Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Profesi Keguruan


B. Kegiatan Belajar : KB 1 - Hakikat Profesi Keguruan
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa istilah dan 1. Guru adalah sebuah profesi karena memenuhi semua
definisi) di KB persyaratan keprofesian
2. Secara etimologis kata profesi berasal dari bahasa latin
professio yang berarti “ikrar”.
3. Secara leksikal, kata profesi merujuk kepada dua hal yakni
kepercayaan dan pekerjaan (Hornby, 1962). Dalam
hubungannya dengan kepercayaan profesi merupakan
ungkapan kepercayaan atau keyakinan atas suatu kebenaran
atau kredibilitas seseorang. Dalam kaitannya dengan pekerjaan
profesi menunjukkan urusan atau pekerjaan tertentu yang
tengah ditekuni oleh seseorang (Werang, 2016).
4. Pribadi (dalam Hamalik, 2004) mensintesakan arti profesi
secara etimologis leksikal dengan mengatakan bahwa profesi
merupakan suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
dibuat oleh seseorang untuk mengabdikan diri kepada suatu
jabatan atau pekerjaan, yang didorong oleh kesadaran yang
bersangkutan bahwa ia terpanggil untuk melakukan jabatan
atau pekerjaan tersebut.
5. Pada prinsipnya, deskripsi profesi, baik secara etimologis
maupun secara leksikal mengandung tiga hal pokok (Hamalik
2004):
1) Hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau janji
yang terbuka. Pernyataan atau janji terbuka yang
dinyatakan oleh seorang profesional biasanya
mengandung norma-norma atau nilai-nilai etika
tertentu, yang kalau dilanggar akan mendapatkan
sanksi tertentu, baik sanksi hukum maupun sanksi
moral.
2) Profesi mengandung unsur pengabdian. Suatu profesi
tidak pertama-tama dimaksudkan untuk mencari
keuntungan bagi diri sendiri tetapi terlebih untuk
mengabdi kepada kepentingan masyarakat.
3) Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan. Profesi
selalu merujuk pada pekerjaan tertentu yang sedang
digeluti yang menuntut pengetahuan dan ketrampilan
tertentu.
6. Kommers (dalam Sagala, 2007) mendeskripiskan profesi
sebagai seperangkat pengetahuan dan ketrampilan yang
diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan yang memakan
waktu lama dan diasumsikan berorietansi pada pelayanan dan
memiliki otonomi.
7. Cogen dalam Werang (2016) menjelaskan bahwa profesi
adalah suatu panggilan yang dalam pelaksanaannya
mengharuskan orang yang terpanggil untuk terlebih dahulu
mengenyam pendidikan pada bidang ilmu yang sesuai dengan
profesi yang digelutinya.
8. Menurut Volmer dan Mills dalam Werang (2016), profesi
adalah sepesialisasi dari suatu jabatan intelektual yang
diperoleh melalui studi dan training yang bertujuan untuk
mensuplai ketrampilan melalui pelayanan dan bimbingan pada
orang lain, untuk mendapatkan bayaran atau gaji.
9. Menurut Werang (2016) profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut penguasaan bidang ilmu dan
ketrampilan tertentu, serta kesediaan untuk menjadi bagian
dari suatu organisasi jabatan dan mengabdikan diri untuk
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan norma-norma
etika jabatan.
10. Kesimpulan bahwa profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang
diperoleh seseorang berdasarkan keahlian bidang ilmu dan
ketrampilan tertentu yang dimilikinya serta dapat
dipertanggungjawabkan, yang didukung oleh kesadaran diri
yang tinggi untuk mengabdi kepada organisasi sebagai sarana
untuk melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
11. Werang (2016) menambahkan beberapa unsur yang menjadi
ciri khusus profesi, yakni :
a) Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi
sosial yang sangat menentukan;
b) Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan
pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan
yang baku serta standar akademik yang memadai;
c) Ada kode etik yang mengatur perilaku dan mewadahi
para pelakunya.
12. Guru pada hakikatnya adalah seorang pembimbing spiritual
bagi seseorang atau sekelompok orang (Werang, 2016).
Poerwadarminta (2008) memaknai guru sebagai orang yang
kerjanya mengajar.
Daradjat (dalam Suparlan, 2005) mengartikan guru sebagai
pendidik profesional. Deskripsi singkat ini sedikit membantu
kita untuk secara umum menyimpulkan bahwa guru adalah
sosok yang mendidik, yakni orang yang melakukan kegiatan
dalam bidang pendidikan, (Tholkhah, 2008).
13. Kata ‘keguruan’ dapat dimaknai sebagai hal yang berkaitan
dengan menjadi guru. Sehubungan dengan itu, ilmu keguruan
berarti ilmu yang berkaitan dengan menjadi guru. Dalam
konteks ini, profesi keguruan dapat diartikan sebagai ilmu
yang mencakup berbagai hal atau aspek yang berkaitan dengan
pekerjaan sebagai guru yang profesional (Wardani, 2019).
Guru adalah sebuah profesi karena memenuhi persyaratan
keprofesian (Werang, 2016).
14. Profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, tanggungjawab dan kesetiaan terhadap
pekerjaan yang sedang digeluti..
15. Profesionalisme merujuk kepada derajat atau tingkat
ketrampilan seseorang sebagai orang yang profesional dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam kerangka berpikir ini,
guru adalah tenaga kependidikan yang melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional. Maka profesi keguruan
adalah suatu profesi yang digeluti oleh guru yang profesional
yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan
tanggungjawab keguruan secara maksimal (Werang, 2016).
16. Darling-Hamond dan Goodwin (1993) menyatakan bahwa
pekerjaan yang bersifat profesional paling tidak mempunyai
tiga karakteristik utama. Karakteristik kedua, harus ada
lembaga yang berkaitan dengan pendidikan guru, yang
mengatur rekrutmen calon guru, pendidikan dan pelatihannya.
Karakteristik ketiga adalah apakah sudah ada pemberian izin
atau lisensi untuk mengajar dari otoritas yang berwenang?
Persyaratan ini tentu terkait dengan:
1) bagaimana cara merekrut calon guru,
2) bagaimana program pendidikannya, dan
3) persyaratan apa yang harus dipenuhi untuk layak
mengajar.
17. Ciri Guru Yang Profesional menurut Undang-undang tentang
guru dan dosen tahun 2005 menjelaskan bahwa guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia
dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.

18. Beberapa ciri guru profesional :


1) Ahli dalam bidang teori dan praktek,
2) memiliki otonomi dan rasa tanggungjawab,
3) Bekerja berdasarkan panggilan hati nurani.
4) Memiliki Rasa Kesejawatan (Etika Profesi).
19. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), menjelaskan
komitmen sebagai suatu perjanjian untuk melakukan sesuatu
yang sesuai dengan kontrak.
20. Pengertian dari komitmen guru profesional merupakan suatu
keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru
yang dapat melahirkan tanggung jawab serta sikap responsif
dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Umar, 2018). Di dalam komitmen tersebut terdapat
beberapa unsur penting, yakni kemampuan memahami diri dan
tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin), kekuatan dari
luar dan tanggap terhadap perubahan (Romlah, 2016).
21. Macam-Macam Komitmen Guru Profesional :
1) Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial.
2) Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah.
3) Komitmen terhadap peserta didik sebagai individu
yang unik.
4) Komitmen untuk menciptakan pengajaran yang
bermutu.
22. Syarat-Syarat Profesi Keguruan
a) Pekerjaan penuh.
b) Ilmu pengetahuan.
c) Aplikasi ilmu pengetahuan.
d) Lembaga Pendidikan Profesi.

1. Belum memahami maksud dari syarat-syarat profesi guru


khususnya (a) Pekerjaan penuh. Apakah maksudnya harus
memenuhi jumlah jam mengajar misalnya 24 jam per minggu,
atau apakah ada lanrangan bagi seorang guru untuk
Daftar materi pada KB yang mengambil pekerjaan lain sebagai ppekerjaan sampingan.
2
sulit dipahami 2. Profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, tanggungjawab dan kesetiaan terhadap
pekerjaan yang sedang digeluti. Profesional merujuk kepada
dua hal, yaitu orang yang menduduki suatu jabatan
atau kinerja orang tersebut dalam melaksanakan tugasnya.
3 Daftar materi yang sering 1. Pribadi (dalam Hamalik, 2004) mensintesakan arti profesi
mengalami miskonsepsi dalam secara etimologis leksikal dengan mengatakan bahwa profesi
pembelajaran merupakan suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
dibuat oleh seseorang untuk mengabdikan diri kepada suatu
jabatan atau pekerjaan, yang didorong oleh kesadaran yang
bersangkutan bahwa ia terpanggil untuk melakukan jabatan
atau pekerjaan tersebut.
Pekerjaan merupakan suatu panggilan. Tetapi banyak juga
orang yang secara tidak sengaja menceburkan diri pada
pekerjaan tertentu. Semula mungkin ia kebingungan untuk
mencari pekerjaan yang cocok dengan dirinya tetapi tidak
dapat atau dengan kata lain, profesi yang sesuai tidak
ditemukan, sehingga terpaksa menggeluti wilayah kerja
tersebut, yang penting menghasilkan sesuatu bagi dirinya .
2. Ciri Guru Yang Profesional menurut Undang-undang tentang
guru dan dosen tahun 2005 menjelaskan bahwa guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia
dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Dalam pengalaman bersma teman guru, menjadi meragukan
apakah seseorang pendidik yang telah memiliki sertifikat,
maka secara langsung orang akan menyimpulkan bahwa ia
adalah seorang pendidik yang profesional. Indikasinya,
karena ia telah lulus ujian kompetensi. Seharusnya mereka
dianggap ahli, yang didapat melalui pendidikan dan latihan
khusus; memiliki tanggung jawab; kode etik tertentu; dan
tidak dapat dilakukan oleh orang yang diluar bidang
pendidikan.

3. Werang (2016) menambahkan beberapa unsur yang menjadi


ciri khusus profesi, yakni
a) Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi
sosial yang sangat menentukan;
b) Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan
pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan
yang baku serta standar akademik yang memadai;
c) Ada kode etik yang mengatur perilaku dan mewadahi
para pelakunya.
Yang ditemukan di lapangan, ada beberapa teman
yang memiliki potensial yang baik untuk mengajarkan
pendidikan agama katolik baik secara akademik
(materi yang pernah didapat selama kulian) maupun
praktek pastoral yang pernah dijalani. Tetapi mereka
terhambat untuk menjadi guru pada sebuah lembaga
karena tidak memiliki “kewenangan mengajar” yang
disebut sebagai Akta IV.

Anda mungkin juga menyukai