Anda di halaman 1dari 13

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : TEORI BELAJAR HUMANISTIK, KONSTRUKTIVISTIK, DAN TEORI


BELAJAR SOSIAL SERTA PENERAPANNYA DALAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : KB 2

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Teori Belajar Humanistik

Teori Belajar
Humanistik

Pengertian
Belajar
Menurut Teori
Humanistik

Teori Belajar
Menurut Para Ahli Prinsip-prinsip Aplikasi Teori
Humanistik Teori Belajar Belajar Humanistik
Konsep (Beberapa Humanistik dalam Kegiatan
1 istilah dan definisi) Pembelajaran
di KB Carl R. Rogers

Arthur Combs

Abraham Maslow

Jurgen
Habermas
Pengertian Belajar Menurut Teori
Humanistik

Dari aliran humanisme sebagai reaksi atas


aliran behaviorisme

Teori belajar ini berusaha memahami


perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya (Uno, 2006: 13)

Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik


untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-
masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

proses belajar harus berhulu dan bermuara pada


siswa itu sendiri sebagai manusia

Teori Belajar Menurut Para Ahli Humanistik

Carl R.
Rogers
Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan
pribadi. Menurutnya, belajar yang sebenarnya
tidak dapat berlangsung bila tidak ada
keterlibatan intelektual maupun emosional
peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori
belajar humanisme bahwa motivasi belajar
harus bersumber pada diri peserta didik.
2 Ciri Belajar Menurut . Carl R. Rogers

belajar yang bermakna


•terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran dan perasaan peserta didik

belajar yang tidak bermakna


•terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek
perasaan peserta didik.

Arthur Combs
Guru tidak bisa
Guru harus memahami
memaksakan materi yang
perilaku peserta didik
tidak disukai atau tidak
dengan mencoba
relevan dengan kehidupan
memahami dunia persepsi
Siswa. Ketidakberhasilan
peserta didik tersebut,
siswa pada mata pelajaran
sehingga apabila ingin
tertentu bukan karena ia
merubah perilakunya, guru
bodoh, tetapi karena ia
harus berusaha merubah
terpaksa dan merasa tidak
keyakinan atau pandangan
ada alasan penting baginya
yang ada pada peserta didik
harus mempelajarinya.

Abraham Maslow

•Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku


dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
hirarkis
•teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki
Kebutuhan)manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhankebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang
paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri).
kebutuhan
fisiologis,

Kebutuhan
akan rasa aman
dan
Tingkatan
kebutuhan Kebutuhan
seseorang untuk diterima
menurut dan dicintai
Maslow
Kebutuhan
akan
penghargaan.

Kebutuhan
akan aktualisasi
diri.

Jurgen Habermas

belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara


individu dengan lingkungannya

lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab


antara keduanya tidak dapat dipisahkan Sebagai
lingkungan belajar

3 Tipe Belajar Menurut Hubermas

belajar teknis (technical learning)

belajar praktis (practical learning)

belajar emansipatoris (emancipatory learning).


Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik

Peserta didik sebagai a whole person


atau orang sebagai suatu kesatuan. Dengan
kata lain, pembelajaran tidak
hanya mengajarkan materi atau bahan ajar
yang menjadi sasaran, tetapi juga
membantu peserta didik mengembangkan diri
mereka sebagai manusia

• Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar,


memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan
keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan
asimilasi pengalaman baru
• Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang
dipelajari relevan dengan kebutuhan peserta didik;
• Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi
ancaman dari luar;
• Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada
belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila
belajar atas pengarahan diri sendiri;
• Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan
keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan
lebih baik dan tahan lama;
• Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam
belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain
tidak begitu penting (Dakir, 1993: 64)
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran

Guru
menjadikan
berfungsi
Student siswa sebagai
sebagai
centered, pusat
fasilitator dan
pembelajaran
motivator
B. Teori Belajar Konstruktivisme

Konsep Belajar
Menurut
Konstruktivistik
Peranan Siswa
Proses
mengkonstruksi
pengetahuan Peranan Guru

Proses Belajar Menurut Sarana


Teori Konstruktivistik Belajar

Hukum Genetik
tentang
alat berfikir Perkembangan
Konstruksi
Pengetahuan
Menurut Lev Konsep Zona
Teori Vygotsky
Belajar Teori Perkembangan
(1896-1934) Belajar Proksimal
Konstruk
tivisme konstruk
tivistik

Mediasi

Aplikasi Teori Belajar


Konstruktivistik dalam
Kegiatan
Pembelajaran Prinsip-
prinsip
utama
teori
belajar
kokonstru
ktivistik

Konsep Belajar Menurut Konstruktivistik

Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang


memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar
atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan
menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan
bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan
terhadap seseorang untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Konsep Belajar Menurut Konstruktivistik

Dalam konstruktivisme, pembelajaran


direpresentasikan sebagai proses konstruktif di mana
siswa membangun ilustrasi internal pengetahuan,
interpretasi pengalaman pribadi. Pengajaran
konstruktivisme didasarkan pada pembelajaran yang
terjadi melalui keterlibatan aktif siswa dalam konstruksi
makna dan pengetahuan

Konstruktivisme memandang belajar lebih dari sekedar


menerima dan memproses informasi yang disampaikan
oleh guru maupun teks, tetapi pembelajaran adalah
mengkonstruksi pengetahuan yang bersifat aktif dan
personal (de Kock, Sleegers, dan Voeten, 2004)

Proses mengkonstruksi
pengetahuan

•Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan


menggunakan indranya. Melalui interaksinya
dengan obyek dan lingkungan, misalnya dengan
melihat, mendengar, menjamah, membau, atau
merasakan, seseorang dapat mengetahui sesuatu

Kemampuan Proses mengkonstruksi


Pengetahuan menurut Von
Galserfeld

kemampuan mengingat dan


mengungkapkan kembali
pengalaman,

kemampuan membandingkan dan


mengambil keputusan akan
kesamaan dan perbedaan

kemampuan untuk lebih menyukai suatu


pengalaman yang satu dari pada lainnya
Proses Belajar Menurut Teori
Konstruktivistik

•Secara konseptual, proses belajar jika dipandang


dari pendekatan konstruktivistis, bukan sebagai
perolehan informasi yang berlangsung satu arah
dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai
pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran
struktur kognitifnya.

Peranan Peranan Sarana


Siswa Guru belajar

Belajar
Dalam belajar
merupakan suatu Pendekatan
konstruktivistik, guru
proses konstruktivistik
atau pendidik
pembentukan menekankan bahwa
berperanmembantu
pengetahuan dan peranan utama dalam
agar proses
harus dilakukan kegiatan belajar adalah
pengkonstruksian
oleh siswa. Dia aktifitas siswa dalam
belajar oleh siswa
harus aktif mengkonstruksi
berjalan lancar. Guru
melakukan pengetahuannya
tidak mentransferkan
kegiatan, aktif sendiri. Segala
pengetahuan yang
berpikir, sesuatu seperti bahan,
telah dimilikinya,
menyusun media, peralatan,
melainkan
konsep dan lingkungan, dan
membantu siswa
memberi makna fasilitas lainnya
untuk membentuk
tentang hal-hal disediakan untuk
pengetahuannya
yang sedang membantu
sendiri.
dipelajari pembentukan tersebut.

Konstruksi Pengetahuan Menurut


Lev Vygotsky (1896-1934)
•Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang sering
disebut sebagai teori belajar sosiokultur
merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya
adalah pada bagaimana seseorang belajar
dengan bantuan orang lain dalam suatu zona
keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal
Developmen (ZPD)atau Zona Perkembangan
Proksimal dan mediasi.
Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev
Vygotsky (1896-1934)

•Teori konstruksi sosial ini menekankan bahwa


intelegensi manusia berasal dari masyarakat,
lingkungan dan budayanya. Teori ini juga menegaskan
bahwa perolehan kognitif individu terjadi pertama kali
melalui interpersonal (interaksi dengan lingkungan
sosial) intrapersonal (internalisasi yang terjadi dalam diri
sendiri).

Kegunaan Alat
Berfikir untuk
perkembangan
Kognitif

Melakukan sesuatu
Membantu
sesuai dengan kapasitas
memecahkan masalah
alaminya

Memudahkan
Memperluas dalam
kemampuan melakukan
tindakan

Teori belajar
kokonstruktivistik
Konsep Pertama

1. Hukum Genetik
tentang
Perkembangan

Intermental Intramental

lingkungan sosial derivasi atau turunan yang


sebagai faktor terbentuk melalui penguasaan
primer dan konstitutif dan internalisasi terhadap
terhadap proses-proses sosial tersebut,
pembentukan hal ini terjadi karena anak baru
pengetahuan serta akan memahami makna dari
perkembangan kegiatan sosial apabila telah
kognitif seseorang terjadi proses internalisasi.
Teori belajar kokonstruktivistik
Konsep Kedua

2. Zona Perkembangan Proksimal

Zona Perkembangan Proksimal mendefinisikan fungsi-


fungsi tersebut yang belum pernah matang, tetapi dalam
proses pematangan. Fungsi-fungsi tersebut akan
matang dalam situasi embrionil pada waktu itu. Fungsi-
fungsi tersebut dapat diistilahkan sebagai “kuncup” atau
“bunga” perkembangan yang dibandingkan dengan
“buah” perkembangan

Zona Perkembangan Proksimal terdekat adalah ide


bahwa siswa belajar konsep paling baik apabila konsep
itu berada pada zonaperkembangan terdekat mereka
(Guruvalah).

Tahap
Perkembangan
Proksimal

Tindakan anak
masih
untuk berfikir
dipengaruhi atau
abstrak.
dibantu orang
lain.

Tindakan anak
Tindakan anak
spontan akan
yang didasarkan
terus diulang-
atas inisiatif
ulang hingga
sendiri.
anak siap
Tindakan anak
berkembang
spontan dan
terinternalisasi.
Teori belajar kokonstruktivistik
Konsep Ketiga

• Mediasi
•Mediasi merupakan tanda-tanda atau lambang-lambang
yang digunakan seseorang untuk memahami sesuatu di
luar pemahamannya.
• Wertsch dalam Yuliana (2005: 45-46) berpendapat
bahwa:Mekanisme hubungan antara pendekatan
sosiokultural dan fungsi-fungsi mental didasari oleh tema
mediasi semiotik. Artinya tanda atau lambang beserta
makna yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai
penghubung antara rasionalitas sosiokultural (intermental)
dengan individu sebagai tempat berlangsungnya proses
mental.

Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan Pembelajaran

Penerapan teori belajar konstruktivistik ini


dalam kegiatan pembelajaran adalah

1. Proses pembelajaran harus menggunakan


pendekatan student centered,
2. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi
kepada hasil, tetapi lebih diorientasikan kepada
proses bagaimana siswa memperoleh
pemahaman;
3. Guru harus memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menggunakan pengalaman dan
pemahamannya untuk berpikir
4. Guru harus mengembangkan pembelajaran
yang collaborative,
5. Guru harus menghindari pola pembelajaran
yang memberikan tekanan kepada siswa
6. Guru harus membantu siswa menginternalisasi
dan mentransformasi informasi baru
7. Guru harus memfasilitasi siswa agar dia bisa
belajar dengan sumber yang tidak terbatas
pada apa yang diberikan oleh guru,
C. Teori Belajar Sosial

Perluasan dari teori


belajar perilaku yang
Konsep Belajar Menurut
tradisional (behavioristik)
Teori Belajar Sosial
yang dikembangkan oleh
Albert Bandura (1986)

Salah satu asumsi paling


awal yang mendasari
Titik pembelajaran dari teori pembelajaran sosial
semua ini adalah Bandura adalah manusia
pengalaman-pengalaman cukup fleksibel dan
tak terduga (vicarious sanggup mempelajari
experiences) bagaimana kecakapan
bersikap maupun
berperilaku

Sudut pandang teoretis Bandura

Pembelajaran pada hakikatnya


berlangsung melalui proses peniruan
(imitation) atau pemodelan (modeling)

Individu dipahami sebagai pihak yang


memainkan peran aktif dalam menentukan
perilaku mana yang hendak ditiru dan
bagaimana frekuensi serta intensitas
peniruan yang hendak dijalankannya

Adanya Pengalaman Langsung

terjadi penguatan tidak langsung pada


perilaku tertentu yang sama efektifnya
dengan penguatan langsung untuk
memfasilitasi dan menghasilkan peniruan

Mediasi internal sangat penting dalam


pembelajaran,
Aplikasi Teori Belajar Sosial terhadap Kegiatan
Pembelajaran

•Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan


yang buruk dari tokoh-tokoh yang dikenal oleh siswa
•Dalam menentukan model, karakteristik model perlu
diperhatikan karena akan mempengaruhi efektif tidaknya
modeling itu untuk siswa.
•Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling
utama dilakukan oleh siswa
•Mengamati perilaku oranglain
•Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk
terjadinya proses pembelajaran

Daftar materi
1. Mengimplemantasikan Teori belajar humanistik, Konstruktiviktis dan
2 pada KB yang
teori belajar sosial dalam pembelajaran
sulit dipahami

Daftar materi yang


sering mengalami
1. Teori belajar humanistik, Konstruktiviktis dan teori belajar sosial dalam
3 miskonsepsi
pembelajaran
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai