Ervina Kaligis
STIE Widya Darma Kotamobagu
Email: ervinakaligis123@gmail.com
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi keuangan suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan di dalam perusahaan. Dengan mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui secara
menyeluruh tentang kondisi perusahaan saat itu, apakah perusahaan mengalami kemajuan, tetap, atau bahkan
mengalami kemunduran. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan maka perlu disusun laporan keuangan
perusahaan secara berkala atau secara periodik.
Setelah menyusun laporan keuangan setiap periodenya, maka perusahaan perlu menyusun laporan keuangan
komparatif guna membandingkan pencapaian perusahaan minimal selama dua periode berurutan. Sebab dengan
membandingkan laporan keuangan dapat diketahui perubahan kondisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu,
apakah perusahaan mengalami perubahan kearah yang menguntungkan atau justru kearah yang merugikan.
Neraca merupakan salah satu jenis laporan keuangan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan yang
meliputi kekayaan, hutang dan modal yang dimiliki perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba rugi
merupakan laporan keuangan yang memuat tentang pencapaian perusahaan dalam memperoleh pendapatan serta
informasi tentang laba atau pun rugi yang dialami perusahaan dalam satu periode akuntansi. Sementara laporan arus
kas merupakan laporan yang digunakan untuk menganalisis arus kas yang masuk maupun yang keluar berdasarkan
laporan neraca komparatif dan laporan laba rugi.
PAUD Happy Kid’s Kotamobagu merupakan salah satu pusat pendidikan anak usia dini yang merambat
pada jasa penitipan anak-anak. Selain itu juga mendidik anak-anak usia dini. Dan dapat dilihat untuk saat ini PAUD
Happy Kid’s menjadi salah satu pusat pendidikan anak usia dini yang sangat diminati oleh banyak orang tua di
Kotamobagu sebagai tempat untuk menitipkan anak mereka.
PAUD Happy Kid’s Kotamobagu juga memiliki laporan keuangan yang dibuat secara berkala oleh pihak
penyelenggara. Laporan keuangan tersebut dapat menjelaskan kondisi keuangan PAUD Happy Kid’s setiap tahunnya.
Akan tetapi penyusunan laporan keuangannya belum sesuai dengan standar yang berlaku, hanya menggunakan sistem
pelaporan yang sederhana. Sehingga untuk mengetahui kondisi keuangannya secara akurat, maka perlu dilakukan
analisis terlebih dahulu. Untuk itu, berdasarkan pemaparan di atas, penulis mengambil judul untuk diteliti yaitu
“Analisa Kondisi Keuangan Berdasarkan Laporan Keuangan Pada PAUD Happy Kid’s Kotamobagu”.
Munawir (2007:31-36) menyebutkan bahwa analisis laporan keuangan adalah “Alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan”. Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu:
1. Metode analisa horizontal
Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat,
sehingga akan diketahui perkembangannya.
2. Metode analisa vertikal
Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga
hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah proses penilaian atas laporan
keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan pada setiap periode.
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:3-5) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan objek dari
analisis terhadap laporan keuangan, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan
langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri. Adapun tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan posisi keuangan sangat diperlukan untuk
dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas/setara kas, dan waktu serta
kepastian dari hasil tersebut.
3. Menyediakan informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan
potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi
kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya.
Dari hasil teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang memuat informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Wild, Subramanyam dan Robert (2005:30) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan komparatif
yang lebih dikenal dengan metode analisis horizontal, yaitu dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk
dua periode atau lebih. Ada dua teknik analisis yang biasa digunakan yaitu analisis perubahan dari tahun ke tahun dan
analisis tren angka index.
Dari teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis laporan keuangan komparatif merupakan suatu
metode yang digunakan untuk membandingkan laporan keuangan yang disajikan secara berdampingan selama dua
atau tiga periode berurutan guna mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi.
2.5 Neraca
Kasmir (2014:30) neraca merupakan “ringkasan laporan keuangan. Artinya, laporan keuangan disusun
secara garis besarnya saja dan tidak mendetail. Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva
(harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Sehingga neraca dapat dibuat untuk
mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan”.
Komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva dibagi ke dalam tiga, yaitu :
1. Aktiva lancar
2. Aktiva tetap
3. Aktiva lainnya
Kemudian, kewajiban dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Kewajiban lancar (utang jangka pendek)
2. Utang jangka panjang
Sementara itu, komponen modal terdiri dari :
1. Modal setor
2. Laba yang ditahan, dan lainnya
Klasifikasi bentuk neraca menurut Santoso (2007:132) terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Skontro (T account form)
Bentuk tersebut mendaftarkan aktiva berdasarkan bagiannya pada sisi kiri dan kewajiban serta kepemilikan
berdasarkan bagiannya pada sisi kanan.
2. Bentuk Laporan (report form)
Neraca bentuk ini menyajikan aktiva perusahaan pada bagian atas sedangkan kewajiban dan kepemilikan pada
bagian bawah.
Dari beberapa teori yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa neraca merupakan salah satu
laporan keuangan yang sangat penting untuk disusun oleh perusahaan. Karena di dalam neraca disajikan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal (equity).
perbandingan. Laporan arus kas dimaksudkan untuk membantu para investor, kreditor, dan pemakai eksternal lainnya
agar dapat memahami dengan lebih baik. Tujuan utama suatu laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi
relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas atas suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi
tentang arus kas yang masuk maupun yang keluar selama periode.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Data
Data menurut Husain (2013:41) merupakan fakta-fakta maupun angka-angka yang secara relatif tidak berarti
bagi pemakai. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang disajikan secara deskriptif atau berbentuk uraian.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka atau nominal.
“PERUSAHAAN X”
NERACA PERBANDINGAN
Periode ………………….
Pos-pos dalam Neraca Periode Naik/Turun
Tahun X Tahun X Rupiah % Rasio
Aktiva Lancar :
Kas Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Giro Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Surat-surat berharga Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Piutang Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Sediaan Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Total Aktiva Lancar Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Aktiva Tetap :
Tanah Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Mesin Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Kendaraan Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Akum.Penyusutan Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Total Aktiva Tetap Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Aktiva Lainnya Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
TOTAL AKTIVA Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
PASSIVA
Kewajiban/Utang :
Utang Lancar Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Utang Jangka Panjang Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Total Utang Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Ekuitas :
Modal Tn…. Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Total Modal Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
TOTAL PASSIVA Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Sumber: Kasmir, 2014.
Tabel 3.2.
“PERUSAHAAN X”
LAPORAN SISA HASIL USAHA KOMPARATIF
PERIODE ……………………………
Komponen Laporan Laba Rugi Tahun X Tahun X Naik (Turun) Dalam %
Total Penjualan Xxx Xxx Xxx Xxx
HPP Xxx Xxx Xxx Xxx
Laba Kotor Xxx Xxx Xxx Xxx
Biaya Operasi :
Biaya Umum & Administrasi Xxx Xxx Xxx Xxx
Biaya Penjualan Xxx Xxx Xxx Xxx
Biaya Lainnya Xxx Xxx Xxx Xxx
Total Biaya Operasi Xxx Xxx Xxx Xxx
Laba Kotor Operasi Xxx Xxx Xxx Xxx
Penyusutan Xxx Xxx Xxx Xxx
Pendapatan bersih operasi Xxx Xxx Xxx Xxx
Pendapatan Lainnya Xxx Xxx Xxx Xxx
EBIT Xxx Xxx Xxx Xxx
Biaya Bunga :
Aktiva Lancar :
Kas 4,341,500 12.924.450 8.582.950
Bank 434.354.325 694.648.237 260.293.912
Piutang 2.000.000 0 (2.000.000)
Perlengkapan 1.880.000 9.952.050 8.072.050
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa PAUD Happy Kid’s Kotamobagu memiliki total kekayaan pada
tahun 2020 sebesar Rp.551.295.825,- sedangkan untuk tahun 2021 yaitu sebesar Rp.817.264.737,-. Sementara untuk
kewajiban PAUD Happy Kid’s Kotamobagu tidak memilikinya sebab dalam pembelian asset tetap tidak dilakukan
secara kredit dan tidak melakukan pinjaman kepada pihak lain.
Dari tabel di atas diketahui bahwa PAUD Happy Kid’s Kotamobagu memperoleh sisa hasil usaha pada tahun
2020 sebesar Rp.235.175.520,-. Sedangkan pada tahun 2021 sisa hasil usaha yang diperoleh adalah sebesar
Rp.265.968.912,-.
4.1 Pembahasan
Berdasarkan laporan keuangan di atas, dapat dilakukan analisa terhadap kas untuk membuktikan arus kas
yang keluar dan masuk sehingga dapat menggambarkan kondisi keuangan PAUD Happy Kid’s Kotamobagu yang
sesungguhnya. Berikut laporan arus kas PAUD Happy Kid’s Kotamobagu.
Berdasarkan laporan arus kas di atas dapat diketahui informasi arus kas masuk dan keluar sebagai berikut :
1. Pada arus kas yang berasal dari aktivitas operasi terjadi arus kas masuk yaitu sebesar Rp.268.876.862,-.
Jumlah tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan SHU 2021 dan penyusutan atas aktiva tetap, dan penurunan
piutang kemudian dikurangi dengan kenaikan atas perlengkapan pada tahun 2021.
2. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menunjukkan informasi atas arus kas keluar yang disebabkan
adanya pembelian atas aktiva tetap berupa tanah, bangunan, peralatan dan mesin.
3. Arus kas untuk aktivitas pendanaan menunjukkan adanya pengambilan pribadi oleh pemilik untuk kebutuhan
di luar PAUD Happy Kid’s Kotamobagu.
4. Dari hasil penjumlahan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan diketahui adanya kenaikan
terhadap kas yaitu sebesar Rp.8.582.950,-.
5. Hasil penjumlahan kenaikan kas dan saldo awal kas 2020 berjumlah Rp.12.924.450,-. Jumlah tersebut sama
dengan jumlah kas pada laporan neraca 2021.
Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PAUD Happy Kid’s Kotamobagu berdasarkan
laporan keuangan telah menunjukkan kondisi yang sangat baik dan informasi keuangan yang termuat dalam laporan
neraca dan laporan sisa hasil usaha adalah benar setelah dianalisis menggunakan laporan arus kas.
2021, PAUD Happy Kid’s Kotamobagu memiliki total kekayaan sebesar Rp.817.264.737,- sementara untuk
sisa hasil usaha adalah sebesar Rp.265.968.912,-.
3. Berdasarkan hasil analisa menggunakan laporan arus kas, diketahui bahwa arus kas dari aktivitas operasi
berjumlah Rp.268.876.862,-, jumlah tersebut merupakan arus kas masuk. Sedangkan arus kas dari aktivitas
investasi menunjukkan informasi arus kas keluar diakibatkan adanya pembelian terhadap aktiva tetap.
Sementara untuk arus kas dari aktivitas pendanaan terdapat pengambilan pribadi dari pemilik yaitu sebesar
Rp.151.573.912,-.
5.2 Saran
Dengan memahami kesimpulan dari hasil penelitian tersebut, maka adapun saran yang dapat penulis kemukakan
yaitu sebagai berikut:
1. Mempertahankan apa yang telah dimiliki PAUD Happy Kid’s Kotamobagu saat ini dalam hal ini pencapaian
sisa hasil usaha.
2. Membuat laporan keuangan secara berkala setiap akhir periode agar memberikan informasi tentang kondisi
keuangan yang akurat.
3. Agar pelayanan yang sudah sangat baik ini diharapkan dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi
sehingga akan lebih banyak lagi yang akan menggunakan jasa dari PAUD Happy Kid’s Kotamobagu.
REFERENCES
[1] Atmaja, 2008. Manajemen Keuangan. Andi Yogyakarta.
[2] Darminto dan Aji Suryo, 2000. Analisa Laporan Keuangan Hotel. Andi Ofset
[3] Prastowo,Dwi dan Rifka Julianty, 2005. Analisis Laporan Keuangan. YKPN, Yogyakarta.
[4] Bodnar, George H dan William S. Hopwood, 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Andy Copyright, Yogyakarta.
[5] Harahap, Sofyan Syafri, 2008. Analisis Kritis Laporan Keuangan, Edisi Ke-1. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
[6] Harahap, Sofyan Syafri, 2012. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
[7] Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. BPFE- Yogyakarta.
[8] Hery,2013. Akuntansi Keuangan Menengah. CAPS-Yogyakarta.
[9] Hery, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta.
[10] Husain, Umar, 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua. Rajawali Pers, Jakarta.
[11] Islahuzzaman, 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Bumi Aksara, Jakarta.
[12] Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standard Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
[13] Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit PT.Jasa Grafindo, Jakarta.
[14] Munawir, 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
[15] Sugiarto., 2008. Dasar-dasar Akuntansi. Armico Bandung.
[16] Wild, Subramanyam dan Robert, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan. Salemba Empat, Jakarta.