3 kinds of plan:
1. Short-range
2. Long-range
3. Strategic plans
Controlling cost: biaya yg dikontrol dan tidak bentuk barang/jasa, bentuknya carrying cost (biaya
penyimpanan barang krn adanya complex production) atau convertion cost
Cost concept: cost itu harga tukar atau utk secure benefit
Cost object: item apa saja atau activity yg costnya diukur dan di akumulasi
Kalau punya produk A, tidak semua expense masuk dalam cost produk A, maka adanya cost object
utk assign cost setiap produk biar bisa plan dan control
Just In Time (JIT): cuman procude orderan atau kirim berdasarkan orderan yg masuk dan JIT itu
semua material dan komponen harus setiap saat ada Ketika work station membutuhkan, dan
dia eliminasi storage dan carrying cost.
Nonfinancial performance measures yang paling sering digunakan adalah untuk menghitung efisienci
manufaktur cycle.
Manufacturing cost (cost yg berhubungan produk): semua yg berhubungan dengan production cost
dan factoring cost (DM+DL+FOH)
Direct materials: (raw material dptnya dr purchase invoice, rekuisisi, perlu material requisition)
contoh punya pabrik keju maka raw materialnya susu, packaging
Direct labor: (time tickets, clock cards)
Factory overhead (vendor invoice, depresiasi, bills): mesinnya berapa
Cost yg relasi dengan production: fixed cost (biaya udah pasti tetap yg tidak akan berubah
mau aktivitasnya decrease atau increase, contoh bayar kantor, gaji, depreciation, tax), dan
variable cost (contoh supplies, dibulan januari perlengkapan kantor sering ilang maka sering
supplies, fuel, small tools, spoilage), ada juga semivariable cost dr kombinasi keduanya
(inspection yg dimana klu setiap inspeksi bisa beda atau sama, cost department services,
payroll department)
Cost yg relasi dengan manufaktur: common costs (cost fasilitas yg dilaksanakan ada 2 atau
lebih operasi) dan joint costs (contohnya punya perusahaan daging tapi tidak semua daging
memiliki jenis yg sama, semua costnya itu joint cost, oil and gas)
Klu untuk scattergraph adalah average cost dikurang fixed element lalu hasilnya dibagi
average direct labor per bulannya.
Flow of manufacturing
COGM: TMC (DM+DL+FOH) + WIP awal – WIP akhir
COGS: COGM +-WIP +- Finished goods
Misalnya manufactur 150, beginning ada 20, ending ada 10, maka totat yang terjual 160
(konsep) untuk mengetahui yg terjual berapa
Job order costing: cost disaat made to order work, dilakukan ketika ada orderan jadi
tergantung orderan
Process costing: akumulasi cost melalui production jadi tergantung perusahaan (seperti textile
factories, flour mills, chemical plants)
Ada cost sheet yg dimanadata atau dokumen dimana cost pada job order itu berapa, yg isinya
dm, dl, foh, selling price, factoring cost, marketing expense dll, dan profit
Job order costing ada 8 tipe accounting entries:
1. Material purchased 5. Factory labor costs distribution
Materials WIP
AP/ cash Payroll
Rekuisisi summary entry:
Factor overhead control
Payroll
2. Factory labor costs incurred 6. Estimated factory overhead
Payroll WIP
Accrued payroll Applied factory overhead
3. Factory overhead costs 7. Jobs completed
Factory Overhead control AR
Acc. Dep – machinery Sales
Material used hrs dicocokkin dengan material requisitions jadi tidak sembarangan
dicek.
Process cost system: Ketika semua produk manufaktur dengan harga yang sama (utama) yang
sifat produk tersebut homogen, untuk menjaga tracknya biaya batch product itu tidak perlu,
maka bisa menggunakan process costing.
Total Quality Management (TQM): pendekatan perusahaan untuk improve kualitas disegala
proses dan aktivitas, jika ditanya hubungan TQM dan JIT, hrs tau kenapa?
Scrap (bisa dijual maka punya value jika ada kelebihan): ada defective materials yg gk bisa
dipakai atau kasih ke vendor, broken parts dr gagal mesin atau karyawan, dan filling or
trimmings remaining. Scarp sales ditutup ke Income Summary (menambah), jumlah yg
diakumulasi bisa dikreditin di COGS (Scrap (debit) dan COGS (kredit))
Spoiled goods (barang reject): udah jadi barangnya tapi krn hal kecil yg defective , spoiled
goods tidak collectible dan gak economical utk membenarkan. Spoilage terjadi dr customer
itu bukan cost of quality krn customer bayar klu terjadi dr interal failure maka COQ maka hrs
discharge ke Factory
Costing by product: semua total value yang jumlahnya kecil bisa jadi barang sisaan dr produk
yg sudah jadi sebelumnya
Joint products: produk yg bersamaan oleh rangkaian proses yg bisa dari proses main product
yg masing-masing produknya memiliki lebih dari nilai nominal
Split off point: titik dimana produk-produk tersebut bisa terpisah menjadi individual units
Contoh: daging bisa menjadi daging sosis dan giling tapi bisa jadi makanan binatang,
misalnya tobacco manufactures yg ditiap perusahaan berbeda produknya seperti ada yg filter,
ada yg gk ada filter, ada yg pakai rasa mint, tapi bisa aja jualnya tobacco aja ato barang
jadinya aja.
Joint cost: cost yg muncul Ketika pembuatan produk yg diproduksi secara bersamaan dr
proses yg sama.
Factory overhead (semua indirect material, indirect labot dan semua factory cost):
1. Planned: budget
2. Actual: cost yg udah terjadi, indirect cost yg sudah terjadi
3. Applied: cost yg sudah diaplikasikan atau yg dialoksi ke output
Predetermine overhead rate itu untuk hrs tau ratenya dan costnya brp supaya tahu alokasi per
unit ouputnya berapa
Ada over or underapplied factory overhead: misalnya FOH itu di debit maka underapplied
maksudnya actualnya lebih banyak disbanding applied klu foh nya di kredit dr kebalikkannya
maka overapplied
Kalau traditional overheadnya pakai direct labor hour aja sedangkan ABC overheadnya
detail krn ada setsup, design changes, direct labor hour jadi hasil cost per unit traditional
itu common nya 50 spesial nya 550, kalau hasil cost per unit ABC common 43.76 spesial
3610, maka implikasi perbedaan adalah perhitungan total cost, unit produced dan cost per
unitnya, jadi kalau salah pakai costing system maka price settingnya salah dan
berpengaruh pada perhitunga profitnya krn bbisa jadi kita sebenarnya dpt revenue tp gk
dpt profit dan ABC lebih baik krn dapat menelusuri adanya kelebihan cost dan juga lebih
detail.