Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN INSTRUMEN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

SISWA SMP

Siska Candra Ningsih

FKIP Universitas PGRI Yogyakarta


Email : siskazamri@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen minat belajar matematika


siswa SMP yang valid dan reliabel. Variabel yang diamati atau diukur dalam penelitian
ini adalah berupa instrumen minat belajar matematika siswa SMP dengan subyek
penelitian siswa SMP Ali Maksum Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan dengan menggunakan model Plomp yang memiliki lima tahapan (fase
investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase tes, evaluasi dan revisi, dan fase
implementasi). Pada penelitian ini instrumen minat yang dikembangkan dibatasi pada
pengembangan angket minat belajar matematika siswa SMP. Untuk menguji validitas
angket digunakan validitas isi yang dilakukan oleh ahli dan validitas butir dengan
menggunakan tekhnik korelasi product mement yang dikemukakan oleh Pearson. Dari
15 butir pernyataan yang telah disusun terdapat 2 butir pernyataan yang memiliki angka
korelasi r < 0, 600. Angket direvisi sesuai dengan masukan ahli dan dua butir
pernyataan yang memiliki angka korelasi rendah dihilangkan sehingga diperoleh angket
yang valid. Uji reliabilitas menggunakan tekhnik Alpha Cronbrach. Dari hasil
perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas instrumen r11 = 0. 9278 yang bermakna
reliabilitas alat ukur ini sangat tinggi.
Kata Kunci : instrumen penilaian, minat belajar,validitas,reliabilitas

PENDAHULUAN matematika ini sangat terlihat pada


siswa – siswa sekolah menengah
Matematika adalah suatu cabang pertama. Berdasarkan hasil wawancara
ilmu pengetahuan yang sangat penting yang dilakukan peneliti pada beberapa
karena matematika merupakan bagian orang siswa SMP yang dipilih secara
dari kehidupan manusia dan sebagai acak, hampir 80% mengatakan bahwa
suatu ilmu, matematika berperan dalam matematika itu membosankan dan
pengembangan ilmu yang lain, seperti mereka tidak berminat untuk
fisika, kimia, arsitektur, teknik, geografi, mempelajari matematika lebih lanjut.
ekonomi, dan sebagainya. Minat adalah kecendurungan
Mengingat pentingnya ilmu hati seseorang yang terarah terhadap
matematika, maka pada pendidikan suatu obyek atau aktivitas tertentu yang
formal matematika telah diajarkan mulai dinyatakan dalam berbagai tindakan
dari Sekolah Dasar. Tapi sayangnya, karena adanya suatu perhatian, perasaan
para siswa di sekolah tidak menyadari senang, tertarik pada obyek atau
betapa pentingnya matematika tersebut. aktivitas tersebut.
Mereka malah tidak menyukai Menurut Abd. Rachman Abror
matematika dan menganggap (2005) seseorang dikatakan berminat
matematika sebagai suatu ilmu yang terhadap sesuatu bila individu itu
membosankan dan sangat sulit untuk memiliki beberapa unsur antara lain
dipahami. Kurangya minat terhadap

1
sikap, ketertarikan, kemauan, dorongan, 2. Perhatian dalam mengikuti pelajaran
ketekunan, dan perhatian. Perhatian siswa dalam
Sikap tertarik atau minat mengikuti pelajaran dapat dilihat dari
merupakan salah satu sikap (attitude) cara siswa mendengarkan penjelasan
yang sangat diperlukan dalam guru, fokus dalam mengikuti
pembelajaran matematika. Sebagai pelajaran dan perhatian terhadap
akibat dari kurangnya minat, materi yang diberikan
pembelajaran matematika di kelas tidak 3. Adanya partisipasi aktif dalam
dapat dilaksanakan secara optimal. kegiatan pembelajaran
Mengingat pentingnya minat Siswa yang berminat
dalam pembelajaran matematika di terhadap suatu pelajaran akan terlibat
sekolah, maka perlu dilakukan penilaian aktif dalam pembelajaran tersebut.
terhadap minat belajar tersebut. Untuk Berusaha menjawab setiap
melakukan penilaian minat diperlukan pertanyaan yang diajukan guru secara
sebuah instrumen minat. Membuat lisan maupun tertulis, bertanya
instrumen minat belajar siswa SMP kepada guru jika ada materi yang
tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang belum dipahami dan berusaha
perlu kita perhatikan, seperti faktor mengerjakan tugas – tugas yang
umur siswa SMP yang masih gampang diberikan.
dipengaruhi, komitmen siswa yang Instrumen adalah alat ukur yang
masih rendah, kemampuan dan dan digunakan untuk mengukur dalam
keterampilan. Kesulitan dalam rangka pengumpulan data. Pengukuran
membuat intrumen minat ini banyak dalam Pendidikan melibatkan objek-
dirasakan oleh guru – guru SMP dan objek yang terdapat dalam proses
juga bagi para peneliti yang ingin pendidikan. Objek-objek dalam
meneliti tentang minat belajar siswa pengukuran pendidikan secara teknis
SMP ini. Sebgian besar guru masih dikenal sebagai responden. Data
belum mengerti melakukan uji validitas dikumpulkan dalam keadaan tertentu
dan reliabilitas dari suatu instrumen yang di kenal sebagai variabel.
penilaian.Oleh karena itu peneliti Responden dalam pengukuran
merasa perlu melakukan pengembangan pendidikan dapat berupa manusia pelaku
instrumen minat belajar matematika pendidikan atau hasil karya manusia
pada siswa SMP. pelaku pendidikan. Manusia pelaku
Pada penelitian ini, instrumen pendidikan dapat brupa siswa, guru,
peniliaian minat yang dikembangkan kepala sekolah, karyawan, pengurus
dibatasi pada pengembangan instrumen karyawan, pengawas, komite sekolah,
penilaian minat belajar matematika pengguna lulusan dan sebagainya.
siswa SMP dengan menggunakan Angket atau kuesioner
angket. merupakan salah satu instrumen yang
Indikator – indikator minat yang dapat digunakan dalam menilai minat
digunakan dalam pembuatan angket belajar siswa. Kuesioner adalah
minat adalah : sejumlah pertanyaan tertulis yang
1. Perasaan senang dalam belajar digunakan untuk memperoleh informasi
Perasaan senang terhadap dari responden dalam arti laporan
suatu pelajaran, membuat siswa tentang pribadinya atau hal – hal yang ia
tertarik untuk mengikuti pelajaran ketahui.
tanpa ada rasa bosan selama proses Sebuah angket yang baik, yang
pembelajaran tersebut. Keinginan layak digunakan untuk menilai minat
mengikuti pelajaran tersebut tanpa belajar siswa SMP harus melalui proses
ada paksaan dari pihak lain. uji validitas dan reliabilitas. Validitas

2
berasal dari kata validity yang penelitian pengembangan dalam
mempunyai arti sejauh mana ketepatan penelitian ini menggunakan model
dan kecermatan suatu alat ukur dalam Plomp yang dikemukakan oleh
melakukan fungsi ukurnya (Azwar S, Rochmad (2012) dengan tahapan –
1999). Menurut Suharsimi Arikunto tahapan seperti terlihat pada gambar
(2013) validitas adalah suatu ukuran berikut :
yang menunjukkan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen.
Preliminary Investigation
Suatu instrumen dapat dikatakan I
mempunyai validitas yang tinggi apabila m
instrumen tersebut menjalankan fungsi p
ukurnya atau hasil ukur yang sesuai l Design
dengan maksud dilakukannya e
pengukuran tersebut. Suatu alat ukur m
yang valid tidak hanya mampu e
menghasilkan data yang tepat akan Realization/Construction
n
tetapi juga harus memberikan gambaran
t
yang cermat mengenai data tersebut.
a
Reliabel secara bahasa berarti
t Tes, Evaluation , Revition
dapat dipercaya atau ajeg. Menurut
Suharsimi Arikunto (2013) reliabilitas i
menunjukkan pada suatu pengertian o
bahwa suatu instrumen cukup dapat n
dipercaya untuk digunakan sebagai alat Implementation
pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Realibilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana Gambar 1.
suatu alat ukur dapat dipercaya atau Langkah – Langkah Penelitian
dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil Lokasi penelitian adalah SMP
yang diperoleh relative konsisten, maka Ali Maksum Yogyakarta. Variabel yang
alat ukur tersebut dikatakan realibel. diamati atau diukur dalam penelitian ini
Dengan kata lain, realibilitas adalah berupa instrumen minat belajar
menunjukkan konsistensi suatu alat matematika siswa SMP.
pengukur di dalam mengukur gejala
yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN
Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah menghasilkan A. Fase Investigasi Awal ( Preliminary
instrumen minat belajar matematika Investigation)
siswa SMP yang valid dan realibilitas. Fase investigasi awal
dilakukan untuk mengumpulkan dan
METODE PENELITIAN menganalisis informasi,
mendefinisikan masalah yang
Penelitian ini merupakan berhubungan dengan minat belajar
penelitian pengembangan karena dalam matematika siswa SMP dan
penelitian ini akan dikembangkan menentukan rencana lanjutan atas
instrumen penilaian minat belajar masalah yang telah ditemukan.
matematika siswa SMP. Model

3
Dari observasi awal yang 5. Uji reliabilitas
dilakukan pada beberapa orang siswa 6. Angket di perbaiki sehingga
SMP, sebagian besar mengatakan diperoleh angket yang valid dan
tidak berminat belajar matematika. reliabel.
Minat belajar matematika yang 7. Implementasi angket pada
rendah mengakibatkan pembelajaran penelitian selanjutnya
matematika tidak optimal.
Berdasarkan keaadan tersebut, guru – C. Fase realisasi/kontruksi
guru perlu melakukan penilaian (realization/contruction)
terhadap minat belajar matematika Langkah – langkah kerja
siswa SMP, namun guru – guru dan yang telah disusun pada fase desain
para peneliti masih banyak mulai dilaksanakan secara bertahap.
mengalami kesulitan dalam membuat 1. Fase ini dimulai dengan
instrumen penilaian minat belajar menyusun kisi – kisi angket
matematika khususnya angket yang berdasarkan indikator.
baik dan terpecaya. Sebagian besar 2. Dari kisi – kisi angket tersebut
guru – guru masih kebingungan disusun angket minat belajar
dalam melakukan uji validitas dan matematika siswa SMP.
reliabilitas terhadap suatu angket.
Rencana lanjutan atas D. Fase Tes, evaluasi dan Revisi (test,
masalah yang ditemukan, akan evaluation and revition)
dikembangkan suatu alat ukur untuk 1. Validitas Isi
penilaian minat belajar siswa SMP Angket yang telah dibuat
khususnya angket yang valid dan dinilai oleh dua orang ahli. Ahli
reliabel. mengevaluasi instrumen yang
telah dikembangkan secara
B. Fase Desain (design) tekhnik. Berbasis pada umpan
Pada fase desain dilakukan balik (feedback) dari ahli tersebut,
untuk merancang kegiatan angket dimodifikasi supaya
pembuatan angket minat yang valid menjadi lebih memadai sehingga
dan reliabel untuk mengukur minat dapat digunakan, dan secara
belajar siswa SMP. Adapun tekhnik berkualitas tinggi. Angket
rancangan kegiatan untuk yang telah dimodifikasi sesuai
mendapatkan angket minat yang pendapat ahli di uji cobakan
valid dan reliabel adalah sebagai kepada 20 orang siswa SMP
berikut :
1. Menyusun angket minat. 2. Validitas Butir
- Membuat kisi – kisi angket Dari data angket yang
berdasarkan indikator minat telah diperoleh dari 20 orang
yang telah ditetapkan. siswa SMP dilakukan uji validitas
- Disusun angket minat sesuai butir dengan menggunakan
dengan kisi – kisi. tekhnik korelasi product moment
2. Validitas isi yang dilakukan oleh yang dikemukakan oleh Pearson.
ahli Angka korelasi dibagi menjadi 5
3. Angket yang telah disusun dan di makna. Butir pernyataan yang
validasi diuji cobakan ke siswa digunakan jika memiliki makna
SMP untuk mendapatkan data korelasi tinggi (0.600 – 0.79) dan
awal korelasi sangat tinggi ( 0.800 –
4. Validitas butir dari data awal 1.000). Jika angka korelasi yang
angket diperoleh < 0.600 maka butir

4
pernyataan tersebut akan interval 0.400 – 0.590 yang
dihiliangkan dengan syarat setiap bermakna korelari moderat.
indikator terwakili oleh butir Hal di atas, menunjukkan
pernyataan yang lainnya. bahwa dari 15 butir pernyataan
Proses perhitungan angka angket yang telah disusun, 13
korelasi setiap butir pernyataan butir pernyataan diantaranya valid
angket pada penelitian ini secara sedangkan dua butir pernyataan
lengkap dapat dilihat pada dengan korelasi moderat yaitu
lampiran 6. Hasil validitas butir butir nomor 4 dan 15 tidak valid.
keseluruhan dapat dilihat pada Pada penelitian ini, dua butir
tabel 1 berikut ini : pernyataan yang tidak valid
dihilangkan karena 13 butir
Tabel 1. pernyataan lainnya telah
Nilai Korelasi Validitas Butir memenuhi indikator minat yang
ingin di ukur.
Butir Nilai Makna
No Korelasi Korelasi 3. Uji Reliabilitas
1 0.81675 sangat tinggi Uji reliabilitas dilakukan
pada 13 butir pernyataan angket
2 0.766613 tinggi
yang telah dinyatakan valid pada
3 0.786064 Tinggi proses sebelumnya dengan
4 0.454739 Moderat menggunakan tekhnik Alpha
5 0.94344 Sangat tinggi Cronbach. Dari hasil perhitungan
diperoleh koefisien reliabilitas
6 0.761661 Tinggi instrumen r11 = 0. 9278 yang
7 0.769938 Tinggi bermakna reliabilitas alat ukur ini
8 0.812856 sangat tinggi sangat tinggi.
Setelah melakukan uji
9 0.784729 Tinggi
validitas dan reliabilitas seperti
10 0.811495 sangat tinggi yang dijelaskan di atas maka
11 0.868379 sangat tinggi diperoleh suatu alat ukur (angket)
12 0.771508 Tinggi minat belajar matematika siswa
SMP yang terdiri dari 13 butir.
13 0.806514 sangat tinggi
14 0.823259 sangat tinggi E. Fase Implementasi ( implementation)
15 0.473968 Moderat Pada fase ini, alat ukur
(angket) minat yang telah valid dan
Dari tabel di atas, terlihat reliabel diimplementasikan pada
7 butir pernyataan memperoleh penelitian lanjutan. Angket yang
angka korelasi dalam interval telah disusun digunakan pada
0.800 – 1.00 yang bermakna Penelitian Tindakan Kelas
korelasi sangat tinggi dan 6 butir dilaksanakan di SMP Ali Maksum
pernyataan memperoleh angka untuk melihat peningkatan minat
korelasi dalam interval 0.600 – belajar matematika SMP siswa SMP
0.790 yang bermakna korelasi Ali Maksum kelas VIIA.
tinggi. Sedangkan dua butir Siswa SMP dapat memahami
pernyataan lainnya, yaiti butir pernyataan setiap butir dari angket
pernyataan nomor 4 dan nomor 15 dan dapat mengisinya tanpa banyak
memperoleh angka korelasi dalam bertanya kepada peneliti. Dari hasil
angket dapat diukur peningkatan

5
minat siswa setiap pertemuannya
sesuai dengan indikator minat yang
telah ditetapkan. Angket dapat di isi
oleh dalam waktu yang singkat dan
responden dapat memahami
instruksinya tanpa dibimbing.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dapat
disimpulkan bahwa alat ukur (angket)
minat belajar matematika siswa SMP
yang baik harus valid dan reliabel.
Angket minat belajar matematika belajar
siswa SMP pada penelitian telah
berhasil memenuhi syarat valid dan
reliabelnya serta dapat diterapkan untuk
mengukur minat belajar matematika
siswa SMP. Angket dapat di isi oleh
dalam waktu yang singkat dan
responden dapat memahami instruksinya
tanpa dibimbing.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Abror. 2005. Psikologi


Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara
Wacana Yogya.

Azwar Saefuddin. 1999. Sikap Manusia


: Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rochmad. 2012. Desain Model


Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika. Jurnal
Kreano. Volume 3 Nomor 1, Juni
2012. ISSN : 2086-2334. Jurusan
Matematika FMIPA UNNES

Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan.
Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai