Anda di halaman 1dari 3

Mutasi Gen

Mutasi gen merupakan mutasi yang terjadi pada susunan basa nukleotida pada molekul gen (DNA), bukan
pada lokus atau bagian lain dari kromosom. Pengaruh dari mutasi ini dapat terlihat ataupun tidak. Jika mutasi
terjadi pada tempat yang tepat akan berpengaruh pada suatu fenotipe karena terjadi perubahan susunan basa
nitrogen yang mengode suatu asam amino. Susunan basa nitrogen yang mengode pembentukan asam amino
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Kode Genetik dan Asam Amino yang Terbentuk

Sumber: https://web.archive.org/web/20201112000829/http://www.hgmd.cf.ac.uk/docs/cd_amino.html, diakses 20 April 2021

Mutasi gen dapat dibagi menjadi dua kategori umum berdasarkan mekanisme perubahan susunan basa
nukleotida sebagai berikut.
A. Delesi dan Insersi Basa Nitrogen
Mekanisme perubahan susunan basa nukleotida dapat terjadi karena adanya peristiwa delesi dan
insersi basa nitrogen. Delesi adalah pengurangan satu atau lebih basa nitrogen pada suatu gen. Sementara
itu, insersi (adisi) adalah penambahan atau penyisipan satu basa nitrogen pada gen. Peristiwa delesi dan
insersi memberikan efek yang besar terhadap sintesis protein. Selama translasi, mRNA dibaca sebagai
suatu rangkaian triplet basa nitrogen. Oleh karena itu, apabila selama translasi terjadi peristiwa insersi
maupun delesi, dapat terjadi perubahan kerangka baca pesan genetik. Dengan demikian, peristiwa delesi
dan insersi basa nitrogen juga disebut mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation). Efek mutasi ini
sering kali lebih berbahaya daripada efek yang ditimbulkan oleh mutasi akibat substitusi basa nitrogen.
Mutasi seperti ini mengakibatkan protein yang dihasilkan menjadi tidak berguna atau rusak.
Adapun peristiwa delesi dan insersi dapat dilihat dalam ilustrasi berikut.

A U G A A G U U U G G C U A A

Met Lis Fen Gli Stop

Susunan mRNA normal

A U G A A G U U G G C U A A ...

Met Lis Leu Ala ...

Basa nitrogen U pada kodon ke-9 hilang sehingga


basa nitrogen berikutnya bergeser maju

Gambar Peristiwa delesi pada basa nitrogen ke-9 susunan mRNA normal
Sumber: Biology Fifth Edition, Benjamin Cummings

A U G A A G U U U G G C U A A

Met Lis Fen Gli Stop

Susunan gen normal pada mRNA protein

A U G U A A G U U U G G C U A

Met Stop

Terjadi penambahan basa U pada kolom ke-4 sehingga


basa nitrogen berikutnya bergeser mundur

Gambar Peristiwa insersi pada basa nitrogen ke-4 susunan mRNA normal
Sumber: Biology Fifth Edition, Benjamin Cummings

B. Substitusi (Penggantian) Basa Nitrogen


Substitusi basa nitrogen merupakan penggantian satu nukleotida dan pasangannya di dalam untai
DNA komplementer dengan pasangan nukleotida lain. Ada dua macam substitusi, yaitu transisi (jika terjadi
substitusi basa dari golongan yang sama, misal basa purin adenin dengan basa purin guanin) dan transversi
(jika terjadi substitusi basa purin menjadi basa pirimidin atau sebaliknya). Substitusi basa nitrogen satu
dengan yang lain dapat mengubah susunan kodon. Akan tetapi, tidak mengakibatkan perubahan asam
amino yang dikode. Hal ini terjadi karena satu macam asam amino dapat dikodekan oleh beberapa kodon.
Peristiwa ini disebut mutasi diam (silent mutation).
Selain itu, substitusi basa nitrogen dapat pula mengakibatkan perubahan asam amino tunggal di
dalam daerah penting suatu protein, misal pada sisi aktif suatu enzim. Perubahan asam amino tunggal
pada sisi aktif enzim akan mengubah aktivitas protein secara signi ikan. Perubahan asam amino dapat
mengarah pada perbaikan protein dengan kemampuan baru untuk meningkatkan kesuksesan mutasi
kepada keturunannya. Namun, perubahan ini lebih banyak menghasilkan mutasi yang bersifat mengganggu
sehingga menghasilkan protein yang tidak bermanfaat atau menghalangi fungsi seluler akibat protein
yang kurang aktif. Peristiwa tersebut dinamakan mutasi salah arti (missense mutation).
Mutasi gen juga dapat mengubah satu kodon untuk menyintesis suatu asam amino menjadi kodon
stop. Hal ini berakibat translasi akan dihentikan sebelum waktunya sehingga rantai polipeptida yang
dihasilkan akan lebih pendek dibandingkan polipeptida yang dikode oleh gen normal. Perubahan yang
mengubah kodon asam amino menjadi kodon stop disebut mutasi tanpa arti (nonsense mutation).
Mekanisme penggantian basa nitrogen karena peristiwa mutasi diam, mutasi salah arti, dan mutasi
tanpa arti dapat dilihat dalam ilustrasi berikut.
1. Mutasi Diam (Silent Mutation)

A U G A A G U U U G G C U A A A U G A A G U U U G G U U A A

Met Lis Fen Gli Stop Met Lis Fen Gli Stop

Susunan mRNA normal Basa C diganti oleh basa U tidak mengakibatkan


perubahan asam amino yang dibentuk

Gambar Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami silent mutation
Sumber: Biology Fifth Edition, Benjamin Cummings

Kodon GGC mengalami substitusi basa nitrogen C dengan U sehingga kodon yang semula GGC
berubah menjadi GGU. Meskipun telah terjadi perubahan pada kodon GGC, hasil sintesis protein
tetap mengode asam amino yang sama, yaitu glisin. Hal ini terjadi karena satu macam asam amino
dapat dikodekan oleh beberapa kodon yang berbeda, misalnya GGA, GGC, GGU, dan GGG sama-sama
mengode glisin. Peristiwa ini juga disebut mutasi diam (silent mutation).
2. Mutasi Salah Arti (Missense Mutation)

A U G A A G U U U G G C U A A A U G A A G U U U A G C U A A

Met Lis Fen Gli Stop Met Lis Fen Ser Stop

Susunan mRNA normal Basa G diganti basa A sehingga terjadi perubahan


pembentukan asam amino menjadi serin

Gambar Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami missense mutation
Sumber: Biology Fifth Edition, Benjamin Cummings

Gambar di atas menunjukkan bahwa terjadi substitusi pada kodon GGC yang mengode glisin
menjadi AGC yang mengode serin. Adanya perubahan protein yang disintesis dapat mengakibatkan
perubahan fungsi protein. Oleh karena itu, peristiwa ini disebut mutasi salah arti (missense mutation).
3. Mutasi Tanpa Arti (Nonsense Mutation)

A U G A A G U U U G G C U A A A U G U A G U U U G G C U A A

Met Lis Fen Gli Stop Met Stop

Susunan mRNA normal Basa A diganti basa U sehingga terbentuk kodon terminasi

Gambar Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami silent mutation
Sumber: Biology Fifth Edition, Benjamin Cummings

Gambar di atas menunjukkan adanya substitusi pada kodon AAG menjadi UAG. Semula kodon
AAG mengode pembentukan lisin setelah basa A diganti dengan basa U menjadi UAG, maka kodon ini
tidak lagi mengode lisin melainkan kodon yang mengakhiri pembacaan gen (kode ”stop”). Adanya kode
”stop” ini mengakibatkan kodon ketiga (UUU) dan seterusnya tidak diterjemahkan. Hampir semua
mutasi tanpa arti mengakibatkan protein yang dihasilkan bersifat nonfungsional.

Anda mungkin juga menyukai