Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN

PANCASILA
Materi:
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Disusun oleh:
1. Marshanda Ordena (NPM : 2088203024)
2. Miftha Nur Aisyah (NPM : 2088203010)
3. Muhammad Maitin Al farizi (NPM : 2088203025)
4. Nadhira Prima Dhita (NPM : 2088203026)
5. Ovalia Nastika MN (NPM : 2088203011)

Dosen pembimbing :
FEBBY MUSTI ARISKA, S.P., M.Si
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena


dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan
hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pancasila
yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Implementasi Pancasila” ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul
”Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasi Pancasila”
ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Isi dari
makalah ini diambil dari berbagai sumber yang ada dan dikemas
serta dikembangkan sedemikian rupa sehingga makalah ini bisa
terselesaikan dengan baik dan kami menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.

Kotabumi, 12 0ktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
v Halaman Judul
v Kata pengantar …………………………………………………………………….
v Daftar isi…………………………………………………………………................
v BAB I ( PENDAHULUAN )
Ø A. Latar Belakang……………………………………………………………..
Ø B. Rumusan Masalah………………………………………………………..
Ø C. Tujuan…………………………………………………………………………..
v BAB II (PEMBAHASAN)
Ø A. Pancasila sebagai Dasar Negara……………………………………
Ø B. Hubungan Pancasila dan pembukaan UUD 1945………….
Ø a. Hubungan formal………………………………………………
Ø b. Hubungan Material…………………………………………...
Ø Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang politik, ekonomi, social budaya, dan HANKAM
Ø C. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat…
Ø D. Pengimplementasian Pancasila………………………………………….
Ø a. Implementasi Pancasila pada bidang politik ………….
Ø b. Implementasi Pancasila pada bidang ekonomi.........
Ø c. Implementasi Pancasila pada bidang sosial & budaya….
Ø d. Implementasi Pancasila pada bidang pertahanan &
keamanan …………………………………………….
v BAB III ( PENUTUP)
Ø a. Kesimpulan …………………………………………………..........
Ø b. Saran ……………………………………………………………………
v Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu


pancasila yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi.Setiap
bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing
oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali
negara Indonesia.Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan
negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh
sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi
yang sangat canggih.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa
seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena
dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi
bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan
negara Indonesia.Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas
bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana yang dikatakan pancasila & ketahanan jati diri
bangsa di era globalisasi ?
2. Coba jelaskan pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era
globalisasi ?
3. Apa- apa saja peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati diri
bangsa di era globalisasi ?
4. Bagaimana implementasi pancasila dalam bidang ekonomi ?
5. Bagaimana implementasi pancasila dalam bidang politik?
6. Bagaimana implementasi pancasila dalam bidang sosial &
budaya ?
7. Bagaimana implementasi pancasila dalam bidang pertahanan
& keamanan ?

C. Tujuan permasalahan
1. Untuk mengetahui yang dikatakan pancasila & ketahana jati diri
bangsa di era globalisasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila & ketahanan jati diri
bangsa diera globalisasi
3. Agar mengetahui peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati
diri bangsa di era globali
4. Mengetahui implementasi Pancasila dalam bidang ekonomi
5. Mengetahui implementasi Pancasila dalam bidang politik
6. Mengetahui implementasi Pancasila dalam bidang social &
budaya
7. Mengetahui Pancasila dalam bidang pertahanan & keamanan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Nilai-nilai yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat,


pandangan hidup bangsa dan pandangan hidup negara yang disebut
dengan pancasila tidak bersifat statis. Artinya dalam kehidupan
bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara, ketiga bentuk pandangan hidup
itu terus-menerus berinteraksi secara timbal-balik. Selalu ada benang
merah yang tidak boleh putus atau diputuskan diantara ketiganya.
Rangkaian proyeksi dari padangan hidup masyarakat ke pandangan hidup
bangsa, lalu kepandangan hidup negara itu, terutama dibangun melalui
jalur sistem hukum.
Berdasarkan latar belakang pemikiran itulah, “hukum” adalah satu
kata kunci yang sangat penting untuk menjawab pertanyaan tentang dasar
dan rambu-rambu pembangunan masyarakat Indonesia baru dalam era
globalisasi. Namun norma hukum tentu saja bukan satu-satunya norma
yang dijadikan acuan.
Ajaran filsafat bernegara bangsa indonesia yang dibingkai dalam
sebuah ideologi negara yang disebut pancasila merupakan landasan
utama semua sistem penyelenggaraan negara indonesia. Hukum sebagai
produk negara tidak dapat dilepaskan dari falsafah negaranya. Dalam
pandangan seperti ini, maka filsafat hukum pun tidak dapat dilepaskan dari
pemikiran filsafati dari negaranya.
Atas dasar konsepsi tersebut, maka filsafat hukumnya pun harus
berdasarkan pada ide tersebut, maka hukumnya pun harus berdasar pada
ide dasar yang ada dalam pancasila. Selajutnya, atura hukum yang
dibentukpun harus berdasarkan pada pemikiran filsafat hukumnya yang
mengacu pada ide dasar pancasila.
Terkait dengan hal itu, menurut Moh. Mahfud MD (Konggres
Pancasila I, 2009) dalam pembentukan negara hukum, maka pancasila
haus melahirkan kaidah-kaidah penuntun dalam pembuatan politik hukum
atau kebijakan negara lainya yaitu:
(1) kebijakan umum dan politik hukum harus tetap menjaga intergrasi
atau keutuhan bangsa baik secara ideologi maupun secara teriotoris,
(2) kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada upaya
membangun demokrasi (kedaulatan rakyat) dan demokrasi
(kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (negara hukum) sekaligus,
(3) kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada upaya
membagun keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,
(4) kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada prinsip
toleransi beragama yang berkeadaban.
Konsekuensinya nilai-nilai Pancasila, secara yuridis harus
dideriasikan kedalam UUD Negara Indonesia dan selanjutnya pada seluruh
peraturan perundangan-undangan lainnya. Dalam kedudukan seperti ini
pancasila telah memiliki legitimasi filosofis, yuridis dan politis. Dalam
kapasitas ini pancasila telah diderivasikan dalam suatu norma-norma
dalam kehidupan kenegaraan dan bebangsa
Berdasarkan norma-norma peratuan perundangan-undangan tersebut
dapat dapat diemplementasikan realisasi kehidupan kenegaraan yang
berifat praksis. Oleh karena itu tidak mungkin implementasi dilakukan
secara langsung dari pancasila kemudian direalisasikan kedalam berbagai
konteks kehidupan, karena harus melalui penjabaran dalam suatu norma
yang jelas. Banyak kalangan memandang hal tersebut rancu seakan-akan
memandang pancasila itu secara langsung bersifat operasional dan praksis
dalam berbagai konteks kehidupan bermasyarakat, kenegaraan dan
kebangsaan. Sebenarnya secara eksplisit UU No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Pasal 2
menyatakan:”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum
negara”. Namun tidak dipungkiran banyak perundangan-undangan yang
tidak bersumber dengan nilai-nilai luhur pacasila, yang tentunya hal ini
sangat memprihatinkan dan harus segera diakhiri.
B. Hubungan Pacasila dan Pembukaan UUD 1945

Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945


menyatkan bahwa pokok pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari
undang-undang dasar negara indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum,
yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis
(konfrensi), selanjutnya pokok pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal
UUD 1945. Maka dapatlah di simpulkan bahwa suasana kebathinan
undang-undang dasar 1945, tidak lain di jiwai atau bersumber pada dasar
filsafat negara yaitu pancasila. Pengertian inilah yang menunjukkan
kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara republik indonesia.
Oleh karena itu secara formal yuridis pancasila di tetapkan sebagai dasar
filsafat negara republik indonesia. Maka hubungan antara pembukaan UUD
1945 dengan pancasila bersifat timbal balik sebagi berikut:
a.Hubungan formal

Dengan di cantumkannya secara formal didalam pembukaan UUD


1945 maka pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif. Dengan demikian cara kehidupan bertatanegara tidak hanya
bertopang kepada asas-asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam
perpaduanya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu
perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang
unsurnya berdampak pada pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila dalam UUD 1945 secara
formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
A. Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republik
indonesia adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV.
B. Bahwa pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah,
merupakan pokok kaidah negara yang fundamental. dan terhadap tertib
hukum indonesia mempunyai 2 macam kedudukan yaitu:
1. Sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberikan faktor-faktor mutlak. Bagi adanya hukum tertib hukum
indonesia.
2. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagi
hukum tertinggi.
C. Bahwa dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan
dan berfungsi selain sebagai muqaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan
yang tidak dapat di pisahkan jika berkedudukan sebagai sesuatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakekat kedudukan hukum nya berbeda
dengan pasal-pasal nya. Karena pembukaan UUD 1945 yang intinya
adalah pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan
sebagi sumber.
D. Dengan demikian pancasila dapat disimpulakan mempunyai
hakekat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagi pokok kaedah negara yang
fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan
hidup negara republik indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17
agustus 1945.
E. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah yang
terlekat pada kelangsunagn hidup negara republik indonesia.
Dengan demikian pancasila sebagi substansi esensial dari pembukaan dan
mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam pembukaan, sehingga baik
rumusan maupun yuridiksinya sebagi dasar negara adalah sebagaimana
terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Maka perumusan yang
menyimpang dari pembukaan tersebut adalah sama halnya dengan
mengubah secara tidak sah pembukaan UUD 1945, bahkan berdasarkan
hukum positif sekalipun dan hal ini sebagimana yang di tentukan dalam
ketetapan MPRS no XX/MPRS/1966
b.Hubungan material

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain


hubungan yang bersifat formal, sebagaimana yang dijelaskan di atas juga
hubungan secara material sebagai berikut:
A. Bila kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila secara
kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah
dasar filsafat Pancasila baru kemudian pembukaan UUD 1945. Setelah
pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar
filsafat negara pancasila. Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum
Indonesia pembukaan UU/D 1945 adalah sebagai tertib hukum yang
tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada Pancasila.
Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai tertib sumber
hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi sumber bentuk dan
sifat. Selain itu dalam hubunganya dengan hakikat dan kedudukan
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah dasar yang fundamental,
maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari
dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.
B. Seperti telah disinggung dimuka bahwa di samping Undang-
Undang dasar, masih ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga
merupakan sumber hukum, yang menurut penjelasan UUD 1945
merupakan aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis, inilah yang dimaksuk
denagn konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai pelengkap atau
pengisi kekosongan yang timbul dari praktek kenegraan, oleh karena itu
tersebut tidak terdapat dalam Undang-Undang dasar. UUD 1945 yang
hanya terdiri dari 37 pasal ditambah dengan empat pasal Aturan peralihan
dan dua aturan tambahan, maka UUD 1945 termasuk singkat dan bersifat
supel atau fleksibel. Dalam hubungan ini penjelasan UUD 1945
mengemukakan bahwa telaah cukuplah kalau undang-undang dasar hanya
memuat aturan-aturan pokok garis-garis besar sebagi instruksi kepada
pemerintah pusat dan lain-lain, penyelenggaraan negara untuk untuk
kehidupan negara. Undang-undang dasar yang disingkat itu sangat
menguntungkan bagi negaraa indonesia ini yang masih harus terus
berkembang bagi negara seperti Indonesia ini yang masih harus terus
menerus berkembang secara dinamis. Sehingga denagn aturan-aturan
pokok itu akan merupakan aturan yang kenyal dan tidak mudah
ketinggalan zaman, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan-
aturan undang-undang yang lebih mudah, oleh karena itu makin supel
(elastic) itu semakin baik. Jadi kita harus menjadi yang supel agar undang-
undang dasar jangan sampai ketinggalan zaman. Yang penting dalam
pemerintahan dan dalam hal hidupnya negara harus lebih semangat yaitu
semangat yang dinamis, positif, konstuktifseperti yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945
IMPLEMENTASIPANCASILADALAM PEMBUATAN
KEBIJAKAN NEGARA DALAM BIDANG POLITIK,EKONOMI,
SOSIALBUDAYA,DAN HANKAM

C. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas,
bahwa, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa,dan negara sebagai
ideology nasional.Sebagai pandangan hidup bangsa,Pancasila
Merupakan kristalisasi nilai-nilai krbenran,dan menimbulkan
tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia,yang memberikekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik,
didalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan kesaktian
Pancasila itu,perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus
penghayatan danPengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap warga negara Indonesia,setiap penyelenggara
negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan,baik dipusat maupun didaerah.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idiologi bangsa
Indonesia,Dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan
bangsa Indonesia dari ancaman disintegrasiselama lebih darilima puluh
tahun.Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari
ideology Negara dalam format politik orde baru banyak menuai kritik dan
protes terhadap pancasila.
Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus
Bukan dalam pengertian keabsahan substansialnya,tetapi dalam
konteks implementasinya. Tantangan terhadap pancasila sebagai
kristalisasi
Pandangan politik berbangsa dan bernegara bukan hanya bersal dari
factor domestik,tetapi juga dunia internasional.
Pada zaman reformasisaat ini pengimplementasian Pancasila sangat
Dibutuhkan oleh masyarakat,karenadi dalam Pancasila terkandung nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian
bangsa.Selainitu,kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti
negara-negara diseluruh dunia termasuk Indonesia.Gelombang
demokratisasi,hak asasi manusia, Adapun pengimplementasi tersebut
dirinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.

D .PENGIMPLEMENTASIANPANCASILA

Berikut beberapa implementasi Pancasila diberbagai bidang:


1)IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK.
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan
Pada dasar ontologis manusia.Hal ini didasarkan pada kenyataan
objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara,oleh Karena itu
kehidupan politik harus benar benar merealisasikan tujuan demi harkat
dan martabat manusia.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi
Dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang
dalam sila-sila pancasila dam esensinya,sehingga praktek-praktek
politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan
Negara terhadap kehidupan politik.

1.Pasal 26 ayat 1 yang mengatur tentang orang yang menjadi warga


Negara Republik Indonesia.

2.Pasal 27 ayat 1 yang memberikan pernyataan terhadap kedudukan


warga negara yang berada didalam hokum dan juga pemerintahan
tanpa adanya kekecualian.
Pasal-Pasal tersebut adalah penjabaran daripokok-pokok pikiran
Kedaulatan rakyat dankemanusiaan yang adil dan beradap yang masing
masing merupakan pancaran dari sila ke – 4 dan ke-2 pancasila.Kedua
pokok pikiran ini adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang
politik di Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut,maka pembuatan
Kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia
yang
Merupakan subyek pendukung pancasila, sebagaimana dikatakan oleh
Noto Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan,dan berkeadilan adalah manusia.Manusia
adalah subyek
Negara dan oleh karena itu politik negara harus berdasar dan
merealisasikan
Harkat dan martabat manusia didalamnya.Hal ini dimaksudkan agar
system Politik negara dapat menjamin hak-hak asasi manusia.Dengan
kata lain,
pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik diIndonesia harus
memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan atau
kedaulatan berada ditangan rakyat. Selain itu,sistem politik yang
dikembangkan.

2) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG EKONOMI.


Didalam, dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang
sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan
bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan.Hal ini tidak
sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi
kerakyatan,yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada
tujuan demikesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).
Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja
melainkan demi kemanusiaan,demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Maka sistem ekonomi Indonesia
mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.
Dibuat nya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur
kebijakan negara terhadap kehidupan ekonomi.
1.Pasal 27 Ayat 1 yang dimana berbunyi"Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".
2.Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi"Disusun sebagai usaha berdasarkan
Atas asas kekeluargaan".
3.Pasal 34 Ayat 1 yang berbunyi"Fakir miskin dan anak-anak yang
terlantar dipelihara oleh negara".

Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran daripokok-pokok pikiran


kedaulatan rakyatdan keadilan sosialyang masing-masing merupakan
pancaran dari sila ke4 dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini
adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi pancasila dan
kehidupan ekonominasional.

3)IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA


Dalam pembangunan dan pengembangan aspek social budaya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh masyarakat tersebut.Terutama dalam rangka bangsa
indinesia melakukan reformasi disegala bidang dewasa ini. Sebagai
anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya
stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak
mengherankan jikalau diberbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi
berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antaralain amukmassa
yang cenderung anarkis,bentrok antara kelompok masyarakat satu
dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan socialbudaya pada masa
reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai nilai Pancasila itu
sendiri.Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat
humanistic,artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai mahkhluk
sosial.
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur
kebijakan negara terhadap kehidupan social budaya.
1. Pasal 31 Ayat 1 yang berbunyi"Setiap warga negara untuk berhak
mendapatkan pendidikan, ketentuan ini menegaskan bahwa
mendapat pendidikan adalah HAM".
2.Pasal 32 Ayat 2 yang berbunyi"Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia ditengah peradaban dunia".
Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran daripokok-pokok pikiran
Ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaan yang adildan beradap,dan
persatuan yang masing-masing merupakan pancaran dari sila pertama,
kedua,dan ke-tiga pancasila.Ketigapokokpikiraniniadalahlandasanbagi
pembangunan bidang kehidupan keagamaan,pendidikan,dan
kebudayaan nasional.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka
Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang Social budaya mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia harus
diwujudkan dalam proses pembangunan masyarakat dan kebudayaan
diindonesia.

4) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG PERTAHANAN DAN


KEAMANAN.

Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat


hukum.
Demi tegaknya hak-hak warganegara maka diperlukan peraturan
perundang undangan negara,
Baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur
kebijakan Negara terhadap kehidupan pertahanan dan keamanan.

1. Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi“Setiap warga negara berhak dan


wajib ikutserta dalam upaya pembelaan negara".
Pasal-pasal tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran
persatuan yang merupakan pancaran dari sila pertama pancasila.Pokok
pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang pertahanan dan
keamanan nasional.
Berdasarkan penjabaran diatas,maka implementasi pancasila
dalam Pembuatan kebijakan negara pada bidang pertahanan dan
keamanan harus diawali dengan kesadaran bahwa indonesia adalah
negara hukum.
Pertahanan dan keamanan negara diatur dan dikembangkan menurut
dasar kemanusiaan, bukan kekuasaan dengan kata lain,pertahanan dan
keamanan
Indonesia berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang
terkait dengan nya harus terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi
manusia.
Secara sistematis,pertahanan keamanan negara harus berdasar
pada tujuan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk
TuhanYang Maha Esa (sila pertama dan kedua),berdasarpada tujuan
untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga sebagai warga
negara(silaketiga), harus mampu menjamin hak-hak dasar,persamaan
derajat serta kebebasan kemanusiaan (sila keempat),dan ditujukan
untuk mewujudkan keadilan dalam hidup masyarakat (sila
kelima).Semua inidimaksudkan agar
Pertahanan dan keamanan dapat ditempatkan dalam konteks negara
hukum,yang menghindari kesewenang-wenangan negara dalam
melindungi dan membela wilayah negara dengan bangsa, serta dalam
mengayomi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa & dasar
Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa dan
pandangan hidup negara yang disebut dengan pancasila tidak
bersifat statis. Artinya dalam kehidupan bermasyrakat,
berbangsa, dan bernegara, ketiga bentuk pandangan hidup itu
terus-menerus berinteraksi secara timbal-balik dan Selalu ada
benang merah yang tidak boleh putus atau diputuskan diantara
ketiganya.
Ajaran filsafat bernegara bangsa indonesia yang dibingkai
dalam sebuah ideologi negara yang disebut pancasila
merupakan landasan utama semua sistem penyelenggaraan
negara indonesia.
Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD
1945 menyatkan bahwa pokok pikiran itu meliputi suasana
kebatinan dari undang-undang dasar negara indonesia serta
mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai hukum dasar
tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (konfrensi),
selanjutnya pokok pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal
UUD 1945. Maka dapatlah di simpulkan bahwa suasana
kebathinan undang-undang dasar 1945, tidak lain di jiwai atau
bersumber pada dasar filsafat negara yaitu pancasila. Oleh
karena itu secara formal yuridis pancasila di tetapkan sebagai
dasar filsafat negara republik indonesia.
b. Saran

Kita sebagai warga negara Indonesia harus menjadikan


pengamalan pancasila sebagai perjuangan utama di dlam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu pancasila sebagai dasar negara dan
mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan
monopularitas.
Maka, pertahanan dan keamanan negara harus
dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat
manusia sebagai pendukung pokok negara.

DAFTAR PUSTAKA

 http
<<ridwanaz.com<akademik<kewarganegaraan<men
getahui-arti-atau-pengertian-pancasila<
 http <<putracenter.net</:3:<:6<:8<implementasi-
pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa<
 http << ur=6n.blogspot.co.id</38<3:<bagaimana-
impletasi-pancasila-dalam.html
 Wiyono. Suko. 2015. Reaktulisasi Pancasila Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Cet. VII,
Malang: Univertasitas Wisnuwardhana Malang
 Cantrawayang. 2014. Makalah Hubungan Pancasila
dengan UUD 1945. (online),
(http://cantrawayang.blogspot.com/2014/08/makalah
-hubungan-pancasila-dengan-uud.html), diakses 6
september 2015

Anda mungkin juga menyukai