Metode Modifikasi
Metode Modifikasi
Metode Modifikasi
Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan
modifikasi antara tim dan primer. Menurut Sudarsono (2000), MPKP dikembangkan
beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain
adalah:
Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan komunitas asuhan keperawatan
dan akountabilitasnya terdapat pada primer. Nilai-nilai profesional dari
penatalaksanaan kegiatan keperawatan diaplikasikan dalam bentuk aktifitas
pelayanan profesional yang dipaparkan dalam 4 pilar sebagai berikut :
a. Pendekatan Manajemen (Management Approach)
b. Penghargaan karir ( compensatory rewards)
c. Hubungan Profesional ( professional relationship)
d. Sistem pemberian asuhan pasien ( patient care delivery system)
Metode lain yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut Donglas
(1984), yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga kategori, yaitu
perawatan miniaml, perawatan intermediate, dan perawatan maksimal atau total.
1. Perawatan minamal, Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien
pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri,
mandi, dan ganti pakaian, termasuk minum. Meskipun demikian klien perlu diawasi
ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi
ini adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status
psikologis stabil, dan persiapan pprosedur memerlukan pengobatan.
2. Perawatan intermediate, Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria
klien pada klasifikasi ini adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi
kebersihan diri, makan dan minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital
setiap 4 jam. Disamping itu klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih
dan sekali. Kateter Foley atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien dengan
pemasangan infus serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
3. Perawatan maksimal atau total, Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam.
Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien harus dibantu tentang segala
sesuatunya. Posisi yang diatur, observasi tanda vital setiap 2 jam, makan
memerlukan selang NGT (Naso Gastrik Tube), menggunakan terapi intravena,
pemakaian alat penghisap (suction), dan kadang klien dalam kondisi
gelisah/disorientasi.