
dengan cara yang kelihatannya sangat wajar bagi kita. Seleksi alam lebih
menyukai mekanisme respon tumbuhan yang meningkatkan keberhasilan
reproduktif, namun ini mengimplikasikan tidak adanya perencanaan yang
disengaja pada bagian dari tumbuhan tersebut.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak
dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula
disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk
utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah.
Berdasarkan latar belakang diatas kami melakukan praktikum untuk
mengetahui pertumbuhan biji pada tempat gelap dan terang.

1
1.2 Tujuan Peratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan biji pada tempat
gelap dan terang.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana pengaruh tempat terang
dan gelap pada pertumbuhan biji ?
1.4 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui pengaruh pengaruh
tempat terang dan gelap pada pertumbuhan biji

2
BAB II
TUJUN PUSTAKA

Perkecambahan adalah proses munculnya atau keluarnya radikula atau bakal


akar dari dalam biji yang diawali oleh masuknya air ke dalam biji (imbibisi).
Penyerapan air oleh biji, membuat kulit biji perah dan membesar serta memicu
embrio untuk melanjutkan pertumbuhannya. Radikula adalah organ yang pertama kali
muncul dari biji yang sedang berkecambah yang kemudian diikuti oleh munculnya
taruk dan pucuk. Kecambah yang sedang berkembang mendapat nutrisi dari
endosperm atau kotiledon sampai daun pertama muncul dan tanaman siap untuk
berfotosintesis (Kistinnah, 2009).
Proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan merupakan factor eksternal yang sangat mengganggu pertumbuhan
tanaman apabila kondisi lingkungan tidak sesuai dengan sifat tumbuh tanaman.
Kondisi lingkungan ini meliputi intensitas cahaya matahari, temperature dan tekanan
udara serta adanya mikroorganisme yang mengganggu tanaman (Ningsih, 2019).
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam
kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan,
pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.
Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman
melalui proses fotosintesis (Saifulloh, 2015).
Intensitas cahaya akan berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman, hal ini
dapat dilihat dari keadaan morfologinya. Ketika intensitas cahaya tinggi sel-sel daun
akan berukuran lebih kecil, jumlah klorofil lebih sedikit, serta tilakoid pada daun
menggumpal sehingga hal ini menyebabkan ukuran daun lebih kecil dan lebih besar
serta jumlah daun pada tanaman lebih banyak. Sedangkan ketika tanaman mempunyai
ukuran daun lebih kecil, daun lebih tebal serta ruas batang lebih pendek menandakan
bahwa tanaman mendapatkan cukup intensitas cahaya matahari (Buntoro, 2014)

3
Cahaya berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan perluasan atau tidak
bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan lebih banyak cahaya untuk proses
fotosintesis. Cahaya akan menghambat pertumbuhan batang sehingga pada bagian
batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih panjang.Cahaya juga mempengaruhi
pertumbuhan xylem sehingga mempengaruhi perkembangan batang. Selain
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap
akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya
(Ningsih, 2019).

4
BAB III
METODE PERATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat peratikum


- Peratikum ini dilakukan di labratorium
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan diantaranya :
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pinset
d. Cawan petri
e. Kotak gelap
f. Kotak dengan lampu TL 40 Watt
g. Oven dan neraca analitik
Bahan yang digunakan yaitu benih padi (Oriza sativa)
3.3 Prosedur kerja
Sampel Padi

- terlebih dahulu rendam biji padi


dalam ember yang berisi air
- ambil biji yang tenggelam
- hitung dan seleksi biji yang baik dan
seleksi setiap ulangan
- biji hasil seleksi diletakkan pada
masing-masing petridish yang telah
di alasi kertas filter (25 biji)
- tuang air secukupnya
- simpan 1 wadah di tempat terang dan
1 wadah di tempat gelap
- hitung dan catat jumlah biji yang
berkecambah sampai hari ke tujuh

Hasil
BAB Pengamatan
IV

5
HASIL PENGAMATAN

1.1 Tabel Hasil Pengamatan


No Gambar Pengamatan Keterangan
1 Tempat Terang
Berkecambah : 7 biji
Tidak berkecambah : 18 biji

2 Tempat Gelap
Berkecambah : 9 biji
Tidak berkecambah : 16 biji

BAB V

6
PEMBAHASAN

Perkecambahan adalah proses munculnya atau keluarnya radikula atau bakal


akar dari dalam biji yang diawali oleh masuknya air ke dalam biji (imbibisi).
Penyerapan air oleh biji, membuat kulit biji perah dan membesar serta memicu
embrio untuk melanjutkan pertumbuhannya. Radikula adalah organ yang pertama kali
muncul dari biji yang sedang berkecambah yang kemudian diikuti oleh munculnya
taruk dan pucuk. Kecambah yang sedang berkembang mendapat nutrisi dari
endosperm atau kotiledon sampai daun pertama muncul dan tanaman siap untuk
berfotosintesis.
Cahaya merupakan usur terpenting  dalam kehidupan. Tumbuhan
membutuhkan cahaya untuk berfotosntesis. Fotosintesis merupakan proses yang
terjadi dalam tumbuhan untuk menghasilkan makanan yang dapat membantu dalam
petumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan cahaya akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada
jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).
Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang
tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan
kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih
segar dan batang kecambah lebih kokoh.
cahaya berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan perluasan atau tidak
bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan lebih banyak cahaya untuk proses
fotosintesis. Cahaya akan menghambat pertumbuhan batang sehingga pada bagian
batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih panjang. Cahaya juga mempengaruhi
pertumbuhan xylem sehingga mempengaruhi perkem- bangan batang. Selain
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan

7
setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap
akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya.
Tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi tumbuhan menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak adanya cahaya, hormone auksin
merangsang pemanjangan sel-sel sehingga tumbuh lebih Panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya hormone auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan
tanaman terhambat. Cahaya menyebabkan hormone auksin rusak tersispersi ke sisi
gelap. Laju tumbuh memanjang pada tanaman dengan segera berkurang sehingga
batang lebih pendek, namun tanaman lebih kokoh, daun berkemban sempurna, dan
berwarna hijau. Selain berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, cahaya dibutuhkan
dalam proses fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat
membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya
terlalu tinggi, klorofil akan rusak.

BAB VI

8
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa biji padi yang diletakan ditempat
gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. biji padi yang terkena cahaya matahari
secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya tebal, berwarna
hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji padi yang tidak terkena cahaya
matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer).
6.2 Saran
Semoga praktikum kedepannya dapat memberikan hasil yang lebih maksimal
dari kelompok kami

DAFTAR PUSTAKA

9
Buntoro, B. H, R. Regomulyo, S. Trisnowati., 2014. Pengaruh takaran pupuk
kandang dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih
(Curcuma zedoaria L.). Vegetika. 3(4).

Kistinnah, I., 2009. Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

Ningsih, M, R., 2019. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman kacang Merah, Jurnal AGROSWAGATI. 7(1).

Saifulloh,I,N., 2015, Pengaruh intensitas cahaya dan jenis tanah terhadap


pertumbuhan dan hasil kacang hijau (vigna radiata L.)

10

Anda mungkin juga menyukai