Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ulfa Rizqiatul Mubarokah

Kelompk : 05 Ra. Kartini


NIM : 220202110081

PERAN NEGARA DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA


DI HADAPAN HUKUM YANG ADA
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat pada diri seseorang sejak lahir, bersifat
universal dan permanen yang wajib dihlindungi, dihormati, dan dihargai oleh siapapun dan tidak
seorangpun dapat mengganggu gugat. Maka dalam kehidupan berbangsa yang kita telah ketahui,
diskriminasi dan penindasan terhadap hak asasi seseorang banyak terjadi bahkan setiap tahunnya
meningkat. Oleh karena itu, peran negara dalam melindungi hak-hak tersebut juga
dipertanggungjawabkan untuk terciptanya keadilan dan kesejahteraan dalam kehidupan
bermasyarakat. Karna pada dasarnya hak asasi manusia sangat diperlukan untuk setiap manusia
dan terutama rakyat rakyat kecil yang sering terpicu diintimidasi oleh seseorang yang
mempunyai kuasa lebih tinggi dari rakyat tersebut.

Jika berdasarkan Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia,
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hu kum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dari tahun
ketahun bisa kita lihat banyaknya kasus pelanggaran HAM di Negeri ini, mulai dari pembunuhan
masal tahun 1965 yang diindikasi oleh gerakan 30 September partai komunis Indonesia. Lalu
peristiwa Talang Sari Lampung Tahun 1989, yang terjadi karena ada penerapan asas tunggal
Pancasila dimasa order baru yang merenggut lebih dari 130 nyawa, 77 warga diusir dan 53 orang
Hak nya dirampas secara semena-mena serta 46 mengalami penyiksaan, lalu peristiwa
penghilangan oran secara paksa pasda tahun 1997 sampai 1998 yang terjadi karena menyuarakan
suara mereka, saat itu mereka dianggap bahaya, mereka dianggep ancaman, mnghambat jalannya
pemerintahan, lalu dimana leta kadilan berada?

Tegaknya keadilan dan kebenaran dalam masyarakat akan dapat mewujudkan masyarakat
yang damai, sejahtera, aman, tentram, dan saling percaya. Baik antara sesama masyarakat,
maupun terhadap pemerintah. Kedamaian dapat diartikan bahwa di satu pihak terdapat ketertiban
antar pribadi yang bersifat ekstern dan di lain pihak terdapat ketentraman pribadi intern. Demi
tercapainya suatu ketertiban dan kedamaian maka hukum berfungsi untuk memberi jaminan bagi
seseorang agar kepentingannya diperhatikan oleh orang lain. Jika kepentingan itu terganggu,
maka hukum harus melindunginya, serta setiap ada pelanggaran hukum. Oleh karenanya, hukum
itu harus dilaksanakan dan ditegakkan tanpa membeda-bedakan atau tidak memberlakukan
hukum secara diskriminatif.
Peran Kepolisian Negara Republik Indonesua, Kepolisian Negara Republik Indonesia
atau yang sering disingkat dengan Polri merupakan lembaga negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri. Selain itu, dalam bidang penegakan hukum khususnya yang berkaitan
dengan penanganan tindak pidana sebagaimana yang di atur dalam KUHAP, Polri sebagai
penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum dalam rangka menciptakan
keamanan dalam negeri,

Peran Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia. Berdasarkan undang undang tersebut, kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak
hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN). Kejaksaan Republik Indonesia sebagai lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan harus melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya
secara merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.

Maka dalam pelaksanaan penegakan hukum, keadilan harus diperhatikan, namun hukum
itu tidak identik dengan keadilan, hukum itu bersifat umum, mengikat setiap orang, bersifat
menyamaratakan. Setiap orang yang mencuri harus dihukum tanpa membeda-bedakan siapa
yang mencuri. Sebaliknya keadilan bersifat subjektif, individualistis dan tidak menyamaratakan
adil bagi seseorang belum tentu dirasakan adil bagi orang lain . Kalau kita bicara tentang nilai
kepastian hukum, maka sebagai nilai tuntutannya adalah semata-mata peraturan hukum positif
atau peraturan perundang-undangan. Pada umumnya bagi praktisi hanya melihat pada peraturan
perundang-undangan saja atau melihat dari sumber hokum yang formil.

Sebagaimana diketahui undang-undang itu, tidak selamanya sempurna dan tidak mungkin
undang-undang itu dapat mengatur segala kebutuhan hukum dalam masyarakat secara tuntas.
Adakalanya undang-undang itu tidak lengkap dan adakalanya undang-undang itu tidak ada
ataupun tidak sempurna. Keadaan ini tentunya menyulitkan bagi hakim untuk mengadili perkara
yang dihadapinya.
Salah satu aspek dalam kehidupan hukum adalah kepastian, artinya, hukum berkehendak
untuk menciptakan kepastian dalam hubungan antar orang dalam masyarakat. Salah satu yang
berhubungan erat dengan masalah kepastian tersebut adalah masalah dari mana hukum itu
berasal. Kepastian mengenai asal atau sumber hukum menjadi penting sejak hukum menjadi
lembaga semakin formal

Sosialisasi politik adalah suatu proses untuk memasyarakatkan nilai nilai atau budaya
politik ke dalam suatu masyakat, sehingga masyarakat menjadi mengerti tentang politik tersebut.
Ada beberapa metode sosialisasi politik diantaranya yaitu; metode imitasi (peniruan), instruksi
(perintah) dan motivasi (dorongan). Adapun sarana-sarana untuk mensosialisasikan politik
kepada masyarakat yaitu melalui; keluarga, sekolah, kelompok pergaulan. tempat kerja, media
massa dan kontak-kontak politik secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai