Pertemuan 5 (Komposisi & Spesifikasi Bahan Bakar)
Pertemuan 5 (Komposisi & Spesifikasi Bahan Bakar)
BAHAN BAKAR
Carbon
Hydrogen
Oxygen
Nitrogen
Sulphur
Phospor
unsur-unsur lainnya dalam jumlah kecil
unsur penting BB
S
H
C
unsur-unsur yang jika terbakar menghasilkan kalor, dan
disebut sebagai “bahan yang dapat terbakar atau
“combustible matter”, disingkat dengan BDT (bahan dapat terbakar)
bahan
O mineral atau
abu & air
N
“bahan yang tidak dapat terbakar” atau non-combustible
matter, disingkat dengan Non-BDT
komposisi BB padat menurut :
Analisis pendekatan Analysis tuntas
(proximate analysis) (ultimate analysis)
Nilai kalor adalah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna 1 kilogram
atau satu satuan berat bahan bakar padat atau cair atau 1 meter kubik atau 1
satuan volume bahan bakar gas, pada keadaan baku
Nilai kalor atas atau “gross heating value” atau “higher heating value” adalah
kalor yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna satu satuan berat bahan
bakar padat atau cair, atau satu satuan volume bahan bakar gas, pada tekanan
tetap, suhu 25 0C, apabila semua air yang mula-mula berujud cair setelah
pembakaran mengembun menjadi cair kembali
Nilai kalor bawah atau “net heating value” atau “lower heating value” adalah
kalor yang besarnya sama dengan nilai kalor atas dikurangi kalor yang diperlukan
oleh air yang terkandung dalam bahan bakar dan air yang terbentuk dari
pembakaran bahan bakar untuk menguap pada 25 0C dan tekanan tetap. Air
dalam system setelah pembakaran berwujud uap air pada 25 0C
Kandungan Air Dalam Bahan Bakar
Air dalam bahan bakar cair merupakan air eksternal, bisa masuk kedalam bahan
bakar dari proses pengembunan dari udara yang masuk kedalam tangki,
berperan sebagai pengganggu
Air dalam bahan bakar gas merupakan uap air yang bercampur dengan bahan
bakar tersebut
Air yang terkandung dalam bahan bakar menyebabkan penurunan mutu bahan –
bakar dan dapat merusak pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak sliding
pada pompa dan sistim bahan bakar, juga mengakibatkan karat pada permukaan
yang kena air, dan filter akan cepat kotor dengan demikian kandungan air harus
serendah mungkin.
Kandungan Abu
Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tak
dapat terbakar ( Non-BDT ) yang tertinggal setelah proses pembakaran dan
perubahan-perubahan atau reaksi-reaksi yang menyertainya selesai
Abu didalam bahan bakar secara umum terdiri dari partikel-partikel padat,
larutan garam anorganik
Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor
Di dalam dapur atau dalam generator gas, abu dapat meleleh pada suhu
tinggi, menghasilkan massa yang disebut “slag”. Sifat kandungan abu dapat
ditandai oleh perubahan –perubahan yang terjadi bila suhunya naik
Kandungan Belerang
Apa bila bahan bakar yang mengandung belerang dibakar, belerang akan
terbakar membentuk gas belerang dioksida (SO2) dan belerang trioksida (SO3 ),
gas-gas ini bersifat sangat korosif terhadap logam dan beracun
Reaksi (1)
S + O2 → SO2
Reaksi (2)
2 SO2 + O2 → 2 SO3
Reaksi ini dipengaruhi beberapa factor seperti temperature pembakaran,
temperature gas buang , kelembaban relative dan air fuel ratio
SO3 yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan uap air hasil pembakaran
dan membentuk asam sulfat (H2SO4) , yang sangat korosif, sehingga
merusak piston dinding silinder, cylinder head , katup dan saluran buang dari
katup buang, exhaust manifold sampai ujung knalpot
Reaksi (3)
SO3 + H2O → H2SO4
Kandungan BTG dan Daya Pembentuk Kokas
Makin tua umur geologis bahan bakar padat, makin rendah kandungan
BTG –nya
Berat Jenis (Spesiffic Gravity)
Berat jenis dinyatakan dalam gram per. ml, dalam derajad API, dalam lb
per gallon, atau lb per cu-ft, dan derajat Baume berat jenis disingkat
sp.gr. atau sg
Viskositas
kebalikan fluiditas atau daya alir
Satuan viskositas antara lain: poise, gram / cm detik, cST ( centi Stoke ),
atau dengan skala Saybolt Universal ( SU ) diukur dalam detik
Flash Point
Suhu dimana bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara
sekelilingnya disertai kilatan cahaya
Uji dengan open cup menunjukan angka 20 – 30 0F lebih tinggi dari pada
dengan closed cup
Titik bakar adalah suhu dimana bahan bakar cair yang dipanaskan pada
keadaan baku dapat terbakar selama waktu sekurang-kurangnya 5 detik
Bau
Bau tidak enak yang khas biasanya ditimbulkan oleh senyawa belerang
dalam bahan bakar cair
Titik Anilin
Suhu dimana sejumlah volume yang sama dari bahan bakar cair dan
aniline tepat bercampur atau suhu terendah dimana terjadi awan yang
disebabkan karena batas pemisahan fase cair dari campurannya yang
homogen sejumlah volume Anilin yang sama dengan volume sampel
menjadi hilang
Faktor Karakterisasi & Titik Didih