MINYAK KELAPA MURNI Faysal dan Niar Madania (VIRGIN COCONUT OIL – VCO)
Mengapa minyak kelapa kurang diminati masyarakat?
Minyak kelapa merupakan produk yang bertahun-tahun belakangan ini dijauhi masyarakat. Kebanyakan orang awam dan para ahli kimia menganggap minyak kelapa terlalu banyak mengandung asam lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh. Para dokter juga sering menuliskan minyak kelapa sebagai pantangan untuk dikonsumsi dalam resep-resepnya. Bila dikonsumsi dapat meningkatkan kolesterol dan menyebabkan sakit jantung. Di sisi lain, American Soybean Association (ASA) sangat gencar dalam mempromosikan minyak kedelai (di samping juga minyak jagung) adalah kendala utama. Sebagai pesaing, minyak kedelai dinilai paling aman bagi kesehatan untuk dikonsumsi sebagai minyak goreng. Sementara itu, minyak kelapa divonis sebagai biang keladi penyebab serangan penyakit- penyakit degeneratif. Minyak yang banyak dikembangkan oleh negara tropis ini mengandung asam lemak jenuh yang membahayakan bagi kesehatan tubuh. Permasalahan lainnya adalah animo masyarakat yang telah terbangun tentang minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Selama ini, masyarakat beranggapan bahwa minyak goreng dari kelapa sawit lebih baik dibandingkan minyak goreng dari kelapa. Anggapan-anggapan di atas kemudian dinilai tidak benar. Sebenarnya yang membahayakan dari asam lemak jenuh adalah asam lemak yang memiliki rantai panjang sehingga tubuh menjadi kesulitan dalam memotong (mengurai) rantai panjang tersebut. Akibatnya terjadi penumpukkan di dalam darah, yang kemudian terbentuk adanya kolesterol. Sementara asam lemak yang terkandung di dalam minyak kelapa yaitu asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid-MCFA). Justru asam lemak rantai sedang ini mudah dicerna dan dioksidasi di dalam tubuh sehingga tidak menyebabkan timbunan kolesterol jahat. Menurut Darmoyuwono (2006), semua lemak memiliki manfaat bagi tubuh, kecuali lemak yang pembentukannya tidak alamiah seperti lemak olahan (trans- fat). Asam lemak jenuh sendiri yang terkandung pada minyak kelapa ternyata memberikan banyak manfaat dari segala aspek kesehatan tubuh. Hal ini terbukti dengan terungkapnya kandungan minyak kelapa yang terbukti ampuh dalam menumpas beragam penyakit. Kemudian direkomendasikan sebagai minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil-VCO) (Setiadji dan Prayugo, 2006). Permasalahan lainnya yang juga menjadi kendala dalam pengembangan minyak kelapa yaitu perhatian pemerintah pada minyak kelapa sawit yang lebih dominan. Sebenarnya, bila dilihat dari ragam olahan kelapa sawit dengan kelapa, justru lebih banyak kelapa. Kelapa sawit biasanya diolah menjadi minyak goreng, sedangkan kelapa di samping untuk minyak goreng juga masih banyak pemanfaatannya. Di Filipina, sebutir kelapa bisa diolah menjadi 150 ragam olahan produk. Sementara di Indonesia, ragam olahan kelapa baru berkisar sekitar 30 macam. Tentunya, hal ini bisa memicu bangsa kita untuk bisa berkreasi dan berkarya lebih baik lagi.
Apa itu VCO?
Menurut Setiadji (2006) bahwa VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan, mempunyai warna lebih jernih dan dapat tahan selama dua tahun tanpa menjadi tengik. Sementara itu, menurut Asaian and Fasific Coconut Comunity (AFCC, bahwa proses pembuatan VCO tidak melihat dengan proses pemanasan atau tidak. Hal yang terpenting adalah VCO yang dihasilkan dari kelapa segar dan sudah matang serta minyak yang diperoleh idak berubah.
Mengapa dianjurkan mengkonsumsi VCO?
Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya (misalnya seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari), minyak kelapa (VCO) memiliki beberapa keunggulan yaitu kandungan asam laurat tinggi, komposisi asam lemak rantai sedangnya (MCFA) tinggi dan berat molekulnya rendah. Beberapa asam lemak rantai sedang yang terkandung di dalam VCO yaitu asam kaprilat (C8) sebanyak 5.0-10.0%, asam kaprat (C10) sebanyak 4.5-8.0% dan asam laurat (C12) sebanyak 43-53%. Golongan asam lemak ini mudah diserap oleh tubuh karena ukuran molekulnya tidak terlalu besar seperti pada asam lemak rantai panjang. Dalam peredaran darah lemak rantai sedang-pendek dapat langsung masuk dalam metabolisme energi. Sehingga tidak menyebabkan timbunan jaringan lemak yang akan menjadi kolesterol. Asam laurat misalnya, di dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliseride yang bersifat antimikrobia; antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa (Proyugo, 2006). Selain asam laurat, VCO juga mengandung asam kapriat yang berantai sedang. Asam inipun bermanfaat bagi kesehatan manusia yang didalam tubuh akan diubah menjadi monokaprin. Monokaprin sangat bermanfaat mengatasi berbagai penyakit. Dari segi ekonomi, minyak berfungsi sebagai minyak goreng maupun sebagai bahan pembuat margarin, sabun dan lainnya. Dari segi nutrisi, minyak memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, karena merupakan sumber asam lemak esensial bagi manusia, misalnya asam linoleat dan asam oleat. Manfaat minyak sangat banyak, menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Emig (1996) minyak kelapa dapat digunakan sebagai sumber lemak anti mikroba dalam sistem kekebalan, serta sebagai lemak yang tidak memicu kenaikkan senyawa karsinogen (Purnomo, 2006). Lemak dan minyak yang terdapat dalam bahan makanan sebagian besar adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai asam lemak. Trigliserida akan terbentuk bila tiga asam lemak beresterifikasi dengan satu molekul gliserol. Di dalam tubuh asam lemak rantai panjang dan lipoprotein harus menembus dinding sel agar dapat digunakan menjadi energi, dan keduanya membutuhkan enzim untuk menembus dinding membran mitokondria di dalam sel tempat energi dihasilkan. Sedangkan asam lemak rantai sedang dapat langsung menembus dinding mitokondria sehingga dapat menghasilkan energi dengan cepat dan efisien (Purnomo, 2006).
Cara Konsumsi VCO
Untuk mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan, VCO dapat dikonsumsi secara langsung atau digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan. Orang dewasa membutuhkan asam laurat rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.
Kelompok Usaha Siswa (KUS) SMAN 5 Kendari_2016: VCO
Apa saja keampuhan VCO sebagai obat? Virgin coconut oil (VCO), kini tengah jadi fenomena. Dengan kadar asam laurat yang dikandungnya terbukti mampu menanggulangi berbagai penyakit. Hal ini menepis stigma buruk akibat kampanye negatif terhadap minyak kelapa di waktu lalu. Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat VCO untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya, diantaranya: 1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, 14. Mengurangi peradangan kronis, mendukung penyembuhan, influenza, hepatitis C, cacar air, dan herpes. perbaikan jaringan tubuh, serta mendukung dan membantu 2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit fungsi kekebalan tubuh. telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan 15. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, dan colon dan kanker lainnya. luka gangren. 16. Baik buat jantung; tidak meningkatkan kolesterol darah atau 3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock kelengketan platelet, membantu mencegah sakit jantung, itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan atherosclerosis dan stroke, membantu mencegah tekanan infeksi lainnya. darah tinggi, dan membantu mencegah sakit liver. 4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan 17. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung, membantu parasit lainnya. melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya, memperbaiki 5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat, meningkatkan pendayagunaan asam lemak essensial dan melindunginya dari energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan oksidasi. atlit, membantu memberikan vitalitas dan kandungan kalori 18. Meredakan gejala kelelahan kronis, mengurangi tekanan lebih rendah dari lemak lain. epileptis, dan mendukung fungsi thyroid. 6. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan 19. Meningkatkan aktifitas metabolik sehingga memberikan efek asam amino yang larut dalam lemak. penurunan berat badan yang alamiah dan stabil (mencegah 7. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa kegemukan). darah, meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim 20. Mencegah infeksi tropikal bila dioleskan (melalui kulit), tubuh. mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis, 8. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami, kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes. melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan 9. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan lemak di bawahnya, mencegah keriput, kulit kendor dan pencernaan dan cystic fibrosis. bercak-bercak penuaan dan mencegah kerusakan yang 10. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit, penuaan dini mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat. serta menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan 11. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit terhadap oksidasi berlebihan. osteoporosis. 21. Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering, 12. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih, dan mengendalikan ketombe. meredakan gejala pembesaran prostat, dan melindungi tubuh 22. VCO pada suhu tinggi tidak membentuk zat yang berbahaya dari penyakit ginjal serta infeksi kandung kemih. seperti pada minyak sayur lainnya. 13. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan chron’s disease, 23. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya dan tidak ulcerative colitis dan bisul perut. beracun bila dikonsumsi.
Minyak Goreng dan Kolesterol
Minyak goreng bukan merupakan sumber kolesterol, lemak hewanilah sumbernya. Hanya saja, pemakaian minyak dengan kandungan asam lemak jenuh rantai panjang (Long Chain Fatty Acids-LCFA) yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kolesterol. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan minyak nabati mengandung fitosterol. Dengan demikian, jelaslah bahwa minyak goreng bukan merupakan sumber kolesterol. Kolesterol hanya berasal dari lemak hewani. Akan tetapi, konsumsi minyak dengan kandungan asam lemak jenuh yang cukup tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kolesterol di dalam tubuh melalui proses metabolisme. Untuk itu jangan takut menggunakan minyak goreng untuk memasak. Yang penting jangan menggunakan minyak secara berulang (minyak bekas/jelantah) karena dapat memicu kanker. Minyak yang telah dipakai untuk menggoreng (minyak jelantah) menjadi lebih kental, mempunyai asam lemak bebas yang tinggi dan berwarna kecoklatan. Minyak ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan kanker. Kolesterol sering diartikan salah oleh masyarakat dan dinilai sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh produsen minyak dengan menuliskan kalimat ‘tidak mengandung kolesterol’ atau ‘non kolesterol’ pada kemasan minyak yang dijual. Tujuan utamanya untuk mempengaruhi sugesti konsumen dan mendongkrak penjualan produknya. Sebagai konsumen, kita harus mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa tidak ada kolesterol di dalam minyak goreng. Dengan demikian, kita tidak akan mudah menjadi korban iklan. Minyak goreng hanya mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Perbandingan asam lemak jenuh dan tidak jenuh inilah yang menentukan sifat fisik, kimia dan mutu minyak goreng secara keseluruhan. Asam lemak jenuh yang ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat, asam laurat dan asam kaprat. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak goreng adalah asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat yang masing-masing memiliki satu, dua dan tiga ikatan rangkap dalam struktur molekulnya. Minyak goreng dengan asam lemak tidak jenuh yang tinggi, seperti minyak kedelai dan minyak jagung sangat menguntungkan dari segi kesehatan, karena dapat mengurangi kadar kolesterol darah. Akan tetapi, minyak dengan kandungan asam lemak tidak jenuhnya tinggi kurang baik bila digunakan untuk minyak goreng apalagi dalam pemakaian yang berulang. Pada suhu tinggi, asam lemak tidak jenuh sangat mudah sekali teroksidasi dan menimbulkan senyawa-senyawa yang berdampak negatif bagi kesehatan. Meskipun kadar asam lemak jenuh pada minyak kelapa dan kelapa sawit cukup tinggi dibandingkan dengan minyak jagung atau minyak kedelai, tidak terbukti minyak kelapa dan kelapa sawit menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Penelitian terbaru membuktikan, bahwa adanya trigliserida rantai sedang (middle chain triglyceride –MCT/ medium chain fatty acids-MCFA) pada minyak kelapa sangat membantu dalam proses metabolisme lemak di dalam tubuh. Sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, nenek moyang kita tidak memiliki masalah dengan kolesterol walaupun telah menggunakan minyak kelapa dalam menu sehari-hari. Bagaimanapun juga, kolesterol penting bagi kesehatan. Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan berbagai hormon tubuh termasuk hormon seks, pembentukan vitamin D, bagian penting dari setiap membran sel dan komponen utama penyusun lemak di otak. Oleh karena itu, fobia (ketakutan) berlebihan pada kolesterol akan merugikan kesehatan. Defisiensi kolesterol akan menyebabkan tubuh jadi kurus, infertil (mandul), gangguan otak dan sistem hormon tubuh, keterbelakangan atau gangguan mental dan meningkatnya sifat agresif. Kelompok Usaha Siswa (KUS) SMAN 5 Kendari_2016: VCO