Anda di halaman 1dari 6

Resume Kuliah Tamu Pendekatan Socio-Engineering dalam Mengelola Stakeholder

Pembangunan Infrastruktur Sumberdaya Air di Indonesia

Kelompok 6
15019026 Aghfandaffa Wiwan Prakasita
15019027 Habib Muhammad Ihsan
15019028 Valen Vanessa
15019029 Keane Christopher
15019030 Gilbert Hanshi

Pembicara: Lucky H. Korah - Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang SDA

A. Pengantar
1. Pembahasan Socio-Engineering ini dimaksudkan untuk memperkaya referensi
dalam menangani problematika sosial pembangunan infrastruktur SDA,
2. Pengetahuan Socio-Engineering ini dikembangkan berdasarkan refleksi
pengalaman lapangan dalam menghadapi kemauan stakeholder dan bacaan
literatur,
3. Pendekatan Socio-Engineering dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi,
menganalisis dan mendesain proses manajemen stakeholder dalam
pembangunan infrastruktur SDA,

B. Fenomena sosial (refleksi)

a. Membangun infrastruktur sesungguhnya mengubah bentang alam dan budaya


menjadi peradaban baru (civilisation),
b. Membangun infrastruktur bukan hanya melibatkan ilmu keteknikan (engineering
theory), tetapi juga ilmu kemanusiaan (human theory),

a. Setiap tahapan dari pembangunan infrastruktur akan bersinggungan dengan


kepentingan (interest) stakeholders dari beragam entitas mulai dari politisi, birokrat,
akademisi, praktisi professional, praktisi bisnis hingga lembaga swadaya masyarkat
dan komunitas rakyat biasa,
b. Pertentangan kepentingan (conflict of interest) inter dan antar kelompok
stakeholders dalam pembangunan infrastruktur dapat menghambat, merugikan,
memperlambat, memperkeruh suasana (gaduh) pada tataran mikro (project level),
meso (business level) dan makro (national level),
Pemicu Penolakan Masyarakat :
a. Pemanfaatan Kepemilikan Tanah
b. Kerusakan Bentang Lingkungan,
c. Perubahan Fungsi Lahan
d. Ketergangguan Mata Pencahariaan
e. Keterceraian Sosial Budaya

Dampak Penolakan Masyarakat

C. Socio-Engineering Dalam Project Stakeholder Manajemen


Temuan Lapangan :
a. Masyarakat Kecewa
- Masyarakat kurang dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan proyek,
- Masyarakat hanya sebagai objek pembangunan,
- Masyarakat kurang diberi ruang aspirasi,
b. Masyarakat Miskomunikasi
- Masyarakat menerima informasi kurang akurat,
- Masyarakat mendapat informasi kurang tepat waktu,
- Masyarakat memperoleh informasi kurang sesuai,
c. Masyarakat Melawan
- Masyarakat membentuk kelompok aksi di luar sistem konstitusi,
- Masyarakat memberikan pengaruh / tekanan terhadap keputusan proyek,
(Social Pressure)
- Masyarakat melakukan demonstrasi berulang kali & petisi,
d. Masyarakat Menggugat
- Masyarakat mengajukan gugatan hukum,
- Masyarakat menuntut keadilan hukum dengan peninjauan kembali, kasasi,

Social System
Atribut-atribut yang melekat pada seseorang seperti, sikap (attitude), keahlian (skill),
nilai/norma yang diyakini (values) dan relasi sesama manusia, pengakuan dan
penghargaan (reward system), wewenang struktural (authority structure).

Engineering System
Process, task, sumber daya, peralatan, teknologi, kegiatan, yang digunakan untuk
mentransformasi beragam input menjadi satu kesatuan output berupa suatu produk

Socio-Engineering
- Ilmu yang menggabungkan antara sistem sosial (people and society) dan sistem
rekayasa sebagai satu kesatuan sistem,
- Ilmu yang mengurai interaksi atau relasi individu atau kelompok manusia dalam
sistem rekayasa,
Manusia punya mindset, interestnya, dan willingness masing-masing sehingga tidak bisa
disamakan dengan hukum fisika yang memiliki nilai-nilai yang eksak sehingga treatment
yang diberikan harus berbeda-beda.

Project Stakeholder Management


- Project stakeholder management is the process of organizing communication with
stakeholders and managing stakeholder expectations.
- Project Stakeholder Management involves the identification of stakeholders,
analysis of their expectations and influences, development of appropriate strategies
to work with the stakeholders, and execute the process.
- A project stakeholder is an individual, group, or organization that is impacted by the
project

Berikut langkah manajemen stakeholder proyek dari identifikasi hingga manajemen

Berikut langkah pelibatan manajemen stakeholder dari awal hingga akhir proyek
Berikut respons terhadap kelas/tipe stakeholder

Perlu adanya identifikasi dan analisis kekuatan dan kemampuan dari setiap stakeholder,
kemudian coba ditempatkan berdasarkan chart diatas dan diperlakukan sesuai dengan
power dan interest mereka.

D. Analisis Stakeholder Dalam Pembangunan Infrastruktur SDA

Kenapa jadi penolakan publik?


- Bagaimana strategi dan implementasi keterlibatan masyarakat sejak proses
perencanaan, pelaksanaan sampai proses pengawasan pembangunan?
- Bagaimana proses perencanaan pembangunan dijalankan (top down planning/
bottom up planning?
- Bagaimana pendekatan pelaksanaan pembangunan? (Pendekatan power atau
pendekatan partisipasi)
- Bagaimana tata kelola pelibatan masyarakat pemilik lahan dalam pengadaan tanah
untuk pembangunan infrastruktur?

Setidaknya terdapat 2 atribut pada manusia dalam pengerjaan proyek:


1. Social system: Atribut-atribut yang melekat pada seseorang seperti, sikap (attitude),
keahlian (skill), nilai/norma yang diyakini (values) dan relasi sesama manusia,
pengakuan dan penghargaan (reward system), wewenang struktural (authority
structure).
2. Engineering system: Process, task, sumber daya, peralatan, teknologi, kegiatan,
yang digunakan untuk mentransformasi beragam input menjadi satu kesatuan
output berupa suatu produk

Berikut stakeholder yang mungkin ada (mempengaruhi keberjalanan) untuk proyek


konstruksi. Perlu diperhatikan bahwa pihak yang tidak terlibat langsung dalam
pengadaan proyek dapat mempengaruhi/terpengaruh akibat proyek yang
dilaksanakan.
Hierarki Maslow of Needs (5 Needs)
Perlu dipahami untuk dipenuhi bagi stakeholder maupun staff kita

Penting bagi Project Stakeholder Management menggunakan Hierarki Maslow sebagai


Instrument Socio-Engineering dalam rangka memecahkan masalah sosial pada
pembangunan infrastruktur SDA

Dibutuhkan 3 kecerdasan :
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)

KESIMPULAN
1. Bahwa pelaksanaan pembangunan infrastruktur SDA diperhadapkan dengan
berbagai masalah sosial yaitu adanya penolakan dari masyarakat
(Individu/Kelompok) dengan berbagai alasan antara lain proses pembebasan tanah
yang tidak sesuai harapan (besaran dan bentuk kerugian tidak sesuai harapan).
2. Bahwa masalah sosial berupa penolakan masyarakat bisa terjadi pada saat Tahap
Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi, dan Tahap Pasca Kontruksi proyek tersebut.
3. Bahwa Project Stakeholder Management harus melihat penolakan dimaksud
sebagai bagian dari partisipasi masyarakat (public participatory) dalam
menyukseskan pembangunan infrastruktur SDA.
4. Bahwa dalam merespons masalah sosial berupa penolakan masyarakat, maka
KAPABILITAS dan KAPASITAS Project Stakeholder Management di bidang Socio-
Engineering PERLU DITINGKATKAN.
5. Bahwa Pengelola Proyek selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para
Stakeholders, baik itu Pemerintah Daerah maupun Instansi Sektor terkait.

Anda mungkin juga menyukai