Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN KULIAH UMUM

SI-4231 BANGUNAN AIR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan


Mata Kuliah SI-4231 Bangunan Air

Dosen:
Ir. Hernawan Mahfudz, M. T.
Dr. Ir. Yadi Suryadi, M. T.

Disusun oleh:
Octaviani Nur Rahmawati 15019016
Maudy Anisa Fanani 15019017
Yohanes Kristanto Raharjo 15019018
Rania Alifah 15019019
Muhammad Fikri Ramadhan 15019020

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
PENDEKATAN SOCIO-ENGINEERING DALAM MENGELOLA STAKEHOLDER
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTU SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA
Pemateri: Ir. Lucky Harry Korah, M. Si
Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang SDA

A. Fenomena Sosial dalam Pembangunan Infrastruktur SDA

1. Membangun infrastruktur sesungguhnya menjadi peradaban.


2. Membangun infrastruktur melibatkan engineering dan human theory.

1. Tiap tahapan pembangunan akan bersinggungan dengan kepentingan stakeholder


dari berbagai entitas.
2. Pertentangan kepentingan dalam pembangunan infrastruktur dapat menghambat,
merugikan, memperlambat, dan memperkeruh suasana pada tatanan mikro dan
makro.
Pemicu Penolakan Masyarakat
1. Pemanfaatan kepemilikan tanah
2. Kerusakan bentang lingkunan
3. Keterceraian sosial budaya
4. Perubahan fungsi lahan
5. Ketergangguan mata pencaharian

Dampak Penolakan Masyarakat


Kegaduhan sosial, ekonomi, hukum, dan politik mengakibatkan proyek batal, tertunda,
terlambat, mangkrak atau bahkan rugi.

B. Socio-Engineering dalam Proyek Stakeholder Manajemen


Yang ditemukan di lapangan:
1. Masyarakat kecewa: masyarakat kurang dilibatkan dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan proyek.
2. Masyarakat miskomunikasi: masyarakat menerima informasi yang kurang akurat
dan mendapat informasi kurang tepat waktu.
3. Masyarakat melawan: masyakat membentuk kelompok aksi di luar system
konstitusi dan melakukan demonstrasi berulang kali.
4. Masyarakt menggugat: masyarakat mengajukan gugatan hukum dan menuntut
keadilan hukum.

Pada tesis yang berjudul “Project Stakeholder Management belum optimal diterapkan
dalam proses pembangunan infrastruktur SDA”, terdapat beberapa poin penting,
1. Social system: atribut yang melekat pada seseorang seperti, sikap (attitude),
keahlian (skill), nilai/norma yang diyakini (values) dan relasi sesama manusia,
pengakuan dan penghargaan (reward system), wewenang struktural (authority
structure).
2. Engineering system: process, task, sumber daya, peralatan, teknologi, kegiatan,
yang digunakan untuk mentransformasi beragam input menjadi satu kesatuan
output berupa suatu produk.
3. Socio – Engineering: ilmu yang menggabungkan antara sistem sosial (people and
society) dan sistem rekayasa sebagai satu kesatuan sistem,
Jadi, Project Stakeholder Management adalah sebuah proses mengorganisir
komunikasi antar stakeholder dan mengelola ekspetasi stakeholder. Project
Stakeholder Management mengikutsertakan identifikasi para stakeholder, menganalisis
ekspetasi dan pengaruh yang dimiliki oleh stakeholder tersebut, mengembangkan
strategi yang sesuai, dan melaksanakan strategi tersebut.

Berikut ilustrasi dari keterkaitan antara socio – engineering dan project stakeholder
management.

Berikut merupakan skema project stakeholder management cycle.

Project management cycle terdiri dari:


1. Identifikasi stakeholders
2. Mengumpulkan informasi mengenai stakeholders
3. Identifikasi misi stakeholders
4. Menentukan kekuatan dan kelemahan stakeholders
5. Identifikasi strategi strategi
6. Memprediksi perilaku stakeholders
7. Mengimplementasikan strategi manajemen stakeholders

Berikut merupakan rangkuman proses projects stakeholder management.

Proses project management terdiri dari beberapa tahapan berikut.


1. Inisiasi
a. Proses: identifikasi stakeholder
b. Hasil: daftar stakeholder
2. Planning
a. Proses: perencanaan manajemen stakeholder
b. Hasil: rencana manajemen stakeholder, pembaharuan dokumen proyek
3. Eksekusi
a. Proses: mengelola keterlibatan stakeholder
b. Hasil: issue log, perubahan permintaan, update rencana manajemen
proyek, update dokumen proyek, update aset organisasi
4. Monitor dan kontrol
a. Proses: mengontrol keterlibatan stakeholder
b. Hasil: informasi prestasi kerja, perubahan permintaan, update dokumen
proyek, update aset organisasi
Terdapat 3 hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengambil keputusan.
1. Mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan kemauan stakeholder
2. Menempatkan posisi stakeholder sesuai power dan interest mereka
3. Memperlakukan stakeholder sesuai power dan interest mereka seperti yang
digambarkan pada skema berikut.
Metodologi:
1. Socio – Engineering: Identifikasi sistematis, analisis dan perencanaan tindakan
untuk berkomunikasi dengan dan memengaruhi pemangku kepentingan
2. Social – Engineering: Suatu tata Kelola perencanaan yang terkoordinasi sebagai
upaya untuk mengelola perubahan sosial dan tindakan masyarakat yang efektif.
3. Socio – Technical: Seorang individu, kelompok atau organisasi yang dapat
mempengaruhi, dipengaruhi, atau menganggap dirinya dipengaruhi oleh
keputusan kegiatan atau hasil dari suatu proyek
Dengan tingkat patisipasi stakeholder yang sesuai, pembangunan infrastruktur dapat
dilangsungkan dengan baik dan dapat mencapai keberhasilan yang optimal.

C. Analisis Stakeholder dalam Pembangunan Infrastruktur SDA


Berikut merupakan Potential Stakeholders for Construction Project (Cleland, 1999)
External stakeholders melingkupi internal stakeholders dan project resources yang
memiliki cakupan lebih luas lagi dan memberikan pengaruh yang besar dalam
construction project.

Berikut merupakan Internal and External Change (Freeman, 1984)

1. Internal mencakup owners, customers, employees, dan suppliers.


2. Eksternal mencakup environment: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan (IPOLEKSOSBUD)

Berikut merupakan grafik The Power/Interest Matrix (Johnson and Scholes, 1999)

1. Yang perlu diperhatikan adalah “Pemain Kunci” karena memiliki power dan
level of interest yang tinggi.
2. Cari selera berdasarkan tingkat power/interest.
Berikut merupakan diagram Venn untuk Stakeholder Classes (Mitchell et all, 1997)
yang menjelaskan keterkaitan antara kekuasaan, urgensi, dan legitimasi.

Berikut merupakan Socio-Engineering Approach


1. Pendekatan melibatkan stakeholder
a. Pendekatan overarching (merangkul)
• Pendekatan sistematis
• Memberikan dukungan tingkat atas
• Bersikap proaktif
• Mempertahankan hubungan yang ada
• Menanggapi dinamika kepentingan kekuasaan
b. Pendekatan operasional (penggunaan)
• Komunikasi efektif
• Keterampilan orang – manajemen
• Keterampilan orang –negosiasi
• Menjualkan
• Insentif
• Konsesi
• Lokakarya dan pertemuan
• Intuisi
2. Framework kesuksesan stakeholder management

Dimulai dari input informasi proyek yang dimiliki, bagaimana misi dan
kebutuhan dalam proyek digunakan sebagai informasi bagi pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan. Keputusan yang dibuat harus
menyelesaikan konflik dan merumuskan strategi. Diperlukan dukungan
berekesinambungan yang perlu di-maintain dari hubungan dan komunikasi
terhadap pemangku kepentingan lainnya.
3. Faktor kesuksesan
a. Kenyamanan
b. Kompetensi
c. Komitmen
d. Komunikasi
4. 3 Prinsip Implementasi Socio-Engineering
a. Tidak dapat menghindari orang lain (individu/kelompok)
b. Setiap manusia adalah makhluk social
c. Perlu berinteraksi dan berkomunikasi positif dengan orang lain.
Penting bagi Project Stakeholder Management menggunakan Hierarki Maslow
sebagai Instrument Socio-Engineering dalam rangka memecahkan masalah sosial
pada pembangunan infrastruktur SDA serta di butuhkan 3 kecerdasan yang saling
terkait yaitu: Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan
Kecerdasan Spiritual (SQ).

D. Kesimpulan
1. Bahwa pelaksanaan pembangunan infrastruktur SDA diperhadapkan dengan
berbagai masalah sosial yaitu adanya penolakan dari masyarakat
(individu/kelompok) dengan berbagai alasan antara lain proses pembebasan tanah
yang tidak sesuai harapan (besaran dan bentuk kerugian tidak sesuai harapan).
2. Bahwa masalah sosial berupa penolakan masyarakat bisa terjadi pada saat tahap
pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap pasca kontruksi proyek tersebut.
3. Bahwa Project Stakeholder Management harus melihat penolakan dimaksud
sebagai bagian dari partisipasi masyarakat (public participatory) dalam
menyukseskan pembangunan infrastruktur SDA.
4. Bahwa dalam merespons masalah sosial berupa penolakan masyarakat, maka
kapabilitas dan kapasitas Project Stakeholder Management di bidang Socio
Engineering perlu ditingkatkan.
5. Bahwa pengelola proyek selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para
stakeholders, baik itu pemerintah daerah maupun instansi sektor terkait.

Anda mungkin juga menyukai