Anda di halaman 1dari 8

Home About Contact Us

 TRENDIN

HOME PENGETAHUAN MOVIE ANIME MOTIVASI SOSIAL QUOTES TERJEMAHAN BUKU 

Beranda  PENGETAHUAN  KONSEP PROFESI KEPENDIDIKAN


SUBSCRIBE US
KONSEP PROFESI KEPENDIDIKAN Get all latest content delivered straight to

Muiz Ghifari - Desember 28, 2015


Alamat Email

LANGGANAN

A.  Pengertian dan Syarat-syarat


profesi

Profesi adalah suatu


bidang pekerjaan yang ingin ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan
POPULAR POSTS
sebagai suatu pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan
khusus yang
Materi Peluang Kelas VIII S
didapat dari pendidikan akademis yang intensif (Webster, 1989). 2013
Ada juga yang
berpendapat bahwa profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk April 06, 2018

pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan


memperoleh sertifikat yang
Masalah tidak selalu merug
dikeluarkan oleh sekelompok/ badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani keuntungannya.
April 05, 2018
masyarakat, menggunakan etika
layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,

kewenangan
keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya
tingkatan MEMBUAT SEBUAH NEW M
LIST WITH WORD
dalam masyarakat (Daniel bell, 1973) Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa profesi
April 19, 2018
merupakan pekerjaan yang tidak sembarang orang
bisa melakukannya dan dari pengertian tersebut

dapat dilihat syarat-syarat


suatu pekerjaan dapat dikatakan profesi, yakni : SIKAP PROFESIONAL GUR
Desember 28, 2015
1.      Adanya ilmu pengetahuan
yang mendasari teknik dan prosedur kerja yang
diperoleh melalui
pendidikan dan latihan khusus.
ETIKA DAN KODE ETIK PR
2.    Adanya kode etik profesi.
Desember 28, 2015
3.    Adanya pengakuan
formal legalistik dari masyarakat dan pemerintah.
4.        Adanya organisasi
yang memayungi pelaku profesi serta melindungi masyarakat dari layanan yang
tidak semestinya. FACEBOOK
Mengingat tugas dan
tanggung jawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini

memerlukan
persyaratan khusus antara lain dikemukakan berikut ini:

1.  Menuntut adanya


keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang SUBSCRIBE US
mendalam.
2.  Menekankan pada satu
keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
[Belajar Matematika] Pem
3.    Menuntut adanya tingkat
pendidikan keguruan yang memadai.
4. Adanya kepekaan
terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

5.    Memungkinkan
perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. (Drs. Moh. Ali, 1985).

B. 
Pengertian
dan Syarat-syarat Profesi Kependidikan

Profesi menunjukan
lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan pengetahuan

khusus
yang mendalam. Profesi kependidikan 
dalam hal ini, guru merupakan suatu profesi karena dia

memiliki 4
persyaratan yang telah dibahas sebelumnya, jadi dapat kita simpulkan
bahwapengertian dari

profesi kependidikan keguruan adalah keahlian khusus dalam


bidang pendidikan, pengajaran, dan

pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata


pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang

bersangkutan(guru) serta menuntut


keprofesionalan pada bidang tersebut.

Menurut ornstein dan


levine (1984) yang dikutip oleh Firgiawianto (2012),Soetjipto dan

RaflisKosasi
(1999) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat disebut  
profesi   bila  pekerjaan  atau 

jabatan 
itu  dilakukan  dengan :
1. Melayani masyarakat merupakan karier
yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-ganti

pekerjaan).

2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai
(tidak setiap orang

melakukannya).

3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori praktik


(teori baru dikembangkan dari hasil

penelitian)

4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu


yang panjang

5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan mempunyai persyaratan masuk


(untuk menduduki jabatan

tersebut memerlukan izin tertentu atau ada persyaratan khusus


yang ditentukan untuk dapat

mendudukinya)

6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu (tidak diatur oleh
orang lain).

7. Menerima tanggungjawab terhadap keputusan


yang diambil dan tampilan untuk kerjanya berhubungan

dengan layanan yang


diberikan (langsung bertanggung  jawab terhadap apa yang
diputuskannya, tidak
dipindahkan keatasan instansi yang
lebih tinggi).Mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.

8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap layanan
yang akan

diberikan.

9. Menggunakan administrator
untuk memudahkan profesi, relatif bebas dari supervise dalam jabatan

(misalnya dokter memakai tenaga administrasi untuk mendata klien, sementara tidak ada
supervise dari
luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).

10. Mempunyai organisasi yang


diatur oleh anggota profesi sendiri.

11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok


“elit”.

12. Mempunyai kadar kepercayaan yang


tinggi dari publik.

13. Mempunyai
status sosial dan ekonomi yang tinggi.

Adapun syarat-syarat sebuah profesi dapat disebut profesi kependidikan antara lain
:  
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual/
ilmu pengetahuan.

                Jelas sekali bahwa jabatan Guru memenuhi kriteria ini,


karena mengajar                    

melibatkan upaya–upaya yang


sifatnya didominasi oleh kegiatan intelektual.

          2.    Jabatan
yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
  Semua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan
yang memisahkan anggota mereka dari
orang awam. Anggota
–anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang
membangun keahlian

mereka dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan, amatiran yang


tidak terdidik, dan
kelompok tertentu yang mencari keuntungan.
Terdapat berbagai pendapat tentang apakah mengajar
memenuhi persyaratan ini. Mereka
yang
bergerak dibidang pendidikan menyatakan bahwa mengajar

telah mengembangkan secara jelas  bidang khusus


yang sangat penting dalam mempersiapkan guru
yang berwenang. Sebaliknya, ada yang
berpendapat bahwa mengajar belum mempunyai batang
tubuh ilmu khusus yang
dijabarkan secara ilmiah.

3.      Jabatan yang memerlukan persiapan professional yang


lama (bandingkan dengan pekerjaan yang
memerlukan latihan umum belaka).
Anggota kelompok
guru dan yang
berwenang didepartemen pendidikan dan kebudayaan

berpendapat bahwa persiapan profesional


yang cukup lama amat perlu untuk mendidik guru yang
berwenang. konsep ini menjelaskan keharusan memenuhi kurikulum keguruan tinggi, yang terdiri
dari pendidikan umum, profesional,
dan khusus, sekurang – kurangnya empat tahun bagi guru pemula

( S1 di LPTK).
4.    Jabatan yang memerlukan “latihan dalam Jabatan”
yang berkesinambungan.

Jabatan guru cenderung


menunjukan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional, sebab

hampir setiap
tahun guru melakukan berbagai pelatihan profesional. Malahan pada saat sekarang
bermacam – macam pendidikan profesional tambahan diikuti guru – guru dalam
menyetarakan

dirinya dengan kualifikasi yang telah ditetapkan.


5.       
Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan
yang permanen.
Di
Indonesia tidak begitu banyak guru yang pindah kebidang lain, walaupun bukan berarti
pula

bahwa jabatan guru di Indonesia mempunyai pendapatan yang tinggi.


Alasannya mungkin karena
lapangan kerja dan sistem pindah jabatan yang agak sulit.
Dengan demikian kriteria ini dapat
dipenuhi oleh jabatan guru di Indonesia.

6.       
Jabatan yang menentukan
standarnya sendiri.
Karenajabatan
guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk jabatan guru
ini sering
tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri. Baku
jabatan    guru masih sangat banyak diatur oleh

pihak pemerintah, atau pihak


lain yang menggunakan tenaga guru tersebut seperti yayasan
pendidikan swasta.
Jadi kriteria ini belum dapat secara keseluruhan dipenuhi oleh jabatan guru.
7.       
Jabatan yang lebih
mementingkan layanan dibandingkan keuntungan pribadi.

Jabatan guru telah


terkenal secara universal sebagai suatu jabatan yang anggotanya

termotivasi
oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan 
disebabkan oleh keuntungan ekonomi

dan keuangan. Kebanyakan guru memilih


jabatan ini berdasarkan apa yang dianggap baik oleh

mereka yakni mendapatkan


kepuasan rohaniah ketimbang kepuasan ekonomi atau lahiriah.

8.       
Jabatan yang mempunyai
organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
Semua profesi mempunyai organisasi profesional yang
kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersama
dan melindungi anggotanya. Di Indonesia
telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang

merupakan wadah seluruh


guru mulai dari guru TK  sampai guru sekolah lanjutan atas, dan ada pula
ISPI
yang mewadahi seluruh sarjana pendidikan.

Lebih khusus Sanusi dkk


(1991) yang dikutipoleh Soetjipto dan Raflis Kosasi mengajukan 6  asumsi

yang
melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, yakni sebagai berikut:
  Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan,
pengetahuan, emosi,dan perasaan.
      Tenaga semiprofesional merupakan tenaga kependidikan yang
berkualifikasi pendidikan  tenaga

kependidikan D3
atau setara telah berwenang mengajar secara mandiri tetapi masih harus melakukan
konsultasi dengan tenaga kependidikan
yang lebih tinggi jenjang profesionalnya, baik dalam hal
perencanaan, pelaksanaan, penilaian, maupun pengendalian pengajaran.

      Tenaga para profesional merupakan tenaga kependidikan


yang berkualifikasi pendidikan, tenaga
kependidikan D2 kebawah yang
memerlukan pembinaan dalam 
perencanaan,penilaian,danpengendalianpengajaran.
C.  Perkembangan Profesi
Kependidikan

Perkembangan tidak
lepas dari sejarahnya untuk itu perkembangan profesi kependidikan dapat

dibagi
menjadi beberapa periodisasi, yakni :
1.    Masa Penjajahan

Dalam bukunya sejarah


pendidikan indonesianasution (1987) mengatakan zaman penjajahan

meupakan bagian
sejarah profesi kependidikan. Pada zaman penjajahan, guru tampil dan ikut

mewarnai perjuangan bangsa indinesia. Bahkan pada tahun 1912 mereka mendirikan
organisasi

perjuangan guru-guru pribumi yakni Persatuan Guru Hindia Belanda


yang beranggotakan guru bantu,

guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.


Kemudian pada 1932, HIS mengambil langkah ekstrim

dengan mengubah namanya


menjadi Persatuan Guru Indonesi (PGI) tetap eksis sapai penjajahan

belanda berakhir
karena semangat nasionalisme yang tinggi.

Dalam masa penjajahan


jepang, PGRI tidak bisa beraktivitas secara terang-terangan, karena

semua
organisasi dianggap membahayakan. Peran guru pada masa penjajahan amatlah
penting karena

guru mempunyai nilai strategis untuk membangkitkan nasionalisme,


meskipun banyak aral melintang

dalam proses penanaman nasionalisme tersebut.


2.    Masa
Kemerdekaan
Masa inilah peran guru
dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat lebih

terbuka dan
maksimal. Pada 24-25 November 1945 diselenggarakan Kongres Guru Indonesia di

Surakarta. Pada tanggal 25 November 1945 lahirlah Persatuan Guru Republik


Indinesia (PGRI) sebagai

perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan


cita-cita perjuangan bangsa (Hermawan S.

1989).

DenganadanyaKongres
Guru Indonesia, makasemua guru yang ada di Indonesia

meleburdanmenyatudalamsatuwadah, yakni PGRI


sehinggatidakadalagiperbedaanlatarbelakang.

Bahkanpadakelanjutannya, 25
November yang diperingatisebagaiHari Guru Nasional. MelaluiKepres No. 78

tahun
1994, kiprah PGRI semakinbersinar. Namunkiprah PGRI

terseretdalamkepentinganpenguasakarenakedekatannyadenganpartaipolitiktertentu.

Pada
zaman reformasi, guru
lebihberaniberekspresiuntukmenyampaikanaspirasidankeluhannya,

sepertimenuntutperbaikankesejahteraan, dan lain-lain.


Tuntutanperbaikankesejahteraan guru

akhirnyadiresponpemerintah.
Pemerintahmenempatkanpeningkatankesejahteraan guru

dalamkontekskompetensi. Guru
yang

dulunyabelumsepenuhnyadianggapprofesiakhirnyadiakuisebagaiprofesiolehPresidenSusiloBambangYudhoyon

opadatanggal
2 Desember 2004.

D.  Fungsi Organisasi Profesional


Kependidikan dan Jenisnya
1.    Fungsi
Organisasi Profesional Kependidikan.

Organisasi profesi
kependidikan adalah suatu wadah yang memayungi guru dan menyatukan

gerak
langkah anggotanya berdasarkan misi-misi yang ada di organisasi serta
melindungi masyarakat

dari layanan yang tidak semestinya.

Organisasi profesi
kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi kependidikan, sekaligus juga

memiliki fungsi tersendiriyang bermanfaat bagi anggotanya. Organisasi profesi


kependidikan

Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi


kependidikan berfungsi sebagai

pemersatu seluruh anggota profesi dalam


kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki

fungsi peningkatan
kemampuan profesional profesi ini. Kedua fungsi tersebut dapat diuraikan
berikut

ini.

a.    Fungsi Pemersatu.

Kelahiran suatu
organisasi profesi tidak terlepas dari motif yang mendasarinya, yaitu

dorongan
yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu organisasi
keprofesian.

Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial,


politik, ekonomi, kultural, dan falsafah

tentang sistem nilai. Namun, umumnya


dilatar belakangi oleh dua motif, yaitu motif intrinsik dan

ekstrinsik. Secara
intrinsik, para profesional terdorong oleh keinginannya mendapatkan kehidupan

yang layak, sesuai dengan tugas profesi yang diembannya, bahkan mungkin mereka
terdorong oleh

semangat menunaikan tugasnya sebaik dan seikhlas mungkin. Secara


ekstrinsik mereka terdorong

oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu


profesi yang semakin hari semakin kompleks.

Kedua motif tersebut


sekaligus merupakan tantangan bagi pengemban suatu profesi, yang

secara
teoritis sangat sulit dihadapi dan diselesaikan secara individual. Kesadaran
atas realitas ini

menyebabkan para profesional membentuk organisasi profesi.


Demikian pula organisasi profesi

kependidikan , merupakan organisasi profesi


sebagai wadah pemersatu pelbagai potensi profesi

kependidikan dalam menghadapi


kopleksitas tantangan dan harapan masyarakat pengguna

pengguna jasa
kependidikan. Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan organisasi

profesi kependidikan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan


kebijakan dan

melakukan tindakan bersama, yaitu upaya untuk melindungi dan


memperjuangkan kepentingan

para pengemban profesi kependidikan itu sendiri dan


kepentingan masyarakat pengguna jasa

profesi ini.
b.    Fungsi Peningkatan
Kemampuan Profesional.

Fungsi kedua dari


organisasi profesi adalah meningkatkan kemampuan profesional para

pengemban
profesi kependidikan. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun
1992,

pasal 61 yang berbunyi:Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi


sebagai wadah untuk

meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan


profesional, martabat, dan

kesejahteraan tenaga kependidikan.

Kemampuan yang dimaksud


dalam konteks ini adalah apa yang disebut dengan istilah

kompetensi, yang oleh


Abin Syamsuddin dijelaskan bahwa kompetensi merupakan kecakapan atau

kemampuan
mengerjakan pekerjaan kependidikan. Guru yang memiliki kemampuan atau

kecakapan
untuk mengerjakan pekerjaan kependidikan disebut dengan guru yang kompeten.

Peningkatan kemampuan
profesional tenaga kependidikan berdasarkan Kurikulum 1994

dapat dilakukan
melalui dua program, yaitu program terstruktur dan tidak terstruktur. Program

terstruktur adalah program yang dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa,


mempunyai bahan dan

produk kegiatan belajar yang dapat diakreditasikan secara


akademik dalam jumlah SKS tertentu.

Dengan demikian, Pada akhir program para


peserta akan memperoleh sejumlah SKS yang pada

gilirannya dapat disertakan


dengan kualifikasi tertentu tenaga kependidikan. Program tidak

terstruktur
adalah program pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang dibuka

berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan lingkungan yang
ada. Terlingkup

dalam program tidak terstruktur ini adalah:

1)   Penataran
tingkat nasional dan wilayah.
2)    Supervisi
yang dilaksanakan oleh pengawas atau pejabat yang terkait seperti Kepala
Sekolah,
Kepala Bidang.
3)    Pembinaan
dan pengembangan sejawat, yaitu dengan sesama tenaga kependidikan sejenis
melalui forum komunikasi, seperti MGI.
4)    Pembinaan
dan pengembangan individual, yaitu upaya atas inisiatif sendiri dengan
partisipasi
dalam seminar, loka karya, dan yang lainnya.

2.    Jenis-Jenis
Organisasi Kependidikan.

Secara kuantitas, tidak


berlebihan jika banyak kalangan pendidik menyatakan bahwa

organisasi profesi
kependidikan di indonesia berkembang pesat bagaikan tumbuhan di musim

penghujan. Sampai sampai ada sebagian pengemban profesi pendidikan yang tidak
tahu menahu

tentang organisasi kependidikan itu. Yang lebih dikenal kalangan


umum adalah PGRI.

Disamping PGRI yang


salah satu organisasi yang diakui oleh pemerintah juga terdapat

organisasi lain
yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang didirikan atas anjuran

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Sayangnya, organisasi ini tidak ada


kaitan yang formal

dengan PGRI. Selain itu ada juga organisasi profesional guru


yang lain yaitu ikatan serjana pendidikan

indonesia (ISPI), yang sekarang suda


mempunyai nanyakdevisi yaitu Ikatan Petugas Bimbingan Belajar

(IPBI), Himpunan
Serjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HSPBI), dan lain-lain, hubungannya

secara formal dengan PGRI juga belum tampak secara nyata, sehingga belum
didapatkan kerjasama

yang saling menunjang dalam meningkatkan mutu


anggotanya.Berikut ini jenis-jenis organisasi profesi

kependidikan yang ada di


Indonesia:
a.    Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI).

PGRI lahir pada 25


November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Cikal bakal
organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)

tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun
1932.Tujuan

utama pendirian PGRI adalah:


1)   Membela
dan mempertahankan Republik Indonesia 
(organisasi perjuangan).
2)    Memajukan
pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi profesi) Pendirian
PGRI

sama dengan EI: “education as publicservice, not commodity”.


3)   Membela
dan memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada umumnya
(organisasi
ketenagakerjaan).

MaknaVisi PGRI adalah:


1)   Makna
dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Perjuangan:
a)      Wahana
mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b)          Wahana
untuk membela, mempertahankan, dan melestarikan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.
c)          Wahana
untuk meningkatkan integritas bangsa dalam menjamin terpeliharanya keutuhan,
kesatuan, dan persatuan bangsa.

d)        Berperan
aktif memperjuangkan tercapainya tujuan nasional dalam mencerdaskan
kehidupan
bangsa.

e)      Wadah
bagi para guru dalam memperoleh, mempertahankan, meningkatkan, dan membela
hak
asasinya baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan pemangku
profesi

kependidikan.
f)            Wahana
untuk memberikan perlindungan dan membela kepentingan guru dan tenaga

kependidikan yang berhubungan dengan persoalan-persoalan hukum.

2)   Makna
dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Profesi :
a)       
Wahana memperjuangkan
peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi guru.

b)             
Wahana mempertinggi
kesadaran dan sikap guru dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan mutu
profesi dan pelayanan kepada masyarakat.

c)       
Wahana menegakkan dan
melaksanakan kode etik dan ikrar guru Indonesia.

d)            Wahana
untuk melakukan evaluasi pelaksanaan sertifikasi, lisensi, dan akreditasi bagi
pengukuhan kompetensi profesi guru.

e)       
Wahana pembinaan bagi
Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis di bidang pendidikan yang
menyatakan diri
bergabung atau bermitra dengan PGRI.

f)               
Wahana untuk
mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua jenis,
jenjang, dan
satuan pendidikan guna mneningkatkan pengabdian dan peran serta dalam

pembangunan nasional.

g)             
Wahana untuk mewujudkan
pengabidan secara nyata melalui anak lembaga dan badan
khusus.

h)             
Wahana untuk mengadakan
hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan,
organisasi yang bergerak
dalam bidang pendidikan, dan atau organisasi kemasyarakatan

umumnya dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.

3)   Makna
dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Ketenagakerjaan :
a)       
Wahana untuk
memperjuangkan terwujudnya hak-hak guru dan tenaga kependidikan.

b)             
Wahana untuk
memperjuangkan kesejahteraan guru yang berupa: imbal jasa, rasa aman,
hubungan
pribadi, kondisi kerja dan kepastian karier.

c)             
Wahana untuk mewujudkan
prinsip dan pendekatan ketenagakerjaan dalam upaya
meningkatkan harkat dan
martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota.

d)            Wahana
untuk memperkuat kedudukan, wibawa dan martabat guru serta kesetiakawanan

organisasi.
e)       
Wahana untuk membela
dan melindungi guru sebagai pekerja.

f)               
Wahana untuk membina
dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi
ketenagakerjaan baik
lokal, regional maupun global.

4)   Makna
dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi yang Mandiri :
a)             
Menjalin kerjasama
dengan semua pihak atas dasar kemitrasejajaran, saling menghormati

dan berdiri
di atas semua golongan.
b)             
Menggali dan
mengembangkan potensi baik sumber daya manusia maupun sumber daya

keuangan dan
sumber daya organisasi lainnya yang tidak tergantung dari pihak manapun.

c)       
Membangun transparansi
dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi dengan
menempatkan
iuran anggota sebagai sumber utama pembiayaan organisasi.

5)   Makna
dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi yang Non Partisan :
a)      PGRI
tidak menjadi bagian dari partai politik manapun dan tidak berafiliasi dengan
partai

manapun.
b)   PGRI
memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk menentukan pilihan politiknya
secara

merdeka.

c)    PGRI
selalu menjalin hubungan baik dengan seluruh partai dan komponen masyarakat
dalam
memajukan pendidikan nasional.

Misi
PGRI adalah:
1)       
Menjaga,
mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, membela dan

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan


Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, serta mewujudkan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus

1945.

2)             
Berperan aktif dalam pembangunan
nasional di bidang pendidikan dan kebudayaan yang
berlandaskan asas demokrasi,
keterbukaan, pengakuan terhadap hak asasi manusia,

keberpihakan pada rakyat


dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
3)       
Mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan anggota.

4)       
Melaksanakan,
mengamalkan, mempertahankan dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru
Indonesia.

5)             
Membangun sikap kritis
terhadap kebijakan pendidikan yang tidak memihak kepada

kepentingan masyarakat.
6)       
Melaksanakan dan
mengelola organisasi berdasarkan tata kelola yang baik (goodgovermance).

7)       
Memperjuangkan
perlindungan hukum, profesi, dan kesejahteraan anggota PGRI.
8)             
Mewujudkan PGRI sebagai
organisasi profesi yang mempunyai kewenangan akreditasi,

sertifikasi, dan
lisensi pendidik dan tenaga kependidikan.

9)             
Memperkuat solidaritas,
soliditas, demokratisasi, dan kemandirian organisasi di semua
level/tingkatan.

10)    Menyamakan
persepsi, visi, dan misi para guru/pendidik dan tenaga kependidikan sebagai
pilar
utama pembangunan pendidikan nasional.

11)    Mewujudkan
PGRI sebagai organisasi yang memiliki kekuatan penekan (pressuregroup), pemikir
(thinker), dan pengendali (control).

b.    Musyawarah Guru Mata


Pelajaran (MGMP)

MGMP merupakan suatu


wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang

berada di suatu
sanggar/kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling
berkomunikasi,

belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka


meningkatkan kinerja guru sebagai

praktisi/perilaku perubahan reorientasi


pembelajaran di kelas (Depdiknas,2004: 1).

MenurutMangkoesapoetra
(2004:1) MGMP merupakan forum atauwadahprofesional guru matapelajaran yang

beradapadasuatuwilayahkebupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugussekolah.

Tujuandiselenggarakannya
MGMP menurutpedoman MGMP (2004: 2) adalah:

1)   Tujuan
umum.

Tujuan MGMP adalah


untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan

profesionalisme
guru.
2)   Tujuan
khusus.
a)          Memperluas
wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran dalam upaya mewujudkan
pembelajaran
yang efektif dan efisien.

b)          Mengembangkan
kultur kelas yang kondusif sebagai tempat proses pembelajaran yang
menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan siswa

c)          Membangun
kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran. (Depdiknas, 2004: 2)


c.    Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia(ISPI)

Ikatan Sarjana
Pendidikan Indonesia (ISPI) merupakan organisasi profesi pendidikan. ISPI

bertujuan menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan


Nasional secara

profesional agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna,


melalui pengembangan dan

penerapan Ilmu Pendidikan untuk kemajuan dan


kepentingan Bangsa dan Negara.

Tags PENGETAHUAN

 Facebook  Twitter    

 LEBIH LAMA LEBIH BARU 


Profesi Keguruan ETIKA DAN KODE ETIK PROFESI GURU

RELATED POSTS

Artikel ingin bagus, tapi ada syarat Kritik terhadap RME dan Perbedaan Jadikan Penderitaan Sebagai
lucu. Pandangan Tantangan
PENGETAHUAN - March 22, 2021 PENGETAHUAN - March 21, 2021 Motivasi - January 18, 2021

POSTING KOMENTAR

0
Komentar

Masukkan komentar Anda...

Recent Posts Categories Recent in Beauty

Review Kanojo Okarishimasu (Rent a Anime Buku Principles of Instructional Design Fourth Edition Doraemon Dubbing Indone
Girlfriend) November 02, 2020
Chord Gitar Motivasi Movie PENGETAHUAN
May 24, 2021
Quotes Sosial

Adab membangun rumah dengan tetangga Download FIlm Kiseki no Ri


Subtitle Indonesia
May 16, 2021 Tags
April 17, 2020

Anime Buku Principles of Instructional Design Fourth Edition


Ima no kimi ni tsunagatteru Download FIlm Aladdin (20
Chord Gitar Motivasi Movie PENGETAHUAN
May 05, 2021 Indonesia
Quotes Sosial April 14, 2020

Created By SoraTemplates | Distributed By Liquen Templates 

Anda mungkin juga menyukai