Anda di halaman 1dari 42

Bab I

PENGELOLAAN
INVESTASI SYARIAH
DI PASAR MODAL
Nurlaili Adkhi Rizfa Faiza, M.E.

IAIN Kediri
2022
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


2
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


3
PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH

Perencanaan keuangan
merupakan proses
mencapai tujuan hidup
seseorang melalui
manajemen keuangan
secara terencana. Dalam konteks syariah, perencanaan
keuangan adalah suatu proses
perancangan kehidupan yang lebih baik
dengan melakukan perencanaan,
pemilihan pengelolaan keuangan,
kekayaan, non-keuangan serta rohani
untuk jangka pendek, menengah dan
panjang baik di dunia maupun di akhirat.

4
Komponen Dasar
dalam Perencanaan Keuangan Syariah
7 Komponen dalam
Perencanaan
Keuangan Syariah
Income (penghasilan)
Cleansing of wealth (penyucian harta)

Spending (pengeluaran)

Investments (investasi)

Longevity (kehidupan yang panjang)

Management of debt/liabilities (pengelolaan utang/kewajiban)

Assurance (kepastian/jaminan)

5
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


6
MANAJEMEN INVESTASI

Pengertian Investasi: 01 - EDUARDUS TANDELILIN


“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
02 - SHARPE, ALEXANDER, DAN BAILEY tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang.”
“Investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar
sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua
atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu.” 03 - AHMAD RODONI

“Investasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan


untuk mengembangkan harta.
04 – INVESTASI DI PASAR MODAL
Investasi juga merupakan suatu komitmen atas sejumlah
Investasi dilakukan dengan cara transaksi jual beli efek untuk dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat
memperoleh keuntungan (capital gain, dividen, dan imbal hasil). ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
Dalam konteks investasi syariah, penempatan dana investasi keuntungan di masa yang akan datang.”
harus dilakukan pada surat berharga yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah di pasar modal. 7
Jenis-Jenis Investasi

INVESTASI DI SEKTOR RIIL


Pembelian aset fisik, seperti pabrik,
mesin, peralatan, persediaan,
rumah, tanah, emas, dan lain-lain

SEKTOR FINANSIAL
aktivitas jual beli aset keuangan
atau surat-surat berharga seperti,
deposito, saham, sukuk, reksa dana,
dan lain-lain.
8
Proses Investasi

Menentukan
Tujuan Investasi 01

Melakukan
02 Analisis Efek

Melakukan
Pembentukan Portofolio 03

Melakukan
04 Evaluasi Kinerja Portofolio

Melakukan
Revisi Kinerja Portofolio 05
9
Tujuan Investasi
Tujuan umum dari investasi adalah meningkatkan kesejahteraan investor dalam bentuk finansial.

Tiga alasan mengapa investor melakukan investasi, menurut Tendelilin (2010) yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.
2. Mengurangi tekanan inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.

Investasi dalam perspektif syariah juga bertujuan untuk merealisasikan maqoshid syariah, yaitu:

01 02 03 04 05
HIFDZU DIN HIFDZU NAFS HIFDZU AQL HIFDZU MAL HIFDZU NASAB

melindungi melindungi melindungi melindungi melindungi


agama jiwa pikiran harta keturunan
10
Return Investasi

Return dari suatu aset adalah pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat
melakukan investasi (Rupert, 2004).

return yang diharapkan Expected 2 jenis return Realized return yang sesungguhnya
akan didapatkan investor dalam terjadi/didapatkan oleh
di masa depan Return Return investor
manajemen investasi

Return pada instrumen investasi:


Return Saham Return Sukuk
capital gain/capital loss capital gain/capital loss

dividen Imbal hasil


11
Rumus Return Investasi

Return Total = Capital gain (loss) + yield


𝑃𝑡 −𝑃𝑡 −1
Capital gain (loss) =
𝑃𝑡 −1
𝐷𝑡
Yield =
𝑃𝑡 −1

Dimana
Dt = Deviden pada periode t
Pt-1 = Harga saham periode awal
Pt = Harga saham periode akhir
Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃𝑡 −𝑃𝑡 −1 Dt Pt −𝑃𝑡 −1+𝐷𝑡
Return total = 𝑃 −1 + 𝑃 −1 + 𝑃 −1
𝑡 𝑡 𝑡
12
Mengukur Return dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM)

▪ Definisi CAPM menurut Jack Clark Francis adalah teori penilaian risiko dan keuntungan aset
yang didasarkan koefisien beta (indeks risiko yang tidak dapat didiversifikasi).
▪ Menurut Kamarudin (2004) konsep CAPM ini pada umumnya berguna untuk
mengkuantifikasikan hubungan antara risiko dan return.

E(Ri) = Rf + βi [E(Rm)-Rf]

Dimana:
E(Ri) = Return harapan aset ke-i
E(Rm) = Return harapan portofolio pasar
Rf = Tingkat bunga bebas risiko
βi = Risiko aset ke-i 13
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


14
MANAJEMEN RISIKO

Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat


pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)
dengan tingkat pengembalian aktual (actual return) –
(HALIM) D
Risiko merupakan kemungkinan keuntungan yang diterima
E R
lebih kecil dari keuntungan yang diharapkan – F I
(BRIGHAM DAN GAPENSKI)
I S
Dalam teori portofolio, risiko dinyatakan sebagai N I
kemungkinan keuntungan menyimpang dari yang
diharapkan. I K
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
S O
kerugian yang akan dialami investor atau ketidakpastian I
atas return yang akan diterima di masa mendatang.
15
Systematic Risk VS Unsystematic Risk

Systematic Risk
• Dapat dikatakan sebagai risiko pasar yaitu
risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi.
• Risiko ini berkaitan dengan faktor makro
ekonomi yang mempengaruhi pasar,
misalnya tingkat bunga, kurs, inflasi dan
kebijakan pemerintah.
• Risiko sistematis merupakan risiko yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi
di pasar secara keseluruhan. Perubahan
pasar tersebut akan mempengaruhi
variabilitas return suatu investasi. Unsystematic Risk
• Dapat dikatakan sebagai risiko perusahaan yaitu risiko yang dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan atau
industri tertentu.
• Risiko ini adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasra secara
keseluruhan.
• Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit
efek. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko perusahaan bisa
diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio. 16
Risiko Efek Individual (Tunggal)

▪ Dalam suatu investasi di pasar modal selain Formula Perhitungan Risiko Efek:
memperhitungkan hasil yang didapat juga harus
memperhitungkan risiko yang akan terjadi. Risiko dari efek i dinyatakan sebagai varians (Ri), formula
perhitungannya sebagai berikut:
▪ Semua jenis investasi yang ada memiliki risiko
baik kecil maupun besar. n

▪ Secara umum investor ingin memaksimalkan Var R i = ෍ Pn 𝑟𝑛 − 𝐸 𝑅𝑖 2

return yang bisa didapatkan dengan risiko yang n=1


minimal. = P1[r1-E(Ri]2 + P2[r2-E(Ri)]2 +...+ Pn[rn - E(Ri)]2
▪ Hal tersebut dapat dijabarkan menjadi dua
pilihan, sebagai berikut: Dimana:
• Var (Ri) = varian efek i;
1. Memaksimalkan return dengan target risiko • Pn = probabilitas return ke n;
tertentu • rn = ROR ke n;
2. Meminimalkan risiko dengan target return • E(Ri) = expected return efek i;
tertentu • n = jumlah kejadian.

17
Jenis-Jenis Risiko

Sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi, antara lain:

RISIKO SUKU BUNGA RISIKO BISNIS


Perubahan suku bunga Risiko dalam menjalankan
akan mempengaruhi harga bisnis dalam suatu jenis
saham secara terbalik dengan industri disebut sebagai risiko RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG
asumsi ceteris paribus. bisnis. Berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar
mata uang domestik (negara
perusahaan tersebut) dengan
nilai mata uang negara lainnya.
RISIKO PASAR RISIKO FINANSIAL
Fluktuasi pasar secara Berkaitan dengan keputusan
keseluruhan yang perusahaan untuk
mempengaruhi variabilitas menggunakan utang dalam
return suatu investasi. pembiayaan modalnya.
RISIKO NEGARA
Risiko ini juga disebut sebagai risiko
politik, karena sangat berkaitan
RISIKO INFLASI RISIKO LIKUIDITAS dengan kondisi perpolitikan suatu
Inflasi yang meningkat akan Berkaitan dengan kecepatan negara.
mengurangi kekuatan daya suatu efek yang diterbitkan
beli rupiah yang telah perusahaan bisa
diinvestasikan. diperdagangkan di pasar
sekunder.
18
Profil Risiko
Profil risiko adalah suatu proses penentuan tingkat toleransi seorang individu dengan menggunakan
alat yang efektif melalui metode psikometrik (Roszkowski, Davey, dan Grable, 2005) dalam Cheng et al. (2009).
Metode yang dapat dilakukan adalah memberikan kuesioner pertanyaan kepada klien dan diisi sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Terdapat 3 macam profil risiko dalam melakukan investasi yang umumnya dikenal, yaitu:

01 02 03
KONSERVATIF MODERAT AGRESIF

jenis investor yang menginginkan jenis investor yang memiliki toleransi jenis investor yang memiliki toleransi
kestabilan dan kepastian. lebih tinggi dibandingkan profil risiko tertinggi. Individu profil agresif
konservatif mengharapkan return yang setinggi-
Profil konservatif dalam menghadapi berbagai risiko tingginya dari investasi yang telah
tidak menyukai risiko sehingga dengan harapan mendapatkan return dilakukannya, dan menerima risiko
investor cenderung melakukan yang lebih seimbang. yang tinggi.
investasi seperti properti, tabungan,
deposito, Biasanya profil Pada umumya instrumen investasi
dan asuransi. moderat berinvestasi pada reksa berupa saham atau membuka suatu
dana. usaha baru (sektor riil). 19
Profil Risiko

Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2011) terdapat tiga macam profil risiko seseorang
dalam menghadapi suatu risiko, antara lain:

Risk-averse, yaitu seorang investor akan menyadari suatu portofolio yang


1 berisiko namun risiko tersebut adalah market risk (risiko pasar).

Risk-neutral, yaitu seoarng investor yang menghadapi risiko


2 rendah dan mengharapkan return sesuai yang diinginkan.

Risk-lover, yaitu seorang investor yang sanggup


3 menerima return yang lebih tinggi dari yang diharapkan
dengan jumlah risiko yang lebih besar.
20
Diversifikasi Investasi

Perbandingan
Single Investment dan
Diversifikasi Investasi

“Don’t put all eggs in one basket”


21
Jenis Diversifikasi Investasi

1. Diversifikasi Random
Diversifikasi random terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda
atau pada berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa varians return sebagai ukuran risiko portofolio tersebut
akan bisa diturunkan.

Dalam hal ini, investor memilih aset-asset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan
karakteristik aset-aset bersangkutan (misalnya tingkat expected return ataupun klasifikasi industri aset tersebut).

2. Diversifikasi Markowitz
Menurut Henry Markowitz, return aset itu berkorelasi antara satu dengan yang lainnya, dan tidak independen. Oleh karena
itu, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset yang ada dalam portofolio, tetapi juga harus
mempertimbangkan efek keterkaitan antara return asset tersebut dalam pengestimasian risiko portofolio.

Kontribusi risiko akibat keberadaan hubungan antar return aset, dapat diwakili oleh nilai kovarians atau koefisien korelasi.
Dengan demikian, apabila investor akan melakukan diversifikasi, maka sebaiknya investor memilih aset yang tidak berkorelasi
secara sempurna (nilai korelasi +1). 22
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


23
MANAJEMEN PORTOFOLIO

Portofolio adalah sekelompok


instrumen investasi yang dipilih sebagai
objek investasi dari seorang investor
Portofolio adalah sekumpulan atau sebuah perusahaan investasi.
aset investasi dalam pasar Portofolio merupakan susunan aset
modal yang dibentuk oleh finansial dalam investasi yang dilakukan
seorang investor yang terdiri dari oleh seorang investor melalui pasar
modal dan atau melalui pasar modal
berbagai jenis saham dalam dan pasar uang.
rangka memaksimalkan return
Penyusunan keputusan investasi ke
dan meminimalkan risk yang dalam berbagai instrumen investasi
mungkin muncul dari investasi melahirkan portofolio investasi.
yang dilakukan. Menurut Sadono, investasi portofolio
adalah investasi dalam bentuk membeli
harta keuangan seperti bond, saham
perusahaan dan obligasi pemerintah.
24
Return dan Risiko Portofolio

Mengukur imbal hasil yang diharapkan (Expected Return) Portofolio

▪ Expected Return portofolio merupakan rata-rata tertimbang expected return dari setiap efek di dalam portofolio.
▪ Pertama expected return portfolio dapat dihitung dengan mencari proporsi nilai awal portofolio dikali dengan
imbal hasil yang diharapkan dari setiap efek.
▪ Kedua menjumlahkan perkalian dari kedua hasil tersebut. Cara kedua ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:
E(rp) = imbal hasil yang diharapkan portofolio (expected return portfolio);
Xi = proporsi nilai portofolio awal yang diinvestasikan ke efek i;
ri = imbal hasil yang diharapkan dari setiap efek i;
n = jumlah efek di portofolio.

25
Risiko Portofolio
▪ Salah satu cara untuk mengukur resiko adalah dengan
Formula untuk mengukur risiko:
deviasi standar (standard deviations) atau varians
(variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar.
▪ Standar deviasi adalah estimasi kemungkinan perbedaan  P = (Wa . a ) 2 (Wb b ) 2 + 2.Wa .Wb . a . b . ab
pengembalian yang sesungguhnya (actual return) dengan
pengembalian yang diharapkan (expected return).
▪ Konsep dari risiko portofolio diperkenalkan secara formal Dimana
oleh Harry M. Markowitz di tahun 1950. Dia menunjukkan Wa = Bobot pada efek a
bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan  a = Risiko efek a
menggabungkan beberapa efek tunggal ke dalam bentuk

Wb = Bobot pada efek b
portofolio. = Risiko efek b
▪ Markowitz mendefinisikan risiko portofolio sebagai ukuran
 ab = Koefisien korelasi efek a dan b
b

statistika yang disebut varians, yang secara khusus


mengkuantifisir risiko sebagai varians pengembalian yang
diharapkan dari efek yang membentuk portofolio.
▪ Deviasi standar dan varians memiliki konsep yang sama
yaitu semakin besar deviasi standar dan varians semakin
besar resiko investasi. 26
Koefisien Korelasi dan Covarians

Koefisien Korelasi: Covarians:

Suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan Ukuran absolute yang menunjukkan sejauh mana return
bersama secara relatif (relative comovement) antara 2 dari 2 efek dalam portofolio cenderung bergerak secara
variabel. bersama-sama
▪ Covarians positif artinya kecenderungan 2 efek bergerak
dengan arah yang sama, jika return efek A naik maka
Ukuran ini menunjukkan sejauh mana return dari suatu efek return efek B juga akan naik, demikian juga sebaliknya
terkait satu dengan lainnya.
▪ Covarians negative menunjukkan return 2 buah bergerak
secara menuju arah berkebalikan
▪ Jika korelasi positif, tidak akan mengurangi risiko jika dua ▪ Covarians nol mengindikasikan bahwa pergerakan 2 buah
efek digabung. efek bersifat independen satu dengan yang lainnya
▪ Korelasi = 0, akan mengurangi risiko jika efek tersebut
digabung. Covarianceab =  Prob x (E(Ra)-Ra) (E(Rb) – Rb)

▪ Korelasi negatif akan menghilangkan risiko jika dua efek Dimana


digabung E(Ra) = Expected return efek a
Ra = Return efek a

Co var ianceab E(Rb) = Expected return efek a

 ab = Rb = Return efek b

 a b 27
Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

PORTOFOLIO YANG EFISIEN PORTOFOLIO OPTIMAL

• Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin • Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih
memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada
tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari pada kumpulan portofolio efisien.
portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan
• Menurut Tendellin, portofolio optimal merupakan
tingkat return tertentu.
portofolio yang dipilih oleh seorang investor dari
• Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio yang efisien. portofolio yang efisien.
• Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan • Untuk melakukan pemilihan saham dan penentuan
return ekspetasi terbesar dengan tingkat resiko yang portofolio, dapat digunakan berbagai alat analisis,
sudah pasti atau porrtofolio yang mengandung resiko salah satunya adalah penggunaan Single Index
terkecil dengan return ekspetasi yang sudah pasti. Model.

28
Strategi Portofolio Saham Syariah

Strategi Pasif Strategi Aktif


▪ Strategi pasif biasanya meliputi tindakan investor yang
cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan hanya ▪ Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif,
mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh
indeks pasar. return yang sebanding atau melebihi return pasar.
▪ Artinya, investor tidak secara aktif mencari informasi ▪ Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio
ataupun melakukan jual-beli saham yang bisa saham yang melebihi return portofolio saham yang
menghasilkan return abnormal. Investor dalam hal ini diperoleh melalui strategi pasif.
hanya akan mengikuti indeks pasar.
▪ Dengan kata lain, investor akan berusaha memperoleh
▪ Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh
meliputi: sesama investor lainnya.
a. strategi beli dan tahan (buy and hold strategy) ▪ Terdapat tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam
b. strategi mengikuti indeks (indexing strategy). menjalankan strategi aktif portofolio saham, diantaranya:
a. Pemilihan saham
b. Rotasi Sektor
c. Strategi Momentum Harga
29
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


30
HIPOTESIS PASAR EFISIEN

▪ Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
▪ Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal dan pasar uang.
▪ Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu
memperoleh return tidak normal (excess return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi
perdagangan yang ada.

▪ Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada sejauh
mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi pasar yang
tercermin dalam perubahan harga efek. Dalam hal ini Haugen (2001) membagi
kelompok informasi menjadi tiga, yaitu:
1. informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices),
2. semua informasi publik (all public information), dan
3. semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available
information including inside or private information).
31
Bentuk Pasar Efisien

Menurut Fama (1970) bentuk efisien pasar Dalam hal ini Levy (1996) menggambarkan dengan cukup jelas
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang tentang bagaimana keterkaitan antara informasi dan pasar efisien:
dikenal sebagai EMH. Ketiga bentuk efisien
pasar dimaksud adalah
▪ Weak form of the efficient market
hypothesis,
▪ Semi-strong form of the efficient market
hypothesis,
▪ Strong form of the efficient market
hypothesis.

Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut


terkait erat dengan sejauh mana penyerapan
informasi terjadi di pasar.

32
Teori Asymmetric Information dan Moral Hazard

Asymmetric information merupakan Moral Hazard adalah situasi di mana satu pihak akan
perbedaan informasi yang didapat antara salah memiliki kecenderungan untuk mengambil risiko karena
satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan biaya yang dapat dikenakan tidak akan dirasakan oleh pihak
ekonomi. mengambil risiko.

Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris:


Secara umum, moral hazard
a. Hidden Knowledge mengacu pada situasi di
terjadi ketika pihak dengan
mana satu pihak memiliki informasi lebih
informasi lebih lanjut tentang
lanjut dari pihak lain pada kualitas (atau
tindakan atau niat memiliki
“tipe”) dari barang yang diperdagangkan
kecenderungan atau
atau kontrak variabel.
dorongan untuk berperilaku
b. Hidden Action adalah ketika salah satu pihak
tidak tepat dari perspektif
dapat mempengaruhi “kualitas” dari barang
pihak dengan kurang
yang diperdagangkan atau kontrak variabel
informasi.
dengan beberapa tindakan dan tindakan ini
tidak dapat diamati oleh pihak lain.

33
Perencanaan Keuangan Syariah

Manajemen Investasi

Manajemen Risiko

OUTLINE
Manajemen Portofolio

Hipotesis Pasar Efisien

Waspada Investasi Ilegal


34
WASPADA INVESTASI ILEGAL

Ciri-ciri investasi ilegal atau investasi bodong antara lain sebagai berikut:

01 Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat

02 Menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru

Memanfaatkan tokoh masyarakat untuk menarik minat


03 masyarakat untuk berinvestasi

04 Legalitas tidak jelas

05 Pengelolaan dana investasi tidak jelas


35
Skema Investasi Ilegal

36
Satgas Waspada Investasi
Anggota Satgas Waspada Investasi:
Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kejaksaaan RI, Kepolisian RI, dan Badan
Koordinasi Penanaman Modal

Tujuan:
Mencegah dan menangani maraknya tawaran dan praktek investasi ilegal. Adapun tugas pokok satgas
waspada investasi adalah sebagai berikut:
1. Revitalisasi pelaksanaan tugas Satgas Waspada Investasi
2. Preventif
▪ Koordinasi dalam rangka meningkatkan edukasi dan pemahaman masyarakat.
▪ Sosialisasi kepada komponen masyarakat, penegak hukum, pemerintah daerah dan akademisi.
▪ Mengidentifikasikan dan mengevaluasi serta tindakan yang diperlukan terhadap tawaran-
tawaran investasi.
▪ Mengefektifkan sarana pengaduan Satgas Waspada Investasi.
3. Kuratif
▪ Kerja sama dalam penerbitan ijin keramaian/penyelenggaraan kegiatan penawaran investasi.
▪ Melakukan pembinaan berupa peringatan terhadap perusahaan yang melakukan penawaran
investasi yang berpotensi merugikan masyarakat agar mendapatkan ijin dan beroperasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. Represif
Melakukan tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan dan perundang-undangan 37
STUDI KASUS 1

Penentuan Tingkat Pengembalian Sesungguhnya (rate of return actual)

SOAL:
Seorang investor memiliki beberapa saham dengan rincian sebagai berikut:

Berdasarkan data saham yang dimiliki investor tersebut di atas, tentukan besarnya tingkat pengembalian
sesungguhnya (rate of return actual) untuk tingkat pengembalian saham individual. 38
STUDI KASUS 1

JAWABAN:

39
STUDI KASUS 2

Perhitungan Risiko Individual:

SOAL:
▪ Seorang investor telah mempertimbangkan untuk menginvestasikan dananya pada
saham Aneka Tambang Tbk (ANTAM)

▪ Berdasarkan data tersebut hitunglah besarnya risiko individual (standar deviasi/SD)


saham Aneka Tambang Tbk (ANTAM). 40
STUDI KASUS 2

JAWABAN:

41
pasar_modal_syariah Pasar Modal Syariah

Pasar Modal Syariah pm_syariah

www.akucintakeuangansyariah.com

Anda mungkin juga menyukai