Anda di halaman 1dari 9

NAMA : YULI TRIANA

NO.UKG : 201500841432
PRODI : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Kompetensi Guru PPKn Dalam


Mengembangkan Potensi Peserta Didik Di Era
Revolusi Industri 4.0

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Profesionalisme Guru PPKn Dalam Era


Industri 4.0
2. Psikologi Perkembangan Peserta Didik
3. Teori Dan Perangkat Pembelajaran PPKn
4. Komunikasi Interaksi Profesional Guru PPKn

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Kegiatan Belajar 1: Profesionalisme Guru Dalam
Era Industri 4.0
a). Profesionalisme Guru PPKn
1. Menurut Kunandar (2007) profesi diartikan sebagai
bidang pekerjaan yang ingin atau ditekuni oleh seseorang.
Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan
tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan
khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang
intensif. Senada dengan Kunandar, Mulyasa (2008)
menjelaskan profesi sebagai sebuah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi
dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
2. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Pasal 1 ayat (4), profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi. Pekerjaan
yang profesional adalah pekerjaan yang hanya
dapat dilakukan mereka yang khusus dipersiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dikerjakan
oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan lain (Sudjana, 2007).
3. Satori (2007) menyimpulkan beberapa ciri
profesi sebagai berikut:
1) Memiliki standar unjuk kerja yang baku
atau dengan kata lain memiliki aturan yang
jelas tentang hal yang dikerjakannya.
2) Anggota profesinya memperoleh
pendidikan tinggi yang memberikan dasar
pengetahuan yang bertanggungjawab.
3) Memiliki lembaga pendidikan khusus yang
menghasilkan tenaga profesi yang dibutuhkan.

4).Memiliki organisasi profesi yang


memperjuangkan hak-hak anggotanya, serta
bertanggung jawab untuk meningkatkan
profesi yang bersangkutan
5)Adanya pengakuan yang layak dari
masyarakat.
6)Adanya sistem imbalan yang memadai
sehingga anggota profesi dapat hidup dari
profesinya.
7).Memiliki kode etik yang mengatur setiap
anggota profesi.
4. Ruang Lingkup Profesionalisme Guru .Dalam
menjalankan perannya, ada tiga ruang lingkup layanan
profesi guru yaitu : 1) layanan administrasi, 2) layanan
instruksional, dan 3) layanan bantuan. Kaitan tiga layanan
tersebut untuk mendukung perkembangan peserta didik
secara optimal

5. Prinsip Guru dalam Melaksanakan Tugas


Secara Profesional. Dalam menjalan tugas
keprofesionalannya, profesi guru memiliki
prinsipprinsip dalam pelaksanaannya. Prinsip
dapat diartikan sebagai asas atau kebenaran yang
menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015
tentang Guru dan Dosen pasal 7 dijelaskan tentang
prinsip guru dalam melaksanakan tugas secara
profesional sebagai berikut: a) Memiliki bakat,
minat, panggilan jiwa, dan idealisme
2. Kegiatan Belajar 2 : Psikologi Perkembangan
Peserta Didik
a). Psikologi Perkembangan Anak
1. Menurut Walgito (2010) psikologi adalah ilmu
tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu.
Perilaku atau aktivitas-aktivitas tersebut dalam
pengertian luas yaitu perilaku yang tampak atau
perilaku yang tidak tampak, demikian juga dengan
aktivitas-aktivitas tersebut di samping aktivitas
motorik juga termasuk aktivitas emosional.
2. Sedangkan menurut Syah (2006) psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia
baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku
terbuka adalah tingkah laku yang bersifat
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara,
duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan
tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya
(Syah, 2006).
3. Tujuan utama dari psikologi perkembangan
adalah untuk mengumpulkan informasi penting
terkait perkembangan manusia. Hal ini juga
mencakup tentang perubahan perilaku manusia,
mulai dari lahir hingga meninggal dunia. Hurlock
(2005) menjelaskan tiga tujuan penting psikologi
perkembangan yaitu : 1) sebagai petunjuk bagi
individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada usia tertentu, 2)
sebagai petunjuk untuk setiap individu tentang apa
yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang
diharapkan dari mereka kalau sampai pada
tingkatan perkembangan berikutnya, 3) sebagai
bekal dalam penyesuaian diri pada situasi baru.
4. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget adalah seorang ahli psikologi
perkembangan yang mempelajari bagaimana
pengetahuan dan kompetensi diperoleh sebagai
konsekuensi pertumbuhan dan interaksi dengan
lingkungan fisik dan sosial (Dahar, 2006). Piaget
terkenal dengan teori perkembangan mental
manusia atau teori perkembangan kognitif. Teori
Piaget sesuai dengan konstruktivisme yang
memandang perkembangan kognitif sebagai suatu
proses dimana peserta didik secara aktif
membangun sistem makna dan pemahaman nyata
menggunakan pengalaman dan interaksi yang
dimiliki (Trianto, 2011).
3. Kegiatan Belajar 3 : Teori Dan Perangkat
Pembelajaran PPKn
Teori-teori Belajar
1. Teori belajar adalah seperangkat pernyataan
umum yang digunakan untuk menjelaskan
kenyataan mengenai belajar. Teori belajar
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses
belajar dengan menaruh perhatian terhadap
hubungan antar variabel yang menentukan hasil
belajar (Budinigsih, 2005).
2. Pendekatan Empiris .
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang
menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal
dari pengalaman manusia. Empirisme menolak
anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah
pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
Empirisme lahir di Inggris dengan tiga
eksponennya adalah David Hume, George
Berkeley dan John Locke.
3. Pendekatan Behavioristik
Behavoristik memandang bahwa lingkungan
adalah pembentuk perilaku individu (Baruque,
2014). Aliran behavioristik memiliki pandangan
bahwa hasil belajar dalam hal ini perubahan
perilaku bukanlah berasal dari kemampuan
internal manusia tetapi karena faktor stimulus
yang menimbulkan respons. Oleh karena itu siswa
akan memperoleh hasil belajar apabila dapat
menemukan hubungan antara stumulus (S) dengan
respons (R) (Rifa’i, 2012).
4. Teori Belajar Connectionism (Thorndike)
Teori yang dikemukakan Thorndike dikenal dengan teori
stimulus-respon (S-R). Dalam teori S-R dikatakan bahwa
dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewan, orang)
belajar dengan cara coba salah (trial end error). Apabila
suatu organisme berada dalam suatu situasi yang
mengandung masalah, maka organisme itu akan
mengeluarkan tingkah laku yang serentak dari kumpulan
tingkah laku yang ada padanya untuk memecahkan masalah
itu.
5. Teori Classical Conditioning (Pavlov)
Dapat dikatakan bahwa pelopor teori coditioning adalah
Ivan Petrovich Pavlov. Menurut teori conditioning belajar
itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena
adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian
menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan
seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat
tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori
conditioning ialah adanya latihan-latihan yang continue
(terus-menerus).
6. Teori Contigous Conditioning (Guthrie)
Menurut teori contiguous conditioning, belajar itu adalah
suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-
syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi
(respons). Guthrie mengemukakan bahwa tingkah laku
manusia itu secara keseluruhan dapat dipandang sebagai
deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari unit-unit.
Unit-unit tingkah laku ini merupakan reaksi dari stimulus
sebelumnya, dan kemudian unit tersebut menjadi stimulus
untuk tingkah laku yang berikutnya. Demikianlah seterusnya
sehingga membentuk deretanderetan tingkah laku yang terus
menerus. Jadi pada proses conditioning ini terjadi asosiasi
antara unit-unit tingkah laku secara berurutan.
7. Teori Operant Conditioning (Skinner)
Dalam perspektif behaviorisme, perilaku manusia
yang dapat diamati atau dilihat, dapat dianalisa,
diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Skinner
meyakini bahwa perilaku manusia dapat
dijelaskan hanya dengan melihat berbagai faktor
eksternal yang menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu, dan karena itulah kita tidak
perlu melihat ke dalam pikiran dan motivasi
internal seseorang.
8. Pendekatan Konstruktivisme
Pembelajaran model konstruktivisme menurut
Karli dan Margaretha (2002) adalah proses
pembelajaran yang diawali konflik kognitif, yang
pada akhirnya pengetahuan akan dibangun sendiri
oleh siswa melalui pengalaman dan hasil interaksi
dengan lingkungannya. Tobin dan Timmons
(dalam Isjoni,2007) menegaskan bahwa
pembelajaran yang berlandaskan pandangan
konstruktivisme harus memperhatikan empat hal,
yaitu: 1) pengetahuan awal siswa, 2) belajar
melalui pengalaman, 3) melibatkan interaksisosial,
dan 4) kepahaman.
9. Perangkat Pembelajaran PPKn
Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, media,
petunjuk dan pedoman yang akan digunakan
dalam proses pencapaian kegiatan yang
diinginkan. Pembelajaran adalah proses kerjasama
antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang
bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki
termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di
luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan
sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan belajar tententu (Sanjaya,
10. Penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat
mengikuti langkah- langkah sebagai berikut
(Khaeruddin dkk, 2007):
1) Mengisi kolom identitas
2) Menentukan alokasi waktu yang
dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan
3) Menentukan SK dan KD, serta Indikator
yang akan digunakan yang terdapat pada
Silabus yang telah disusun
4) Merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi dasar, serta
indikator yang telah ditentukan
5) Mengidentifikasi materi standar
berdasarkan materi pokok pembelajaran yang
terdapat dalam silabus. Materi standar
merupakan uraian dari materi pokok
6) Menentukan metode pembelajaran yang
akan digunakan
7) Merumuskan langkah- langkah
pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, dan akhir
8) Menentukan sumber belajar yang
digunakan
9) Menyusun kriteria penilaian, lembar
pengamatan, contoh soal, dan teknik
penskoran
4. Kegiatan Belajar 4: Komunikasi Interaksi
Profesional Guru PPKn
Pembelajaran PPKn Berbasis TIK
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai adaptasi
dari TIK (Information and Communication Technology)
adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa
dan teknik pengolahan yang digunakan dalam pengendalian
dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan
komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan
sosial, ekonomi dan kebudayaan (British Advisory Council
for applied Research and Development: Report on
Information Technology. 1980). Teknologi informasi dan
komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan
elektronika terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja,
termasuk kata-kata, bilangan dan gambar
(https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/ )
2. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Jadi
TIK mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media.

3. Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK)


Pembelajaran berbasis komputer yaitu penggunaan
komputer sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Dalam PBK, komputer digunakan sebagai perangkat sistem
pembelajaran secara individual dan menerapkan prinsip
belajar tuntas. Pembelajaran berbasis komputer adalah
program pembelajaran dengan menggunakan software
komputer berupa program komputer yang berisi tentang
muatan pembelajaran meliputi judul, tujuan, materi
pembelajaran, evaluasi pembelajaran untuk peserta didik
memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi
dirinya dalam pembelajaran (Rusman, 2011).
4. Model Drills
Model drills adalah suatu model pembelajaran dengan cara
melatih siswa terhadap pelajaran yang disajikan. Model ini
dikemas dalam bentuk latihan yang terus-menerus sehingga
menjadikan siswa terbiasa dengan latihan yang disajikan,
dan menjadi mahir. Model Drills pada dasarnya merupakan
salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang konkret melalui ciptaan tiruan-
tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang
sebenarnya. Model Drills diaplikasikan dalam bentuk
program komputer yang berisi materi pelajaran dalam
bentuk latihan-latihan. Melalui sistem komputer kegiatan
pembelajaran dilakukan secara mastering learning (belajar
tuntas), maka guru dapat melatih siswa secara terus menerus
sampai mencapai ketuntasan dalam belajar.

5. Model Tutorial
Model tutorial memperkenalkan materi
pelajaran baru kepada siswa dan kemudian
ditindaklanjuti dengan latihan dan praktek.
Program ini digunakan untuk pengayaan pelajaran
atau membantu siswa yang tidak hadir pada
pelajaran tertentu. Program ini juga digunakan
untuk mengulang terhadap pelajaran yang telah
disampaikan sebelumnya.
Program tutorial merupakan program pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan software berupa program komputer yang
berisi materi pelajaran dan soal-soal latihan. Tujuan dari
model tutorial ini adalah untuk :1) meningkatkan
penguasaan pengetahuan para siswa sesuai dengan yang
dimuat dalam software pembelajaran; melakukan usaha-
usaha pengayaan materi yang relevan; (2) untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa tentang
cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau
hambatan agar mampu membimbing diri sendiri, dan (3)
untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar
mandiri dan menerapkannya.
6. Model Simulasi
Merupakan salah satu strategi pembelajaran
yang bertujuan memberikan pengalaman belajar
yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan
tiruan bentuk pengalaman yang mengikuti suasana
sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang
tanpa resiko. Model simulasi adalah model PBK
yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas
dalam bentuk simulasi - simulasi pembelajaran
dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten
secara menarik, hidup dan memadukan unsure
teks, gambar, audio, gerak dan paduan warna yang
serasi dan harmoni.
7. Pembelajaran Berbasis Web
Beragam terminologi belajar menggunakan fasilitas
internet misalnya, Internet Based Learning, Web Based
Learning, E-Learning dan Computer Supported Learning
Resources. Web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen
yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang
berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu
jaringan melalui jaringan yang disebut internet. Hampir 80%
layanan internet adalah website. faktor utama yang yang
membuat website begitu cepat berkembang adalah karena
penyebaran informasi melalui website sangat cepat dan
mencakup area yang luas (mendunia), tidak dibatasi oleh
jarak dan waktu.
8. Pembelajaran berbasis web merupakan suatu
pembelajaran yang bisa diakses melalui jaringan
internet. Pembelajaran berbasis web dapat
didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web
dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses
pendidikan (Rusman, 2011). Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi internet dan selama
proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya maka kegiatan itu dapat disebut
sabagai pembelajaran berbasis web.
9. Blended Learning
Blended Learning adalah sebuah model pembelajaran
yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka
dengan e-learning. Blended Learning merupakan konsep
baru dalam pembelajaran di mana penyampaian materi dapat
dilakukan di kelas dan online (Bielawski dan Metcalf dalam
Husamah, 2014). Sedangkan Darmawan (2012) menjelaskan
bahwa Blended Learning merupakan kombinasi berbagai
model pembelajaran yang ditujukan guna mengoptimalkan
proses dan layanan pembelajaran baik jarak jauh, tradisional,
bermedia, bahkan berbasis komputer.

10. Komunikasi dalam Pembelajaran PPKn


dengan Memperhatikan Etika Guru
Guru merupakan tenaga pendidik yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik di sekolah. Sebagai seorang guru, dituntut
untuk memiliki empat kompetensi seperti yang
telah dipelajari dalam kegiatan belajar 1.
Kompetensi tersebut bukan hanya meliputi
kemampuan guru dalam bidang keilmuan dan
pedagogiknya saja, tetapi juga kompetensi yang
berkaitan dengan kemampuan guru untuk menjalin
hubungan yang baik dengan orang-orang yang
berada di ruang lingkup pekerjaannya dan
kemampuan guru untuk menjadi pribadi yang
layak digugu dan ditiru.
11. Salah satu keterampilan yang penting dimiliki seorang
guru dalam menjalan tugas keprofesionalannya yaitu
kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu
proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang
lainnya (khalayak) (Jenis dan Kelly dalam Vardiansyah,
2008).
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Model pembelajaran Drill
modul ini 2. Pembelajaran berbasis Web

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Komunikasi dalam pembelajaran PPKn dengan
miskonsepsi memperhatikan etika guru

Anda mungkin juga menyukai