Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI MEMBUMIKAN ISLAM AHLUSSUNNAH WALJAMAAH DAN ISLAM RAHMATAN LIL

ALAMIN
Oleh :

A. Pengertian Islam
Islam berasal dari kata assalam-yassalam-assalaamaa artinya selamat, damai, sejahtera,
penyerahan diri, tunduk dan patu. Ini mengindikasikan bahwa Agama Islam adalah ajaran
yang menciptakan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan diri, serta penyerahan diri, secara
total untuk tunduk dan patuh terhadap ajaran-ajarannya.
Pengertian islam menurut istilah, (ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap dinul Islam),
Islam adalah ‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai
hukum/ aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju
ke kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. Pengertian Ahlussunnah Waljamaah


Aswaja versi bahasa terdiri dari tiga kata, Ahlu, Al-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Kata Ahlu
diartikan sebagai keluarga, komunitas, atau pengikut. Kata Al-Sunnah diartikan sebagai jalan
atau karakter. Sedangkan kata Al-Jamaah diartikan sebagai perkumpulan. Arti Sunnah secara
istilah adalah segala sesuatu yang diajarkan Rasulullah SAW., baik berupa ucapan, tindakan,
maupun ketetapan. Sedangkan Al-Jamaah bermakna sesuatu yang telah disepakati
komunitas sahabat Nabi pada masa Rasulullah SAW. dan pada era pemerintahan Khulafah
Al-Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Dengan demikian Ahlusssunnah Wal
Jamaah adalah komunitas orang-orang yang selalu berpedoman kepada sunnah Nabi
Muhammad SAW. dan jalan para sahabat beliau, baik dilihat dari aspek akidah, agama, amal-
amal lahiriyah, atau akhlak hati. Jama’ah mengandung beberapa pengertian, yaitu: kaum
ulama atau kelompok intelektual, golongan yang terkumpul dalam suatu pemerintahan yang
dipimpin oleh seorang amir; golongan yang di dalamnya terkumpul orang-orang yang memiliki
integritas moral atau akhlak, ketaatan dan keimanan yang kuat.

C. Pengertian Islam Rahmatan Lil Alamin


Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa
rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan
dan jin, apalagi sesama manusia.

D. Strategi Membumikan Islam ASWAJA dan Islam Rahmatan Lil Alamin


semangat keislaman dan kesadaran kebangsaan sangat terasa memudar, bahkan rasa
persatuan dan kesatuan bangsa telah menjurus pada rusaknya tatanan hidup bangsa.
Terbukti munculnya berbagai konflik di daerah serta timbulnya berbagai gesekan akibat
benturan kepentingan para elit politik dan agamawan. Sudah seharusnya, kita sebagai bagian
dari bangsa mematri hasrat dan tekad untuk hidup damai dan bersatu sebagai satu bangsa, di
dalam suatu negara, terlepas dari etnis, ras, agama dan golongan. Semangat kebangsaan itu
ditujukan untuk persatuan dan kesatuan yang harus ditempatkan di atas segala bentuk
perbedaan. Di mana, masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan
budaya yang merupakan kondisi alamiah majemuk dan kompleks.
PMII yang notabane nya lahir dari kiprah NU pada masanya hingga kini yang menjunjungb
tinggi ASWAJA sebagai metodologi berpikir yang mengarahkan pada islam rahmatan lil
alamin tentu sangat di harapkan mampu menyelesaikan fenomena yang terjadi. Kajian
keilmuan PMII hari ini yang mayoritas pada kajian keislaman menjadikan peran agent social
of change terasa sedikit kurang ampuh. Padahal islam tidak hanya berbicara pada wilayah
syariah dan akidah sehingga dirasa perlu menitik beratkan pada kajian keilmuan lainya. Jadi
PMII sudah harus mulai menyebarkan virus kajian keilmuan yang variatif sehingga PMII harus
bicara masalah yang kompleks lainya seperti kesehatan, teknologi, media massa, media
social, dan masih banyak lagi lainya tentunya dengan pemikiran yang dilahirkan berasaskan
aswaja sebagai metode berfikir.
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI KADER

1. Srategi Pengembangan PMII


A. Pengertian
Strategi Pembinaan dan pengembangan PMII merupakan garis-garis besar pembinaan
dan pengembangan adalah pola dasar dan umum program jangka panjang dan jangka pendek
dalam mewujudkan tujuan organisasi supaya langkah PMII menjadi terarah, terpadu dan
sustainable (berkelanjutan) setiap kebijakan, program dan garis perjuangannya.
Rangkaian strategi dan program yang terus menerus tersebut dimaksud untuk
mewujudkan tujuan PMII seperti termaktub dalam Anggaran Dasar Bab IV Pasal 4 yaitu :
“Terbentuknya pribadi muslim Indonesia berilmu yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi
luhur, Berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Pembinaan dan pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun informal
yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah, terpadu, etratur dan bertanggung jawab
dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan suatu
kepribadian yang seimbang dan utuh, baik jasmaniah maupun rohaniah.
B. Landasan
Landasan pembinan dan pengembangan PMII disusun berlandaskan:
1. Landasan Ideal :
 Islam Ahlussunnah wal Jamaah
 Pancasila dan UUD 1945
 Nilai-nilai Dasar Pergeraan (NDP)
 Keputusan Kongres PMII
2. . Landasan Historis :
Produk dan Dokumen Historis Organisasi.
Azaz Ketaqwaan, Keseluruhan, Manfaat, Kemasyarakatan, keploporan, independent,
kemahasiswaan Bahwa PMII sebagai organisasi kemahasiswaan haruslah berorientasi pada
nilai-nilai obyektif, kritis, analitis dan bertanggung jawab serta antisipatif terhadap masa depan
masyarakat bangsa & Negara

3. Strategi Pengembangan Kader

Pada dasarnya kepemimpinan harus mampu menciptakan suasana yang sehat, dinamis
dan kompetitif yang selalu dibimbing dengan bingkai taqwa, inteleqtuallitas dan profesionalitas
sehingga mampu meningkatkan kualitas pemikiran dan prestasi, terbangunnya suasana
kekeluargaan dalam menjalankan tugas suci keorganisasian, kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Perlu difahami bahwa kepemimpinan sebagai amanat dari Allah yang menempatkan
setiap kader PMII sebagai penggerak untuk melakukan amar makruf nahimunkar. Sehingga
kepemimpinannya selalu tercermin sikap tanggungjawab melayani, berani, jujur, adil dan
ikhlas. Serta di dalam menjalankan kepemimpinannya selalu penuh dengan rasa cinta yang
dalam, arif bijaksana, terbuka dan demokratis.
Mewujudkan suasana taqwa, intelektualitas dan profesionalitas serta kepemimpinan
sebagai amanat Allah SWT diperlukan suatu gerakan dan mekanisme organisasi yang
bertumpu pada kekuatan dzikir dan fikir dalam setiap tata pikir, tata sikap dan tata perilaku
bsik secara indivudumaupun organasatoris.
Menata struktur dan aparat organisasi dengan baik sehingga dapat mewujudkan sistem
dan mekanisme organisasi yang efektif dan efesien, mamp mewadahi dinakima intern
organisasi serta mampu merespon dinamika dan perubahan ekternal.
Organisasi yang konsisten dan tegas menciptakan produk dan peraturan-peraturan
menjadi panduan konsitutif , sehingga tercipta auatu mekanisme organisasi yang teratur dan
mempunyai kepastian hukum dari tingkat pengurus besar sampai tingkat rayon.
Komunikasi yang dikembangkan adalah pola komunikasi individual dan kelembagan, yaitu
terciptanya komunikasi timbal balik dan berdulat serta mampu membedakan antara hubungan
individual dan hubungan kelembagan; baik kedalam maupun keluar. kaderisasi yang
dikembangkan selaras dengan tuntutan perkembangan zaman kini dan mendatang.

4. Pengembangan Potensi Kader

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal kaderisasi adalah potensi dasar sang kader.
Potensi dasar tersebut sesungguhnya telah dapat dibaca melalui perjalanan hidupnya. Sejauh
mana kecenderungannya terhadap problema-problema sosial lingkungannya. Jadi, di sana
ada semacam landasan berfikir atau filosofi kaderisasi yang harus mendapatkan porsi
perhatian oleh setiap organisasi/pergerakan. Yaitu: harus ditemukan upaya mencari bibit-bibit
unggul dalam kaderisasi. Subyek harus mampu menawarkan visi dan misi ke depan yang
jelas dan memikat, serta menawarkan romantika dinamika organisasi yang menantang bagi
para kader yang potensial, sehingga mereka dengan senang hati akan terlibat mencurahkan
segenap potensinya dalam kancah organisasi.
Untuk dapat menjalankan peran tersebut, maka organisasi atau sebuah pergerakan harus
terlebih dahulu mematangkan visi-misi mereka; dan termasuk sikap mereka terhadap
persoalan mendesak dan aktual kemasyarakatan; serta pada saat yang sama tersedianya
para pengkader yang handal, untuk menggarap bibit-bibit potensial tadi. Kader-kader
potensial, setelah mereka memahami dan meyakini pandangan dan sistem yang telah
diinternalisasikan, maka jiwanya akan terpacu untuk bekerja, berkarya dan berkreasi
seoptimal mungkin. Maka, di sini, organisasi/pergerakan dituntut untuk dapat mengantisipasi
dan menyalurkannya secara positif. Dan memang sepatutnya organisasi/pergerakan mampu
melakukannya, karena bukankah yang namanya organsiasi/pergerakan berarti terobsesi
progresif bergerak maju dengan satu organisasi yang efisien dan efektif, bukan sebaliknya.
Belakangan ini, sudah dimulai upaya ke arah kaderisasi yang berorientasi pada karya dan
aksi sosial dalam level general, berupa penumbuhan dan stimulasi etos intelektual dan sosial.
Jadi, bagaimana menggabungkan atau menemukan konvergensi yang ideal antara aktifitas
berpikir (belajar) sebagai mahasiswa dan aktifitas aksi sosial sebagai pengejawantahan dari
nilai-nilai tekstual-normatif. Dengan kata lain, harus ditemukan titik keseimbangan antara nilai-
nilai tekstual-normatif tadi dengan realitas-kontekstualnya.
Kaderisasi merupakan kebutuhan internal organisasi yang tidak boleh tidak dilakukan.
Layaknya sebuah hukum alam, ada proses perputaran dan pergantian disana. Namun satu
yang perlu kita pikirkan, yaitu format dan mekanisme yang komprehensif dan mapan, guna
memunculkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kemampuan di bidang manajemen
organisasi, tapi yang lebih penting adalah tetap berpegang pada komitmen sosial dengan
segala dimensinya. Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari
kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal yang di kembangkannya. Karena, wujud dari
keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan
komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.

Anda mungkin juga menyukai