Anda di halaman 1dari 18

LATIHAN SOAL PPG

1. Anak dengan spektrum autis tidak mampu memahami informasi auditori, oleh karena
untuk membelajarkan mereka harus dibantu media, yang bersifat:
a. Taktil
b. Auditori
c. Kinestetik
d. Visual
2. Anak dengan GSA yang temasuk memiliki kecerdasan tinggi bisa masuk sekolah di
sekolah untuk anak-anak pada umumnya, namun dalam materi pembelajarannya
harus sesuai dengan:
a. Kebutuhan anak;
b. Siswa lain di sekolah itu
c. Daya tampung sekolah;
d. Hambatan anak autis
3. Untuk mengatur kegiatan sehari-hari dan supaya anak dengan GSA bisa memahami
aturan serta untuk memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, maka dalam
keseharian anak di sekolah diperlukan media komunikasi secara visual yaitu:
a. Jadwal keseharian;
b. Media atau gambar-gambar;
c. Jembatan visual;
d. Joint attention
4. Ibu Ina seorang guru memiliki siswa yang termasuk pada anak dengan GSA non
verbal, untuk kesinambungan program yang diberikan di sekolah dengan di rumah,
kemudian ibu Ina membuat suatu media komunikasi yang bisa untuk mengetahui
kegiatan anak di rumah, media komunikasi yang dibuat oleh ibu Ina ini adalah:
a. Jadwal keseharian;
b. Penataan perilaku;
c. Cerita bergambar ;
d. Jembatan visual.
5. Indra seorang anak anak dengan GSA, sering mendekatkan wajahnya ke wajah orang
lain dan menatap orang tersebut dalam waktu lama. Selama ia diperhatikan, perilaku
itu terus berlangsung. Lalu ada guru datang ke kelas Indra, Indra pun melakukan
perilaku tersebut. Tapi guru tidak memperhatikannya. Untuk beberapa saat, Indra
menjauh dan guru pun langsung menatap dan menyapanya. Apa teknik yang
digunakan oleh guru untuk menangani perilaku Indra ini?
a. Modelling;
b. Shaping;
c. Ignourance;
d. Time out.
6. Salah satu prinsip pembelajaran untuk dengan GSA adalah terstruktur, makna prinsip
tersebut adalah:
a. Kegiatan peserta didik dengan gangguan autis harus terjadwal, baik di sekolah
maupun di rumah (lingkungannya);
b. Pembelajaran untuk anak dengan gangguan spektrum autis harus
berkesinambungan antara prinsip dasar pengajaran, program pembelajaran dan
pelaksanaannya;
c. Pembelajaran yang terkait materi pembelajaran harus dimulai dari bahan
ajar/materi yang mudah ke yang sukar;
d. Guru tetap dalam bersikap, merespon dan memperlakukan peserta didik sesuai
dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu peserta
didik autistik.
7. Ketika guru mengawali proses pembelajaran untuk anak dengan GSA, yang penting
adalah:
a. Adanya kontak mata dari anak meskipun hanya beberapa detik;
b. Adanya joint attention antara guru dan anak dengan gangguan spektrum autis;
c. Anak dengan gangguan spektrum autis bisa bicara;
d. Anak dengan gangguan spektrum autis memahami pembicaraan guru.
8. 9 Anda sedang mengajar membaca, guru membaca:”Budi sedang makan”, kemudian
anak dsuruh mengikuti, dan anak membaca:”Budi sedang makan ya”, dan itu terus
berulang, akhirnya guru mengatakan pada anak bahwa kalau dia tidak menambah kata
“ya” ketika membaca, maka guru akan memberikan bintang, dan apabila jumlah
bintang sudah ada sepuluh, maka anak diperbolehkan untuk menukar bintang itu
dengan apa yang disukainya. Secara tidak langsung anda sedang merubah perilaku
anak dengan menggunakan salah satu teknik dalam pendekatan behavioristik, apa
nama teknik tersebut?
a. Modifikasi perilaku;
b. Time out;
c. Token ekonomi;
d. Chaining.
9. 10 Seorang guru yang mengajar anak autis merasa kesulitan dengan keadaan anak
didiknya yang sulit memahami pergantian tiap pembelajaran, apa yang anda sarankan
kepada guru tersebu untuk mengatasi kesulitannya?
a. Membuat jembatan visual untuk menjembatani setiap pergantian mata pelajaran;
b. Membuat jadwal keseharian dengan menggunakan media visual;
c. Membuat gambar untuk menandai setiap pergantian mata pelajaran;
d. Membuat cerita bergambar yangmenggambarkan pergantian mata pelajaran.
10. Seorang siswa dengan GPH, memiliki kecenderungan kurang memiliki self regulasi,
sehingga selalu kekurangan waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
karena selalu ke luar dari tempet duduknya untuk kemudian mengobrol dengan teman
yang lain,dalam satu kali jam pelajaran anak bebrapa kali ke luar dari kursi, maka
untuk mengurangi perilaku tersebut guru menenggunakansalah satu teknik dalam
pendekatan behavioristik. Menurut anada teknik mana yang paling mendekati untuk
mengubah perilaku siswa tersebut?
a. Modelling;
b. Shaping;
c. Token ekonomi;
d. Chaining.
11. Seorang peserta didik autis yang masih memiliki modal berbicara walaupun hanya
satu atau dua kata yang muncul. Bagaimana cara guru mengembangkan modal yang
sudah ada menjadi percakapan lebih bermakn?
a. Guru bisa membantu dengan menggunakan beberapa kartu bergambar
b. Guru bisa menggunakan metode son rise
c. Guru membantu dengan menggunakan kartu kata untuk berkomunikasi
d. Guru bisa menggunakan metode social story

12. Untuk menangani anak ADHD salah satunya adalah dengan program terapi
yang berbasis pada sistem yang berdasarkan pada aturan. Program ini lebih
cenderung ke sistem training bagi orang tua. Ini diharapkan dapat menciptakan
sistem aturan ang berlaku dirumah sehingga dapat mengubah perilaku anak.
Program terapi tersebut adalah...
a. Terapi bermain
b. Terapi psikodinamik
c. Terapi back in control
d. Terapi keluarga

13. Individu dengan kesulitan belajar dapat dikatakan memiliki prestasi belajar jauh di
bawah potensi yang dimilikinya. Kondisi kesulitan belajar juga bukan karena
kecacatan fisik atau mental, dan bukan juga karena pengaruh lingkungan, melainkan
karena...
a. Gangguan psikologis dasar
b. Dysfungsi neurologis
c. Kelebihan merkuri
d. Cedera otak

14. Seorang guru melakukan pembelajaran pada anak dengan GSA, beliau melakukan
pendekatan pengajaran yang ramah untuk anak dengan GSA yag diperlihatkan
dengan:
a. Memperhatikan karakteristik dan kekuatan serta kelemahan anak dengan
GSA;
b. Memperhatikan karakteristik anak dan kebutuhan belajarnya;
c. Memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh anak;
d. Memperhatikan kekuatan, kelemahan serta kebutuhan belajar anak.
15. Seorang guru mengajar komunikasi kepada anak dengan GSA yang memiliki
kemampuan bahasa verbal yang baik tapi kurang mampu menggunakannya. Untuk
mengajarkan hal tersebut guru sebaiknya menggunakan metode:
a. Behavioristik
b. Komunikasi sosial
c. Pragmatis
d. Sosial story
16. Seorang guru mengamati seorang siswanya, siswanya ini tidak bisa membedakan hurf
b dan d, sulit untuk menyimak pembicaraan guru, belum bisa membedakan kiri dan
kanan, bawah atas, hasil belajarnya dalam matematika selalu dibawah
kemampuannya, bertindak tanpa berpikir dan guru ini memahami bahwa siswanya ini
cukup cerdas, kemudian guru menyimpulkan bahwa anak didiknya ini termasuk pada
anak yang:
a. Underachiver
b. Berkesulitan Belajar
c. Impulsif
d. Disleksia
17. Sartika seorang anak perempuan yang terkadang dia tertawa tidak pada tempatnya,
mengoceh tapi tidak mengeluarkan kata-kata, ketika mendengar suara dari teman
tertentu dia akan menutup telinganya dan menjerit-jerit,selalu lari ke luar, tidak bisa
duduk diam, selalu membaui kerudung ibu gurunya, dari uraian di atas Sartika
termasuk:
a. Anak dengan Gangguan Hiperaktivitas
b. Anak dengan Gangguan Spektrum Autis
c. Anak dengan Hambatan perilaku
d. Anak dengan Gangguan Perhatian
18. Gambaran umum peserta didik berkesulitan belajar membaca, yaitu:
a. Kemampuan membaca terlambat, pemahaman isi bacaan rendah, membaca
sering banyak kesalahan.
b. Kemampuan membaca nyaring baik, pemahaman isi bacaan rendah, dalam
membaca sering menebak kata.
c. Kemampuan membaca nyaring sulit, pemahaman isi bacaan rendah, membaca
banyak salah.
d. Kemampuan membaca nyaring baik, pemahaman isi bacaan rendah, dalam
membaca sering menebak kata.
19. Berikut ini bukan gambaran umum peserta didik dengan hambatan emosi dan prilaku
a. Tidak mudah terangsang emosinya
b. Bersikap membangkang
c. Sering melakukan tindakan aggresif
d. Sering melanggar norma social/norma hukum
20. Hasil asesmen menunjukkan bahwa Andi secara umum sudah mampu membaca
huruf, suku kata, dan kata. Tetapi sering salah dalam membaca huruf yang bentuknya
hampir sama, seperti: b dan d; m dan n. Diduga kuat hal ini terjadi karena Andi
mengalami hambatan dalam persepsinya. Implikasinya, Andi perlu:
a. Dilatih dahulu tentang persepsi visualnya sebelum latihan diskriminasi huruf
b. Langsung dilatih tentang diskriminasi huruf yang hampir sama.
c. Latihan persepsi visual, auditif, kinestetik, dan takstil sebelum latihan
diskriminiasi huruf
d. Dilatih diskriminasi huruf sambil dilatih persepsi visual dan auditifnya
21. Berdasar hasil asesmen, diketahui bahwa Dewi mengalami hambatan dalam persepsi
penglihatannya. Berdasar hal ini beberapa latihan yang tepat untuk Dewi, diantaranya
adalah:
a. Latihan diskriminasi obyek, bentuk, dan ukuran.
b. Latihan diskriminasi bentuk huruf dan kata.
c. Latihan diskriminasi bentuk dan ukuran.
d. Latihan diskkriminasi bentuk huruf dan gambar.
22. Salah satu prinsip pembelajaran untuk anak dengan GSA adalah berkesinambungan,
yang dimaksud berkesinambungan adalah:
a. Prinsip dasar pengajaran, program pendidikan dan pelaksanannya harus
berkesinambungan
b. Prinsip dasar pengajaran, program pendidikan, strategi pembelajaran dan
pelaksanaanya harus berkesinambungan
c. Prinsip dasar pengajaran, program pembelajaran dan pelaksanannya harus
berkesinambungan
d. Prinsip dasar pengajaran, program pendidikan, strategi pembelajaran dan
pelaksanaanya harus berkesinambungan
23. Pada kurikulum Pendidikan Khusus Jenjang SD, ada pengelompokkan mata pelajaran
ada kelompok A, B dan C. Mata pelajaran untuk kelompok A merupakan program
kurikuler yang memiliki tujuan:
a. Untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai dasar penguatan kemampuan bermasyarakat, bernegara yang muatan
yang acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai dasar penguatan kemampuan bermasyarakat, bernegara dan muatan
lokal yang acuannya dikembangkan oleh pusat.
c. Untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai dasar penguatan kemampuan bermasyarakat,terkait lingkungan sosial,
budaya dan seni yang muatan acuannya dikembangkan oleh pusat.
d. Untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagai dasar penguatan kemampuan bermasyarakat,terkait lingkungan sosial,
budaya dan seni yang muatan acuannya dikembangkan oleh pusat dan
bermuatan lokal.
24. Indikator yang representatif terhadap kompetensi dasar: membilang benda-benda
yang ada di sekitar rumah dan sekolah, yaitu:
a. Peserta didik mampu mengetahui benda-benda yang ada di rumah dan di
sekolah.
b. Peserta didik mampu menghitung benda-benda yang ada di rumah dan di
sekolah dengan tepat.
c. Peserta didik dapat membilang benda-benda yang ada di sekolah dan di rumah
dengan benar.
d. Peserta didik dapat menghitung benda yang ada di rumah dan di sekolah
minimal lima benda.
25. Salah satu model pembelajaran untuk anak dengan GSA adalah TEACCH (Treatmen
and Education of Autistic and related Communication-handicapped Children) yang
memiliki filosofi bahwa pendidikan harus berdasarkan pada pembelajaran yang
terstruktur, makna dari kalimat tersebut adalah:
a. Pendekatan pembelajaran yang paling efektif harus berfokus pada kemampuan
siswa, orang tua dan kekurangan yang ada pada siswa, pembelajaran
menitikberatkan pada kemampuan visual siswa.
b. Pendekatan pembelajaran yang paling efektif adalah dengan menggunakan
pendekatan perilaku, humanistik serta pembelajaran sesuai dengan kebutuhna
siswa.
c. Struktur pembelajaran mengarah pada perubahan tingkahlaku, dan pendekatan
behavioristik lebih menekankan pada stimulus respon. yang ditunjukkan oleh
anak dan
d. Terstruktur dalam mengelola pembelajaran, pengaturan pola duduk,
penempatan media pembelajaran, menentukan target-target yang harus
dipenuhi atau dicapai oleh anak.
26. Berdasar hasil asesmen, diketahui bahwa Nanda mengalami hambatan dalam persepsi
pendengarannya. Berdasar hal ini beberapa latihan yang kurang tepat untuk Nanda,
diantaranya adalah
a. Latihan diskriminasi bentuk huruf dan bunyinya
b. Latihan diskriminasi sumber, arah, dan banyak bunyi
c. Latihan diskriminasi bunyi dan irama
d. identifikasi sumber, arah, dan banyak bunyi
27. Salah satu ciri pendidikan khusus adalah layanan yang diindividualisasikan,
menyesuaikan dengan karakteristik, permasalahan, dan kebutuhan individual sesuai
hasil asesmen. Implikasinya, program pembelajaran pada ABK harus mengacu
kepada:
a. Hasil asesmen masing-masing anak
b. Kurikulum yang ada.
c. Tujuan untuk anak pada umumnya
d. Kemampuan rata-rata kelas
28. Pembelajaran pada ABK harus memuat nilai-nilai individualisasi pembelajaran sesuai
hasil asesmen. Dalam penyusunan RPP, nilai-nilai tersebut dapat diformulasikan
dalam:
a. Penetapan indikator capaian belajar yang tidak sama untuk siswa ABK, tetapi
dikelompokkan sesuai kemampuan siswa.
b. Penetapan indikator capaian belajar yang sama tetapi dengan metode
pembelajaran yang variatif
c. Penetapan materi atau bahan ajar sama, tetapi untuk ABK disampaikan secara
individual.
d. Penetapan metode yang sama tetapi KKM-nya berbeda untuk setiap anak
29. Program pembelajaran yang diindividualisasikan mengandung makna bahwa program
pembelajaran harus dirancancang secara perorangan menyesuaikan dengan hasil
asesmen terhadap:
a. Kekuatan, hambatan, dan kebutuhan masing-masing peserta didik
b. Hambatan perkembangan dan belajar masing-masing peserta didik.
c. Hambatan akkademik dan non akademik peserta didik
d. Karakteristik dan permasalahan peserta didik, dan tuntutan orang tua
30. Seorang siswa berkesulitan belajar yang mengalami hambatan dalam bahasa
reseptif, tampak dalam gejala-gejala sebagai berikut:
a. Kesulitan dalam memahami isi bacaan atau pembicaraan orang lain
b. Kesulitan dalam memahami isi bacaan dan berbicara dengan orang lain.
c. Kesulitan dalam menulis dan berbicara pada orang lain.
d. Kesulitan dalam menulis dan memahami isi bacaan
31. Seorang peserta didik berkesulitan belajar yang mengalami hambatan dalam
konsentrasi, tampak dalam gejala-gejala sebagai berikut:
a. Dapat mengerjakan soal, tetapi tidak mampu menyelesaikannya
b. Tidak dapat mengerjakan soal dan menyelesaikannya
c. Dapat mengerjakan soal dan menyelesaikan dengan baik.
d. Tidak dapat mengerjakan soal dan tidak mampu menyelesaikannya
32. Suatu kemampuan mengembangkan pemikiran yang lebih tersetruktur dan
mengarahkan sesuatu ke arah yang lebih positif, teknik ini dalam layanan perilaku
untuk abank berkesulitan belajar disebut teknik:
a. Self-verbalizing
b. Self-imagining
c. Self-concept
d. Self-awareness
33. Salah satu layana perilaku dalam pembelajaran anak berkesulitan belajar adalah
bahwa sebelum belajar pastikan menegoisasikan kontrak dan aturan dengan peserta
didik. Layang perilaku ini disebut:
a. Pengelolaan diri
b. Pengelolaan peserta didik
c. Pengelolaan kelas
d. Pengelolaan pembelajaran
34. Pak Indra seorang guru untuk anak dengan GSA, beliau sedang mengajarkan cara
berkomunikasi dengan menggunakan PECS (Picture Exchange Communication
System), terlihat Pa Indra mengajarkan muridnya untukmenemukan gambar dalam
buku yang diletakan sedikit juh setelah muridnya menemukan gambar, kemudian
diarahkan ke mitra komunikasi untuk menyelesaikan pertukaran gambar dengan
benda ynag diinginkan. Pak Indra mengajar PECS pada fase:
a. Memulai komunikasi
b. Mengajarkan jarak dan ketekunan
c. Membedakan antara yang diinginkan dengan yang tidak diinginkan
d. Menggunakan struktur kalimat
35. Bu Irma mengajarkan anak untuk membeli suat barang di warung, kemudian Ibu Irma
membuat langkah-langkah mulai dari membawa uang sampai membeli barang yang
diinginkan dengan menggunakan gambar-gambar. Strategi yang digunakan Bu Irma
tersebut adalah:
a. Social story
b. Dukungan visual
c. Vsual bridge
d. Buddy sistem
36. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang paling tepat untuk
menggambarkan karakteristik anak dengan berkesulitan belajar:
a. Sulit menyesuaikan diri dengan teman-temannya di kelas sehingga
terlihat seperti penyendiri dan terisolasi
b. Selalu mendapatkan nilai rendah karena malas belajar dan malas
bertanya baik kepada guru maupun teman
c. Berjalannya seperti orang mabuk sehingga sering menabrak-nabrak dan
terjatuh
d. Kesulitan menyesuaikan diri, kesulitan memusatkan perhatian, dan
gangguan koordinasi
37. Bagaimanakah alat evaluasi yang harus dikembangkan untuk menggambarkan
evaluasi berbasis HOTs bagi anak berkesulitan belajar?
a. Alat evaluasi yang menggali tentang kemampuan siswa dalam merekayasa
ilmu dan aplikasinya
b. Alat evaluasi yang menggali kemampuan siswa mengembangkan cara berpikir
analisis dan kreatif
c. Alat evaluasi yang menggali kemampuan siswa dalam berpikur analisis,
evaluasi dan mencipta
d. Alat evaluasi yang menggali cara berpikir anak untuk memecahkan masalah.
38. Salah satu kelemahan penerapan pendekatan behavioristik adalah:
a. Anak kurang bisa berkomunikasi secara spontan
b. Menekankan penggunaan prinsip operant dan classical conditioning
c. Guru harus lebih aktif dalam pembelajaran
d. Apresiasi perilaku yang baik dengan menggunakan reinforcer
39. Salah satu karakteristik peserta didik tunalaras sosial yaitu prilakunya sulit untuk
diatur. Sesuai dengan karakteristiknya, maka dalam menyusun RPP/PPI, metode
pembelajaran yang dikembangkan hendaknya mempertimbangkan:
a. Prinsip ketegasan, keteladanan, dan sampai pada tahap prilaku
b. Prinsip ketegasan, keteladanan, dan kerahasiaan
c. Prinsip ketegasan, keteladanan, dan kekongritan
d. Prinsip ketegasan, kerahasiaan, dan kekongritan
40. Dalam rangka mempraktekkan materi belajar yang sudah diajarkan, seorang guru
SDLB menugaskan siswanya untuk berbelanja alat tulis di warung terdekat dengan
sekolah. Pada guru peserta didik tunalaras, yang ingin dievaluasi dari penugasan
tersebut terutama adalah:
a. Kejujuran peserta didiknya dalam penggunaan uang.
b. Kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya
c. Kemampuan peserta didiknya dalam berbelanja.
d. Kemampuan peserta didiknya dalam menggunakan uang
41. Pak Anwar, seorang guru peserta didik tunalaras ingin mengajarkan siswanya (Andi)
agar lebih sopan dalam berbicara dengan orang lain melalui pendekatan pragmatis.
Cara tepat yang dapat dilakukan Pak Anwar adalah:
a. Meminta Andi untuk menghadap pegawai TU sekolah untuk meminta spidol
untuk digunakan di kelas
b. Meminta Andi untuk menulis tentang percakapan bapak-anak yang baik
c. Meminta Andi untuk memilih kalimat-kalimat pendek berpola SPOK
d. Meminta Andi untuk mengidentifikasi subyek, predikat, objek, dan
keterangan (SPOK) pada suatu kalimat
42. Program kebutuhan khusus bagi peserta didik Autis mencakup
a. Pengembangan interaksi, komunikasi, dan prilaku
b. Pengembangan interaksi sosial dan komunikasi sosial dan perilaku
c. Pengembangan interaksi, komunikasi, dan prilaku sosial.
d. Pengembangan interaksi, komunikasi, dan sosial-emosi.
43. Seorang guru ABK dihadapkan pada siswanya yang belum bisa membedakan
huruf “b” dan “d”. Ternyata siswa tersebut belum menguasai body image-nya.
Untuk membantu anak tersebut guru sebaiknya:
a. Sebelum mengajarkan perbedaan huruf b dan d, guru harus memastikan bahwa
anak mampu membedakan tangan/kaki kiri dan kanan.
b. Sebelum mengajarkan perbedaan huruf b dan d, guru harus memastikan bahwa
pemahaman anak tentang atas dan bawah sudah betul
c. Sebelum mengajarkan perbedaan huruf b dan d, guru harus memastikan bahwa
siswa tidak mengalami gangguan orientasi ruang.
d. Sebelum mengajarkan perbedaan huruf b dan d, guru harus terlebih dahulu
memeriksakan anak ke dokter
44. Autis merupakan kondisi yang unik dan memiliki jenis yang beragam. Secara
umum, seseorang dikatakan autis, adalah:
a. Memiliki hambatan perkembangan dalam kualitas kemampuan interaksi sosial dan
emosional, minat terbatas disertai gerakan-berulang tanpa tujuan
b. Memiliki hambatan perkembangan dalam kualitas kemampuan interaksi sosial dan
emosional
c. Memiliki hambatan perkembangan dalam kualitas kemampuan interaksi sosial,
emosional, dan komunikasi.
d. Memiliki hambatan perkembangan dalam kualitas kemampuan interaksi sosial dan
emosional, serta kualitas komunikasi timbal balik
45. Manakah pernyataan berikut ini yang realistis untuk mengetahui perilaku anak
yang sebenarnya melalui proses asesmen dalam situasi alamiah
a. Asesmen pada situasi alamiah penting untuk melihat potensi nyata peserta didik
autis dalam berbagai ragam situasi lingkungan
b. Asesmen pada situasi alamiah ini penting untuk melihat kemampuan nyata anak
dalam berbagai ragam situasi lingkungan
c. Asesmen pada situasi alamiah ini penting untuk melihat perilaku nyata anak dalam
berbagai ragam situasi lingkungan
d. Asesmen pada situasi alamiah ini penting untuk melihat perilaku nyata anak dalam
satu ragam situasi lingkungan
46. Sebagian peserta didik autis mengalami kesulitan dalam memproses data.
Mereka cenderung terbatas dalam memahami atau menggunakan akal sehat
atau nalar.Kecenderungan berpikir secara visual. Hal ini karena ...
a. sensory sensitivities, perkembangan kurang optimal pada system neurologist dan
mempengaruhi perkembangan indra mereka
b. sensory sensitivities, perkembangan yang kurang optimal pada system neurologist
individu, dan tidak mempengaruhi perkembangan indra mereka.
c. communication frustrations, gangguan perkembangan bicara bahasa yang terjadi
pada individu autis, membuat mereka sering merasa frustrasi
d. autis juga mempengaruhi perkembangan indra mereka

47. Model manajemen prilaku autis yang suka menggerak-gerakkan kepalanya


serta mengedepankan pola pengelolaan stimulus. Model manajemen manakah
yang paling tepat untuk menangani anak autis?
a. Pendekatan behavioristic
b. Pendekatan individual
c. Pendekatan holistik
d. Pendekatan humanis

48. Model Rencana Program Pembelajaran Individual (PPI) pada setiap anak
berkebutuhan khusus disusun berdasarkan hasil asesmen. Berikut ini pernyataan
terbaik tentang asesmen dalam kaitan dengan penyusunan PPI.
a. Guru hendaknya mampu menyusun instrumen asesmen, melaksanakan,
menganalisis hasilnya, dan memanfaatkannya untuk membuat PPI
b. Guru hendaknya mampu menggunakan instrumen asesmen yang sudah ada,
menganalisis hasilnya, dan memanfaatkannya untuk membuat PPI
c. Guru hendaknya mampu mengembangkan instrumen yang sudah ada,
menganalisis hasil, dan memanfaatkannya untuk membuat PPI
d. Guru hendaknya mampu mengenal beberapa instrumen asesmen,
menggunakan, menganalisis hasilnya, serta memanfaatkannya untuk membuat
PPI
49. Manakah pernyataan di bawah ini yang cocok menjelaskan media pembelajaran bagi
anak dengan GSA?
a. Media pembelajaran bagi anak dengan autisme pasti menarik supaya
anak belajar dengan tenang
b. Media pembelajaran bagi anak dengan autisme haruslah visual sesuai
dengan materi
c. Media pembelajaran bagi anak dengan autisme cukup sederhana saja
tanpa gambar bergerak
d. Media pembelajaran hendaknya mencerminkan visualisasi materi
pembelajaran semenarik mungkin dan disesuaikan dengan minat anak
50. Hiperaktif dan impulsif merupakan perilaku anak ADHD, oleh karena itu hiperaktif
dan impulsif sebagai perilaku memiliki karakteristik sebagai berikut, kecuali :
a. Dapat diobservasi dan dicatat
b. Memiliki dimensi frekuensi dan intensitas
c. Memiliki dampak terhadap lingkungan
d. Dapat tidak terlihat
51. Perilaku hiperaktif dan impulsif pada anak ADHD dapat muncul karena dipicu oleh
lingkungan pengasuhan yang sering memperlihatkan kekerasan secara fisik maupun
verbal sehingga anak secara sadar ataupun tidak, akan meniru perilaku itu. Pernyataan
tersebut sesuai dengan teori yang mendasari managemen perilaku pada ADHD yaitu :
a. Teori kontingensi
b. Teori pembelajaran sosial
c. Teori kognitif
d. Teori perilaku kognitif
52. Salah satu bentuk intervensi dalam modifikasi perilaku anak ADHD adalah time-out.
Pernyataan yang salah tentang time-out adalah :
a. teknik mengubah perilaku bermasalah anak berbasis pada hukuman
b. jenis hukuman positif untuk menghilangkan penguatan negatif yang
diterima anak setiap kali melakukan perilaku maladaptif
c. digunakan untuk menurunkan frekuensi perilaku bermasalah
d. dilakukan dengan cara menempatkan anak dalam lingkungan yang terbatas
tetapi tetap dalam pantauan

53. Identifikasi pada anak dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas dapat diamati
minimal pada setting:
a. Rumah
b. Rumah dan sekolah
c. Sekolah
d. Di setiap tempat dimana anak itu berada

54. Hiperaktivitas pada anak ditunjukan oleh perilaku berikut :


a. Bicara berlebihan
b. Sering sulit menanti giliran
c. Menjawab tanpa ditanya
d. Sering gelisah dengan meremas-remas tangan pada saat duduk

55. Modifikasi perilaku pada anak dengan ADHD melibatkan tiga komponen yaitu
antecedents, behaviors, dan consequences. Komponen yang akan diubah dalam
modifikasi perilaku adalah:
a. Antecedents
b. Behaviours
c. Consequences
d. Ketiganya
56. Seorang guru menemukan anak yang pendiam tapi tidak pernah selesai dalam mengerjakan
tugas dalam setiap mata pelajaran, anak ini menunjukkan gejala:
a. Gangguan perhatian;
b. Hiperaktif;
c. Impulsif;
d. Gabungan ketiganya
57. Salah satu yang penting dimiliki oleh anak dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas
adalah perasaan nyaman dan merasa dihargai, ini bisa diperoleh anak, salah satunya dengan
cara :
a. Mengatur tempat yang tenang untuk digunakan pada waktu-waktu tertentu
b. Membantu menstimulasi motivasi anak supaya dapat menyelesaikan tugasnya
c. Berkomunikasi dengan anak secara tegas tanpa menggunakan ejekan, ceramah atau
kritik
d. Mendukung anak dengan GPH untuk meningkatkan konsentrasinya
58. Seorang guru memberikan stiker bintang pada seorang anak ADHD setiap kali anak tersebut
tidak berteriak-teriak pada saat jam istirahat. Stiker bintang itu dapat ditukar dengan makanan
tertentu yang disukai anak. Teknik modifikasi perilaku yang dilakukan guru adalah :
a. Time-out
b. Token ekonomi
c. Asertivitas
d. Reinforment positif
59. Faktor psikososial yang diduga berperan untuk timbulnya dangguan perhatian dan
hiperaktivitas atau memperparah gejala gangguan perhatian adalah:
a. Perpisahan orang tua
b. Sikap orang tua yang otoriter
c. Single parenting
d. Semua benar.
60. Berikut ini salah satu pertimbangan guru dalam memilih bahan ajar untuk anak dengan GSA:
a. bahan ajar harus sesuai dengan karakteristik peserta didik GSA
b. bahan ajar harus memadukan gambar dan tulisan
c. bahan ajar harus mengandung pengembangan interaksi sosial
d. bahan ajar harus mengandung pengembangan komunikasi sosial
61. tujuan dari proses pemberian bantuan kepada peserta didik tunalaras mencakup hal
berikut, pernyataan yang paling benar adalah ?
a. Mewujudkan pribadi mandiri dan bertanggugjawab sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan
b. Mewujudkan pribadi mandiri dan bertanggugjawab sesuai dengan kemampuannya
dalam penyesuaian diri dengan lingkungan
c. Mewujudkan pribadi mandiri dan bertanggugjawab sesuai kebutuhannya dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan
d. Mewujudkan pribadi mandiri dan bertanggung jawab sesuai kelainan dan
kemampuannya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan

62. Dari hasil asesmen anak dengan GSA, memperlihatkan bahwa anak sudah mampu
berkomunikasi dengan guru dan orang sekitarnya, interaksi sosial masih terbatas,
belajar berhitung satu sampai sepuluh masih bersifat menghapal, membaca belum
bisa kalau tanpa gambar. Dari uraian di atas apa yang menjadi kebutuhan belajar
anak?
a. Belajar untuk mengembangkan keterampilan interaksi sosial dan komunikasi
sosial
b. Belajar berhitung dari satu sampai sepuluh, dan dilakukan pengulangan
c. Visualisasi dalam setiap pembelajaran untuk memahami konsep
d. Dukungan visual untuk belajar memahami konsep.
63. Salah satu strategi dalam membaca permulaan untuk anak berkesulitan belajar adalah
membuat program pembelajaran yang terstruktur, sistematis yang menggunakan
model pengajaran langsung dan metode sintesis untuk pengajaran bunyi dan analisis
struktural,strategi ini dikenal dengan istilah:
a. Struktural Analisis Sintesis (SAS)
b. Reading mastery and corrective reading
c. Multisensory Structured Language
d. Visual, Auditory, Kinesthetic, Tactil (VAKT)
64. Pernyataan berikut merupakan prinsip dasar dalam menilai kemajuan hasil belajar siswa
ABK dalam setting pendidikan inklusif, yang harus dipedomani guru, yaitu:
a. Hasil penilaian belajar siswa ABK harus menggunakan penilaian acuan diri (PAD),
artinya dibandingkan dengan hasil asesmen
b. Hasil penilaian belajar siswa ABK harus menggunakan penilaian acuan norma
(PAN), artinya dibandingkan dengan kelompoknya
c. Hasil penilaian belajar siswa ABK harus menggunakan penilaian acuan patokan
(PAP), artinya dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
d. Hasil penilaian belajar siswa ABK boleh menggunakan PAN atau PAP, tergantung
kepada kompetensi yang akan dinilai
65. Penilaian terhadap prilaku hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai teknik.
Dalam melakukan penilian otentik aspek pengetahuan peserta didik, guru dapat mengunakan
teknik;
a. Tes tertulis, tes lisan, penugasan.
b. Tes tertulis, tes lisan, portofolio.
c. Tes tertulis, tes lisan, observasi.
d. Tes tertulis, tes lisan, angket.
66. Belajar akan lebih mudah jika siswa memperoleh pengalaman yang utuh dengan
memanfaatkan secara optimal indera-indera yang dimilikinya. Berdasar hal tersebut,
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika:
a. Dalam mengajar, guru mampu memilih dan menggunakan pendekatan multi sensory
simultan.
b. Dalam mengajar, guru mampu memilih dan menggunakan metode sensori motor
c. Dalam mengajar, guru mampu memilih dan menggunakan pendekatan komunikatif-
interaktif.
d. Dalam mengajar, guru mampu memilih dan menggunakan pendekatan hand on mind
on.
67. Dalam setting pendidikan khusus kesenjangan kemampuan antara siswa dalam satu kelas
atau rombongan belajar kemungkinan cukup signifikan. Implikasinya, dalam penyusunan
RPP yang bernuansa PPI:
a. Rumusan tujuan, materi, dan metode pembelajaran untuk masing-masing/kelompok
siswa perlu dibedakan
b. Rumusan tujuan, materi, dan metode pembelajaran untuk masing-masing/kelompok
siswa tidak boleh dibedakanl
c. Untuk mata pelajaran tertentu, rumusan tujuan, materi, dan meode pembelajaran
untuk masing-masing/kelompok siswa dapat dibedakan
d. Untuk mata pelajaran tertentu, rumusan tujuan, materi, dan metode pembelajaran
untuk masing-masing/kelompok siswa harus sama
68. Berdasar kepada Kurikulum Pendidikan Khusus 2013, dalam pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran individual, penyusunan penilaian pembelajaran harus mengacu
kepada:
a. Indikator Pencapaain Kompetensi
b. Kompetensi Inti
c. Kompetensi dasar
d. Materi pembelajaran
69. Dalam setting pendidikan inklusi, guru dituntut mampu melakukan adaptasi kurikulum dalam
aspek tujuan, materi, metode, atau lingkungan belajar menyesuaikan dengan kondisi ABK.
Salah satu contoh bentuk adaptasi dalam tujuan pembelajaranbagi ABK dengan hambatan
kecerdasan adalah sebagai berikut:
a. Siswa reguler mampu menganalisis sebab-sebab terjadinya kemacetan, sedang
siswa ABK mampu menyebutkan tempat-tempat yang sering terjadi kemacetan
b. Siswa reguler secara mandiri mampu menganalisis sebab-sebab terjadinya
kemacetan. Sedangkan pada siswa ABK dengan bantuan guru
c. Siswa reguler mampu menganalisis minimal lima penyebab terjadinya kemacetan,
sedang siswa ABK mampu menyebutkan maksimal tiga tempat yang sering terjadi
kemacetan.
d. Siswa reguler dan siswa ABK mampu menganalisis faktor-faktor penyebab yang
menjadi penyebab kemacetan
70. .Hal penting yang mendukung keberhasilan pembelajaran pembinaan peserta didik tunalaras
adalah sikap guru yang meliputi hal berikut, kecuali…
a. Fleksibel menyikapi sikap agresif siswa
b. Fleksibel dalam harapan-harapan perilaku
c. Fleksibel dalam harapan-harapan akademis
d. Fleksibel dalammenerapkan aturan

Anda mungkin juga menyukai