Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hendrik Dunan Harianja

Npm : 2101010154
Mata kuliah : Pendidikan Anak Usia Dini
Dosen pengampu : Dr. Natalina Purba, S.Sos., M.Pd

1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan
dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas
dari penjelasan guru. Walau dalam metode demonstrasi siswa haya sekedar
memperhatikan.
Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme ( pemahaman secara kata-kata atau kaimat )
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3) Proses pengajaran lebih menarik
4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan dan mencoba Melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu pelasanaan demonstrasi tidak akan efektif
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yag mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain. Sehingga dalam melakukan metode
demonstrasi ini kita perlu mengkombinasikan dengan metode lain sehingga
dapat saing melengkapi.
2. Metode Proyek
Metode proyek merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam
belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan anak lain, masing-
masing melakukan bagianpekerjaannya secara individual atau dalam kelompok kecil
untuk mencapai tujuan yang menjadi milik Bersama.
a. Kelebihan Metode Proyek
1) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Penelitian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi
siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas
pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada
bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang
mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi
lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
2) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggungjawab
untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran Berbais Proyek
yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
3) Meningkatkan motivasi.
Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yang mengatakan
bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu, berusaha keras dalam
mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran dan
berkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek
lebih fun daripada komponen kurikulum yang lain.
b. Kekurangan atau Kelemahan Metode Proyek
1) Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Pemilihan topik proyek yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang mudah.
3) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok
proyek yang dibahas
4) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar
dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap
untuk ini.
3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi
oleh guru.
a. Kekurangan Metode Pembelajaran Eksperimen
1) Memerlukan alat dan biaya yang cukup banyak
2) Memerlukan waktu yang relatif lama
3) Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
b. Kelebihan Metode Pembelajaran Eksperimen
1) Membangkitkan Rasa Ingin Tahu Siswa
2) Membangkitkan Sikap Ilmiah Siswa
3) Membuat Pembelajaran Bersifat Actual
4) Membina Kebiasaan Belajar Kelompok Maupun Individu.

4. Metode Bermain Peran


Bermain peran atau role playing adalah metode pembelajaran yang di dalamnya
terdapat perilaku pura-pura (berakting) dari siswa sesuai dengan peran yang telah
ditentukan, dimana siswa menirukan situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan
tujuan mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-gerik
seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.
a. Kelebihan Bermain Peran 
1) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di samping
menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang
melekat dalam memori otak.
2) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi
dinamis dan antusias.
3) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan. 
4) Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas
dalam proses belajar.
b. Kekurangan Bermain Peran
1) Role playing memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak.
2) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun
siswa dan ini tidak semua guru memilikinya.
3) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerankan suatu adegan tertentu.
4) Apabila pelaksanaan role playing atau bermain peran mengalami kegagalan,
bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan
pembelajaran tidak tercapai.
5) Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.

Soal

1. Memilih metode apa yang menurut saya lebih efektif di gunakan dikelas
Jawab: Menurut saya metode yang lebih efektif digunakan di kelas adalah Metode
Bercerita.
Alasan saya memilih metode tersebut karna disaat kita bercerita tentang pelajaran atau
sesuatu kita menuntut agar para siswa/i mendengarkan kita. Seetelah kita selesai
bercerita kita menyuruh satu persatu siswa kita agar menjelaskan apa yang telah
mereka dengarkan, jika ada anak yang kurang mamou menjelaskan,kita dapat
mempertanyakan dimana letak kurang mengertinya. Disitu lah kita dapat mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa kita

Anda mungkin juga menyukai