Dikisahkan bahwa Allah menciptakan ruh (QS 38 – Shaad : 71-72) sebelum
manusia terbentuk jasadnya. Bisa dibayangkan betapa banyak ruh yang diciptakan
Allah sebelum ditiupkan kedalam jasad manusia. Sesungguhnya kita, manusia,
tidak memiliki pengetahuan tentang ruh (QS 17 – Al Israa’ : 85), sedikit sekali
yang kita ketahui tentang ruh ini. Setelah penciptaan ruh, maka manusia
mengalami suatu masa di mana ia merupakan sesuatu yang tidak dapat
disebut (QS 76 – Al Insaan : 1)
#2 – ALAM JANIN
Manusia mulai terbentuk secara fisik dalam rahim seorang ibu yang dikatakan
berasal dari air mani dan disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim) (QS 32 – As
Sajdah : 7-8, QS 23 – Al Mu’minuun : 12-13). Janin mengalami proses
perkembangan dalam rahim (QS 23 – Al Mu’minuun : 14) dan dibentuk sesuai
dengan kehendak Allah (QS 3 – Ali ‘Imran : 6) dan disempurnakanNya tubuh
manusia ini (QS 82 – Al Infithaar : 7-8). Setelah terbentuk, barulah Allah
meniupkan ruh kedalam janin (QS 32 – As Sajdah : 9)
#3 – ALAM DUNIA
Setelah sekitar 9 bulan berada dalam rahim seorang ibu, maka lahirlah manusia
ke alam dunia dalam keadaan polos dan suci tanpa membawa apapun. Setelah
lahir manusia akan lebih mengenal fenomena kehidupan dunia, dan lalai tentang
pengetahuan tentang kehidupan akhirat (QS 30 – Ar Ruum : 6-7)
Kehidupan manusia di dunia amatlah singkat, 1 hari di sisi Allah sama dengan
1.000 tahun di bumi: “Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di
bumi?” Mereka menjawab :”Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang-prang yang menghitung” Allah berfirman:
“Kamu tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengetahui” (QS 23 – Al Mu’minuun : 112-114)
Kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa waktu yang diberikan Allah untuk
hidup di dunia hanyalah sebentar. Dan celakanya, waktu yang sedikit digunakan
untuk ingkar kepada Allah dengan berfoya-foya menikmati dunia dan melakukan
berbagai kemaksiatan. Sungguhlah mereka berada dalam kerugian. Kecuali
mereka yang beriman kepada Allah, melakukan amal saleh dan saling menasihati
tentang kebenaran dan menetapkan kesabaran (QS 103 – Al ‘Ashr : 1-3).
Sampailah saatnya manusia akan menemui ajal. Hanya Allah yang tahu kapan kita
akan menemui ajal yang tidak bisa ditunda atau dimajukan sedikitpun. Ajal itu
pasti datangnya, akan tetapi kita tidak tahu kapan datangnya, di mana dan
bagaimana kita akan menemui ajal. Ajal tetap merupakan misteri bagi kita (QS 35
– Faathir : 11, QS 31 – Luqman : 34, QS 4 – An Nisaa’ : 78, QS 10 – Yunus : 49)
#4 - ALAM KUBUR/BARZAH
Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua kondisi atau barang. Dalam
konteks kehidupan manusia, maka alam barzah adalah antara alam dunia dan
alam akhirat. Ini adalah suatu alam yang dialami manusia mulai dari saat ia
menemui ajal sampai datangnya hari kiamat atau hari akhir (yaumil qiyamah atau
yaumil akhir) (QS 30 – Ar Ruum : 55-57, QS 2- - Thaahaa : 100-104)
Alam barzah in digambarkan sebagai suatu kehidupan baru yang merupakan
dinding pemisah antara alam dunia dan alam akhirat. (QS 23 – Al Mu’minuun :
99-100)
Risalah tentang dasar-dasar pemikiran tentang ada atau tidaknya alam barzah
menurut Al-Qur’an dapat di dilihat lebih terinci
di http://rumaysho.com/aqidah/pembicaraan-siksa-kubur-dalam-al-quran-290
#5 - ALAM AKHIRAT
Orang-orang yang mulia telah telah diberikan ketetapan yang baik dari Allah,
mereka itu dijauhkan dari neraka dan tidak mendengar sedikitpun suara api
neraka. Mereka juga tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar yang terjadi
pada hari kiamat, dan mereka disambut oleh para malaikat dengan ucapan:
“Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”
(QS 21 – Al Anbiyaa’ : 101-104)
Suasana dan keadaan golongan manusia di hari akhirat pada umumnya berada
dalam kepanikan yang amat sangat, tidak ada yang bisa saling tolong menolong.
Ada yang bergembira dan ada yang bermuka masam, tergantung dari amalannya
di dunia. (QS 80 – ‘Abasa : 33-42)
Orang-orang yang selama di alam dunia mengingkari adanya hari kebangkitan dan
pertemuannya dengan Allah di hari kiamat akan menyesal dan akan menerima
azab dengan memikul dosa-dosa yang telah dilakukannya. (QS 6 – Al An’aam : 30-
31)
Setiap manusia akan diadili dalam pengadilan akhirat di mana kita akan membela
diri sendiri saat diminta pertanggung-jawaban atas perbuatan kita di dunia, tidak
ada orang lain yang bisa menggantikan kita atau membela kita dalam peradilan
akhirat yang Maha Adil. (QS 16 – An Nahl : 111, QS 19 – Maryam : 80, QS 2 – Al
Baqarah : 123)