Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Layly Maulida Wahyudi

NIM : 210151601812

Offering: A21

PRACTICAL PORTFOLIO #4

Kasus:

Bu Anti adalah seorang guru kelas IV di SD Karangluhur. Beliau sedang melakukan penelitian
kuasi eksperimen pada topik operasi hitung pembagian. Pada kelas IVA, beliau
mengimplementasikan teknik pola bilangan, sementara pada kelas IVB, beliau menggunakan teknik
bersusun. Beliau ingin mencari tahu apakah ada perbedaan yang signifikan dalam hal hasil belajar
antara kelas yang diajar dengan teknik bersusun dan teknik pola bilangan. Apabila ada perbedaan,
maka Bu Anti akan menerapkan teknik yang dapat membuat siswa lebih memahami topik operasi
hitung pembagian.

Analisis:

1. Rumusan masalah pada penelitian Bu Anti adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
yang signifikan dalam hal hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan teknik
bersusun dan teknik pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.

2. Variabel penelitian tersebut terdiri dari variabel dependen/ variabel terikat yaitu hasil belajar
matematika pada topik operasi hitung pembagian; variabel independen/ variabel bebas yaitu
kelas IV A yang diajar dengan teknik pola bilangan dan kelas IV B yang diajar dengan teknik
bersusun.

3. Tipe/jenis data pada penelitian tersebut adalah interval karena yang dinilai adalah hasil belajar,
misal rentang nilainya 0 - 100, dimana jarak antara data yang satu dengan yang lainnya jelas.
Hasil belajar bernilai 0 bukan berarti siswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa. Ia memiliki
pengetahuan atau kemampuan dalam mata pelajaran yang bersangkutan, hanya saja mungkin
jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal atau karena faktor lainnya.

4. Uji normalitas yang sebaiknya dipakai oleh Bu Anti adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah
sampel data untuk masing-masing kelompok kurang dari 50.

5. Nilai Sig. (p) pada kelas yang diajar dengan teknik pola bilangan sebesar 0.233 dan nilai Sig. (p)
untuk kelas yang diajar dengan teknik bersusun sebesar 0.099. Karena nilai sig. (p) untuk kedua
kelompok tersebut > 0.05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji Shapiro-
Wilk, dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar untuk masing-masing kelompok teknik
pembelajaran berdistribusi normal.

6. Nilai Sig. (p) Uji Levene sebesar 0.181 > 0.05, maka dapat diartikan bahwa varians antara kelas
yang diajar dengan teknik pola bilangan dan teknik bersusun adalah homogen.
7. Asumsi bahwa data tersebut berdistribusi normal:
a. Analisis statistik yang dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian Bu
Anti adalah Independent Samples T-Tes.
b. Hipotesis: Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan
teknik bersusun dan teknik pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.
Jika nilai Sig. (p) > 0.05, maka H0 diterima, H1 ditolak, dimana H0: Tidak terdapat
perbedaan hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan teknik bersusun
dan teknik pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.
Jika nilai Sig. (p) < 0.05, maka H0 ditolak, H1 diterima, dimana H1: Terdapat perbedaan
hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan teknik bersusun dan teknik
pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.
c. Hasil: Berdasarkan tabel output Independent Samples T-Tes diketahui bahwa nilai Sig.
(p) sebesar 0,020 (p < 0.05).
d. Interpretasi: Berdasarkan tabel output Independent Samples T-Tes diketahui bahwa
nilai Sig. (p) sebesar 0.022 (p < 0.05), maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan
dalam uji Independent Samples T-Tes dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar matematika pada kelas yang diajar dengan teknik bersusun
dan kelas yang diajar teknik pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.

Hasil Analisis Data


A. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau
tidak. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis statistik Shapiro-Wilk yang
ditunjukkan pada Tabel 1. di bawah ini:

Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas dengan Shapiro-Wilk

Tabel di atas menunjukkan bahwa Nilai Sig. (p) pada kelas yang diajar dengan teknik
bersusun sebesar 0.099 dan nilai Sig. (p) untuk kelas yang diajar dengan teknik pola bilangan
sebesar 0.233. Karena nilai Sig. (p) untuk kedua kelompok tersebut > 0.05, maka sebagaimana
dasar pengambilan keputusan dalam uji Shapiro-Wilk, dapat disimpulkan bahwa data hasil
belajar untuk masing-masing kelompok teknik pembelajaran berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sama tidaknya variansi data antar kelompok.
Berikut hasil uji homogenitas dengan uji Levene yang ditujukkan pada Tabel 2. di bawah ini:

Tabel 2.
Uji Homogenitas dengan Levene’s Test

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Sig. (p) = 0.181 (p > 0.05). Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa varians pada kelas yang diajar dengan teknik bersusun dan teknik pola
bilangan adalah homogen.

C. Uji Hipotesis
Setelah mengetahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis. Uji yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok
menggunakan uji Independent Samples T-Test. Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah
ini :
Tabel 3.
Uji Independent Samples T-Test

Berdasarkan hasil uji Independent Samples T-Test diperoleh nilai Sig. (p) sebesar 0.020 <
0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar matematika pada kelas yang diajar dengan teknik bersusun dan pada kelas yang
diajar dengan teknik pola bilangan pada topik operasi hitung pembagian.
Selanjutnya, perbedaan antar kelompok juga dapat dilihat pada Tabel 4. dan Gambar 1. di
bawah ini:
Tabel 4.
Deskriptif Kelompok Teknik Bersusun dan Teknik Pola Bilangan

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi rata-rata (mean) hasil belajar siswa pada
kelas yang diajar dengan teknik bersusun adalah sebesar 67, yakni lebih rendah dari rata-rata
hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan teknik pola bilangan yaitu sebesar 77.
Adapun deskriptif plot pada Gambar 1. menunjukkan bahwa kedua kelompok memang
berbeda secara signifikan (nyata) karena tidak ada garis yang bersinggungan pada kelas yang
diajar dengan teknik bersusun dan kelas yang diajar dengan teknik pola bilangan.

Gambar 1. Deskriptif Plot Hasil Belajar Matematika dengan Teknik Bersusun dan Teknik Pola
Bilangan

Anda mungkin juga menyukai