Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL ECOPRINT

KELOMPOK 1(x-3)
1. Adelia Putri (01)
2. Adrian Alfarisi M(02)
3. Ahnaf Alfa F(03)
4. Aji Putra P(04)
5. Alya Eidelweiss M. S(06)
6. Angky Tyo K(07)

SMA NEGERI 20 SURABAYA


Jl. Medokan Semampir Indah No.119, Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa
Timur 60119
2022
DAFTAR ISI

BAB I …………………………………………………………………
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat

BAB II …………………………………………………………………
a. Kajian Pustaka
b. Alat dan Bahan
c. Langkah Kegiatan

BAB III …………………………………………………………………


a. Hasil Batik Ecoprint
b. Kesimpulan
c. Saran

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN ……………………………………...


BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pembuatan motif saat
ini berkembang pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya Teknik ecoprint sebagai
teknik baru dalam pembuatan motif. Teknik pembuatan motif yang sudah dikenal dan
telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia adalah batik yang berasal dari
Indonesia. Ecoprint sendiri di populerkan oleh India Flint seorang seniman yang tinggal
di Australia Selatan. Ecoprint adalah memindahkan pola (bentuk) dedaunan dan bunga-
bunga ke atas permukaan berbagai kain yang sudah diolah untuk menghilangkan lapisan
lilin dan kotoran halus pada kain agar warna tumbuhan mudah menyerap . Teknik
ecoprint ramah lingkungan dalam proses pembuatannya dikarenakan dalam proses
pembuatan dan pewarnaan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Zat
pewarna alami yang bersifat lebih aman, dapat digunakan dan dikembangkan antara lain
dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosianin dan pigmen lainnya, dimana pigmen
tersebut dapat diperoleh dari jaringan buah, bunga, daun, batang maupun akar dari
kelompok tanaman buah, sayuran maupun bunga . Zat pewarna alami ini dapat mewarnai
bahan tekstil yang berasal dari serat alam dan hewan. Bahan tekstil tersebut seperti katun
yang berasal dari kapas, sutra yang berasal dari kepompong ulat sutra dan wol yang
berasal dari bulu biri-biri atau domba. Bahan tersebut daya serapnya lebih bagus ketika
menggunakan zat pewarna alami dikarenakan tersusun dari bahan alam berupa tumbuhan
dan hewan. Bahan seperti nilon, poliester dan sebagainya tidak dapat menyerap zat
pewarna alami dengan baik karena bahan tersebut berasal dari serat sintetis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka rumusan masalah karya ilmiah ini adalah:
1. Apa keunggulan produk batik ecoprint?
2. Daun apa saja yang dapat digunakan untuk media Batik Ecoprint?
3. Ada berapakah metode pembuatan batik ecoprint?

C. Tujuan
1. Mengurangi kerusakan lingkungan.
2. Menjadi alternatif pengganti bahan yang lebih ramah lingkungan.
3. Menciptakan lapangan pekerjaan.
4. Menciptakan kemajuan dan perkembangan Bisnis Usaha.
D. Manfaat
1. Memiliki nilai jual yang tinggi
2. Bisa dijadikan sebagai bisnis yang berpotensi membuka lapangan kerja.
3. Batik bisa dijadikan baju yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan.
4. Ramah Lingkungan, Karena Menggunakan Warna Alami Dan Menggunakan Daun
Sebagai Alat Pewarna.

BAB 2: ISI
A. Kajian Pustaka
I. Kewirausahaan
A. Pengertian
Menurut Salim Siagaan, kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan
kemampuan memberikan respon positif kepada peluang untuk
mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih
baik kepada pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dengan menerapkan cara
kerja yang lebih efisien dan efektif, melalui keberanian mengambil
resiko, kreatifitas, inovasi dan kemampuan manajemen.
B. Karakteristik
Dalam berwirausaha haruslah memiliki karakteristik untuk menjadi
wirausahawan yang sukses dan mampu menjalankan usahanya dengan baik.
Berikut karakteristik seorang wirausahawan.
1. Kreatif dan inovatif
2. Memiliki kedisiplinan yang tinggi
3. Jujur
4. Memiliki visi yang jelas
5. Kemampuan membangun relasi

C. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan


Keberhasilan maupun kegagalan dalam wirausaha banyak sekali faktor
pendukungnya. Dalam berbisnis, modal bakat atau passion saja tidak
pernah cukup. Seseorang mesti memiliki ketahanan lain, baik mental
maupun finansial, untuk bertahan terus pada bidang ini.

Lalu, hal apa saja yang dapat menjadi penentu sukses atau tidaknya
sebuah bisnis?

1. Rencana

Jauh sebelum memulai usaha, seseorang wajib memiliki business plan


yang jelas. Rencana tersebut mencakup jenis bisnis, tujuan, target, dan impian
apa saya yang pebisnis targetkan. Tanpa ada rencana jelas, sebuah bisnis
berpotensi besar kehilangan arah selama perjalanannya.

2. Peluang
Kesuksesan atau pertumbuhan bisnis erat kaitannya dengan peluang.
Sebuah peluang yang apik akan sia-sia jika pebisnis sendiri kurang jeli
mengambilnya. Oleh sebab itu, butuh kepekaan tersendiri untuk mengubah
peluang menjadi bisnis yang menjanjikan.

3. Determinasi

Dalam hal ini, determinasi dapat kamu terjemahkan sebagai tekad.


Kemampuan atau keahlian tinggi akan sia-sia tanpa tekad yang kuat. Seperti
yang kamu tahu, merintis bisnis pasti banyak siklus naik dan turun.Tekad kuat
dapat membantu pebisnis meraih tujuan. Sebaliknya, tekad yang angin-anginan
niscaya akan membawa pada kegagalan.

4. Kemampuan

Kemampuan mumpuni jadi bekal untuk menjalani bisnis. Meski tidak


semua orang terlahir dengan kemampuan berwirausaha baik, bukan berarti
kemampuan ini tak bisa diasah. Bagi pemula, kemampuan berbisnis dapat
diasah dengan mengikuti seminar maupun pelatihan berbisnis.

5. Manajemen

Memiliki manajemen yang baik dan sehat dapat mendorong sebuah


usaha terus bertahan, bahkan tumbuh.Ketika manajemen berjalan dengan baik,
maka urusan operasional bisnis pun mengikuti. Manajemen menjadi pondasi
penting yang nantinya ikut menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
bisnis.

6. Etika kerja

Sama halnya seperti bekerja pada suatu perusahaan, berbisnis pun ada
etikanya. Etika paling kuat yang nantinya berpengaruh pada bisnis adalah
kedisiplinan. Jika pebisnis sudah terbiasa dengan etika ini, bisnis niscaya akan
lebih mudah konsisten. Lingkup disiplin ini ada pada banyak hal, mulai dari
disiplin diri, disiplin waktu, dan lain-lain.

II. ECO PRINTING

A. Pengertian
Ecoprint dari kata eco asal kata ekosistem (alam) dan print yang artinya
mencetak, teknik ini dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang
terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif.
Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Ecoprint
menggunakan unsur unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Penggunaan
bahan alam merupakan ciri khas membatik dengan teknik ecoprint (Fatmala,
2020:1143). Teknik ecoprint digunakan untuk menghias permukaan suatu kain
dengan berbagai macam bentuk dan warna (pewarnaan) yang dihasilkan dari
bahan alam. Pewarnaan tekstil ecoprint ini, salah satunya diterapkan dalam
penciptaan produk di home industry Kaine Art Fabric “Ecoprint Natural Dye”
yang berada di daerah Gamping, Sleman. Suatu hal baru dalam pembentukan
motif dan pewarnaan pada kain dengan memanfaatkan bahan yang ada
dilingkungan sekitar. Proses ecoprint merupakan suatu proses yang unik yaitu
melalui pengukusan (steam) untuk memunculkan bentuk daun dan warna dari
bahan alam (tumbuhan). Ecoprint ini tampil dengan membawa ciri khasnya
sendiri, yang tertuang dari segi motif dan teknik pewarnaannya. Motif yang
tercipta dari bahan print yang berasal dari alam menunjukkan bentuk dan tekstur
yang sangat mirip dengan aslinya dengan hasil warna yang sesuai dengan
kandungan bahan alam itu sendiri.

B. Tanaman yang dapat digunakan

Dalam membuat ecoprint kita dapat menggunakan bahan dasar kain, kertas
dan kulit. Dalam teknik ecoprint ini, pewarna alami yang digunakan berasal dari
Secang (Caesalpinia sappan L) yang menghasilkan warna merah, Kayu Tegeran
(Maclura cochinchinensis (Lous.)) menghasilkan warna hijau, Kulit Pohon Soga
Tingi (Ceriops tagal (Perr.) C.B. Rob) menghasilkan warna coklat, Buah Jolawe
(Terminalia bellirica (Gaertn) Roxb) menghasilkan warna abu-abu, dan Mahoni
(Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) (Isminingsih, 1978). Adapun jenis daun yang
bisa dimanfaatkan untuk ecoprint diantaranya daun jati yang menghasilkan
warna merah, daun mengkudu menghasilkan warna kuning, daun kenikir
menghasilkan warna hijau kekuningan, bunga mawar merah menghasilkan warna
ungu, dan bunga kenikir menghasilkan warna kuning mendekati oranye.
(Susilowati & Saraswati, 2019)

C. Teknik dan detail pembuatan

Jika dilihat dari proses pembuatan motifnya, teknik eco printing dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu:

1. Teknik Pounding(dipukul)

Pounding printing merupakan teknik yang sangat sederhana, mudah, dan


paling sering digunakan. Teknik Pounding dilakukan dengan cara
meletakkan ornamen tumbuhan di atas kain, lalu dipukul dengan
menggunakan palu. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

● Siapkan semua alat dan bahan seperti kain yang akan diwarnai,
kertas, palu, dan ornamen tumbuhan yang akan digunakan.
● Bentangkan kertas di atas permukaan lantai, kemudian letakkan
kain diatasnya.
● Letakkan ornamen tumbuhan yang telah disiapkan dan bentuk
sesuai yang diinginkan, lalu tutup dengan kain lain.
● Selanjutnya pukul-pukul di bagian yang terdapat ornamen
tumbuhan supaya mengeluarkan warna yang maksimal.
● Biarkan selama 15 menit lalu kain dapat dibuka dan dibersihkan
dari ornamen tumbuhan yang menempel. Diamkan 2-3 hari supaya
warna dapat menyerap secara maksimal.
● Selanjutnya dibilas dengan campuran air tawas dan langsung
dijemur tanpa diperas
● Setelah kering, direndam lagi dengan air tawas selama satu jam
agar warna tidak luntur saat dicuci.
● Lalu jemur dan siap untuk digunakan.

2. Teknik Steaming(dikukus)

Sesuai dengan namanya, supaya motifnya terbentuk maka kain yang


ditempeli ornamen tumbuhan akan dikukus supaya pigmen dalam
tumbuhan dapat keluar dengan sempurna. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:

● Siapkan kain polos yang akan diwarnai, kemudian celupkan


kedalam air yang dicampur cuka dengan perbandingan 3:1
● Bentang kain tersebut ke permukaan yang rata, lalu letakkan
ornamen tumbuhan di atas sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
● Setelah yakin dengan bentuk yang diinginkan, kemudian lipat
menjadi 2 bagian yang sama besar.
● Tempatkan sepotong pipa kecil di bagian bawah kain kemudian
gulung secara perlahan supaya desain yang dibuat tidak rusak.
Lilitkan benang atau tali di sepanjang gulungan kain untuk
menahan posisinya agar tidak terlepas.
● Kukus gulungan kain tersebut selama dua jam supaya warna yang
keluar dapat maksimal dan warna yang keluar menarik.
● Angkat kain yang telah dikukus dan lepas ikatan tali atau benang
yang ada di kain tersebut. Bahan kain siap untuk digunakan.
3. Teknik Fermentasi Daun

Teknik ini dilakukan supaya mengekstrak pigmen warna yang ada di


ornamen tumbuhan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

● Kumpulkan daun, bunga, atau bagian tumbuhan lainnya yang


mengandung pigmen pewarna alami. Kemudian rendam di air cuka
supaya warna dari bagian tumbuhan tersebut dapat terlihat jelas.
● Setelah direndam, daun atau bunga ditata di atas permukaan kain
yang telah dibentangkan di permukaan yang rata kemudian ditutup
dan dipukul dengan palu atau benda lainnya.
● Kemudian lihat hasilnya dan kain pun siap untuk digunakan.

B. Alat dan Bahan


1. Baskom
2. Tisu Gulung
3. Koran 3-5 Eksemplar
4. Lakban Bening 3 buah
5. Tali Rafia Segulung
6. Daun Untuk Digunakan Ecoprint(Daun Jati, Daun Jarak Kepyar, Daun Lanang,
Daun Cina Doll, Daun Pepaya, dan Daun Kersen)

C. Langkah Kegiatan
1) Siapkan kain berukuran 2 Meter, 1 Meter, dan Syal.
2) Celupkan kain berukuran 2 Meter, 1 Meter, dan syal ke dalam larutan Tawas dan
Natrium Karbonat. Lalu biarkan selama 3 hari.
3) Angkat dan jemur ketiga kain tersebut di ruang terbuka hingga kering. Usahakan
untuk terkena sinar matahari secara langsung.
4) Lalu celupkan 3 kain tersebut ke dalam air dan cuka dengan perbandingan 3:1.
5) Bersihkan permukaan lantai hingga tidak ada lagi kotoran yang tersisa.
6) Siapkan 3 buah plastik yaitu 2 buah plastik berukuran 1 Meter dan 1 buah plastik
berukuran 2 Meter. Lalu bentangkan 3 buah plastik tersebut.
7) Bentangkan kain tersebut ke permukaan lantai yang telah dilapisi plastik, lalu
letakkan beberapa helai daun atau bunga di atas bahan kain tersebut sesuai motif
yang diinginkan.
8) Jika sudah sesuai motif yang diinginkan, lapisi dengan plastik dan koran. Lalu
injak-injak secara perlahan selama 10 menit.
9) Tempatkan sepotong pipa kecil di bagian bawah kain, kemudian pasangkan
sepotong besi kecil dan gulung.
10)Lepaskan sepotong besi secara perlahan supaya proses pengikatan menjadi mudah.
Lilitkan tali atau benang di sepanjang gulungan untuk menahan posisinya supaya
tidak terlepas.
11)Kukus gulungan kain tersebut selama dua jam supaya pigmen pada tumbuhan
keluar dan warna yang keluar menarik.
12)Angkat kain yang telah dikukus dan lepas ikatan tali. Lalu jemur kain tersebut
hingga kering. Kain pun siap digunakan.
BAB 3: HASIL AKHIR
A. Hasil Batik Ecoprint
1. Kain ukuran 2 Meter

2. Kain ukuran 1 Meter(Totebag)

3. Kain syal

B. Kesimpulan
Proses pembuatan Batik Ecoprint tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga yang ekstra
dan kesabaran untuk membuat batik Ecoprint ini. Daun yang digunakan juga tidak
sembarangan, harus daun yang memiliki pigmen supaya dapat mengeluarkan warna
yang menarik. Namun Batik Ecoprint ini efektif dalam kampanye Go Green.

C. Saran
Dengan adanya Laporan Hasil Batik Ecoprint ini, kami berharap supaya laporan ini
bisa dijadikan pedoman dalam pembuatan Batik Ecoprint.
Dalam pengambilan Daun Jati, usahakan pilih yang muda dengan ditandai dengan
warnanya yang kemerah-merahan. Hal ini bertujuan supaya warna yang keluar lebih
banyak. Disarankan untuk membawa banyak macam jenis daun yang disarankan
untuk dibawa supaya tidak kekurangan ketika proses pembuatan berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
Fitinline, 7 Keistimewaan Batik EcoPrint https://fitinline.com/article/read/7-
keistimewaan-batik-eco-print/#:~:text=Lebih%20Ramah%20Lingkungan&text=
Potensi Bisnis Batik Ecoprint Bagi Ibu Rumah Tangga https://youtu.be/b-
p1w_TB1Cw
TEKNIK ECOPRINT DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH
http://lib.unnes.ac.id/40649/#:~:text=Ecoprint%20merupakan%20metode%20menciptakan
%20motif

“ECOPRINT” Teknik Alami dan Ramah Lingkungan


"ECOPRINT" Teknik Alami dan Ramah Lingkungan - GuraruGuraru
“Kewirausahaan”
Kewirausahaan Adalah : Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Contoh, Ciri
(pengajar.co.id)
“15 Karakteristik wirausaha menuju sukses”
https://kledo.com/blog/karakteristik-kewirausahaan/
#Karakteristik_Kewirausahaan
“Faktor Keberhasilan dan Kegagalan dalam Wirausaha”
https://flexypack.com/news/faktor-keberhasilan-kegagalan-
wirausaha#:~:text=Passion%
‘’3 macam teknik eco printing’’ https://www.bahankain.com/2020/12/24/3-macam-
teknik-eco-printing
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Gambar 2.1(menakar air) Gambar 2.11(penuangan air)

Gambar 2.12(Pengadukan) Gambar 2.13(Perendaman kain)

Gambar 2.14(Perataan) Gambar 2.15(Penjemuran Kain)


Gambar 2.16(Pembersihan Lantai) Gambar 2.17(Pemasangan Plastik)

Gambar 2.18(Penyusunan Motif) Gambar 2.19(Menginjakkan kain)

2.20(Pemasangan Plastik) 2.21(Pengikatan dan Isolasi)

2.22(Pemberian Nama)

Anda mungkin juga menyukai