Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMANFAATAN TIK OLEH GURU


Factors Affecting Teachers Use ICT

Sri Lestari
Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan
Jalan Mangkurejo, Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Pos-el: Sri.Lestari.Bpmtv@Gmail.Com

INFORMASI ARTIKEL AbSTRACT:


Riwayat Artikel: Not all teachers utilize ICT in organizing learning activities although
Diterima : 05 Oktober 2015 they have understood that such learning strategies which really sup-
Direvisi : 02 Nopember 2015 port or help level the learners mastery of the subject matter. Constraint
Disetujui : 30 Nopember 2015 the use of ICT by teachers are: no access, no adaanya means of ICT,
learning does not integrate ICT, teachers have no knowledge of ICT,
Key Words:
and no lack of willingness of teachers to utilize ICT. So the solution
information and communica-
tion technology (ICT), learn of problems utilization of ICT are: conducted socialization constantly
use ict about the potential, the benefits and importance of ICT in learning ac-
tivities so that there is policy support, not only from the central govern-
Kata Kunci: ment, local government, private agencies but also from the head school,
teknologi Informasi dan (2) conducted more intensive training with a more lax or inadequate
komunikasi (TIK), peman- so it is possible for teachers to put into practice the results of training
faatan TIK dalam pembela- in the classroom, (3) the teachers responded to the advancement of ICT
jaran. positively by action through the use of ICT in learning activities be a
professional duties, and (4) implemented the procurement of ICT tools
in schools gradually and berkelajuta, either through the government,
the private sector and the community.

ABSTRAK:
Belum semua guru memanfaatkan TIK dalam menyelenggara-
kan kegiatan pembelajaran yang diampunya walaupun mereka
telah memahami bahwa strategi pembelajaran yang demikian
ini sangat menunjang atau membantu tingkat penguasaan pe-
serta didik terhadap materi pelajaran. Kendala pemanfaatan
TIK oleh guru adalah: tidak adanya akses, tidak adaanya sa-
rana TIK, pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru tidak
memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak adanya kemauan
guru untuk memanfaatkan TIK. Sehingga solusi dari kendala
pemanfaaatan TIK adalah: dilakukan sosialisasi yang terus-
menerus tentang potensi, manfaat, dan pentingnya TIK di da-
lam kegiat-an pembelajaran sehingga ada dukungan kebijakan,
tidak hanya dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi
swasta tetapi juga dari kepala sekolah, dilaksanakan pelatihan
yang lebih intensif dengan waktu yang lebih longgar atau me-

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
121
madai sehingga dimungkinkan bagi guru untuk mempraktekkan
hasil pelatihan di dalam kelas, para guru merespons kemajuan
TIK secara positif dengan tindakan nyata melalui pemanfaatan
TIK di dalam kegiatan pembelajaran yang menjadi tugas profe-
sionalnya, dan dilaksanakan pengadaan perangkat TIK di seko-
lah secara bertahap dan berkelajutan, baik melalui pemerintah,
pihak swasta maupun masyarakat.

PENDAHULUAN jangka waktu tertentu (Yaniawati, 2007).


Perkembangan ilmu pengetahuan dan Pergeseran paradigma dalam pranata
teknologi yang amat pesat telah me- pendidikan yang semula terpusat (sen-
nyebabkan setiap orang dapat memper- tralistis) menjadi desentralistis mem-
oleh informasi yang cepat dan mudah bawa konsekuensi dalam pengelolaan
dari berbagai sumber dari berbagai pen- pendidikan, khususnya di tingkat seko-
juru dunia. Selain perkembangan yang lah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai
pesat, perubahan juga terjadi dengan ce- sebagai pemberian otonomi yang seluas-
pat, baik yang berdampak positif mau- luasnya kepada sekolah dalam men-
pun negatif. Demikian juga halnya deng- gelola sekolah, termasuk di dalamnya
an perkembangan teknologi informasi berinovasi dalam pengembangan kuri-
dan komunikasi (TIK) selalu dibarengi kulum dan model-model pembelajaran
dengan berbagai permasalahannya. Oleh (Sutrisno, 2007).
karena itu, diperlukan sumber daya ma- Salah satu model pembelajaran yang
nusia (SDM) yang memiliki kemampuan dapat meningkatkan motivasi belajar
untuk memperoleh, mengelola, dan me- anak dengan memanfaatkan teknologi
manfaatkan informasi agar dapat ber-
adalah e-learning (pembelajaran elek-
tahan atau bahkan menyesuaikan diri
tronik). Mengingat e-learning merupakan
dengan keadaan yang selalu berubah,
model pembelajaran yang relatif baru
tidak pasti, dan kompetitif.
di Indonesia sehingga belum banyak
Seperti kita ketahui, kecenderungan
masyarakat kependidikan yang mene-
teknologi informasi dan komunikasi
rapkannya selain memang membutuh-
pada era globalisasi saat ini telah mem-
berikan pengaruh yang signifikan terha- kan dukungan infrastruktur yang relatif
dap hampir keseluruhan sendi-sendi masih mahal (Yaniawati, 2007). Model
kehidupan sehari-hari termasuk dunia pembelajaran yang memanfaatkan TIK
pendidikan. Model pembelajaran kon- ini tentunya membawa akibat pada pe-
vensional yang banyak mewarnai pem- rubahan budaya belajar. Setidaknya ada
belajaran di Indonesia, sudah dirasakan empat komponen penting dalam mem-
memiliki berbagai kekurangan, baik da- bangun budaya belajar dengan menggu-
lam proses pembelajaran maupun hasil nakan model e-learning di sekolah.
belajarnya. Selain berpusat pada peserta Pertama, siswa dituntut untuk be-
didik, model pembelajaran yang dilaku- lajar secara mandiri dengan berbagai
kan guru pada umumnya masih belum pendekatan yang sesuai agar mereka
dapat melayani peserta didik sesuai mampu mengarahkan, memotivasi, dan
dengan kebutuhannya masing-masing, mengatur dirinya sendiri dalam melak-
hal ini disebabkan proses pembelajaran sanakan kegiatan pembelajarannya.
yang dilakukan di ruang kelas dalam Kedua, guru mampu mengembangkan

122 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


pengetahuan dan keterampilan, mem- 2004). Salah satu keunggulan internet
fasilitasi kegiatan pembelajaran, mema- adalah mampu melakukan komunikasi
hami hakikat belajar dan hal-hal yang secara interaktif dan bersifat global. Be-
dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga, berapa hasil penelitian tentang peman-
tersedianya infrastruktur yang memadai faatan TIK untuk keperluan pendidikan
untuk memfasilitasi kegiatan pembela- diketahui memberikan dampak positif.
jaran, dan yang keempat adalah adanya Namun pada kenyataannya, belum
dukungan administrator yang kreatif semua guru memanfaatkan TIK dalam
(Sutrisno, 2007). menyelenggarakan kegiatan pembelajar-
Pengaruh pendidikan dapat dilihat an yang diampunya walaupun mereka
dan dirasakan secara langsung dalam telah memahami bahwa strategi pembe-
perkembangan kehidupan masyarakat, lajaran yang demikian ini sangat menun-
kelompok, dan individu (Mulyasa, 2010). jang atau membantu tingkat penguasaan
Pendidikan menentukan model manu- peserta didik terhadap materi pelajaran.
sia yang akan dihasilkannya. Pendidik- Mengapa terjadi keadaan yang demikian
an juga memberikan kontribusi yang ini? Apabila pertanyaan ini ditanyakan
sangat besar terhadap kemajuan suatu kepada guru, maka kemungkinan akan
bangsa serta sarana dalam membangun banyak argumentasi yang dikemukakan
watak bangsa (Mulyasa, 2010). Oleh ka- guru sebagai rasional mengapa mereka
rena itu, tentu saja, orang tua, guru, dan belum atau tidak memanfaatkan berba-
masyarakat harus benar-benar mem- gai sumber belajar dalam membelajar-
berikan hal-hal positif yang mendukung kan peserta didiknya.
perkembangan pendidikan. Beberapa kemungkinan argumen-
Lebih lanjut Mulyasa mengemukakan tasi guru berdasarkan hasil identifikasi
bahwa salah satu faktor yang menyebab- Sudirman Siahaan adalah bahwa: (1)
kan rendahnya kualitas pembelajaran mengajar dengan menggunakan buku
adalah belum dimanfaatkannya ber- teks saja menurut guru, para peserta
bagai sumber belajar secara maksimal, didiknya sudah memperlihatkan prestasi
baik oleh guru maupun peserta didik belajar yang memadai dan bahkan mem-
(Mulyasa, 2010). Dengan memanfaatkan banggakan; (2) mencari sumber-sumber
berbagai sumber belajar secara optimal, belajar lainnya termasuk melalui peman-
peserta didik dapat termotivasi untuk faatan TIK (di luar buku teks yang sudah
berpikir logis dan sistematik sehingga ditetapkan) menurut guru tentulah me-
memiliki pola pikir yang nyata dan se- nyita waktu dan biaya; (3) keengganan
makin mudah memahami hubungan guru untuk memanfaatkan berbagai sum-
materi pelajaran dengan lingkungan ber belajar termasuk pemanfaatan TIK da-
alam sekitar serta kegunaan belajar da- lam kegiatan pembelajaran jika tidak ada
lam kehidupan sehari-hari. konsekuensi logis yang dapat mereka ra-
Pemanfaatan TIK dalam pembelajar- sakan atau peroleh (Siahaan, 2008).
an juga didukung dengan adanya pene- Sebagian guru lainnya, sekalipun te-
muan internet yang dianggap sebagai lah mengetahui potensi kemajuan TIK
penemuan yang cukup besar yang meng- dan bahkan mungkin telah mengguna-
ubah dunia termasuk dunia pendidikan. kan TIK untuk kepentingan diri mereka
Pemanfaatan internet untuk pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari, namun
merupakan perubahan radikal. (Ibrahim, pada kenyataannya belum semua mere-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
123
ka ini memanfaatkannya untuk kepen- dio Edukasi (RE), siaran Suara Edukasi
tingan pembelajaran peserta didiknya. (SE), Portal Rumah Belajar (Portal Rumah
Oleh karena itu, faktor-faktor apa saja Belajar), dan perintisan pemanfaatan
yang kemungkinan menyebabkan se- TIK untuk daerah terpencil, tertinggal,
bagian guru belum juga tergugah untuk dan terdepan (3T). Kemudian, kelompok
memanfaatkan TIK bagi kepentingan kedua program e-administrasi mencakup
pembelajaran peserta didik mereka? program Penerimaan Peserta Didik Baru
Banyak faktor yang berpengaruh atau Online (PPDB Online), Jaringan Pendidi-
mendukung terwujudnya proses pem- kan Nasional (Jardiknas), dan Sistem
belajaran yang berkualitas dalam upa- Informasi Manajemen Keuangan (SIM-
ya mencapai tujuan pendidikan. Salah KEU) (Pustekkom, 2011).
satu di antara faktor yang dimaksudkan Selanjutnya, berdasarkan hasil Uji
menurut Yusufhadi Miarso adalah peng- Kompetensi Guru (UKG) secara online
gunaan atau pemanfaatan teknologi da- yang bertujuan untuk memetakan kom-
lam proses pendidikan dan pembelaja- petensi guru sebagai dasar kegiatan
ran (Miarso, 2004). pengembangan keprofesian berkelanjut-
Teknologi pembelajaran yang dewa- an (continuing professional development)
sa ini aplikasinya berupa pemanfaatan dan sebagai bagian dari proses penilai-
proses dan produk teknologi informasi an kinerja guru untuk mendapatkan
dan komunikasi (information and commu- gambaran yang utuh terhadap pelaksa-
nication technology/ ICT) untuk memecah- naan semua standar kompetensi tampak
kan masalah-masalah pendidikan dan masih memprihatinkan (Gultom, 2012).
pembelajaran, memiliki banyak manfaat Sebagian guru tampaknya belum ter-
atau keuntungan (Surjono, 2010). Deng- biasa menggunakan komputer, di sam-
an memperhatikan keunggulan berbagai ping persepsi atau pemahaman dan sikap
bentuk teknologi pembelajaran, dapat positif guru terhadap TIK yang relatif
disusun strategi pemanfaatan yang tepat belum memadai dan merata. Berbagai
dan optimal untuk meningkatkan kuali- faktor yang telah dikemukakan tersebut
tas serta efektivitas dan efisiensi pembe- mendorong penulis untuk melakukan
lajaran. kajian lebih lanjut tentang pembelajaran
Seiring dengan kemajuan TIK, Pusat terintegrasi TIK dalam pembelajaran, baik
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkaitan dengan perkembangan
Pendidikan dan Kebudayaan-Kemen- maupun permasalahannya. Melalui ka-
terian Pendidikan dan Kebudayaan jian ini diharapkan akan dapat diungkap-
(Pustekkom-Kemendikbud) telah me- kan berbagai faktor tentang perkembang-
ngembangkan berbagai program di bi- an dan permasalahan dalam penerapan
dang pemanfaatan TIK untuk kepen- kegiatan pembelajaran terintegrasi TIK.
tingan pendidikan/pembelajaran. Dalam Perkembangan TIK sudah sede-
kaitan ini, program yang dimaksudkan mikian pesatnya mempengaruhi ke-
pada dasarnya dapat dikelompokkan hidupan sehari-hari. Bahkan sebagian
menjadi: (1) e-pendidikan; (2) e-adminis- masyarakat sudah sangat tergantung
trasi (Pustekkom, 2011). pada keberadaan TIK sehingga mereka
Lebih jauh, secara rinci, kelompok per- merasa tidak dapat berbuat apa-apa
tama (program e-pendidikan) mencakup tanpa dukungan TIK. Kondisi perkem-
siaran Televisi Edukasi (TVE), siaran Ra- bangan lainnya adalah bahwa dengan

124 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


hanya mengandalkan potensi TIK, ada dengan digunakannya bahasa tulisan se-
sebagian anggota masyarakat yang be- bagai sarana untuk pendidikan. Revolusi
kerja tanpa harus datang ke gedung kan- ketiga berlangsung dengan ditemukan-
tor secara fisik (virtual office). Hanya di- nya teknologi percetakan yang kemudian
lengkapi dengan perangkat TIK tertentu, memungkinkan tersedianya buku secara
mereka dapat bekerja mencapai target meluas. Selanjutnya, revolusi keempat
yang ditetapkan setiap hari. ditandai dengan perkembangan dunia
Ada kecenderungan yang dirasakan elektronik terutama dalam bentuk radio,
bahwa kebutuhan akan penggunaan ru- televisi, pita rekaman, dan komputer.
ang (space) untuk tempat kerja (kantor) Berkaitan dengan revolusi yang telah
semakin menurun dari waktu ke waktu. diuraikan sebelumnya, ada satu hal yang
Kita juga dapat mengamati bahwa ke- perlu diingat bahwa jenis perangkat TIK
majuan TIK yang sedemikian pesatnya tersebut akan tetap ”berstatus” sebagai
dewasa ini tidak hanya mempengaruhi alat yang tidak memiliki makna apapun
aspek kehidupan keseharian manusia jika tidak diisi dengan pesan-pesan atau
tetapi juga aspek pendidikan/ pembela- konten pembelajaran yang bermanfaat.
jaran. Sekolah-sekolah secara bertahap Sudirman Siahaan mengatakan bahwa
juga sudah mulai dilengkapi dengan TIK selalu terdiri aspek hardware dan
perangkat TIK untuk kepentingan pem- software. Hardware atau perangkat keras
belajaran atau administrasi. Demikian adalah peralatan teknologi yang berupa
juga dengan guru yang secara bertahap fisik dengan ciri dapat dilihat dan disen-
dan berkelanjutan dilatih di bidang pe- tuh. Aspek software atau perangkat lunak
manfaatan TIK untuk pembelajaran. adalah sistem yang dapat menjalankan
Jika semula masyarakat pada umunya atau yang berjalan dalam perangkat
dan guru pada khususnya hanya dapat keras tersebut. Software dapat berupa
mengakses internet secara terbatas mela- operating system (OS), aplikasi, ataupun
lui warung internet (Warnet), yang ter- konten (Siahaan, 2009).
jadi dewasa ini adalah sudah semakin Perkembangan teknologi informasi dan
banyak anggota masyarakat terutama komunikasi akan berkembang terus dan
guru, peserta didik, dan mahasiswa yang tidak mungkin dapat dibendung. Oleh
mengakses internet, baik dari sekolah/ karena itu, agar bermanfaat untuk ke-
kampus maupun rumah mereka (Siahaan pentingan pemecahan masalah-masalah
dan Martiningsih, 2009). Masyarakat su- pendidikan dan sekaligus juga peningkat-
dah mulai memanfaatkan kemajuan TIK an kualitas pembelajaran, maka teknologi
untuk memenuhi berbagai tuntutan ke- itu perlu mendapatkan perhatian yang
butuhan hidup sehari-hari mereka. sungguh-sungguh dan penanganan yang
Dalam bidang pendidikan, Eric Ashby profesional. Penanganan secara profe-
(dalam Miarso, 2004) menyatakan bah- sional sebagaimana yang dimaksudkan
wa teknologi komunikasi telah menim- Yusufhadi Miarso (Miarso, 2004) adalah
bulkan revolusi yang keempat. Revolusi penanganan yang dilakukan oleh tena-
pertama terjadi ketika masyarakat mem- ga-tenaga ahli yang terdidik dan terlatih
bedakan tanggungjawab orang dewasa yang memiliki standar kinerja dengan
dan tugas mendidik para muda beralih kode etik tertentu, lembaga pembina,
dari orang tua kepada guru dan dari ru- dan organisasi profesi yang jelas.
mah ke sekolah. Revolusi kedua terjadi Tenaga-tenaga yang terdidik dan ter-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
125
latih yang dimaksudkan dalam lingkup belajaran terintegrasi TIK, pengembang-
pendidikan adalah tenaga-tenaga ahli di an konten atau sumber belajar, menjadi
bidang teknologi pendidikan yang se- masukan yang sangat berharga bagi kita
cara akademik telah dididik dan diper- dalam mengembangkan sistem pembela-
siapkan untuk menjadi tenaga kepen- jaran terintegrasi TIK dan penerapannya.
didikan dengan tanggung jawab khusus Oleh karena itu, sesuai dengan tun-
merancang, mengembangkan, meman- tutan Kurikulum 2013 (K-13), guru di-
faatkan, menyebarluaskan, meneliti, dan tuntut untuk memanfaatkan TIK dalam
mengelola kegiatan pendidikan dengan kegiatan pembelajaran yang diampu-
menggunakan TIK. nya. Artinya, guru dikondisikan untuk
Selanjutnya, perkembangan TIK telah mengembangkan potensi dirinya agar
mengubah dunia secara drastis, dan pe- rmemiliki kompetensi TIK. Setiap guru
rubahan ini membawa pengaruh signifi- mata pelajaran harus akrab dengan TIK
kan terhadap pranata sosial dan dunia dan bukannya menyerahkan masalah
kerja. TIK telah mengubah berbagai pola pemanfaatan TIK dalam kegiatan pem-
kehidupan masyarakat, pekerjaan dan belajaran kepada guru mata pelajaran
cara negara yang efektif mengembang- tertentu saja, misalnya guru yang latar
kan dan menggunakan TIK akan meng- belakang pendidikan TIK. Perkembang-
arah pada masyarakat yang berpenge- an diri siswa tidak dapat dihentikan,
tahuan. Masyarakat berpengetahuan ini kebutuhan rasa keingintahuan mereka
akan menciptakan, membagi, dan meng- juga tidak dapat dibatasi, dan demikian
komunikasikan pengetahuan tersebut juga dengan ketertarikan dan minat be-
untuk kemakmuran (Ingwarni, 2015). lajar mereka harus selalu dipertahankan
Di negara-negara maju, fasilitas dan sa- dan bahkan ditingkatkan (Permatasari,
rana TIK yang digunakan untuk menun- 2015).
jang kebutuhan mereka (termasuk untuk Bagaimanapun canggihnya perang-
kepentingan pendidikan) adalah yang kat TIK yang tersedia di sekolah, ten-
sudah sangat maju dan modern (sophis- tulah tidak ada manfaatnya jika tidak
ticated). Sasaran mereka adalah peserta dimanfaatkan untuk kepentingan ke-
didik dengan tujuan agar mereka cerdas, giatan pembelajaran. Untuk dapat me-
berkepribadian, dan siap menjalani segala manfaatkan TIK dalam pembelajaran
tantangan dalam perkembangan zaman. tentunya diperlukan pengetahuan dan
Indonesia sebagai negara berkem- keterampilan TIK guru, tidak hanya un-
bang tidak ada salahnya untuk belajar tuk memanfaatkan TIK tetapi juga untuk
dari pengalaman negara-negara maju di mengembangkan konten pembelajaran.
bidang pemanfaatan TIK untuk kepen- Demikian juga dengan peserta didik,
tingan pendidikan/ pembelajaran. Ber- perlu dibimbing agar mereka dapat me-
bagai kesalahan atau kelemahan yang manfaatkan TIK.
terjadi yang dialami oleh negara-negara
maju dapat kita hindari. Kisah sukses HASIL DAN PEMBAHASAN
(best practices atau lessons learned) yang Dalam rangka menerapkan model pem-
dialami oleh negara-negara maju, baik belajaran terintegrasi TIK, diperlukan se-
yang berkaitan dengan pelatihan guru rangkaian langkah yang perlu mendapat
agar memiliki kompetensi TIK, maupun perhatian kita, yaitu sebagai berikut:
di bidang pengembangan sistem pem- Pertama, langkah persiapan yang

126 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


mencakup: (1) mengikuti pelatihan atau yang berkembang selama diskusi kelom-
belajar tentang pengetahuan dasar di pok (masing-masing anggota kelompok
bidang pengoperasian komputer dan berkontribusi), ketua dan sekretaris ke-
pemanfaatan internet dengan berbagai lompok menyusun hasil kerja kelompok
fasilitas yang tersedia termasuk search- untuk kemudian disajikan atau diserah-
ing dan browsing, serta downloading kon- kan kepada guru.
ten pembelajaran yang dibutuhkan; (2) Ketiga, langkah pasca pelaksanaan
mempelajari konsep rencana pelaksana- model pembelajaran terintegrasi TIK
an pembelajaran (RPP) yang ada yang yang mencakup: (1) masukan guru (pe-
disusun berdasarkan model pembela- nilaian) terhadap hasil kerja masing-
jaran terintegrasi TIK; (3) mencari dan masing kelompok peserta didik, baik
mempelajari berbagai konten pembela- untuk lebih menyempurnakan hasil ker-
jaran yang dibutuhkan melalui internet ja kelompok maupun untuk tambahan
(mesin pencari) dan kemudian menyu- wawasan peserta didik; (2) arahan guru
sunnya ke dalam konsep RPP. Konsep kepada peserta didiknya untuk melak-
RPP yang telah disempurnakan dapat sanakan kegiatan tindak lanjut yang
saja didiskusikan dengan sesama guru berupa tugas peserta didik di luar jam
yang telah lebih dahulu menerapkan pelajaran sekolah atau menugaskan pe-
model pembelajaran terintegrasi TIK; (4) serta didik mempelajari materi pelajaran
memeriksa kondisi kesiapan perangkat berikutnya, dan (3) catatan guru tentang
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran aktivitas masing-masing peserta didik
yang akan digunakan; (5) mempersiap- (keaktifan) selama bekerja di dalam ker-
kan bahan belajar yang akan dibahas ja kelompok (Kurniawan dan Siahaan,
bersama peserta didik agar dapat diakses 2015).
oleh peserta didik sebelum atau pada Pustekkom, sebagai lembaga yang
saat kegiatan pembelajaran dimulai. berkiprah di bidang TIK dan pengem-
Kedua, langkah penerapan yang bangan model/sistem pembelajaran yang
mencakup: (1) kesiapan kondisi perang- inovatif, telah mengembangkan berbagai
kat TIK yang akan digunakan guru un- konten pembelajaran yang akan diguna-
tuk membelajarkan peserta didiknya kan sebagai bahan belajar pada model/
melalui penggunaan media presentasi sistem inovatif yang dikembangkan.
powerpoint; (2) mengarahkan peserta Di samping itu, Pustekkom juga telah
didik mengorganisasikan diri mereka melatih guru secara terbatas dan berta-
ke dalam beberapa kelompok untuk hap di masing-masing provinsi.
membahas atau mendiskusikan ma- Bahan-bahan belajar yang dikem-
teri pembelajaran sesuai dengan arahan bangkan Pustekkom tidak hanya bahan
dan juga waktu yang diberikan guru; belajar mandiri tercetak atau yang biasa
(3) memfasilitasi peserta didik di dalam disebut dengan modul, yang didukung
kelompoknya masing-masing untuk oleh berbagai jenis media lainnya, se-
membahas/mendiskusikan tugas yang perti audio dan video. Pustekkom juga
diberikan guru dengan memanfaatkan mengembangkan konten pendidikan/
berbagai sumber belajar, baik yang terse- pembelajaran dalam bentuk media ra-
dia di lingkungan sekolah maupun yang dio, televisi, dan dalam bentuk multime-
dapat diakses melalui fasilitas TIK yang dia yang dapat diakses melalui internet
ada; (4) dengan berbagai hasil pemikiran atau web.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
127
Berbagai konten pendidikan/pembe- pembelajaran yang memanfaatkan TIK
lajaran yang dikembangkan dan dise- dikarenakan berbagai keterbatasan, se-
diakan di Portal Rumah Belajar (Portal perti ketersediaan sumber tenaga listrik,
Rumbel) dapat diunduh (downloaded), infrastruktur, sumber daya manusia
baik oleh peserta didik, guru, orangtua (SDM), dan perangkat TIK. Pemanfaa-
maupun masyarakat luas di mana pun tan TIK untuk pembelajaran di sekolah
mereka berada sejauh tersedia koneksi yang berada di wilayah perkotaan, baik
internet. Berbagai ragam bentuk konten negeri maupun swasta, telah berkem-
pembelajaran yang disediakan Pustek- bang pesat. Percepatan perkembangan
kom di Portal Rumbel adalah berupa pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di
teks, foto, gambar, audio, video, animasi, daerah perkotaan belum diimbangi oleh
buku sekolah elektronik (BSE), dan learn- perkembangan pemanfaatan TIK untuk
ing objects yang mencakup berbagai mata pembelajaran di daerah-daerah pelo-
pelajaran dan satuan pendidikan. Berba- sok. Pendidikan di daerah-daerah pelo-
gai konten pembelajaran yang tersedia sok masih diselenggarakan secara apa
di Portal Rumbel adalah hasil kerja para adanya dengan peralatan yang minimal.
guru dan komunitas yang dikoordinasi- Akibatnya terjadi berbagai ketimpangan
kan oleh Pustekkom. tentang kualitas pendidikan di Indone-
Di dalam menyusun Rencana Pelak- sia (Widiastuti, 2007).
sanaan Pembelajaran (RPP), guru da- Pemanfaatan TIK secara terintegrasi/
pat memanfaatkan konten pembelajaran terpadu dalam kegiatan pembelajaran
yang disediakan di Portal Rumah Bela- masih belum memadai dan merata di
jar. Mengingat RPP yang disusun guru seluruh tanah air. Berbagai kendala pe-
adalah berorientasi atau berfokus pada manfaatan TIK secara terintegrasi da-
peserta didik, maka waktu guru akan lam pembelajaran antara lain disebab-
sangat banyak tersita justru di luar kelas kan oleh belum meratanya infrastruktur
untuk mempersiapkan bahan-bahan be- yang mendukung pemanfaatan TIK da-
lajar, bukan di dalam kelas. lam pembelajaran di samping adanya
Waktu guru di luar kelas digunakan keterbatasan SDM untuk mendukung
untuk melakukan searching atau brow- pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.
sing berbagai konten pembelajaran yang Belum meratanya infrastuktur yang
dibutuhkan untuk topik bahasan yang mendukung pemanfaatan TIK dalam
disusun di dalam RPP. Waktu guru di pembelajaran merupakan permasalahan
dalam kelas akan lebih banyak melaku- awal yang harus segera diselesaikan,
kan diskusi, memberikan klarifikasi, karena tanpa adanya infrastruktur yang
memberikan bimbingan belajar indivi- mendukung maka pemanfaatan TIK da-
dual bagi peserta didik yang mengalami lam pembelajaran hanya akan menjadi
kesulitan dan membutuhkan layanan impian semata. Infrastruktur merupa-
bimbingan secara khusus dalam mema- kan komponen yang sangat penting
hami materi pelajaran. yang berfungsi sebagai modal awal dan
Indonesia memiliki wilayah yang cu- utama dalam pemanfaatan TIK dalam
kup luas, namun tidak semua wilayah itu pembelajaran.
terjangkau oleh teknologi yang memadai. Dewasa ini, terdapat kecenderung-
Banyak daerah pelosok yang masih ke- an bahwa hanya daerah tertentu saja
sulitan untuk menerapkan model/sistem yang mendapatkan akses TIK. Hal ini

128 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


dikarenakan masih banyak daerah yang lagi kebijakan dari pimpinan sekolah,
bahkan untuk memilki akses telepon maka guru yang bersangkutan tidak
saja tidak ada, apalagi untuk akses ter- dapat melakukan pemanfaatan TIK un-
hadap internet. Padahal sesungguhnya tuk kepentingan pembelajaran peserta
banyak guru dan siswa yang yang po- didiknya.
tensial yang berada di berbagai daerah. Ada sekelompok guru lainnya yang
Jika keadaan yang demikian ini terus peduli atau memiliki pemahaman dan
berlangsung maka dikhawatirkan bah- sikap positif terhadap TIK tetapi tetap
wa potensi sumber daya manusia yang saja mereka belum atau tidak dapat
dimiliki daerah akan terbuang dengan melakukan pemanfaatan TIK bagi ke-
percuma dan tidak dapat dimanfaatkan pentingan pembelajaran peserta didik
untuk kemajuan pendidikan pada um- mereka. Jika ditanyakan alasannya,
umnya (Ghafur, 2009). maka jawaban para guru adalah dikare-
Hambatan pemanfaatan TIK untuk nakan mereka belum pernah mendapat-
kepentingan pembelajaran juga dikare- kan atau mengikuti pelatihan/penataran
nakan kurangnya rasa percaya diri guru di bidang pemanfaatan TIK untuk pem-
menggunakan TIK dalam melaksanakan belajaran.
proses pembelajaran. Guru takut gagal Terkadang kendala yang telah diurai-
mengajar melalui penggunaan TIK yang kan tersebut jauh lebih susah dipecah-
saat ini sangat disarankan. Kurangnya kan daripada tidak adanya infrastruk-
kompetensi guru yang dimaksudkan di tur yang mendukung pemanfaatan
sini adalah kurangnya kompetensi guru TIK. Pada umumnya, lebih susah untuk
dalam mengintegrasikan TIK ke dalam mengubah pola tingkah laku/kebiasaan
praktek-praktek pedagogis. Terbatasnya seseorang. Oleh karena itu, yang sangat
jumlah guru yang memiliki pengetahuan mendasar adalah kesadaran individual
dan keterampilan di bidang penggunaan guru untuk mengembangkan potensi di-
komputer dan internet, serta kurang atau rinya sehingga memiliki kompetensi di
tidak antusiasnya guru untuk melaku- bidang pemanfaatan TIK dalam pembe-
kan perubahan dengan mengintegrasi- lajaran.
kan pemanfaatan TIK dalam pembelajar- Ketidaksiapan yag telah dikemuka-
an di kelas mereka. kan tersebut dikarenakan masih belum
Sikap guru dan resistensi yang melekat berkembangnya kesadaran guru tentang
terhadap perubahan dalam penggunaan pentingnya peranan TIK dalam mening-
strategi baru yaitu dengan menginte- katkan kualitas pembelajaran. Di kalang-
grasikan TIK dalam proses pembelajaran an peserta didik, ada kecenderungan
tidak memiliki manfaat atau keuntungan bahwa mereka sudah merasa puas ter-
yang jelas (Kadir, 2013). hadap materi pelajaran yang diberikan
Ada sekelompok guru yang tidak da- guru secara tatap muka atau langsung
pat melakukan apa-apa manakala fasili- sehingga menyebabkan mereka tidak
tas TIK belum atau tidak tersedia di seko- mau atau malas untuk mencari informasi
lah tempat mereka berkiprah. Ada pula tambahan yang ada di internet walau-
sekelompok guru yang peduli dengan pun sarana dan infrastruktur sudah men-
kemajuan TIK tetapi karena belum atau dukung dalam penerapan TIK (Ghafur,
tidak ada dukungan kebijakan dari dinas 2009).
pendidikan setempat atau secara khusus TIK di satu sisi dapat memberikan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
129
kemaslahatan atau manfaat (dampak TIK, maka guru yang bersangkutan akan
positif) apabila dipegang dan diman- cenderung mencari pembenaran dirinya
faatkan secara arif oleh orang yang ber- yang tidak memanfaatkan TIK dalam
tanggungjawab; tetapi di sisi yang lain, kegiatan pembelajaran.
TIK dapat juga “mendatangkan dampak Sebaliknya juga dapat terjadi bahwa
negatif (mudharat)” jika digunakan oleh guru yang memiliki persepsi dan sikap
orang yang tidak atau kurang bertang- positif terhadap TIK kemungkinan besar
gungjawab. akan relatif lebih mudah tergugah untuk
Tidak sedikit TIK yang disalahguna- melaksanakan pemanfaatan TIK di da-
kan oleh orang-orang yang tidak ber- lam kegiatan pembelajaran yang dikelo-
tanggung jawab, seperti yang banyak lanya. Manakala dilakukan pengamatan
terjadi akhir-akhir ini di masyarakat. di beberapa sekolah, maka tampaklah
Berbagai penipuan, pemerasan atau an- bahwa belum semua guru memanfaat-
caman yang dilakukan melalui peman- kan TIK secara optimal di dalam kegiat-
faatan TIK. Banyak juga anak yang “lupa an pembelajaran yang diampunya.
akan tugas dan tanggung jawabnya, baik Untuk mengatasi hambatan peman-
sebagai anak maupun peserta didik” kar- faatan TIK dalam pembelajaran diperlu-
ena kecanduan dengan online game (per- kan langkah-langkah penyelesaian yang
mainan melalui internet). Masih banyak sekaligus berfungsi sebagai prasyarat
dampak negatif lainnya yang dapat kita keberhasilan penerapan TIK dalam pem-
identifikasi sebagai akibat dari kemajuan belajaran.
TIK (terutama internet) tetapi keadaan Menurut Mahmud (Mahmud, 2008), be-
yang sedemikian ini tentunya tidak akan berapa persyaratan yang harus dipenuhi
menyurutkan semangat dan komitmen untuk dapat menerapkan pembelajaran
kita untuk memanfaatkan TIK dalam berbasis TIK adalah:
kegiatan pembelajaran. Pertama, pembelajar dan pengajar
Upaya mengatasi hambatan peman- memiliki akses terhadap teknologi digi-
faatan TIK dalam pembelajaran seyog- tal dan internet dalam kelas, sekolah, dan
yanya direspons para guru secara positif lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah
dengan tindakan nyata melalui peman- harus memiliki sarana prasarana yang
faatan TIK di dalam kegiatan pembela- memadai yang berkaitan dengan TIK,
jaran yang menjadi tugas profesionalnya. seperti tersedianya komputer/ laptop,
Guru, terutama guru senior, harus lebih jaringan komputer, koneksi internet,
peduli terhadap kemajuan TIK. Guru laboratorium komputer, peralatan mul-
senior seharusnya tidak menyerahkan timedia seperti CD, DVD, Web Camera,
tanggung jawab pemanfaatan TIK untuk dan lainnya.
kepentingan kegiatan pembelajaran ke- Kedua, tersedianya materi pelajaran
pada para guru yang lebih muda. yang berkualitas, bermakna, dan dukun-
Persepsi atau pemahaman dan sikap gan kultural bagi pembelajar dan penga-
guru terhadap TIK merupakan salah satu jar. Materi-materi pelajaran dapat beru-
faktor yang sangat penting dan menen- pa materi pembelajaran interaktif yang
tukan keterlaksanaan pemanfaatan TIK berbantuan komputer, seperti CD, DVD,
untuk kegiatan pembelajaran di seko- pembelajaran interaktif.
lah. Manakala persepsi dan sikap guru Ketiga, guru memiliki pengetahuan dan
tidak atau kurang responsif terhadap keterampilan di bidang penggunaan alat-

130 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


alat dan sumber-sumber belajar digital un- set).
tuk membantu peserta didiknya mencapai Semua perangkat atau fasilitas yang
standar akademik yang ditentapkan. telah diadakan tersebut dimaksudkan
Keempat, tersedianya anggaran atau untuk menyediakan akses internet den-
dana yang cukup untuk mengadakan, gan jangkauan sasaran yang lebih luas
mengembangkan, dan merawat sarana- (Warsihna, 2013).
prasarana TIK yang tersedia/dimiliki. Salah satu contoh pemanfaatan TIK
Kelima, yang tidak kalah penting ada- untuk pengembangan SDM guru ada-
lah adanya kemauan dari semua pihak, lah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
dalam hal ini guru dan peserta didik untuk (Diklat) Guru Sekolah Dasar melalui Sia-
menerapkan model pembelajaran dengan ran Radio Pendidikan atau yang lebih
dukungan TIK tersebut (Ghafur, 2009). dikenal sebagai Diklat SRP Guru SD. Ke-
Salah satu pertimbangan untuk me- mudian, Diklat ini ditingkatkan sehing-
niadakan mata pelajaran TIK pada K-13 ga menjadi bagian dari program Penye-
adalah bahwa setiap guru dapat belajar taraan Diploma-2 Guru SD pada tahun
secara mandiri untuk menguasai penge- 1990 (Sugono, eds., 2011) yang pelaksa-
tahuan dan keterampilan di bidang TIK naannya dilakukan melalui kerjasama
kapan saja dan dari berbagai sumber dengan Universitas Terbuka (UT) dan
mana saja. Dengan demikian, setiap direktorat teknis yang terkait. Kerjasama
guru diharapkan dapat menerapkan dengan kedua lembaga ini terus diting-
pengetahuan dan kemampuan TIK-nya katkan sehingga pada akhirnya kegiatan
secara terpadu di dalam kegiatan pem- Diklat SRP Guru SD ini menjadi bagian
belajaran sehari-hari yang menjadi tang- dari Penyetaraan Strata-1 Guru SD.
gung jawab profesinya (Kurniawan dan Seiring dengan diterapkannya oto-
Siahaan, 2015). nomi daerah, program Diklat Siaran
Beberapa upaya pengembangan mo- Radio yang secara khusus didedikasi-
del pembelajaran terintegrasi TIK untuk kan untuk kepentingan pengembagan
daerah 3T yang sudah dilakukan pemer- potensi guru-guru SD tidak dilanjutkan
intah ialah: oleh pemerintah daerah, khususnya di-
Pertama, Warung Informasi dan Tek- nas pendidikan. Sekalipun daerah tidak
nologi (Warintek), sebuah layanan yang lagi menyelenggarakan program pena-
dikembangkan oleh Kementerian Riset taran guru melalui siaran radio, Pustek-
dan Teknologi pada awal tahun 2000- kom dengan salah satu Unit Pelaksana
an tersebar di 28 provinsi yang menye- Teknisnya, Balai Pengembangan Media
diakan berbagai ilmu pengetahuan dan Radio Pendidikan Yogyakarta (BPMRP
teknologi tepat guna. Yogyakarta), berinisiatif untuk tetap
Kedua, Community Access Point (CAP), melanjutkan penyelenggaraan siaran
suatu pusat yang terletak di pedesaan di radio pendidikan yang sekalipun pada
mana masyarakat dapat mengakses in- awalnya hanya mencakup radius siaran
formasi melalui sarana yang tersedia. yang sangat terbatas.
Ketiga, Mobil Pusat Layanan Internet Perkembangan selanjutnya adalah
Kecamatan (MPLIK), sebuah mobil yang bahwa kegiatan siaran radio pendidik-
dilengkapi dengan Very Small Apperture an ini dapat diakses melalui teknologi
Terminal (VSAT), notebook, UPS, DVD streaming. Dengan demikian, materi
Player, TV, LCD, dan generator set (gen- atau konten pendidikan/pembelajaran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
131
yang semula hanya dapat dinikmati tan” mereka saja.
oleh masyarakat dalam radius tertentu Melalui pemahaman yang jelas ten-
yang sangat terbatas, maka dewasa ini, tang potensi dan manfaat TIK, seorang
materi atau konten pembelajaran mela- guru tentunya akan lebih mudah mene-
lui kegiatan siaran radio pendidikan rapkan gagasan pembaharuan ke dalam
yang dikelola oleh Pustekkom ini dapat kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
dinikmati oleh masyarakat luas di ber- Seandainya juga mengalami hambatan/
bagai daerah. Hanya dengan mengguna- kesulitan pada tahap penerapannya di
kan komputer yang terkoneksi internet dalam kelas, ia tentunya tidak mudah
dan fasilitas streaming. menyerah; melainkan akan berupaya
Selain menyelenggarakan kegiatan untuk mencari solusinya, tidak hanya
pelatihan, Pustekkom-Kemendikbud terbatas melalui sesama guru yang ada
juga melaksanakan sosialisasi peman- di sekolahnya tetapi juga dengan pihak-
faatan TIK untuk kegiatan pembelajaran pihak lain yang mempunyai kompetensi
ke berbagai daerah atau provinsi. Ke- di bidang yang relevan.
giatan lainnya yang dilaksanakan secara Selain responsif terhadap berbagai ga-
bertahap adalah merintis model pembe- gasan pembaharuan yang dalam hal ini
lajaran yang memanfaatkan TIK secara secara khusus adalah melalui upaya pe-
terpadu dalam kegiatan pembelajaran di manfaatan TIK dalam kegiatan pembela-
beberapa sekolah. jaran, maka sang guru juga diyakini akan
Melalui kegiatan sosialisasi peman- selalu mengupayakan berkembangnya
faatan TIK dalam kegiatan pembelajar- kreativitas mereka dalam mengembang-
an, pelaksanaan pelatihan pemanfaatan kan kualitas pembelajaran yang dikelo-
TIK untuk pembelajaran secara periodik lanya (Siahaan, 2009).
dan berkelanjutan, dan perintisan model-
model pembelajaran yang memanfaatkan KESIMPULAN
TIK di beberapa sekolah, diharapkan akan Pemanfaatan TIK dalam pembelajar-
dapat memotivasi guru meningkatkan an masih belum memadai dan merata.
pengetahuan dan kemampuannya di bi- Keadaan yang demikian ini antara lain
dang pemanfaatan TIK untuk kepenting- disebabkan oleh belum meratanya in-
an belajar peserta didik (Siahaan, 2008). frastruktur yang mendukung pemanfaa-
Tidak dapat disangkal bahwa guru tan TIK dalam pembelajaran di samping
yang kreatif dan berinisiatif akan selalu ketidaksiapan sumber daya manusia
membuka dirinya terhadap berbagai (terutama guru) untuk melaksanakan
kemajuan, termasuk kemajuan di bidang pemanfaatan TIK secara terintegrasi da-
TIK. Sikap guru yang demikian inilah lam pembelajaran.
yang mendorong mereka untuk mene- Pemanfaatan TIK untuk pembelajar-
rapkan kemajuan TIK di dalam kegiatan an yang dilaksanakan guru secara ber-
pembelajaran di kelas. Namun di sisi tahap dan berkelanjutan disertai dengan
lain, tidak dapat disangkal juga bahwa pelatihan guru secara periodik, maka
ada sebagian guru yang berpendapat kegiatan perintisan pemanfaatan TIK
bahwa tugas guru sehari-hari sudah cu- untuk pembelajaran yang dilaksanakan
kup repot sehingga pemanfaatan TIK pada akhirnya akan mengarah pada ke-
untuk kegiatan pembelajaran dipandang giatan pembelajaran terintegrasi TIK.
sebagai tambahan beban atau “kerepo- TIK apabila dimanfaatkan secara ter-

132 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


padu dan optimal, kepala sekolah, guru, pihak swasta maupun masyarakat.
dan orangtua diyakini akan berperan
serta dalam melakukan perubahan, Pustaka Acuan
tidak hanya terhadap pada metode guru Ghafur, M. 2009. Kendala Penerapan TIK
dalam membelajarkan peserta didiknya, di Bidang Pendidikan. Jakarta: Uni-
tetapi juga pada semangat/kemauan dan versitas Indonesia. https://staff.blog.
cara belajar peserta didik sehingga pada ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/kendala-
akhirnya akan dapat meningkatkan ha- penerapan tik di bidang pendidikan.
sil belajar. diakses tanggal 27 Agustus 2015.
Beberapa persyaratan yang harus Gultom, Sl. 2012. Kata Pengantar Kepala
dipenuhi dalam menerapkan pembela- Badan Pengembangan Sumber Daya Ma-
jaran berbasis TIK adalah: (1) keterse- nusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
diaan sumber tenaga listrik; (2) akses Penjaminan Mutu Pendidikan-Kemente-
terhadap fasilitas TIK, baik oleh guru rian Pendidikan dan Kebudayaan. http://
maupun peserta didik; (3) ketersedia- ukg. kemdikbud.go.id/info. diakses
an materi pelajaran yang berkualitas, pada tanggal 27 Agustus 2015.
bermakna, dan dukungan kultural bagi Hartoyo. 2012. Teknologi Informasi dan
pembelajar dan pengajar; (4) pengeta- Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
huan dan keterampilan TIK guru dan Bahasa. Semarang: Pelita Insani.
peserta didik; (5) dukungan anggaran Kurniawan, A dan Siahaan, S. 2015.
atau dana; (6) kemauan dan komitmen Kearah Pembelajaran Terintegrasiu TIK
berbagai pihak (baik instansi kedinasan, di Pulau Marore, Perbatasan Indonesia
kepala sekolah, guru, peserta didik, dan dengan Filipina. Jurnal Teknodik Vol.
masyarakat orangtua). 19 - Nomor 1, April 2015. Jakarta:
Sebagai tindak lanjut dari simpulan Pustekkom Departemen Pendidikan
yang telah dikemukakan, maka disaran- Nasional.
kan agar: (1) dilakukan sosialisasi yang Miarso, Y. 2004, Menyemai Benih Teknologi
terus-menerus tentang potensi, manfaat, Pendidikan. Jakarta: Kencana.
dan pentingnya TIK, di dalam kegiatan Mulyasa. 2010. Menjadi Guru Profesional
pembelajaran sehingga ada dukungan Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
kebijakan, tidak hanya dari pemerin- Menyenangkan. Bandung: Remaja Ros-
tah pusat, pemerintah daerah, instansi dakarya
swasta tetapi juga dari kepala sekolah; Pusat Teknologi Informasi dan Ko-
(2) dilaksanakan pelatihan yang lebih in- munikasi Pendidikan-Kementerian
tensif dengan waktu yang lebih longgar Pendidikan dan Kebudayaan. 2011.
atau memadai sehingga dimungkinkan Jejaring e-Pendidikan. Jardiknas (Indone-
bagi guru untuk mempraktekkan hasil sian Education ICT Network). Ciputat-
pelatihan di dalam kelas; (3) para guru Tangerang Selatan: Pusat Teknologi
merespons kemajuan TIK secara positif Informasi dan Komunikasi Pendidi-
dengan tindakan nyata melalui peman- kan-Kementerian Pendidikan dan Ke-
faatan TIK di dalam kegiatan pembelaja- budayaan.
ran yang menjadi tugas profesionalnya; Siahaan, S. 2011, Pemanfaatan Teknologi
(3) dilaksanakan pengadaan perang- Informasi dan Komunikasi dalam Pembe-
kat TIK di sekolah secara bertahap dan lajaran. Jakarta: Pustekkomdiknas.
berkelanjutan, baik melalui pemerintah, Siahaan, S. 2009, Pemanfaatan Teknologi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru, Sri Lestari. Hal: 121 - 134
133
Informasi Dan Komunikasi (TIK) Da- Pendidikan di Daerah 3T, Jurnal Ilmiah
lam Pembelajaran. Modul Pelatihan TEKNODIK, Vol. 17 No. 2, Juni 2013.
Pengembangan Dan Pemanfaatan Tangerang Selatan: Pusat Teknologi
Konten Jardiknas. Jakarta: Pustekkom Informasi dan Komunikasi Pendidi-
Departemen Pendidikan Nasional. kan, Kementerian Pendidikan dan
Siahaan, S dan Martiningsih. 2009. Pe- Kebudayaan.
manfaatan Internet dalam Kegiatan Pem- Yaniawati, Poppy. 2007. Peran ”E-
belajaran di SMP Al Muslim Sidoarjo- Learning” dalam Pembelajaran
Jawa Timur, Jurnal Pendidikan dan http://www.pikiran-rakyat.com/
Kebudayaan, Vol. 15 No.: 3, Mei 2009. cetak/2007/042007/12/0902. htm di-
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengem- akses tanggal 27 Agustus 2015.
bangan-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Siahaan, S. 2008. Perkembangan Siaran
Televisi Edukasi (TVE): Persepsi dan
Penyikapan Guru. Jakarta: Pustek-
kom-Depdiknas. http://pakdirman.
blogspot.com/2008/01/perkembang-
an-siaran-televisi-edukasi.html. di-
akses pada tanggal 9 September 2015.
Sutrisno. 2007. E-learning di Sekolah dan
KTSP. e-dukasi.net. Pustekkom Dep-
diknas. http://www.e-dukasi.net/ar-
tikel/ index.php?id=60 diakses pada
tanggal 27 Agustus 2015.
Sugono, D, dkk. (eds.). 2011. Prosiding
Forum Peneliti di Lingkungan Kemen-
terian Pendidikan Nasional. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan-
Kementerian Pendidikan Nasional.
Surjono, HD. 2010, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pening-
katan Kualitas Pembelajaran, Makalah,
disajikan dalam seminar MGMP Ter-
padu SMP/MTs Kota Magelang.
Warsihna, J. 2013. Pemanfaatan TIK untuk

134 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai