Anda di halaman 1dari 52

BAB III

Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan
menjunjung tinggi keharmonisan.dalam kehidupan bermasyarakat.
2.1. Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah
perbedaan sosial
2.2. Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial
3.3. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan mendorong
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis.
C. Materi pembelajaran
Perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial
 Partikularisme kelompok dan perbedaan sosial di masyarakat
 Kesetaraan untuk mencapai kepentingan umum atau publik
 Perbedaan dan kesetaraan antar kelompok dalam kehidupan publik
 Relasi antar kelompok dan terciptanya keharmonisan sosial dalam kehidupan masyarakat atau
publik
D. Kegiatan Pembelajaran
 Mengamati perbedaan dan keragaman sosial yang ada di masyarakat sekitar
 Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang perbedaan dan keragaman sosial dalam kehidupan
masyarakat dan mendiskusikan tentang pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
sebagai warga negara dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis
 Melakukan wawancara dan atau mengisi kuesioner mengenai sikap terhadap perbedaan sosial
yang ada di masyarakat dan pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga
negara untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis
 Menganalisis hasil wawancara atau isian kuesioner mengenai sikap terhadap perbedaan sosial
di masyarakat untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis berdasarkan prinsip-
prinsip kesetaraan sebagai warga negara
 Merumuskan langkah-langkah dan strategi untuk menciptakan kehidupan sosial yang
harmonis untuk sikap kesadaran diri dan tanggung jawab publik di masyarakat berdasarkan
hasil analisis
 Mempresentasikan hasil diskusi tentang langkah-langkah dan strategi untuk menciptakan
kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat
 Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dalam menyikapi dan
menghormati perbedaan sosial dan tanggungjawab sosial dalam mendorong kehidupan
masyarakat yang harmonis berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga Negara
PENGANTAR

“Perbedaan budaya tidak boleh memisahkan kita dari yang lain. Keragaman budaya
justru harus membawa sebuah kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat bagi seluruh umat
manusia”. (Robert Alan). Perbedaan dan keberagaman bukanlah sumber pemecah belah.
Prinsip kesetaraan dan harmoni sosial menumbuhkan toleransi di dalam masyarakat.
Sebagaimana tersimbolkan pada slogan “Bhineka Tunggal Ika”.
Untuk lebih memahami materi perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial dalam
masyarakat perhatikan secara seksama peta konsep berikut ini dan kalian juga perlu menggali
informasi dengan membaca buku yang relevan atau melakukan browsing di internet.
Perhatikan gambar di bawah ini

Buatlah lima pertanyaan tentang gambar di atas berkaitan dengan perbedaan, kesetaraan, dan
harmoni sosial.
Diskusikan pertanyaan anda dengan teman-teman anda serta
a) Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah kamu buat!
b) Apakah gambar di atas menunjukan harmoni sosial?
c) Bagaimana mengatasi masalah sosial seperti ini?
Struktur Sosial

A. Kompetensi Dasar
3.3. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan
mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
B. Indikator.
Menjelaskan konsep perbedaaan sosial berkaitan dengan struktur sosial.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu mendiskripsikan konsep dasar
struktur sosial.
D. Ringkasan materi
Di dalam masyarakat, memang ada perbedaan atau ketidaksamaan sosial.
Ketidaksamaan sosial terdiri dari ketidaksamaan sosial horizontal dan ketidaksamaan sosial
vertikal. Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang
tidak menunjukan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah (disebut juga, differensiasi
sosial). Sementara itu, ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antar individu atau
kelompok yang menunjukan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi (disebut juga,
stratifikasi sosial). Dalam interaksi sosial antarindividu yang berbeda tersebut, prinsip
kesetaraan perlu diterapkan. Dengan prinsip ini, harmoni sosial dapat tercipta. Harmoni sosial
merupakan kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dan setiap anggota masyarakat
dapat menjalani secara baik sesuai kodrat dan posisi sosialnya.
a) Pengertian dan Ciri Struktur Sosial
James Coleman menyatakan bahwa struktur sosial adalah pola hubungan antar manusia
dan antar kelompok manusia. George C. Hommans menandaskan bahwa struktur sosial
berkaitan dengan perilaku sosial elementer dalam kehidupan sehari-hari. Raymond Firth
mengemukakan bahwa struktur sosial sebagai suatu pergaulan hidup manusia yang
meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang yang meliputi pula
lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.Wiliam Kornblum menekankan konsep
struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang
yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Soerjono
Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi
sosial dan antara peranan-peranan sosial. Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah
tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Talcott Parsons menjelaskan bahwa struktur
sosial adalah aspek yang relatif statis daripada aspek fungsional dalam suatu sistem sosial.
Didalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan
(dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu). Status dan peranan tersebut
menunjuk pada suatu keteraturan perilaku yang dapat membentuk suatu masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa
struktur sosial adalah keseluruhan jalinan (hubungan) antar unsur-unsur sosial yang pokok,
yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-
lapisan sosial.
Dalam struktur sosial dikenal dua konsep penting yaitu status dan peran (role). Ralf
Linton mendefinisikan status sebagai suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran
merupakan aspek dinamis dari status seseorang.
Struktur sosial memiliki ciri-ciri diantaranya :
Pertama, bersifat abstrak artinya struktur sosial tidak dapat dilihat dan tidak dapat
diraba.
Kedua, memiliki dimensi horizontal dan vertikal
Dalam struktur sosial dapat ditinjau dari keanekaragaman budaya, ras, suku
bangsa (dimensi horizontal) dan hierakhis atau susunan secara bertingkat dari teratas hingga
terbawah dalam segala peran dan statusnya (dimensi vertikal)
Ketiga, sebagai landasan sebuah proses sosial dalam suatu masyarakat Proses sosial
dalam masyarakat yang ditandai dengan serangkaian perubahan cepat atau lambat, akan
ditentukan oleh jenis struktur sosial yang ada.dan
Keempat, merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola
hubungan masyarakat. Struktur sosial memiliki fungsi penting dalam masyarakat, yaitu
mengatur hubungan antar individu atau berkaitan dengan tata kelakuan anggota masyarakat
serta kelima adalah bahwa struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah Ciri-ciri
tersebut sering digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial dalam masyarakat.
b) Unsur struktur sosial
Unsur dalam struktur sosial di dalam masyarakat seperti dikemuakan Soerjono Soekanto
dapat berupa kelompok sosial, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan
wewenang, kebudayaan, norma sosial atau aturan, status dan peran. Keseluruhan unsur
tersebut saling berkaitan. Jika satu unsur mengalami gangguan/ perubahan, maka unsur
yang lain akan mengalami gangguan/ perubahan pula.
c) Fungsi struktur sosial
Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas
sosial, yakni sebagai penekan kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai dan pelaturan
kelompok atau masyarakat. Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk
menanamkan disiplin sosial kelompok atau masyarakat serta merupakan karakteristik yang
khas dalam suatu masyarakat.
Struktur sosial masyarakat Indonesia secara vertikal dapat dilihat dari gambaran struktur
sosial formal. Hal ini dapat dilihat pada lembaga formal MPR, DPR, DPD, BPK, MK
serta lembaga birokrasi lain hingga tingkat RT/ RW. Struktur sosial secara horizontal dapat
ditinjau kembali pada keberagaman suku bangsa, umat beragama, kelompok ras dan
kelompok profesi. Oleh karena itu, struktur sosial masyarakat Indonesia dapat dipahami lebih
lanjut pada materi diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial.

d) Bentuk struktur sosial


Struktur sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori atau
sudut pandang, bila dilihat dari sifat dan bentuknya meliputi :
1) Struktur sosial kaku
Struktur sosial kaku adalah struktur sosial yang tidak dapat diubah dan anggota
masyarakat menghadapi kesulitan untuk melakukan mobilitas sosial, misal masyarakat
kasta di India. Anggota masyarakat cenderung menerima secara pasrah dan ikhlas
apa yang sudah diterima sejak lahir.
2) Struktur sosial luwes
Struktur sosial luwes dapat dianggap sebagai kebalikan struktur sosial kaku.
Struktur yang luwes adalah struktur sosial dimana di antara anggota masyarakat
memiliki kebebasan dalam melakukan mobilitas sosial dan perubahan. Struktur
sosial ini berkembang dalam masyarakat modern atau yang menganut sifat stratifikasi
sosial terbuka.
3) Struktur sosial formal
Struktur sosial formal merupakan struktur sosial yang diakui keberadaannya oleh pihak
yang terkait atau berwenang, misal lembaga pemerintahan, yaitu presiden, wakil
presiden, menteri dan sebagainya.
4) Struktur sosial informal
Struktur sosial adalah struktur sosial yang nyata keberadaannya tetapi tidak
memiliki ketetapan hukum serta tidak diakui oelh lembaga dan pihak berwenang. Misal
tokoh berwibawa dan berkharisma.
Struktur sosial bila dilihat dari identitas keanggotaannya meliputi :
1) Struktur sosial homogen
Struktur sosial homogen adalah struktur sosial yang terjadi dalam masyarakat apabila
didalamnya memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Masyarakat atau
anggota masyarakat memiliki latar belakang identitas yang sama, misal ras, suku bangsa,
agama, dan sebagainya. Perubahan dalam struktur ini cenderung tidak dilakukan.
2) Struktur sosial heterogen
Struktur sosial heterogen ditandai dengan adanya keberagaman identitas anggota
masyarakat. Masyarakat memiliki latar belakang ras, suku bangsa, agama dan
sebagainya yang berbeda, misal bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman yang
kompeks.
Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara
horizontal dan vertikal. Secara horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama dan adat. Secara vertikal, struktur sosial
ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan sosial. Dalam banyak
literature, struktur sosial horizontal disebut diferensiasi sosial, sedangkan struktur sosial
secara vertikal disebut stratifikasi sosial
Di samping bentuk di atas, sosiolog Peter M. Blau mengemukakan dua bentuk struktur
sosial, yaitu Intersected social structure dan Consolidated social structure .
Intersected social structure ( struktur interseksi sosial) akan terjadi ketika anggota
kelompok sosial memiliki latar belakang ras, suku bangsa maupun agama yang berbeda-
beda. Interseksi berasal dari kata intersection yang berarti sebuah titik pertemuan dari dua
buah garis. Secara khusus interseksi berarti persilangan antara dua himpunan (atau lebih) yang
setiap anggotanya juga menjadi bagian dari dua himpunan (atau lebih) dari masing-masing
himpunan tersebut (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2005). Proses interseksi ini sangat
terlihat dalam suatu organisasi sosial. Dalam organisasi sosial terdiri atas berbagai macam
penggolongan atau perbedaan misalnya, perbedaan ras, agama, jenis kelamin, dan lain-lain.
Namun, karena adanya persamaan tujuan dalam sebuah visi misi organisasi, mereka
membentuk suatu kesatuan. Kondisi ini menimbulkan suatu ikatan baru di antara para
anggotanya. Ikatan baru ini mampu memperlemah perbedaan-perbedaan yang pada dasarnya
sudah dimiliki masing masing dari mereka. Dengan demikian, proses interseksi dapat
mempercepat integrasi sosial, sebab dalam proses interseksi mengutamakan proses persamaan
bukan perbedaan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Consolidated social structure (struktur konsolidasi sosial) akan terjadi dalam


masyarakat ketika ada tumpang tindih parameter yang mengakibatkan penguatan identitas
keanggotaan. Dalam hal ini anggota kelompok sosial memiliki latar belakang yang sama.
Istilah konsolidasi berasal dari bahasa Inggris, consolidation yang berarti penguatan atau
pengukuhan. Dalam struktur sosial konsolidasi merupakan usaha untuk menata kembali suatu
kelompok sosial yang dinilai mengalami perpecahan atau ketidakkompakan. Selain itu,
konsolidasi juga berarti sebagai usaha memperkuat parameter (nilai ukur) suatu kelompok (in
group) terhadap kelompok yang lain (out group). Sebagai contohnya, ketika suatu kelompok
merasa terancam keberadaannya, karena melihat kelompok lain menjadi solid dan bersatu
padu, maka kelompok tersebut akan melakukan konsolidasi atau penguatan demi eksisnya
kelompok bersangkutan. Berikut contoh konsolidasi sosial suku jawa yang beragam
agamanya.
Latihan soal

Pilih satu jawaban yang paling benar !

1. Suatu gambaran yang menunjukkan adanya jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok,
yaitu norma-norma atau kaidah-kaidah sosial, lapisan-lapisan sosial, serta lembaga-
lembaga sosial merupakan pengertian dari …
A. mobilitas sosial
B. struktur sosial
C. stratifikasi sosial
D. sistem sosial
E. differensiasi sosial
2. Yang merupakan bagian dari struktur sosial adalah …
A. status dan peran sosial
B. misi dan motivasi masyarakat
C. interaksi dan motivasi masyarakat
D. tujuan dan cita-cita hidup
E. stratifikasi sosial dan differensiasi sosial
3. Perhatikan unsur-unsur di bawah ini!
1) lembaga sosial
2) kelompok sosial
3) kontak sosial
4) komunikasi sosial
Yang termasuk unsur-unsur pokok dari struktur sosial adalah nomor …
A. 1,2
B. 1,3
C. 1,4
D. 2,3
E. 2,4
4. Struktur yang diakui pihak berwenang berdasarkan hukum yang berlaku disebut …
A. struktur informal
B. struktur formal
C. struktur statistik
D. struktur mekanis
E. struktur nonformal
5. Tujuan dibentuknya struktur informal dalam masyarakat adalah …
A. agar struktur formal mau menyesuaikan diri dengan struktur informal
B. agar struktur formal lebih berperan aktif melaksanakan tugasnya
C. agar struktur informal mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat
D. agar struktur formal tidak berubah arah susunannya
E. agar struktur informal mampu bekerja sama dengan struktur lainnya
6. Ciri utama struktur mekanis adalah …
A. perubahan dalam struktur berpegang kepada budaya masyarakat
B. perubahan dalam struktur menimbulkan dampak negatif
C. perbahan salah satu satu unsur dari struktur tidak menimbulkan gangguan terhadap
seluruh standar
D. perubahan dalam struktur tidak membawa dampak
E. perubahan salah satu unsur dari struktur mengakibatkan perubahan pada seluruh
struktur
7. Struktur sosial merupakan skema penempatan nilai-nilai sosiobudaya dan organ-organ
masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai. Di bawah ini bukan bagian dari nilai-nilai
sosiobudaya adalah….
A. ajaran agama
B. ideologi
C. badan legislatip
D. moral
E. golongan darah
8. Dalam masyarakat ada beberapa macam jenis struktur. Berikut ini yang menunjuk pada
jenis struktur kewibawaan adalah….
A. setiap anggota , mempunyai hak mengeluarkan pendapat tentang kebijakan
organisasi.
B. sebagai anggota kelompok tertentu, Andi mempunyai hak-hak yang sama dengan
anggotanya yang lain.
C. kewajiban anggota kelompok organisasi adalah menjunjung tinggi apa yang sudah
ditetapkan bersama.
D. sebagai buruh perusahaan, mereka hanya bekerja menurut aturan yang dikehendaki
pimpinan perusahaan
E. karena melanggar disiplin akhirnya Andi dikeluarkan dari keanggotaan partai

9. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas menunjukkan struktur sosial berbentuk ....


A. interseksi antara agama dan budaya
B. interseksi antara agama dan profesi
C. interseksi antara etnis dan kepercayaan
D. konsolidasi antara agama dan profesi
E. konsolidasi antara etnis dan kepercayaan

10. Perhatikan gambar berikut !

Keterangan:
A. Kelompok Suku bangsa Madura,
A B Pedagang, Islam
B. Kelompok Suku Manado, Pegawai,
Kristen

Gambar struktur sosial di atas merupakan ilustrasi terjadinya konsolidasi yang berpotensi
terhadap terjadinya integrasi jika keduanya hidup berdampingan karena ….
A. kedua kelompok memiliki kesamaan
B. kedua kelompok saling membutuhkan
C. kedua kelompok saling menguatkan
D. kedua kelompok saling gotong-royong
E. adanya dominasi terhadap kelompok lain
Differensiasi Sosial

A. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan
mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis

B. Indikator.
1. Menjelaskan konsep perbedaan sosial berkaitan dengan differensiasi sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi konsep


differensiasi sosial di masyarakat

D. Ringkasan Materi
1. Pengertian Diferensiasi Sosial
Salah satu bentuk struktur sosial adalah diferensiasi sosial. Menurut kamus sosiologi
diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan
tertentu yang bisaanya sama atau sejenis. Pengertian sama disini menunjuk pada klasifikasi
masyarakat secara horizontal, mendatar atau sejajar.
Dalam masyarakat majemuk (plural society), pengelompokan horizontal yang
didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klan dan agama disebut dengan istilah
kemajemukan sosial. Pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin
disebut heterogenitas sosial.
Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan :
a. Berdasarkan ciri fisik
Misalnya, warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, dan bentuk rahang.
Ciri-ciri fisik tersebut disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
b. Berdasarkan ciri sosial
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat. Termasuk dalam kategori ini adalah perbedaan peran,
prestise dan kekuasaan. Contohnya pola perilaku guru akan berbeda dengan pola perilaku
tentara.
c. Berdasarkan ciri budaya
Berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang
dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasilnya dapat
dilihat dari pakaian, adat istiadat, Bahasa, kesenian, arsitektur dan agama.
2. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Beberapa bentuk diferensiasi sosial diantaranya adalah diferensiasi ras, diferensiasi suku
bangsa, diferensiasi klan, diferensiasi agama, diferensiasi profesi, dan diferensiasi jenis
kelamin.
a. Diferensiasi Ras
Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Menurut
Ralp Linton secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok ras utama :
1. Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri fisik kulit warna kuning sampai sawo matang, rambut
lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid
dibagi menjadi dua yaitu, Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari
subras Tionghoa (Taiwan, Jepang, Vietnam) dan subras melayu (Malaysia, Indonesia,
dan Filipina). Mongoloid Indian terdiri dari orang-orang Indian di Amerika.
2. Ras Negroid memiliki ciri-ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal, dan kelopak
mata lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro
Oseanis, dan Hontentot-Boysesman.
3. Ras kaukasoid memiliki ciri-ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang
kemerah-merahan sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Dibagi
menjadi lima subras, yaitu Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid, dan India.
Indonesia sebagai Negara kepulauan (archipelago) didiami oleh bermacam-macam subras,
yaitu :
a. Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya
b. Vedroid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tonum di
Sulawesi
c. Neo Melanosoid, yaitu penduduk di Kepulauan Kei dan Aru
d. Melayu terdiri atas :
1. Melayu tua (Proto Melayu) yaitu suku Batak, Toraja dan Dayak
2. Melayu muda (Deutro Melayu) yaitu Aceh, Minang, Bugis, Makassar, Jawa, dan
Sunda.
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena beberapa faktor berikut.
1. Kondisi geografis dan iklim
2. Faktor makanan
3. Faktor perkawinan (amalgamasi)
b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Suku bangsa merupakan hasil dari system kekerabatan yang lebih luas. Masyarakat
dalam system kekerabatan ini tetap percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah dan berasal
dari nenek moyang yang sama. Jumlah suku bangsa di Indonesia saat ini sulit diperkirakan.
Menurut C. Van Vollen Houven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316, sedangkan
menurut Prof. Dr. Konetjaraningrat ada sekitar 119. Keanekaragaman suku bangsa di
Indonesia juga menyangkut keanekaragaman budaya, yang meliputi perbedaan adat istiadat,
religi, bahasa dan kesenian.
c. Diferensiasi Klan
Klan sering juga disebut kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas (extended family).
Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan utama, yakni klan atas dasar garis
keturunan ibu (matrilinier) dan atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal).
d. Diferensiasi Agama
Agama dalam kajian ini memiliki arti yang luas, yang diambil dari kata Religion. Agama
tidak hanya terbatas pada lima agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu, tetapi juga berbagai kepercayaan yang ada di
Indonesia .
e. Diferensiasi Jenis Kelamin
Perbedaaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan merupakan peran sosial yang
dilakukan sesuai dengan sifat dan ciri-ciri fisik nya yang diperoleh semenjak dilahirkan.
Peran sosial tersebut melekat yang sesuai dengan kebudayaan masing-masing yang
dimilikinya dan apabila terjadi perubahan peran sosial, masyarakat menganggap sebagai
sebuah penyimpangan sosial.
f. Diferensiasi Profesi
Perbedaan profesi merupakan peran sosial yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat
ketrampilan yang di milikinya sebagai perwujudan tanggungjawab sosial dimana satu
dengan yang lain menjadi pekerjaan yang berbeda-beda. Penghargaan terhadap profesi
bukan ukuran perbedaan namun keahlian dalam menggunakan ketrampilan yang dimiliki
itu yang menjadi indikator perbedaan profesinya.

Latihan soal
1. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan….
A. deferensiasi sosial
B. ketidaksamaan sosial
C. klasifikasi sosial
D. stratifikasi sosial
E. kelompok sosial
2. Penggolongan manusia menurut ciri kualitas lahiriahnya (ras) adalah ....
A. tinggi badan, ukuran kepala, dan bentuk muka
B. warna rambut, bau badan, dan tinggi badan
C. warna kulit, bentuk dagu, dan bau badan
D. bentuk rambut, berat badan, dan warna mata
E. ukuran kepala, warna kulit, dan bentuk rambut

3. Berdasarkan sensus BPS tahun 2010 di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok
etnik dan 1.340 sukubangsa. Keberadaan berbagai etnik dan suku bangsa di Indonesia
merupakan contoh diferensiasi sosial yang menunjukkan ....
A. kesetaraan kedudukan suku bangsa/etnik dan hasil kebudayaannya
B. dominasi suku bangsa/etnik satu terhadap suku bangsa/etnik lain
C. sistem hierarki yang dianut setiap suku bangsa di Indonesia
D. persamaan peran suku bangsa/etnik dalam kehidupan bernegara
E. kesamaan ciri-ciri sosial pada setiap bangsa/etnik di Indonesia

4. Jakarta sebagai kota multikultural dapat terwujud apabila perbedaan etnis, suku bangsa,
kepercayaan, dan pandangan hidup mendapat pengakuan dari Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dan dilindungi keberadaannya serta dianggap wajar. Konsep sosiologi yang tepat
diterapkan untuk menggambarkan keadaan ini adalah ….
A. diferensiasi tingkatan
B. struktur sosial horizontal
C. diferensiasi fungsi
D. diferensiasi custom/adat
E. struktur sosial terbuka

5. Perhatikan beberapa realitas sosial berikut !


1) Pelaksanaan jobfair kampus menghadirkan beragam lowongan pekerjaan dari
perusahaan-perusahaan ternama
2) Warga Kota Surabaya memiliki latar belakang suku bangsa atau etnik berbeda
3) Masyarakat terbiasa menilai kekayaan seseorang dari kepemilikan barang-barang
berharga
4) Pemerintah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam
bidang politik
5) Pemukiman di kota besar menunjukkan kelas sosial penghuninya

Realitas sosial berupa diferensiasi sosial ditunjukkan oleh angka...


A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
Stratifikasi Sosial
A. Kompetensi Dasar
3.3. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi terwujudnya
kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan mendorong terwujudnya
kehidupan sosial yang damai dan demokratis
B. Indikator.
Menjelaskan konsep perbedaaan sosial berkaitan dengan stratifikasi sosial.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi konsep perbedaaan sosial
berkaitan dengan stratifikasi sosial
D. Ringkasan Materi
1. Pengertian stratifikasi sosial
Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu system sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarki menurut
dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Pitirim A. Sorokin mendefinisikan
stratifikasi sosial sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarki).
Perwujudan pelapisan didalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. Kelas
sosial terdiri atas kelas sosial tinggi (upper class), kelas sosial menengah (middle class),
dan kelas sosial rendah (lower class). Kelas sosial tinggi bisaanya diisi oleh para pejabat
atau penguasa dan pengusaha kaya. Kelas sosial menengah bisaanya meliputi kaum
intelektual, seperti dosen, peneliti, mahasiswa, pengusaha kecil dan menengah, serta
pegawai negeri. Kelas sosial rendah bisaanya merupakan kelompok terbesar dalam
masyarakat, seperti buruh, petani gurem dan pedagang kecil. Pengelompokan semacam itu
terdapat dalam segala bidang kehidupan.
2. Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial muncul dengan sendirinya sebagai akibat dari proses yang terjadi
dalam masyarakat. Faktor-faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian, umur,
fisik, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan masyarakat, dan harta benda. Dalam
perkembangan selanjutnya, stratifikasi sosial sengaja dibentuk sebagai subsistem sosial
untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Beberapa kondisi umum yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam
masyarakat, menurut Wila Huky adalah :
a) Perbedaan ras dan budaya.
b) Pembagian tugas yang terspesialisasi.
c) Kelangkaan.
3. Dasar Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat
Dasar stratifikasi sosial dalam masyarakat disebabkan oleh adanya sesuatu yang
dihargai lebih. Misalnya berupa a) Kekayaan, b) Kekuasaan c) Keturunan d) Pendidikan e)
Status atau kedudukan f) Peran (role)
4. Sifat Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya stratifikasi sosial dibedakan
menjadi:
a. Stratifikasi sosial tertutup
Adalah bentuk stratifikasi yang anggota dari setiap stratanya sulit melakukan
mobilitas vertikal. Karenanya, stratifikasi sosial jenis ini bersifat diskriminatif, contohnya
system kasta, masyarakat rasialis, dan masyarakat feodal.

b. Stratifikasi Sosial Terbuka


Bersifat demokratis. Kemungkinan mobilitas sangat besar. Maksudnya, setiap
anggota strata dapat bebas berpindah strata sosial, baik vertical maupun horizontal.
Walaupun kenyataannya mobilitas harus melalui perjuangan berat, kemungkinan untuk
berpindah strata slalu ada. Contoh doctor, pengusaha atau guru

c. Stratifikasi Sosial Campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi sosial tertutup
dan terbuka. Missal seseorang yang memiliki kasta Brahmana di Bali pindah ke Jakarta.

5. Fungsi Stratifikasi Sosial


1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
2. Menjadi system pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan
penghargaan
3. Kriteria system pertentangan dan persaingan
4. Penentu lambang-lambang (symbol status) atau kedudukan
5. Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan
6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki system
sosial yang sama dalam masyarakat
Perwujudan dari stratifikasi sosial adalah kelas-kelas sosial. Hal ini dapat kita lihat
dari segi ekonomi, sosial dan politik
a) Ekonomi
Pembagian kelas dalam masyarakat dari segi ekonomi akan membedakan masyarakat atas
kepemilikan harta.
1. Kelas atas terdiri dari kelompok orang-orang kaya
2. Kelas menengah terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan
3. Kelas bawah terdiri dari kelompok orang miskin

b) Sosial
Merupakan sistem penggolongan masyarakat menurut status. Umumnya, nilai status
seseorang dalam masyarakat diukur dari prestise atau gengsi. Contohnya, orang lebih
memilih menjadi pegawai meski gajinya kecil daripada jadi tukang. Pelapisan secara sosial
dapat pula dilihat dari pembagian kasta di Bali.
c) Politik
Pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang atau kekuasaan. Makin besar
wewenang atau kekuasaan seseorang, makin tinggi lapisan sosialnya. Masyarakat yang
memiliki wewenang atau kuasa umunya ditempatkan pada lapisan masyarakat atas.
Kelompok ini mencakup para pejabat eksekutif, yudikatif dan legislative. Pembagian jenis
ini terlihat pula pada hierarki militer.
6. Sistem Stratifikasi yang Ada di Indonesia
a. Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian
Pembagian kelas berdasarkan kepemilikan tanah, berikut stratifikasi masyarakat
pertanian di Pulau Jawa
Masyarakat pertanian pada umumnya masih menghargai peran pembuka tanah
(cikal bakal), yaitu orang yang pertama kali membuka hutan untuk dijadikan tempat
tinggal dan lahan pertanian. Bisaanya mereka menjadi sesepuh atau golongan yang
dituakan. Golongan kedua diduduki oleh pemilik tanah atau orang kaya, tetapi bukan
keturunan cikal bakal. Mereka dapat memiliki tanah dan kaya karena keuletan dan
kemampuan lainnya. Kelompok yang kedua disebut kuli kenceng. Golongan ketiga
adalah golongan petani yang hanya memiliki tanah sedikit dan hasilnya hanya cukup
untuk dikonsumsi sendiri (kuli kendo). Golongan yang keempat (buruh tani) adalah
orang yang tidak memiliki tanah, namun bekerja disektor pertanian.
b. Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Feodal
Pola dasar masyarakat feodal :
1. Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan yang harus ditaati dan
dihormati oleh rakyatnya
2. Terdapat lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan (kaum feodal) dan lapisan
dibawahnya, yakni rakyatnya
3. Adanya pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum feodal merupakan
tokoh panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus hidup menghamba dan
selalu dalam posisi dibawah
4. Terdapat pola hubungan antarkelompok yang diskriminatif, yaitu kaum feudal
memperlakukan bawahanya secara tidak adil dan cenderung sewenang-wenang
5. Masyarakat feodal cenderung memiliki system stratifikasi tertutup.
c. Lapisan Sosial Pada Masyarakat Feudal Surakarta dan Yogyakarta
d. Lapisan Sosial Masyarakat Feodal di Aceh

e. Lapisan Sosial Masyarakat Feodal di Sulawesi Selatan

f. Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Belanda

g. Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang

h. Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern


1. Berdasarkan Kriteria Profesi

2. Berdasarkan Kriteria Ekonomi


6. Konsekuensi Stratifikasi Sosial
Dalam kenyataannya orang tidak memiliki kemampuan yang sama. Ada yang mampu
membayar sekolah yang mahal ada yang tidak. Akibatnya, penghargaan yang diberikan
masyarakatpun akan berbeda-beda. Perbedaan seperti ini akan mempengaruhi gaya hidup (life
style). Misalnya :
 Pakaian : model pakaian dan perlengkapan busana
 Rumah dan Perabot : Tipe rumah dan letak tempat tinggal serta jenis kendaraan dan
perabot rumah tangganya.
 Bahasa dan Gaya Bicara : Pemilihan kata atau Bahasa dan etika sopan santun
 Makanan : Selera dan jenis makanan
 Gelar, Pangkat, atau Jabatan
 Hobi dan Kegemaran

Latihan soal
1. Perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat disebut ....
A. pengendalian sosial
B. diferensiasi sosial
C. stratifikasi sosial
D. mobilitas sosial
E. sistem sosial
2. Berikut ini kriteria yang dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam
suatu lapisan, kecuali ....
A. kekuasaan
B. kekayaan
C. ilmu pengetahuan
D. kedisiplinan
E. kehormatan
3. Beberapa contoh stratifikasi sosial yang bersifat tertutup adalah ....
A. kasta, golongan usia, pendidikan
B. kasta, pangkat, pendidikan
C. sistem pendidikan, sistem ekonomi
D. kasta, sistem feodal, politik apartheid
E. kasta, keturunan, golongan usia
4. Pada prinsipnya, status seseorang dapat diperoleh dengan cara-cara yang bersifat ....
A. ascribed, achieved, assigned
B. subjektif, objektif, otomatis
C. konflik, simbol, assigned
D. otomatis, ada usaha, subjektif
E. ascribed, otomatis, assigned
5. Suatu lapisan dalam masyarakat tempat setiap orang yang mempunyai kedudukan dan
peran masing-masing disebut ....
A. kelas sosial
B. lapisan sosial
C. tingkatan sosial
D. stratifikasi sosial
E. susunan sosi
6. Salah satu bentuk pelapisan sosial pada masyarakat primitif adalah ....
A. kemampuan bekerja
B. sistem kelas
C. jenis pekerjaan
D. jenis kelamin
E. tingkat kekuasaan
7. Berikut ini ciri-ciri umum untuk menentukan adanya lapisan sosial, kecuali ....
A. status atas dasar fungsi dan pekerjaan
B. status seseorang dalam beragama
C. status atas dasar jenis kelamin dan umur
D. status atas dasar keturunan
E. status atas dasar kekuasaan
8. Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain secara
vertikal disebut lapisan sosial ....
A. vertikal
B. terbuka
C. tertutup
D. terpadu
E. horizontal
9. Kelas sosial secara sederhana bergantung pada beberapa kriteria, kecuali ....
A. antagonisme tertentu
B. kesadaran akan status masing-masing
C. kebudayaan
D. besarnya jumlah anggota
E. kelanggengan
10. Salah satu fungsi stratifikasi sosial adalah mengatur partisipasi masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan ....
A. pola pendistribusian kewajiban masyarakat
B. pengaturan dan pengawasan interaksi sosial
C. adanya hierarki yang ditandai simbol
D. perbedaan kemampuan ekonomi masyarakat
E. cara mempersatukan masyarakat yang berbeda-beda
11. Berikut ini ciri sistem pelapisan sosial tertutup di masyarakat, kecuali ....
A. memiliki kesempatan berusaha dengan kecakapan dirinya
B. kedudukan ditentukan atas dasar keturunan
C. hubungan antarsesama atas dasar kesamaan kedudukan
D. kedudukan tidak dapat diubah, berlaku seumur hidup
E. harga diri yang memiliki individu merupakan pandangan hidupnya
12. Bentuk kekuasaan pada masyarakat yang tidak memperlihatkan garis pemisah yang
tegas di antara lapisan sosialnya menurut Mac Iver termasuk bentuk ....
A. otoriter
B. demokratis
C. oligarkis
D. kasta
E. tradisional
13. Saluran yang digunakan penguasa untuk meyakinkan dan memaksa masyarakat akan
pentingnya menaati peraturan, termasuk saluran ....
A. politik
B. militer
C. ekonomi
D. tradisional
E. ideologi
14. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri klan besar yaitu ....
A. perkumpulan keluarga Pesulima pada masyarakat Ambon
B. terdiri atas klan-klan kecil
C. kekerabatan yang terdiri atas semua keturunan
D. kurang mengenal antara satu dan lainnya
E. keluarga Singarimbun pada adat Batak
15. Struktur sosial yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia
luar adalah struktur ....
A. statis
B. heterogen
C. luwes
D. mekanis
E. homogen
16. Secara horizontal, kemajemukan masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya
perbedaan-perbedaan di antara warga masyarakat dalam hal….
A. suku bangsa, ras, agama, dan antar golongan
B. golongan dan kelas-kelas sosial
C. kesukubangsaaan dan kebudayaan
D. ideologi dan aliran politik
E. aliran politik dan kelas-kelas sosial
17. Bentuk geografis wilayah Indonesia yang berupa kepulauan dengan kurang lebih 17
ribu pulau, tersebar di sepanjang 3000 mil di equator, utamanya menyebabkan
kemajemukan dalam hal….
A. agama
B. suku bangsa
C. ras
D. kelas sosial
E. golongan sosial
18. Contoh dari kemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria agama ditandai
dengan….
A. pertentangan antar pemeluk agama
B. tidak ada agama mayoritas dan minoritas
C. salah satu agama dianut sebagian besar masyarakat Indonesia
D. kebebasan penyebaran agama dimana saja
E. diakuinya berbagai agama dan para penganutnya
19. Perbedaan kebudayaan di antara kelompok-kelompok manusia yang mengakibatkan
lebih beranekaragam-nya/ pluralitas masyarakat Indonesia antara lain disebabkan oleh
faktor alam berupa….
A. lokasi yang terisolasi satu dengan yang lainnya
B. perbedaan agama dan keyakinan
C. jenis, kesuburan tanah, dan iklim yang berbeda
D. letak wilayaj Indonesia di posisi silang
E. bentuk geografik wilayah Indonesia
20. Penduduk pulau Irian, kepulauan Aru, dan Kei tergolong ras….
A. Negroid
B. Wedoid
C. Proto Melayu
D. Deutro Melayu
E. Papua Melanosoid
21. Kemajemukan bangsa Indonesia berdasarkan ciri-ciri fisik menunjukkan adanya
kemajemukan sosial adalah….
A. ras
B. suku bangsa
C. agama
D. profesi
E. biologis
22. Karakteristik suatu masyarakat majemuk dapat dilihat pada kelompok yang….
A. memiliki kebudayaan yang sama
B. memiliki struktural sosial yang terbagi dalam lembaga yang ebrsifat komplementer
C. mengembangkan konsensus di antara para anggota
D. hidup dalam keadaan damai
E. memiliki kebudayaan yang berbeda
23. Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen
yang hidup sendiri-sendiri, tanpa ada pembaruan satu sama lain di dalam satu kesatuan
politik, merupakan pengertian masyarakat majemuk menurut….
A. J.S. Furnivall
B. J. Nasikun
C. Clifford Greertz
D. Ernest Renan
E. Peter M. Blau
24. Indonesia adalah negara yang potensial terhadap konflik, potensi konflik dalam
masyarakat Indonesia dapat dihilangkan bila perbedaan yang ada dilandasi dengan….
A. mengutamakan kelompok lain daripada kelompok sendiri
B. mengutamakan kelompok sendiri daripada kelompok lain
C. keinginan untuk mempelajari setiap perbedaan masyarakat
D. toleransi dan hormat menghormati antawarga yang memiliki perbedaan
E. sikap saling menghindarkan diri dari konflik
25. Di dalam masyarakat majemuk ada suatu masyarakat di mana satu kelompok etnik
minoritas mempunyai keunggulan kompetitif yang luas sehingga mendominasi
kehidupan politik atau ekonomi masyarakat. Hal tersebut termasuk kategori….
A. masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang
B. masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
C. masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
D. masyarakat majemuk dengan fragmentasi
E. masyarakat majemuk dengan plularitas
26. Pernyataan dibawah ini yang benar tentang status sosial adalah ...
A. Ascrtibed status dapat diusahakan, sedang achieved status tidak dapat diusahakan
B. Ascribed status maupun achieved status lazim dalam masyarakat berkasta
C. Ascribed status maupun achieved status dalam kenyataan sulit untuk diraih.
D. Ascribed status telah melekat sejak lahir, sedangkan achieved status
mempertimbangkan seseorang
E. Ascribed status maupun achieved status dalam keadaan tertentu dapat ditukar
27. Berikut ini pernyataan yang sesuai dengan pengertian diferensiasi sosial adalah....
A. Ayah sebagai abdi negara dan ibu sebagai prmugari
B. Ahmad sebagai kepala desa ” A ” dan Ibu zaenab sebagai sekretaris desa.
C. Bapak Walikota menyerahkan penghargaan kepada kepala desa Teladan di Balai
kota.
D. Seorang kyai sedang menyampaikan kajian agama didepan ribuan santrinya.
E. Ibu berpesan pada anaknya agar berhati – hati dalam berkendaraan di jalan
28. Perbedaan antara stratifikasi sosial dengan deferensiasi sosial adalah..
A. pengelompokan masyarakat pada stratifikasi sosial ditentukan secara vertikal atau
hirarki, sedangkan diferensiasi tidak
B. diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial hanya ditemukan pada setiap kehidupan
masyarakat, sedangkan dimasyarakat tradisional tidak
C. stratifikasi sosial terdapat pada masyarakat modern sedangkan diferensiasi sosial
terdapat pada masyarakat tradisional
D. diferensiasi sosial lebih sering menimbulkan konflik daripada stratifikasi sosial
E. diferensiasi sosial tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan stratifikasi
sosial
29. Beberapa faktor pembentuk ketidaksamaan sosial ....
A. faktor jumlah penduduk, ekonomi dan teknologi
B. faktor ekonomi, geografis dan penduduk
C. faktor teknologi, etnis dan ekonomi
D. faktor etnis, jumlah penduduk dan ekonomi
E. faktor geografis, etnis dan teknologi
30. Perbedaan adat budaya yang terjadi di Indonesia lebih disebabkan oleh faktor ....
A. keadaan geografi
B. sistem ekonomi
C. persebaran etnis
D. kurang lancarnya arus komunikasi
E. lingkungan alam
31. Adanya sebutkan negara industri, negara maju, negara berkembang dan negara
terbelakang, menyebabkan adanya perbedaan atau ketidaksamaan sosial adalah....
A. ras
B. keadaan geografis
C. Teknologi
D. Ekonomi
E. etnis
32. Masyarakat kota cenderung individualistik akibat perkembang ilmu dan teknologi
sedang masyarakat pedesaan masih mempertahankan sikap gotong royong.
Ketidaksamaan sosial antar masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan yang
terletak pada...
A. etnis
B. teknologi
C. ekonomi
D. ras
E. masyarakat
33. Masyarakat yang terdiri dari sejumlah besar kelompok etnis yang jumlahnya kecil
sehingga tidak ada satupun kelompok yang mendominasi kehidupan ekonomi dan
politik termasuk ke dalam....
A. masyarakat majemuk dengan segmentasi
B. masyarakat majemuk dengan segmentaris
C. masyarakat majemuk dengan kompetisi berimbang
D. masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
E. masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
34. Adanya kelas-kelas sosial seperti kelas atas,menengah dan bawah ditentukan oleh
kriteria sratifikasi ..
A. kebangsawanan
B. keturunan
C. ekonomi
D. pendidikan
E. kekuasaan
35. Lapisan teratas dalam lapisan sosial masyarakat Indonesia yang didasarkan pada kriteria
ekonomi adalah kelompok, seperti....
A. konglomerat dan kaum eksekutif
B. tenaga ahli dan tuan tanah
C. pemilik tanah dan buruh tani
D. kaum terpelajar dan cendikiawan
E. penguasa dan pemilik perkebunan
36. Walaupun tidak pandai karena kejujuran dan kesopanan serta bertanggung jawab , maka
Bajuri didesanya memiliki kelas sosial yang tinggi . Masyarakat tempat tinggal Bajuri
menggunakan sistem stratifikasi sosial berdasarkan ukuran...
A. kekayaan
B. kekuasaan
C. ilmu pengetahuan
D. kehormatan
E. kecerdasan
37. Sistem kasta di India membuat anggotanya akan memiliki status yang sama seumur
hidupnya. Hal ini merupakan contoh bentuk stratifikasi yang bersifat....
A. stratifikasi tertutup
B. stratifikasi yang di sengaja
C. stratifikasi yang tidak di sengaja
D. stratifikasi seumur hidup
E. stratifikasi terbuka
38. Sistem pelapisan sosial di daerah pedesaan relatif lebih sederhana atau terbatas
dibandingkan dengan stratifikasi pada masyarakat masyarakat kota , karena....
A. di desa tanah sangat penting dalam menunjang kehidupan
B. kehidupan masyarakat desa masih di bawah garis kemiskinan
C. kehidupan di desa bersifat heterogen
D. di desa masyarakatnya masih bersifat homogen dan kebutuhan hidupnya masih
sederhana
E. masyarakat desa tidak mau mengubah hidup
39. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh konsekuensi stratifikasi sosial yang
mengacu pada perbedaan tata busana dan perlengkapan rumah tangga adalah.....
A. Ani selalu menggunakan jasa perancang terkenal dalam setiap penampilannya
B. Dalam membersihkan rumah kalangan atas menggunakan dengan mesin penyedot
debu, namun pada kalangan bawah cukup dengan kemucing atau kain lap
C. Kalangan atas menggunakan kompor gas dan kalangan bawah menggunakan kayu
bakar
D. Penggunaan mesin cuci untuk kalangan menengah atas dan kalangan bawah
mencuci dengan penggilas
E. Seragam anak SMA dan SMP tidak sama
40. Bi Inah selalu menggunakan kromo inggil dalam berkomunikasi dengan majikannya.
Hal ini merupakan konsekuensi stratifikasi sosial dalam bentuk perbedaan.....
A. tata busana dan alat perlengkapan rumah tangga
B. perbedaan dalam komunikasi non verbal
C. perbedaan pemakaian bahasa dan gaya bicara
D. perbedaan pangkat dan jabatan
E. perbedaan selera makan
41. Ronald memilih olah raga golf dan balap mobil. Dalam konsekuensi stratifikasi sosial
disamping berolah raga Ronald mempunyai tujuan lain, yaitu....
A. menunjukkan status sosial
B. belajar mengemudi
C. untuk menyehatkan
D. untuk menyalurkan hobby
E. menghilangkan kejenuhan
42. Di Bali, seseorang mendapatkan nama dan posisi dalam sebuah kastanya sejak ia
dilahirkan, maka dari itu seseorang yang sudah menempati kasta tertentu akan sangat
sulit atau bahkan tidak bisa pindah ke kasta yang lain. Seseorang yang menempati kasta
yang tinggi akan sulit untuk berpindah ke kasta yang lebih rendah, kecuali orang
tersebut melakukan beberapa pelanggaran berat. Berdasarkan deskripsi tersebut, bentuk
stratifikasi masyarakat Bali adalah ….
A. campuran
B. tertutup
C. terbuka
D. semi tertutup
E. semi terbuka
43. Pak Budi seorang pengusaha tas di Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Banyaknya
permintaan pasar menyebabkan Pak Budi kesulitan untuk memenuhi pesanan tas. Pak
Budi kemudian mengajak perajin tas di sekitar rumahnya bekerjasama membentuk
perkumpulan perajin tas. Melalui kelompok ini, Pak Budi dapat memenuhi permintaan
pasar dan dapat memberikan tambahan penghasilan kepada warga sekitar. Terbentuknya
kelompok perajin tas oleh Pak Budi tersebut didasari oleh ….
A. kesatuan genealogis
B. kesamaan kepentingan
C. asal usul kedaerahan
D. wilayah tempat tinggal
E. tingkat ekonomi
44. Perhatikan bagan berikut !

Latar belakang terbentuknya stratifikasi social di atas adalah…..


A. kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang, melainkan yang terpenting
adalah kemampuannya dan kadang-kadang faktor keberuntungan.
B. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas, hampir tidak terjadi
mobilitas sosial vertical dan Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir
tidak mungkin ditembus
C. kemungkinan seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya,
baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun
usaha lainnya
D. orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi secara otomatis akan menempati
lapisan sosial yang tinggi pula
E. Orang-orang yang memperoleh kesempatan menjadi pemimpin, melalui suatu
mekanisme pemilihan umum, akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi
45. Perhatikan bagan berikut !

Pernyataan yang tepat berdasarkan gambar di atas adalah….


A. kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha dan kedudukan tersebut
sudah diperoleh sejak lahir.
B. seorang anggota kasta brahmana mempunyai kedudukan terhormat dan sangat
dihargai oleh masyarakat lingkungannya
C. putri terpaksa berhenti bekerja dari perusahaan ternama, karena merawat anaknya
yang masih usia 3 bulan
D. seorang yang berusaha menjadi orang kaya dengan bekerja keras dan menuntut
ilmu.
E. pada masyarakat Bali seseorang yang berkasta waisya tidak dapat pindah ke kasta
brahmana
Kesetaraan dalam Masyarakat Multikultural

A. Kompetensi Dasar
3.3. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi terwujudnya
kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan mendorong terwujudnya
kehidupan sosial yang damai dan demokratis
B. Indikator.
Menjelaskan konsep kesetaraan dalam masyarakat masyarakat multikultural
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. Mendiskripsikan prinsip kesetaraan dalam masyarakat multikultural
2. Mengidentifikasi prinsip-prionsip kesetaraan dalam mengatasi perbedaan sosial
D. Ringkasan Materi
1. Pengertian kesetaraan sosial
Kesetaraan sosial berarti adanya kesamaan sosial untuk memperoleh kesempatan serta
hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik,
hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional
(hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan sehingga didalam
kesetaraan sosial tercermin adanya penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural
yang ada di masyarakat. Ada lima kategori kesetaraan yang berbeda yaitu :
1) Kesetaraan hukum, kesamaan dihadapan hukum
2) Kesetaraan politik, kesetaraan dalam bidang pembangunan
3) Kesetaraan sosial, tidak adanya dominasi oleh pihak tertentu
4) Kesetaraan ekonomi, pembagian sumber daya yang dilakukan secara adil
5) Kesetaraan moral, memiliki nilai yang sama
Realitas di masyarakat terdapat tiga konsep kesetaraan yang berbeda, yaitu :
a. Kesetaraan kesempatan, akses ke semua posisi sosial harus di atur oleh kriteria
universal
b. Kesetaraan sejak awal, kompetisi yang adil dan setara mensyaratkan bahwa semua
peserta mulai dari garis start yang sama
c. Kesetaraan hasil, semua orang harus menikmati standar hidup dan peluang kehidupan
yang setara
2. Masyarakat Multikultural dan multikulturalisme
Ditengah pontensi konflik yang memungkinkan bagi bangsa kita, maka usaha untuk
membentuk suatu masyarakat multikultural menjadi sangat penting. Secara sederhana,
masyarakat multikultural dapat dimengerti sebagai masyarakat yang terdiri atas beragam
kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat
multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas
berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Mereka hidup bersama dalam
wilayah lokal maupun nasional. Bahkan, mereka juga berhubungan dengan masyarakat
internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Furnivall, berdasarkan susunan atau konfigurasinya, masyarakat multikultural
dibedakan atas :
a) Masyarakat majemuk kompetisi seimbang., artinya masyarakat yang terdiri atas
sejumlah komunitas atau etnik yang mempunyai kekuatan kompetitip yang relatip
seimbang. Misal pada daerah transmigrasi yang sudah berjalan puluhan tahun, sehingga
daerah transmigrasi sudah menjadi sebuah desa, maka kekuatan penduduk asli dengan
pendatang (transmigrasi) mempunyai kekuatan yang realitip seimbang, sehingga mereka
memiliki kekuatan dan kesempatan untuk menjadi ketua atau pemimpin masyarakat
desa tersebut. Tidak ada dominasi diantaranya.
b) Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, artinya suatau masyarakat dimana
kelompok etnik mayoritas mendominasi kompetisi politik atau ekonomi, sehingga
posisi kelompok yang lain menjadi kecil.Misal suatu daerah tertentu ternyata didiami
suku Jawa dan menjadi penduduk mayoritas karena jumlah ataupun pengaruh sosialnya,
maka dalam pengaturan hidupmasyarakat cenderung didminasi oleh etnik Jawa.
c) Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan artinya suatu masyarakat dimana satu
kelompok etnik minoritas mempunyai keunggulan yang luas sehingga mendominasi
kehidupan politik atau ekonomi masyarakat. Misal pada saat ini etnis Cina walaupun
jumlah penduduknya sedikit tetapi menguasai ekonomi di berbagai kota.
d) Masyarakat majemuk dengan fragmentasi, adalah suatu masyarakat terbagi atas
sejumlah kelompok etnik dalam jumlah yang kecil-kecil, sehingga tidak ada satu
kelompok pun yang memiliki posisi politik maupun ekonomi yang dominan.
Multikulturalisme tidak hanya bermakna keanekaragaman (kemajemukan), tetapi
juga kesederajatan antarperbedaan. Dalam multikulturalisme terkandung pengertian bahwa
tidak ada sistem norma dan budaya yang lebih tinggi daripada budaya lainnya, atau tidak
ada sesuatu yang lebih agung dan luhur daripada yang lain. Semua perbedaan adalah
sederajat. Kesederajatan dalam perbedaan merupakan jantung dari multikulturalisme.
Ide multikulturalisme menururt Taylor adalah gagasan yang mengatur keberagaman
dengan prinsip dasar pengakuan keberagaman itu sendiri ( politics of recognition), gagasan
ini menyangkut pengaturan relasi antara kelompok mayoritas dan minoritas, keberaddaaan
kelompok imigran, masyarakat adat dan lain-lain (dalam Savirani : 2005). Sedangkan
Suparlan (2002) menjelaskan multikulturalisme adalah ideologi yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara
kebudayaan. Dengan demikian konsep multikulturalisme tidak disamakan dengan konsep
keanekaragaman secara suku bangsa (etnic) atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi
ciri khas masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman
kebudayaan dalam kesederajatan.
Berdasar gagasan multikulturalisme diatas, menurut Subagyo (2001) bahwa
masyarakat multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungan sosial
antar individu dalam masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataaan untuk
hidup berdampingan secara damai ( peace co-existence) satu dengan yang lain dengan
perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya .
Sebagai negara yang mengembangkan konsep demokratis, maka kesetaraan
warga dan hak budaya suku bangsa merupakan unsur yang mendasar ,hal ini berarti bahwa
pentingnya hak individu dan kesetaraan individu atau warga dan toleransi terhadap
perbedaan dan keankeragaman harus dijunjung tinggi.
Paham multikulturalisme merupakan suatu konsep yang ingin membawa masyarakat
dalam kerukunan dan perdamaian, tanpa ada konflik dan kekerasan meskipun didalamnya
terdapat kompleksitas perbedaan. Dengan demikian diskrinimasi sosial, politik, budaya,
pendidikan dan ekonomi secara bertahap dan radikal harus dikikis dengan kemauan untuk
menegakkan demokrasi sesuai dengan prinsip demokrasi yaitu kesetaraan derajat individu,
kebebasan, toleransi terhadap perbedaan, konflik dan konsensus, hukum yang adil dan
beradab serta perikemanusiaan.
a. Clifford Geertz (1973)
Ia menyebut konsep masyarakat majemuk sebagai ”masyarakat pluralistic”.
Masyarakat Plural setidak-tidaknya ditandai oleh ikatan-ikatan primodial yang dapat
diartikan dengan budaya pencitraan atau “penandaan” yang diberikan (given), diantaranya:
Ras Bahasa , Daerah/ wilayah Geografis, Agama, Budaya. Selain itu, sikap yang harus
dilakukan dalam masyarakat kultural dapat diartikan sebagai berikut:
a. Pengakuan terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas kehidupan dalam
masyarakat.
b. Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya, baik yang mayoritas
maupun minoritas.
c. Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman dan perbedaan, baik secara
individu ataupun kelompok serta budaya.
d. Penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak asasi manusia dan saling menghormati
dalam perbedaan.
e. Unsur kebersamaan, kerja sama, dan hidup berdampingan secara damai dalam
perbedaan.
Sikap yang harus dihindari untuk membangun masyarakat multikultural yang rukun dan
bersatu, ada beberapa nilai yang harus dihindari, yaitu:
1. Primordialisme.
Primordialisme artinya perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya
sendiri yang paling unggul, maju, dan baik. Sikap ini tidak baik untuk dikembangkan di
masyarakat yang multikultural seperti Indonesia. Apabila sikap ini ada dalam diri warga
suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka untuk bisa menerima keberadaan suku
bangsa yang lain.
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme artinya sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan
kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan
masyarakat dan kebudayaan yang lain. Indonesia bisa maju dengan bekal kebersamaan,
sebab tanpa itu yang muncul adalah disintegrasi sosial. Apabila sikap dan pandangan ini
dibiarkan maka akan memunculkan provinsialisme yaitu paham atau gerakan yang bersifat
kedaerahan dan eksklusivisme yaitu paham yang mempunyai kecenderungan untuk
memisahkan diri dari masyarakat.
3. Diskriminatif.
Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga
negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama, dan lain-lain.
Sikap ini sangat berbahaya untuk dikembangkan karena bisa memicu munculnya antipati
terhadap sesame warga negara.
4. Stereotip
Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang
subjektif dan tidak tepat. Indonesia memang memiliki keragaman suku bangsa dan masing-
masing suku bangsa memiliki ciri khas. Tidak tepat apabila perbedaan itu kita besar-
besarkan hingga membentuk sebuah kebencian
Pada deskripsi di depan telah diungkapkan secara jelas tentang masyarakat
multikultural. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan akan materi ini, cobalah
menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang masyarakat kultural di dunia. Manfaatkan
buku-buku di perpustakaan, artikel-artikel di media massa atau wacana multikultural di
situs-situs internet. Dengan data-data yang ada, buatlah sebuah tulisan singkat tentang
masyarakat multikultural. Selanjutnya bacakan di depan kelas.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlunya Masyarakat Multikultural
Menurut Tilaar, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang mendorong berkembang
pesatnya pemikiran multikulturalisme, yaitu HAM, globalisme, dan demokratisasi. Namun
demikian, idealisme masyarakat multikultural dalam kenyataannya menemui banyak
hambatan, diantaranya :
a. Sikap menganggap budaya sendiri lebih baik
b. Pertentangan antara budaya barat dan timur
c. Plularisme dianggap sebagai sesuatu yang eksotis
d. Pandangan yang paternalistis
e. Mencari apa yang disebut indigenous culture, mencari sesuatu yang dianggap asli
f. Pandangan negative penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai
kebudayaan penduduk asli
4. Manfaat masyarakat multikultural
Manfaat memiliki masyarakat yang multikultur adalah :
a. Melalui hubungan yang harmonis antarmasyarakat, dapat digali kearifan budaya yang
dimiliki oleh setiap budaya
b. Memunculkan penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap toleransi
c. Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya capital
d. Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
e. Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu orang
atau kelompok saja
Jadi inti dari masyarakat multikultural (multicultural society) adalah kesediaan
menerima kelompok sosial lain secara sama sebagai satu kesatuan, tanpa memperdulikan
perbedaan suku bangsa, agama, budaya, jender, bahasa, kebiasaan ataupun kedaerahan.
Dalam model multikulturalisme atau kemajemukan ini, sebuah masyarakat dilihat
sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut
yang coraknya seperti mosaik. Didalam mosaik mencakup semua kebudayaan dari
masyarakat- masyarakat yang lebih kecil yang membentuk masyarakat yang lebih besar
yang memiliki kebudayaan seperti sebuah mosaik. Model ini telah digunakan bangsa
dalam UUD 1945 pasal 32, yang berbunyi kebudayaan bangsa Indonesia adalah puncak-
puncak kebudayaan di daerah.
Dalam konsep multikulturalisme tidaklah disamakan dengan konsep
keanekaragaman secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri
masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan
dalam kesederajatan.
Harmoni Sosial

A. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
4.3. Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan
mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
B. Indikator.
1. Menjelaskan prinsip-prionsip kesetaraan dalam mengatasi perbedaan sosial untuk
menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis
2. Mengembangkan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan prinsip kesetaraan.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi prinsip-prionsip kesetaraan dalam mengatasi perbedaan sosial untuk
menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis
2. Menyusun makalah berkaitan dengan strategi menciptakan kehidupan masyarakat yang
harmonis dengan prinsip kesetaraan.
D. Ringkasan Materi
1. Pengertian harmoni Sosial
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur,
aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni
sosial adalah kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya.
Harmoni sosial juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara
etimologis, solidaritas adalah kekompakan atau kesetiakawanan. Kata solidaritas
menggambarkan keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan
pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.
2. Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus
diterapkan ditengah-tengah diferensiasi dan stratifikasi sosial. Kesetaraan dan harmoni
didalam masyarakat Indonesia yang multikultur memiliki dinamika sendiri, hal ini bisa dilihat
dari sejarah perkembangan masyarakat Indonesia yang menunjukan bahwa potensi konflik
antar kelompok masyarakat di Indonesia cukup besar, yang disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik
2. Perbedaan pendirian atau sikap
3. Perbedaan kebudayaan yang dimiliki setiap etnis
4. Benturan kepentingan (politik, ekonomi dan kekuasaan)
5. Perubahan yang terlalu cepat sehingga mengganggu keseimbangan sistem dan kemapanan.

3. SOAL-SOAL LATIHAN
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! Kerjakan pda buku tugas kalian!
1. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemajemukan suatu bangsa!
2. Apa yang dimaksud dengan masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang?
Berilah contohnya!
3. Sebutkan beberapa golongan masyarakat berdasarkan perbedaan fisik dan ras!
4. Mengapa latar belakang geografis menyebabkan terjadinya masyarakat multikultural?
5. Jelaskah pengaruh apa saja yang timbul akibat dari kemajemukan masyarakat!
6. Jelaskan beberapa kategori masyarakat multikultural menurut J.S. Furnival!
7. Apakah kemajemukan suatu bangsa mempunyai dampak baik yang positif maupun yang
negatif? Jelaskan!
8. Untuk memahami stratifikasi sosial, jelaskan pengertian dan sifat-sifat dari stratifikasi
sosial!
9. Untuk kepentingan masyarakat perlu dibuat Stratifikasi sosial. Jelaskan kriteria yang
digunakan untuk menentukan stratifikasi sosial !
10. Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Identifikasikan tiga kelompok ras utama menurut Ralp Linton !

II. Pililah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d dan e! kerjakan pada buku tugas kalian!
1. Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berasal dari suku bangsa yang berbeda-
beda. Mereka memiliki kesetiaan terhadap kelompok kesukuan masing-masing dan
kesetiaan terhadap kelompok profesi sehingga terjadi interseksi sosial berdasarkan …
A. suku-bangsa dan PWI
B. keanggotaan dan kesetiaan
C. pekerjaan dan pendidikan
D. kesukuan dan profesi
E. profesi dan organisasi
2. Salah satu cara untuk menjaga kerukunan hidup di antara umat beragama yaitu dengan
toleransi, artinya dengan jalan …
A. saling menghormati di antara sesama umat beragama
B. bertanggung jawab terhadap agama yang dianut oleh anggota keluarganya
C. mempunyai kewajiban untuk menyatukan berbagai agama di masyarakat
D. menjauhi segala larangan dan menaati segala aturan–Nya
E. harus menyampaikan ajaran agama masing-masing dengan baik
3. Kesetiaan tradisional adalah sikap masyarakat yang memegang teguh kepada hal-hal
yang dibawa sejak lahir dalam kelompoknya yang disebut….
A. Moralitas
B. Chouvinisme
C. Primordialisme
D. Patriotisme
E. Idealisme
4. Salah satu sarana yang bias mempersatukan berbagai suku bangsa di Indonesia yang
paling dominan yaitu …
A. transportasi
B. bahasa Indonesia
C. pasar
D. kesenian
E. pelabuhan
5. Salah satu fungsi etnosentrisme pada suatu suku bangsa yaitu untuk …
A. menggabungkan dua kebudayaan
B. mempertahankan kebudayaan sendiri
C. membentuk kebudayaan modern
D. mempertahankan kebudayaan nasional
E. membudayakan kebudayaan asing
6. Perbedaan suku bangsa yang ada di Indonesia tidak mengganggu kesinambungan dan
keutuhan masyarakat sejauh telah terakomodasi dalam semangat …
A. Etnosentrisme
B. Nasionalisme
C. Integralisme
D. Patriotisme
E. Heroisme
7. Berikut ini merupakan salah satu contoh integrasi budaya yaitu …
A. tari sekapur sirih
B. keris pusaka
C. tari Bali
D. kebaya wanita
E. lemari buku
8. Masyarakat Indonesia disebut juga sebagai etnik pluralistik. Hal ini disebabkan
karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang …
A. kuatnya persatuan suku-suku bangsa
B. kepercayaan dan agama bervariasi
C. terdiri dari berbagai ras
D. adat istiadat yang beraneka ragam
E. terdiri dari berbagai suku bangsa
9. Dalam masyarakat majemuk ada berbagai kelompok atas dasar keagamaan,
kesukuan, dan kedaerahan; sehingga terdapat keanggotaan yang rangkap dalam berbagai
kelompok sosial tersebut. Perbedaan suku bangsa disatukan oleh kesamaan agama,
perbedaan agama atau suku bangsa disatukan oleh kesamaan daerah, dan seterusnya.
Secara sosiologis struktur sosial tersebut dapat mempermudah dalam hal …
A. akomodasi
B. Koordinasi
C. Konflik
D. Integrasi
E. Konsolidasi
11. Kemajemukan masyarakat Indonesia adalah potensi yang dapat memperkaya budaya
nasional, tetapi juga bisa mengancam persatuan nasional karena….
A. wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau
B. semua penduduk mempunyai kedudukan sama di mata hukum
C. hubungan kerja sama antar anggota kelompok masyarakat berjalan dengan baik
D. perbedaan etnis tidak membuat kedudukan warga negara berbeda
E. masyarakat majemuk terdiri dari berbagai kelompok kultural
12. Terjadinya kemajemukan masyarakat di Indonesia bisa menyebabkan konflik jika …
A. para pemimpin kuranga responsif dan komodatif
B. lemahnya semangat kebangsaan tiap anggota masyarakat
C. banyak pengangguran dan pendapatan per kapita rendah
D. banyak tergantung kepada kemampuan negara lain
E. moral masyarakat tidak berdasarkan agama
13. Salah satu fungsi suku bangsa yang beranekaragam dalam pembentukan budaya
nasional yaitu …
A. menolak tiap unsur kebudayaan lain
B. untuk mengolah kebudayaan lain yang sesuai dengan kepribadian bangsa
C. merubah total kebudayaan yang ada dengan kebudayaan yang baru
D. mengambil kebudayaan lain secara menyeluruh
E. dapat memperkaya kehidupan bangsa
14. Suku Jawa dan Sunda mendiami di pulau yang tidak berbeda, akan tetapi adaperbedaan
yang mendasar dalam hal….
A. corak adat istiadatnya
B. sistem kekerabatannya
C. keturunan dan rasnya
D. tingkah laku individunya
E. sistem pelapisan masyarakatnya
15. Contoh sikap primordialisme yang muncul pada masyarakat Indonesia yaitu …
A. keanggotaan rukun tetangga atas dasar rumah yang berdekatan
B. keanggotaan perkumpulan atau paguyuban atas dasar asal daerah
C. pembentukan badan usaha atau koperasi atas dasar kepentingan bersama
D. pembentukan kelompok pencinta alam atas dasar hobi dan minat
E. pembentukan organisasi profesi atas dasar keahlian
16. Dalam masyarakat yang multikultural atau plural, ada kelompok suku bangsa Jawa,
Batak, Sunda, dan sebagainya. Penggolongan masyarakat selalu menggunakan
dasar pada ciri-ciri….
A. kelas sosial
B. Kekuasaan
C. Kekayaan
D. Kebudayaan
E. Wilayah
17. Pada masyarakat multukultural, tanggung jawab individu dalam kehidupan
beragama yaitu …
A. kebebasan menentukan agama yang diyakini
B. mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat
C. berdoa berdasarkan keyakinannya
D. merayakan hari-hari besar masing-masing agama
E. saling menghormati antarumat beragama
18. Kemajemukan masyarakat di Indonesia mempunyai sumber yang paling dasar dalam
keanekaragaman dalam hal…
A. kondisi politik
B. mata pencaharian masyarakat
C. kondisi geografis
D. kondisi budaya
E. kondisi ekonomi
19. Berikut ini yang merupakan pengaruh sikap primordialisme terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara yaitu …
A. mempertajam perbedaan pandangan
B. sentimen kedaerahan dihilangkan
C. proses integrasi nasional terghambat
D. rasa permusuhan dibangkitkan
E. mendorong terwujudnya integrasi nasional
20. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang
berbhineka tunggal ika yaitu adanya persamaan …
A. Ras
B. pandangan hidup
C. adat istiadat
D. nenek moyang
E. kepentingan
21. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang multikultural atau majemuk.
Terjadinya kemajemukan masyarakat diIndonesia ditandai oleh ….
A. wilayah negara Indonesia yang luas
B. tingginya angka kelahiran dan kematian
C. jumlah penduduk Indonesia yang besar
D. banyaknya agama, budaya, dan suku
E. letak wilayah Indonesia yang strategis
22. Anggapan subjektif jika kelompoknya lebih religius apabila dibandingkan
dengankelompok masyarakat lain adalah perilaku masyarakat multikultural yang
dinamakan….
A. Egoisme
B. Narsisme
C. Etnosentrisme
D. Ekstrimisme
E. Nasionalisme
23. Mahasiswa di Indonesia berasal dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesua.
Mereka memperoleh pelayanan akademi dan administrasi yang tidak berbeda.
Berdasarkan uraian tersebut bisa disimpulkan apabila …
A. kesempatan memperoleh pendidikan tinggi tidak dipengaruhi oleh suku
bangsa yang berbeda-beda
B. tiap suku bangsa memiliki kesempatan yang sama dalam memasuki perguruan
tinggi
C. berbagai suku bangsa bisa mengirimkan generasi mudanya kuliah di perguruan
tinggi
D. hak memperoleh pendidikan tinggi disesuaikan dan diatur dengan
kebutuhansetiap suku bangsa
E. setiap mahasiswa di Indonesia berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda
24. Masyarakat Indonesia terdiri berbagai adat istiadat, suku bangsa, kebudayaan,
danagama. Dalam perbedaan tersebut proses hubungan kerjasama masih terbentuk
dalam kesatuan yang harmonis. Atas dasari itu, bisa diketahui adanya proses menuju …
A. disintegrasi
B. Integrasi
C. kerja sama
D. Persaingan
E. Kristalisasi
25. Dalam masyarakat majemuk muncul banyak kelompok atas dasar keagamaan,
kesukuan, ataupun kedaerahan; sehingga terdapat keanggotaan rangkap diberbagai
kelompok sosial tersebut. Perbedaan suku bangsa disatukan oleh kesamaan agama,
perbedaan agama atau suku disatukan oleh daerah yang sama, dan seterusnya. Secara
sosiologis struktur sosial tersebut dapat mempermudah …
A. Integrasi
B. Koordinasi
C. konsolidasi
D. Akomodasi
E. Konflik
26. Perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak mengganggu kesinambungan dan keutuhan
masyarakat sejauh telah terakomodasi dalam semangat …
A. Patriotisme
B. Etnosentrisme
C. Integralisme
D. Heroisme
E. Nasionalisme
27. Berikut ini yang merupakan contoh dari interseksi dengan parameter etnis dan
profesi adalah …
A. sejak tinggal di Surabaya Galih dan Ratna mempunyai pekerjaan dan hobi yang
sama
B. sebagai sahabat karib Agus dan Ali walaupun bekerja di tempat yang tidak
samamereka masih tetap berhubungan
C. sejak Dewi dan Yuli bekerja di tempat yang sama dan berasal dari daerah yang
sama hubungan mereka semakin akrab
D. konflik antara kakak dan adik itu bisa diselesaikan karena mereka sadar adanya
hubungan keluarga
E. Sitorus yang berasal dari Batak pada akhirnya menikah dengan teman kerjanyayang
berasal dari Bugis
28. Berikut ini yang bukan merupakan peranan bahasa nasional dalam pergaulan antarsuku
bangsa adalah …
A. alat komunikasi dan pemersatu
B. mempersatukan pendapat
C. alat untuk mengembangkan kesenian
D. merupakan sarana pergaulan
E. mempererat tali persaudaraan
29. Beberapa agama telah diakui oleh pemerintah secara resmi dan dijamin keberadaan-
nya. Keberagaman atau kemajemukan tersebut bisa menjadi sumber munculnya
sikap primordial dalam bentuk….
A. fanatisme
B. Stereotip
C. Separatisme
D. Hedonisme
E. Kebebasan
30. Faktor penyebab munculnya sikap primordialisme yaitu …
A. sikap tertutup terhadap budaya asing karena rasa curiga
B. letak daerah yang terisolasi sehingga tidak terpengaruh oleh budaya asing
C. kesetiaan terhadap sesuatu yang dipunyai sejak lahir
D. takut keseimbangan sistem masyarakatnya goyah
E. meremehkan budaya asing dan fanatisme yang beragam
31. Permasalahan hubungan di antara berbagai komponen masyarakat yang mejemuk akan
terselesaikan apabila di antara komponen tersebut berkembang unsur-unsur berikut ini,
kecuali …
A. toleransi
B. simpati
C. empati
D. prasangka
E. tenggang rasa
32. Ideologi multikultural merupakan ideologi yang menekankan pada …
A. kesederajatan
B. keanekaragaman
C. kesatuan
D. toleransi
E. demokrasi
33. Sikap toleransi dan empati sosial dalam kaitannya dengan keanekaragaman kebudayaan
dan perubahan kebudayaan bisa dikembangkan melalui media …
A. politik
B. media masa
C. pendidikan multikulturalisme
D. adat istiadat
E. ajaran agama
34. Sikap yang mengutamakan kepentingan kelompok di atas kelompok lain biasanya
disebut …
A. egoisme
B. pluralisme
C. etnosentrisme
D. nasionalisme
E. primordialisme
35. Etnosentrisme merupakan sikap yang perlu ditinggalkan dalam rangka membentuk
kesatuan masyarakat yang majemuk dengan alasan …
A. etnosentrisme lebih tradisional dan irasional
B. etnosentrisme lebih emosional dan sentimental
C. etnosentrisme lebih rasional dan sentimental
D. etnosentrieme bersifat kultural
E. etnosentrisme kurang
36. Sikap yang lebih cenderung menghargai perbedaan-perbedaan sosial di masyarakat
dinamakan …
A. empati
B. sosio cultural
C. toleransi
D. simpati
E. kebangsaan
37. Sikap primoedialisme dalam masyarakat dapat melahirkan sikap …
A. etnosentrisme
B. toleransi
C. sentimental
D. egoisme
E. rasionalisme
38. Dengan adanya sikap toleransi dan empati sosial di masyarakat akan terbentuk …
A. keteguhan berjuang membangun kepentingan diri
B. interaksi sosial yang harmonis di tengah-tengah perbedaan
C. kesadaran masyarakat menunjolkan suku bangsanya
D. hasrat masyarakat membentuk kelompok baru
E. semuanya benar
39. Sikap primordialisme dapat dihilangkan melalui …
A. pendidikan agama
B. pendidikan adat
C. pendidikan multikultural
D. pendidikan ekonomi
E. pendidikan politik
40. Perhatikan hal-hal berikut !
1) adanya nilai keagamaan
2) adanya sesuatu yang istimewa
3) adanya kepentingan pribadi
4) adanya kepentingan politik
Berdasarkan hal di atas, yang merupakan faktor penyebab terjadinya primordialisme
ditunjukkan oleh nomor …
A. 1,2
B. 1,3
C. 1,4
D. 2,4
E. 2,4

Contoh Artikel/ Karya Tulis Ilmiah


Merajut Kembali Mozaik Kebhinnekaan
Alwys Zella Teryani Surya
SMA Negeri 8 Surabaya
“Menjadi merdeka bukanlah semata-mata melempar jauh-jauh rantai
yang membelenggu diri sendiri. Menjadi merdeka berarti hidup dengan
menghormati dan meneguhkan kemerdekaan orang lain.”
(Nelson Mandela, Long Walk To Freedom)

Sudah 68 tahun Indonesia merdeka. Namun, isu-isu SARA selalu hadir mewarnai negeri
kita tercinta. Kutipan di atas adalah catatan Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan,
sebuah negeri yang, jika dapat dibandingkan, nasibnya pun tidak jauh beda dengan Indonesia.
Kenyataan sejarah menunjukkan bangsa Indonesia terbentuk tidak lain karena adanya
kesadaran untuk membentuk suatu ikatan atas cita-cita bersama. Ide menyatukan diri sebagai
sebuah bangsa dicetuskan dalam Sumpah Pemuda. Hal ini menjadi cikal bakal terwujudnya
satu tujuan bersama yaitu Indonesia yang berdaulat dan merdeka. Para founding fathers
menyadari bahwa diperlukan dengan cepat sebuah upaya pengintegrasian Indonesia yang
keadaannya sangat beragam. Dengan dasar inilah, negara Indonesia yang baru merdeka
kemudian mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan bangsa dan kewarganegaraan.
Itulah sebabnya Bhinneka Tunggal Ika diciptakan menjadi simbol pemersatu Indonesia.
Mozaik Keanekaragaman di Bumi Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara multikultur terbesar di dunia. Hal ini dibuktikan
dengan keberadaan berbagai macam suku bangsa dengan adat istiadat, bahasa dan agama
yang berbeda-beda. Beberapa penelitian mengatakan bahwa jumlah suku bangsa di Indonesia
mencapai 350-an. Suku bangsa tersebut telah mendiami wilayah Nusantara yang kini kita
sebut dengan Indonesia dalam jangka waktu yang sangat lama. Berbagai proses kehidupan
serta perkembangan kebudayaan telah terjadi selama berabad-abad lamanya. Proses berpikir
setiap suku bangsa di Indonesia menjadi berbeda-beda, hal ini terlihat pada produk
kebudayaan yang dihasilkannya yang juga berbeda-beda.
Pita yang digenggam oleh Sang Garuda bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini bukanlah hal baru bagi bangsa Indonesia,
karena jauh berabad-abad sebelumnya kalimat ini juga digunakan untuk menggambarkan ide
persatuan antara berbagai ras dan kepercayaan di Nusantara dalam kekuasaan Majapahit.
KeBhinnekaan mampu menyatukan kemajemukan Indonesia. Selama Bhinneka tunggal
Ika masih menjadi semboyan bangsa dan negara Indonesia, maka seharusnya kemudian dikaji
bersama untuk memberikan pengertian bahwa negeri ini ada melalui proses yang tidak mudah
dan permasalahannya sangat kompleks.Kebhinnekaan akhirnya menjadi sebuah tantangan ke
depan untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan terintegrasi. Mungkin tidak hanya
Indonesia saja yang mempunyai masalah dengan keberagaman budaya, namun dampak dari
perdagangan silang sejak abad 1 M mencerminkan bahwa masyarakat majemuk telah
mendiami Indonesia sejak lama yang akhirnya mengadaptasi kebudayaan-kebudayaan luar
dan daerah asli Indonesia.
Dalam perkembangannya, rasa keindonesiaan mulai mengalami reduksi akibat semakin
kompleksnya permasalahan bangsa. Romantisme lama akan kejayaan Majapahit atau
Sriwajaya dan pahit getirnya perjuangan melawan penjajah menjadi agak tidak relevan lagi
untuk mencegah disintegrasi bangsa. Isu-isu keadilan, pemerataan kesejahteraan, keadilan
dalam narasi sejarah, dan lain sebagainya, menjadi pemicu hadirnya gerakan-gerakan yang
mengarah pada disintegrasi bangsa.
Terlahir sebagai orang Indonesia terkadang bisa dirasakan sebagai sebuah kutukan
untuk menerima keberbedaan dan keberagaman. Melihat konflik-konflik yang muncul,
ternyata semangat kebhinnekaan mengalami pendegradasian. Jika hal ini benar, ada perlunya
upaya pemerintah untuk melakukan pendekatan yang berbasis multikultur dalam
kebijakannya, sebuah kebijakan yang tidak memaksaan kehendak golongan tertentu.
Hal ini memunculkan sebuah alternatif baru yaitu multikulturalisme yang demokratis
untuk menyatukan Indonesia tanpa memecah belah keberagaman yang ada. Dalam keadaan
seperti ini maka dibutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan tingkat toleransi yang tinggi.
Sikap terbuka untuk membuang rasa curiga dan prasangka buruk yang tersimpan dalam
kepala kita masing-masing sangatlah dibutuhkan.
Prahara Perbedaan: Isu Disintegrasi Bangsa
Perasaan sebagai sebuah bangsa merupakan suatu persoalan. Perasaan itu bisa menjadi
tidak penting di suatu saat, namun bisa secara tiba-tiba dirasa penting pada saat yang lain.
Rasa berbangsa itu juga bersifat abstrak. Abstrak atau hanya imajinasilah rasa keindonesiaan
ini ada dan berkembang. Hal ini disebabkan karena rasa tidak mengenal antara satu orang atau
etnis dengan orang lain atau etnis lain. Persatuan orang-orang yang berbeda ini hanya sebatas
gagasan, mimpi dan cita-cita yang sama dan dengan itu mereka menghidupkan bayangan
tentang kebersamaan dalam benak mereka masing-masing. Abstraknya rasa kebangsaan itu
yang kemudian menjadikan rasa berbangsa ini bukanlah sesuatu yang telah selesai, akan tetapi
akan terus menerus hidup dan berproses dalam pergulatan kehidupan manusia Indonesia.
Kasus lain yang terjadi baru-baru ini adalah munculnya konflik kelompok muslim
Syi’ah dengan Sunni di Madura pada tahun 2012 lalu. Pada dasarnya, agama adalah pegangan
untuk membimbing manusia pada kedamaian dunia dan akhirat, bukan sesuatu untuk
dituhankan. Kesalahan interpretasi ini yang kemudian berujung pada disintegrasi. Agama
tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang mempersatukan namun sebagai pemisah dengan
golongan-golongan lain. Konflik perbedaan dua pandangan beragama di Sampang ini salah
satunya dipicu oleh tingginya rasa fanatik terhadap suatu agama dan adanya provokasi. Lalu
bagaimana masa depan Indonesia jika gesekan ini dibiarkan terjadi? Adakah solusi yang tepat
untuk mengatasi konflik antar kelompok?
Sebagai sebuah bangsa yang majemuk atau plural tentulah akan mengalami guncangan
karena perpecahan atau konflik horisontal. Isu-isu separatisme yang terjadi di Maluku, Aceh
dan Papua, cukup menggambarkan betapa rentannya keberlangsungan bangsa Indonesia.
Permasalahan tersebut cukup membuat pemerintah kewalahan dalam menanganinya.
Keanekaragaman atau kemajemukan ini memiliki dua sisi yang tak dapat dipisahkan
yakni anugerah sekaligus kutukan. Anugerah itu dapat berupa kekayaan budaya dan adat
istiadat yang kita miliki memberikan segudang ilmu pengetahuan dan pengakuan bahwa
betapa besarnya bangsa ini. Disatu sisi, kutukan mengancam dengan menjelma menjadi
konflik berdarah antaretnis, agama maupun ras yang tak sedikit menelan korban jiwa. Hal
inilah yang kemudian membuktikan bahwa bangsa ini memiliki proses perkembangan yang
begitu kompleks permasalahannya.
Harapan untuk terus bersama dan relevansi untuk terus menjadi bangsa yang satu tentu
harus terus dipertahankan. Pergeseran arah imajinasi kebangsaan ini menjadi sesuatu yang
sangat penting untuk dilakukan agar rasa kebangsaan menjadi relevan dan aktual. Mengurai
memori masa lalu untuk menina-bobokan masyarakat dengan kisah atau hikayat lama menjadi
tidak cukup lagi. Maka diperlukan pergeseran paradigma untuk memperbaharui ke-Indonesia-
an kita.
Tantangan Multikulturalisme ke Depan: Sebuah Solusi?
Dalam prakteknya, nasionalisme di Indonesia tidak mampu menangani permasalahann
yang kompleks mengenai entitas, identitas, dan integrasi. Kemajemukan Indonesia perlu
ditangani lebih serius untuk membentuk Indonesia yang sejahtera dan maju. Sebagai paham
baru, multikulturalisme diperkenalkan untuk menawarkan solusi yang efektif. Namun, hal ini
juga perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai sebuah konsep, multikulturalisme mengedepankan penghargaan atas budaya-budaya
lain dan pembinaan moral pada masyarakat. Konflik-konflik yang terjadi pada umumnya
melibatkan lapisan paling bawah yang kurang tersentuh oleh kebijakan pemerintah.
Memang kebijakan pemerintah yang baik berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia, namun
seringkali disalahgunakan oleh elite-elite tertentu sehingga golongan minoritas terabaikan.
Belajar dari sejarah, nation buildinghanya menekankan peran sentral negara. Kesadaran
kebangsaan Indonesia pada dasarnya harus dikaitkan dengan keberagaman sebagai salah satu
nilai dasarnya. Walaupun paham multikultur menekankan perlunya menghargai
keanekaragaman budaya, harus terus-menerus dikaji dan direvitalisasi agar terhindar dari
etnosentrisme, eksklusivisme, dan fanatisme. Dalam pengimplementasiannya, tujuan dari
multikulturalisme yang demokratis bukan untuk menghilangkan para lakon dari ranah publik
melainkan untuk mengusahakan dimasukkannya kelompok-kelompok marjinal dan tidak
diuntungkan.
Mengembalikan Kesempatan yang Hilang: Penguatan Nilai Multikulturalisme
Multikulturalisme harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan menggunakan pendidikan sebagai salah satu perwujudan masyarakat yang
multikultural maka masyarakat akan diberikan kesadaran agar tercipta Indonesia baru. Saat
ini, multikulturalisme di Indonesia sedang dalam keadaan transisi akibat pengaruh-pengaruh
dari dunia luar. Akhirnya mau tidak mau, paham ini menuntut pada kemodernan. Modernitas
dalam multikulturalisme berarti orang Indonesia harus mengubah sifat moralnya yang tidak
sesuai dengan kehidupan
zaman sekarang. Membiasakan diri menerima dan mau belajar budaya lain adalah bentuk
modernitas saat ini. Jika multikulturalisme dianggap sebagai sebuah nilai yang baik, maka
dengan cepat nilai tersebut akan mengalami re-inforcementdan akan berguna bagi masa depan
Indonesia.
Selain pendidikan yang berbasis multikultur sebagai salah satu solusi, multikulturalisme
juga menekankan adanya keseimbangan kehidupan yang demokratis. Di Indonesia,
menjamurnya LSM dan lembaga lain yang bertujuan untuk mewadahi masyarakat dalam
lingkup bernegara ternyata mampu memberikan sumbangsih pada pengembangan kultur
kewarganegaraan dan pastisipasi yang bersifat terbuka. Untuk membentuk sebuah masyarakat
yang demokratis, konstitusi formal saja tidak cukup namun untuk mencapai keseimbangan
multikultur yang demokratis maka organisasi di masyararakat harus memainkan peranannya
dengan memberikan ruang tersendiri yang terlepas dari negara. Institusi
masyarakat juga harus memberikan kontribusinya pada penciptaan budaya politik, seperti
memberi seseorang hak-hak sebagai warga negara, khususnya pada kaum yang
termarjinalkan.
Kesimpulan
Fakta yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk
telah terbukti kebenarannya. Hal ini disebabkan oleh keberadaan berbagai suku, ras, agama
dan adat istiadat, yang berkembang di Indonesia. Berkenaan dengan kemajemukan kehidupan
sosial dan budaya inilah yang terkadang menimbulkan konflik antar golongan masyarakat.
Solusi yang dianggap oleh banyak kalangan yang dapat mencegah terjadinya konflik tersebut
adalah dengan menanamkan nilai-nilai multikulturalisme dalam masyarakat.
Jika multikultur adalah sebuah nilai dan realitas yang harus dijalankan, maka nilai
tersebut akan mengalami enkulturasi. Peranan negara sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya suatu tatanan multikultural yang bersifat demokratis. Tidak hanya mendapat
pengakuan budaya pada masyarakat lain tapi kaum-kaum marjinal juga ikut merasakan
dampak yang positif dari kebijakan yang diambil pemerintah dan turut
mengkomunikasikannya pada rakyat. Penguatan pada lembaga-lembaga informal juga harus
menjadi kajian secara mendalam. LSM dan keluarga juga merupakan sebuah lembaga yang
turut memberikan sumbangsih pada kemajuan paham multikulturalisme. Media massa dan
media sosial juga turut memberi andil agar informasi dapat tersalurkan dengan baik. Sistem
pendidikan sebagai sarana formal juga dapat menumbuhkan dampak positif dan mampu
membina moral bangsa bagi perkembangan multikulturalisme. Kebijakan-kebijakan
pemerintah seperti otonomi daerah juga perlu ditinjau ulang untuk memajukan daerah masing-
masing tanpa menimbulkan perpecahan.
Semua ini membutuhkan kesinergian antara pemerintah dan partisipasi dari masyarakat.
Namun proses tersebut tidak serta merta dapat dinikmati. Diperlukan proses yang panjang
untuk membentuk suatu kesadaran pentingnya multikulturalisme. Layaknya rumput liar,
multikulturalisme ini akan terus tumbuh walaupun tembok besar menjulang karena toleransi
akan selalu ada untuk memahami kemajemukan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Sumber Buku
H.A.R Tilaar. Multikulturalisme Tantangan-Tantangan Global Masa Depan
dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo, 2004.
Irwan Abdullah. Berpihak Pada Manusia: Paradigma Nasional Pembangunan
Indonesia Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Choirul Mahfud. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009.

Membuat Karya Tulis Ilmiah


atau Artikel dengan Tema :
Perbedaan, Kesetaraan dan
Harmoni sosial.
Dikumpulkan 2 Minggu
setelah pemberitahuan.
Tugas : Diketik dengan huruf Time
New Roman 12, spasi 1,5
minimal 4 lembar kertas A4
dengan margin 3,4,3,3 dan
ada Daftar pustaka.
Bahan Referensi :

Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1993. Sosiologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kamanto Sunarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Edisi Kedua. Jakarta : LPFE UI
Kusmono Hadi. 2005. Sosiologi 2 SMA/ MA Kelas XI. Jakarta : Piranti
Sitorus, M. 2000. Berkenalan dengan Sosiologi Jilid 1 untuk SMU. Jakarta : Erlangga
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rjawali Press
Tim Sosiologi. 2006. Sosiologi 2. Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. SMA Kelas
XI. Jakarta : Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai