NRP : 2087023
Bagian
Pembuka
Bagian Isi
Bagian
Penutup
PASAL 1
PASAL 2
Pada jual-beli degan cara Kredit (Angsuran)ini termasuk pula penyerahan STNK atas
mobil dengan nomor polisi BK 1165 MS lengkap dengan segala peralatannya. ----
PASAL 3
1. Perjanjian jual-beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 52.000.000,- (lima puluh
dua juta rupiah). ---
2. Uang muka ANGSURAN mobil adalah sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)
dan secara tunai kepada PENJUAL pada saat ditandatanganinya perjanjian ini.
Pembayaran berikutnya akan dilakukan pada tanggal 8 -10- 2014 yang harus sudah
dibayar oleh PEMBELI sebesar Rp. 16.000.000 (Enambelas juta rupiah) dan pada
tanggal 10–01-2015 sebesar Rp 16.000.000,- (Enambelas juta rupiah). untuk
kepengurusan KPM (Kredit Pemilikan Mobil) dilimpahkan kepada pihak
PEMBELI.----
PASAL 4
1. Apabila Pihak PEMBELI tidak membayar angsuran/tidak dilunasi maka pihak
pertama menarik Mobil tersebut dan sekaligus menjadi hak milik pihak pertama
sampai tanggungan pihak kedua dilunasi.-----
2. Pembayaran dianggap lunas bila pembayaran sudah mencapai nilai jual yang telah
disepakati.----
PASAL 5
Perjanjian jual beli ini berlaku lima hari setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan
akan berakhir setelah mobil berpindah status kepemilikannya kepada PEMBELI.----
PASAL 6
PASAL 7
1. PEMBELI tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta peruntukkan sebagai
pengguna mobil sampai pembayaran dianggap lunas.----
2. Segala kerusakan kecil maupun besar dari mobil tersebut menjadi tanggungan
sepenuhnya dari PEMBELI tanpa kecuali.-----
3. PEMBELI berkewajiban untuk memelihara mobil sebaik-baiknya, segala kerusakan
yang timbul selama perjanjian ini, menjadi kewajiban PEMBELI untuk perbaikannya,
menggantinya dengan biaya sepenuhnya tanggung jawab PEMBELI.
PASAL 8
PASAL 9
Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak
akan menyelesaikannya secara musyawarah. Apabila penyelesaian secara
musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk menempuh jalur
hukum.
PASAL 10
Surat perjanjian ini disetujui, ditandatangani, serta dibuat rangkap dua, bermaterai,
dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Saksi:
Nama : NAMA :
Alamat : Alamat
3. :
a. Perjanjian yang dapat digunakan dalam kasus tersebut yaitu perjanjian
pinjdam pakai, berdasarkan pasal 1740 pinjam pakai adalah suatu perjanjian
dengan mana pihak yang satu memberikan suatu barang kepada pihak yang
lainnya untuk dipakai dengan Cuma-Cuma, dengan syarat bahwa yang
menerima barang ini, setelah memakainya atau setelah lewatnya suatu waktu
tertentu, akan mengembalikannya. Hukum Pinjam pakai diatur dalam pasal
1740 sampai dengan pasal 1753 KUP Perdata.
Dalam perjanjian pinjam pakai, peminjam berkewajiban untuk menjaga dan
dan memelihara obyek pinjam pakai itu sebaik mungkin. Undang-undang
mewajibkan bahwa peminjam wajib menyimpan dan memelihara barang
pinjaman itu sebagai seorang bapak rumah yang baik. pelaksanaan pinjam
pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya
memuat : (a) Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; (b) Jenis, luas dan
jumlah barang yang dipinjamkan; (c) Jangka waktu peminjaman; (d)
Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama
waktu peminjaman; dan (e) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
Perjanjian pinjam pakai ini merupakan contoh dari suatu perjanjian sepihak
atau unilateral (dimana perkataan “sepihak” ditujukan pada hanya adanya
prestasi dari satu pihak saja). Sifatnya sepihak itu dinyatakan dengan
rumusan “dipakai dengan cuma-cuma”, artinya hanya pihak yang
meminjamkan yang berprestasi, sedangkan pihak yang meminjam hanya
menggunakan tanpa ada balas prestasi kepada yang meminjamkan. Yang
mana dalam kasus ini arif memberikan pinjaman kendaraan secara Cuma-
Cuma kepada bob, serta pada kasus ini bob tidak perlu mebayar sewa dan
cukup mengembalikan barang yang dipinjamkan pada waktu yang telah
ditentukan yaitu Ketika bob telah menyelessaikan skripsinya.
b. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu perjanjian secara umum ada 3 (tiga)
yaitu unsur essensialia, unsur naturalia, unsur aksidentalia. : (a) esensialia,
merupakan unsur yang harus ada dan merupakan hal pokok dalam suatu
perjanjian, sehingga tanpa hal pokok tersebut perjanjian menjadi tidak sah
dan tidak mengikat para pihak yang membuatnya, dalam kasus ini contoh dari
unsur essensialia dalam perjanjian pinjam pakai harus ada kesepakatan
mengenai barang dan kewajiban penerima pinjaman karena tanpa
kesepakatan mengenai barang dan kewajiban dalam perjanjian jual beli,
perjanjian tersebut batal demi hukum karena tidak ada hal tertentu yang
diperjanjikan. Bahwa terdapat kesepakatan mengenai barang antara arif dan
bob yakni berupa kendaraan yang dipinjamkan sebagai. (b) naturalia, unsur
yang pasti ada dalam suatu perjanjian tertentu, setelah unsur esensialianya
diketahui secara pasti. Dalam kasus ini Misalnya dalam perjanjian yang
mengandung unsur esensialia pinjam pakai, pasti akan terdapat unsur
naturalia berupa kewajiban dari penjual untuk menanggung kebendaan yang
dijual dari cacat-cacat tersembunyi. (c) aksidentalia, Unsur aksidentalia
adalah unsur pelengkap dalam suatu perjanjian, yang merupakan ketentuan-
ketentuan yang dapat diatur secara menyimpang oleh para pihak, sesuai
dengan kehendak para pihak, yang merupakan persyaratan khusus yang
ditentukan secara bersama-sama oleh para pihak. Contohnya dalam
perjanjian pinjam pakai yang diperjanjikan bahwa pihak peminjam lalai dalam
menjaga barang yang dipinjamkan, dikenakan ganti rugi sebesar kerugian
yang dialami oleh pemilik barang.