Anda di halaman 1dari 36

MK ETIKA PERENCANAAN

KODE : 215504-20; 21570317; MPB49702

6. TIPOLOGI PERENCANA
BERDASARKAN PENDEKATAN ETIKA
November 2022

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ANNISA RAHAJENG MAHARDHIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI WA : 083146813523
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA Email : annisarahajeng23@gmail.com
Kombinasi bahan ajar :
Annisa Rahajeng Mahardhika
Ratika Tulus Wahyuyana, Bahan Kuliah Etika Perencanaan
Jeki Trimarstuti, Bahan Kuliah Etika Perencanaan

Tambahan bahan ajar pekan ini:


Wismoro, Effendi H. (2020). Materi kuliah Etika Perencanaan S1 PWK ITNY

Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)


ARM_2022
Dalam masyarakat demokratis,
planner mempunyai tiga
peranan penting yaitu :

1. Melayani Pemerintah
2. Sebagai koordinator serta
fasilitator dalam proses
Perencanaan
3. Sebagai kekuatan untuk
melakukan perubahan Sosial
REKAYASA SOSIAL DALAM PERENCANAAN

• Strategi/cara untuk merubah kondisi


‘sosial’ secara terencana

• Strategi untuk mempengaruhi


perilaku sosial, menciptakan kondisi
Rekayasa Sosial
masyarakat yang diharapkan dapat
(Social Engineering)
mendukung sebuah kepentingan

Social Engineering: William Dahl. Sc: Kompasiana.com


Masalah: masyarakat
malas berjalan kaki
Strategi: agar masyarakat
mau bergerak
Jardin Partage

▪ Masalah: masyarakat
jarang berinteraksi, ruang
hijau yang terbatas di
tengah kota, lifestyle yang
kurang sehat

▪ Strategi: memfasilitasi
masyarakat agar dapat
berinteraksi, memiliki
ruang hijau di tengah
kota, dapat memproduksi
makanannya sendiri
(meningkatkan value
terhadap makanan)
REKAYASA SOSIAL DALAM PERENCANAAN

Urban Planner

CORE PROBLEM

Rekayasa Sosial STRATEGI


(Social Engineering)
Inovatif, Kreatif, Think out of the box,
Make it Simple
Social Engineering: William Dahl. Sc: Kompasiana.com
Planner tidak mempunyai peran profesional secara otonomi, tetapi sangat
tergantung terhadap hasil serangkaian proses yang sering kali tidak
dapat dikendalikan

Dalam penelitian yang dilakukan ditemukan beberapa planner yang


mengalami frustasi karena keterbatasan wewenang mereka → mereka
tidak dapat menerapkan perencanaan yang ideal, karena harus
mempertimbangkan berbagai aspek lain

Karena itu peran Planner sangat tergantung pada beberapa hal yaitu :
a. Lingkungan kerja Planner
b. Lingkungan Masyarakat
c. Lingkungan Politik
Peran seorang planner pada dasarnya mempunyai 2 sisi yang berbeda, yaitu :
1. Mengenai apa yang ingin dilakukan sebagai seorang Planner
2. Apa yang dapat dilakukan dalam Prakteknya
Pengelompokan
dikembangkan berdasarkan
Peran Planner dibedakan empat variable:
menjadi 6 (enam) Kelompok
1. Pendapat Planner tentang peran
yaitu :
yang ideal
• Traditional Technician 2. Peran aktual yang dilakukan oleh
• Passive Hybrid Planner
• Technician Activist 3. Tingkat kepedulian Planner
• Active Planner terhadap implementasi rencana
• Process Planner dan
• Closet Politician 4. Tingkat keaktifan para Planner
dalam memperjuangkan
implementasi tersebut
Traditional Technician
• Adalah para Planner yang memisahkan antara
perencanaan dengan politik. Dengan demikian
mereka bersifat netral, obyektif dan adil
• Planer jenis ini beranggapan bahwa kekuatan
mereka sebagai perencana adalah pada informasi
yang mereka hasilkan → Informasi tidak hanya
diperoleh dari satu sudut pandang saja, tetapi dari
berbagai pandangan pihak-pihak terkait sehingga
sesuai dengan nilai-nilai netral, obyektif & adil
• Dalam memberikan rekomendasi perencanaan, ada
beberapa nilai yang diutamakan yaitu komitmen
pada keadilan masyarakat/sosial dan
perlindungan terhadap lingkungan
• Para Planner jenis ini umumnya ingin mewujudkan
kondisi yang ideal, dan cenderung mengabaikan
kendala dan limitasi yang ada di lapangan
Passive Hybrid
Adalah para Planner yang bersedia
sedikit terlibat dalam lingkungan
politik. Para Planner jenis ini umumnya
adalah mereka yang bekerja pada
situasi dimana tindakan yang diambil
akan sulit karena kurangnya dukungan
bagi perencanaan atau karena birokrasi.

Meskipun bersedia terlibat dalam


politik, bagi para Planner jenis ini situasi
dan struktur politik tidak begitu
berpengaruh pada tindakannya
Technician Activist
• Planner jenis ini adalah mereka yang sebenarnya merupakan teknisi
murni, tetapi mereka juga aktif secara politik
• Bagi Planner jenis ini, hal penting yang dipertimbangkan adalah adanya
suatu hasil/ implementasi dari rekomendasi yang mereka berikan.
Pertimbangan mereka bukan hanya dari aspek teoritis saja,
tetapi juga aspek politis
• Mereka yakin sepenuhnya bahwa struktur kekuasaan di suatu wilayah
akan sangat mempengaruhi kegiatan perencanaan, karena para
penguasa yang menentukan sesuatu rencana akan dilakukan atau tidak
dilakukan
• Dengan demikian kondisi yang ingin dicapai dari perencanaan adalah
lingkungan yang ideal secara teknis dan politis
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
KANTOR TERPADU KABUPATEN MOJOKERTO
Ketersediaan, Peluang Pembebasan dan Nilai Lahan

Lokasi 1
170 Ha

Lahan di Kec. Mojoanyar – Lahan di Kec. Bangsal – Desa Mojotamping Lahan di Kecamatan Mojosari
Desa Kepuhanyar (berdekatan dengan Stasiun Pemancar RRI) – Kelurahan Jotangan,
(berada di Kawasan Industri Menanggal, Mojosulur
Mojoanyar) (berada di barat stadion)
Tingkat Aksesibilitas Kawasan
Active Planner
• Kelompok ini secara langsung dan
terbuka terlibat dalam lingkungan
politik.
• Sebagian Planner jenis ini berpendapat
bahwa cara yang efektif untuk
menjamin segala sesuatu dapat
dilakukan di lingkungan masyarakat
adalah dengan proses yang terbuka
dan partisipatif
• Seorang active Planner
mengembangkan dukungan politik dan
mengatur dukungan tersebut untuk
masalah-masalah tertentu, juga terlibat
dalam debat politik dan melakukan
loby secara aktif
Process Planner
• Planner dalam kelompok ini sangat mengutamakan legitimasi
proses perencanaan dan mengutamakan perencanaan terbuka dan
peka terhadap masukan-masukan dari berbagai kelompok
(penduduk, developer dan pemerintah)
• Sebagian kelompok ini berpendapat bahwa peran planner dalam
perencanaan adalah sebagai mediator dan problem solver
( orang yang memecahkan masalah )
• Hal-hal yang diutamakan dalam perencanaan adalah keadilan dan
informasi atau analisis yang obyektif. Umumnya mereka
mengutamakan kepentingan kelompok yang tersisih/minoritas
Closet Politician
• Dalam kelompok Planner, kelompok ini merupakan kelompok
yang terkecil
• Kelompok ini berpendapat bahwa seorang planner harus
bersifat politis. Mereka mempunyai komitmen moral yang
kuat terhadap nilai-nilai liberal
• Menurut mereka, komitmen moral untuk mencapai akhir yang
baik.(misalnya keadilan sosial dan preservasi lingkungan), tidak
dapat diterjemahkan dalam tindakan yang efektif
• Hampir semua Planner yang termasuk dalam kelompok ini
mempunyai posisi di lingkungan birokrasi yang luas
TRADITIONAL
TECHNICIAN

CLOSET PASSIVE
POLITICIAN HYBRID

PENGELOMPOKKAN
PLANNER

PROCESS TECHNICIAN
PLANNER ACTIVIST

ACTIVE
PLANNER
APA YANG INGIN ANDA LIHAT DIBANGUN DI KAWASAN KAMPUS 2 UTY?
MARI MENJADI TRADITIONAL TECHNICIAN

• Memisahkan antara perencanaan dengan politik


• Bersifat netral, obyektif dan adil
• Kekuatan → informasi yang dihasilkan tidak hanya
diperoleh dari satu sudut pandang saja, tetapi dari berbagai
pandangan pihak-pihak terkait sehingga sesuai dengan nilai-
nilai netral, obyektif & adil
• Rekomendasi perencanaan → mengandung nilai
komitmen pada keadilan masyarakat/sosial dan
perlindungan terhadap lingkungan
MARI MENJADI TRADITIONAL TECHNICIAN
• Kelas akan dibagi menjadi 4 kelompok besar
• MISI → mengetahui prioritas sarpras untuk dibangun di kampus 2

• Silahkan berpencar, gali sebanyak-banyaknya informasi dari penghuni kampus (mhs,


satpam, dosen, bo, cleaning services, dll)
a. apa yang mereka inginkan? kenapa?
b. apakah ada bayangan detail lokasi? desain?
• Kumpulkan informasi, diskusikan dalam kelompok
a. Sarpras apa yang akan teman2 ajukan untuk dibangun?
b. Uraikan alasannya
c. Siapa saja respondennya?
• Ilustrasikan detail lokasi
TERIMA KASIH

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ANNISA RAHAJENG MAHARDHIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI WA : 083146813523
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA Email : annisarahajeng23@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai