Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK PEMBANGUNAN TOL LAYANG TERHADAP

PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR JALAN AP PETTARANI


KOTA MAKASSAR

Amelia Ardianti1, Mei Wulandari2, Sri Kurniah Wulandari3


123
Prodi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar
Jl. Sultan Alauddin No. 259, Kota Makassar, 90221

Abstrak

Pembangunan infrastruktur mengalami pertumbuhan yang semakin pesat,


khususnya pada infrastruktur jalan, demi memudahkannya akses transportasi.
Salah satu kota yang sedang membangun infrastrukturnya adalah Kota Makassar,
yaitu dengan membangun jalan tol layang di Jl. AP Pettarani.Pembanguna Tol
Layang AP Pettrani memiliki beberapa dampak yang cukup dirasakan oleh
sebagian masyarakat, baik dampak positif maupun negatif. Adapun tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui dampak pembangunan tol layang terhadap
perekonomian masyarakat sekitar jalan AP Pettarani Kota Makassar. Metode
penulisan yang digunakan adalahliterature review, dengan sumber data sekunder.
Seperti skripsi, berita online, jurnal dan artikel ilmiah lainnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah internet searching.
Teknik analisis data yang dilakukan, mulai dari reduksi data, pengodean data,
analisis data dan penarikan kesimpulan. Dampak ekonomi terhadap pembangunan
jalan Tol Layang AP Pettarani berpotensi serupa dengan beberapa pembangunan
jalan tol di berbagai daerah, yaitu dampak yang menimbulkan penurunan
pengahasilan atau pendapatan yang menurun. Hal ini telah dialami oleh
perusahaan reklame yang mengalami kerugian akibat pembongkaran reklame
bando di sekitar Jl. AP Pettarani. Selain itu, dampak positif yang dapat dirasakan
mulai dari lancarnya arus lalu lintas, arus ekonomi hingga arus logistik.

Kata Kunci: Dampak, Ekonomi, Tol Layang

Abstract

Infrastructure development is experiencing an increasingly rapid growth,


especially in road infrastructure, in order to facilitate transportation access. One
of the cities that is building its infrastructure is Makassar City, namely by
building an elevated toll road on Jl. AP Pettarani. The construction of the AP
Pettrani elevated toll road has had several impacts that are felt by some people,
both positive and negative impacts. The purpose of this paper is to determine the
impact of the elevated toll road construction on the economy of the community
around the Pettarani road, Makassar City. The writing method used is a literature
review, with secondary data sources. Such as theses, online news, journals and
other scientific articles. Data collection techniques used in this paper are internet
searching. Data analysis techniques were carried out, starting from data
reduction, data coding, data analysis and drawing conclusions. The economic
1
Email korespondensi: ardiantiamelia89@gmail.com

i
impact on the construction of the Pettarani Flyover Toll road has the potential to
be similar to that of several toll road developments in various regions, namely the
impact that causes a decrease in income or a decrease in income. This has been
experienced by billboard companies that suffered losses due to the demolition of
bando billboards around Jl. AP Pettarani. In addition, the positive impacts that
can be felt are starting from the smooth flow of traffic, economic flows to logistics
flows.

Keywords: Impact, Economy, Elevated Toll

ii
1

PENDAHULUAN
Infrastruktur menjadi salah satu kebutuhan disuatu daerah untuk
memudahkan segala aktivitas masyarakat. Salah satunya adalah infrastruktur jalan
yang tidak pernah berhenti melakukan peningkatan pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur tersebut banyak terjadi di kota-kota besar, salah
satunya adalah Kota Makassar. Aktivitas masyarakat di Kota Makassar yang
cukup memadati daerah, memaksa pemerintah untuk memberikan alternatif yang
mampu memecahkan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan pembangunan
tol layang tanpa melakukan pembebasan lahan. Pembangunan tol layang yang
dilakukan sejak April 2018 yang ditargetkan rampung pada Juli 2020 memiliki
berbagai tujuan dan manfaat, salah satunya adalah mengurangi kemacetan tanpa
harus melakukan pembebasan lahan. Masyarakat yang hendak ke beberapa pusat
kota, tidak perlu lagi melintas ke Jalan A.P Pettarani, namun cukup melewati jalan
layang yang bisa keluar ke simpang Jalan Boulevard, simpang Jalan Hertasning
dan ujung Jalan A.P Pettarani (Fajar.co.id, 2019).
Kehadiran Tol Layang Jalan AP Pettarani akan mendukung jalur logistik
yang menghubungkan pusat Kota Makassar dengan Pelabuhan Petikemas
Soekarno Hatta Makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin. Selain itu, Tol Layang
AP Pettrani juga dapat dijadikan sebagai ikon baru di Kota Makassar. Tol Layang
AP Pettarani dalam pembangunannya menggunakan metode Span-by-Span
dengan Launcher Gantry yang terbukti dapat mempercepat pelaksanaan kontruksi,
meminimalkan gangguan lalu-lintas jalan arteri yang sangat padat tanpa
kecelakaan kontruksi, serta meningkatkan mutu pelaksanaan kontruksi. Jalan tol
layang yang dibangun di atas Jalan AP Pettarani dan menghubungkan pusat Kota
Makassar dengan Pelabuhan Petikemas Soekarno Hatta Makassar dan Bandara
Sultan Hasanuddin ini dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp. 2,24 Triliun
(bpjt.pu.go.id, 2020).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak adalah benturan atau
pengaruh kuat yang mendapatangkan akibat, baik negatif atau positif
(kbbi.web.id, 2020). Selanjutnya menurut Sumardi dan Evers (Mahaputra, 2018)
keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara rasional dan menetapkan
seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat. Pemberian posisi itu disertai
pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh pembawa
status. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan ekonomi mampu memberikan status
pada masyarakat. Kemudian status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang
disesuaikan dengan harga barang pokok. Status ekonomi kemungkinan besar
merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang memadai
akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan
semua kebutuhan anak, baik primer maupun sekunder.
Tujuan pembangunan Tol Layang AP Pettarani akan nampak pada saat
kondisi bangunan telah layak pakai. Namun pada saat proses pembangunan tentu
saja ada dampak-dampak yang tidak diinginkan terjadi. Salah satunya adalah
2

kemacetan, sejumlah kendaraan terjebak kemacetan dikawasan Jl. Ap Pettarani


dan Jembatan fly over maupun di Jl. Urip Sumoharjo. Kemacetan tersebut
disebabkan oleh pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani. Sebab, jalan yang
sempit, semakin dipersempit akibat proyek pengerjaan fly over, sedangkan untuk
jalur putar arah balik dibuatkan bukaan jalur lain (makassar.tribunnews.com,
2018). Selain itu, frekuensi kemacetan menjadi tidak menentu, situasi tersebut
tetap berlanjut konstan sepanjang pagi hingga sore hari. Mengingat Jl. AP
Pettarani adalah salah satu bagian vital dari Kota Makassar, sehingga penutupan
sebagian ruas jalan berimbas pada masyarakat yang sehari-harinya berkegiatan
sepanjang jalan tersebut. Kondisi tersebut tentu memberi dampak kepada
masyarakat sekitar Jl. A.P Pettarani Kota Makassar. Tidak hanya dampak
lingkungan melainkan dampak ekonomi juga (sulsel.idntimes.com, 2018).

METODE
Jenis penulisan ini termasuk metode literature review. Jenis penulisan ini
berfokus pada hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variable tulisan
penulis. Penulis melakukan studi literature setelah menentukan topik penulisan
dan menetapkan rumusan masalah, sebelum mengumpulkan data yang diperlukan.
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sumber data sekunder
atau sumber data yang berasal dari jurnal (Jurnal Swara Bhumi, Jurnal Jurnal
Pendidikan Sosiologi, Citizen Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurnal
Bisnis Terapan, Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Journals of Economics
Development Issues (JEDI), Journal Monex), berita (sulsesl.idntimes.com,
fajar.co.id, bpjt.pu.go.id, rakyatsulsel.co, makassar.tribunnews.com), skripsi
(Universitas Bandarlampung dan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung), dan Prosiding (Prosiding SNST ke-8).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lebih mengutamakan internetsearching. Hal ini dilakukan karena adanya pandemi
COVID-19 yang mengharuskan peneliti untuk tidak keluar rumah jika tidak ada
hal penting yang dilakukan dan harus menghindari kerumunan atau jaga jarak
aman. Sehingga internet searching menjadi alternatif yang digunakan peneliti
dalam teknik pengumpulan data.Melalui internet searching ini peneliti mencari
data-data yang dianggap penting yaitu pada artikel ilmiah seperti jurnal, skripsi,
prosiding, kemudian situs website resmi, dan juga berita online. Teknik analisis
data yang dilakukan peneliti yaitu dimulai dengan reduksi data yang telah
diperoleh dari beberapa jurnal, prosiding, skripsi ataupun artikel ilmiah lainnya
dan dari website resmi maupun berita online. Kemudian hasil reduksi data
tersebut, peneliti melakukan pengodean data yang berfungsi untuk memilah data
sesuai dengan urutannya. Setelah pengodean data selesai, maka peneliti
melakukan analisis data hingga penarikan kesimpulan dari data-data yang telah
diperoleh.
3

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembangunan infrastruktur tentu memiliki dampak yang ditimbulkan baik
dampak positif maupun negatif. Berikut ini adalah salah satu tabel hasil kuesioner
berupa angket yang disebar ke masyarakat yang menjadi responden oleh
Mahaputra (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Dampak
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
(Studi Kasus Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Jatimulyo, Kecamatan
Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan)

Tabel 1. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kondisi Sosial Ekonomi


Sebelum dan Sesudah Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (Mahaputra, 2018)
No Indikator Variabel Sebelum Sesudah
1 Tempat tinggal
a. Kondisi tata ruang a. Baik 65% a. Baik 100%
bangunan Kurang baik 35% Kurang baik 0%
b. Lokasi bangunan b. Strategis 80% b. Strategis 20%
Tidak strategis 20% Tidak strategis 80%
2 Pekerjaan
a. Jenis pekerjaan a. Baik 65% a. Baik 15%
Kurang baik 35% Tidak berubah85%
b. Lokasi pekerjaan b. Jauh 20% b. Lebih jauh 20%
Dekat 80% Tidak berubah 65%
Lebih dekat 15%
3 Pendapatan >30% meningkat Menurun 10%
Meningkat 35%
Tidak ada perubahan
55%
Sumber: Mahaputra (2018)

Terlihat pada tabel diatas, Mahaputra (2018) dalam penelitiannya yang


berjudul Analisis Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra terhadap Sosial
Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa
Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan). Mengatakan
bahwa dominan masyarakat mengatakan tidak ada perubahan dari segi pendapatan
mereka. Namun, beberapa diantaranya ada pula yang memiliki penghasilan yang
meningkat maupun menurun setelah pembangunan jalan tol trans sumatera
tersebut. Berbeda dengan Jaya (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Dampak
Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar terhadap Kehidupan Sosial
Ekonomi Penduduk Sekitar Gerbang Tol di Kelurahan Korpri Raya Kota
Bandarlampung. Mengatakan bahwa salah satu dampak dalam proses
pembangunan jalan tol tersebut adalah menurunnya pendapatan warga Korpri
Raya dan intensitas membeli pakaian dihari-hari besar keagamaan. Kemudian
4

sebagian petani kehilangan mata pencahariannya akibat alih fungsi lahan.


Banyaknya pekerja kasar atau kontraktor yang membutuhkan supplier bahan
bangunan menyebabkan banyak toko material yang tumbuh berkembang
diKeluruhan Korpri Raya; jumlah masyarakat yang berjualan di akses tol tahun
laludan tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan, akses jalan di
KelurahanKorpri Raya menuju gerbang tol untuk wilayah Kota Bandarlampung
sudahsangat baik membuat potensi keberhasilan usaha semakin tinggi
sehinggamayoritas responden tertarik membuka usaha di akses tol di Kelurahan
KorpriRaya.
Dhony Priyo Suseno, Soedarsono dan Nina Anindyawati (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul Analisis Dampak Jalan Tol terhadap Faktor Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan di Desa Kaligangsa Kulon Kabupaten Brebes (Studi
Kasus Area Pintu Tol Brebes Timur). Mengatakan bahwa adanya jalan tol
Pejagan-Pemalang seksi II Brebes Barat–Brebes Timur sangat berdampak
terhadap kehidupan masyarakat desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes,
KabupatenBrebes.Besarnya Dampak yang dirasakan masyarakat tersebut adalah
(Suseno, dkk, 2017):
a. Faktor sosial: Faktor ini dapat menjelaskan varians sebesar 34,454%.
b. Faktor ekonomi:Faktor ini dapat menjelaskan varians sebesar 21,351%.
c. Faktor lingkungan: Faktor ini dapat menjelaskan varians sebesar 13,913%.
Dari berbagai dampak tersebut,ternyata faktor sosial yang paling terpengaruh
akibat beroperasinya jalan tol tersebut, dibandingkan dengan faktor ekonomi dan
lingkungan. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahaputra
(2018) bahwa dari segi pendapatan, pembangunan jalan tol tidak memberi
perubahan bagi 55% responden.
Januardin Manullang dan Hattua Samosir (2019) dalam penelitiannya yang
berjudul Analisis Dampak Pembangunan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi
terhadap Kegiatan Jajanan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Pasar Bengkel.
Mengatakan bahwa dampak pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi sangat
terasa bagi masyarakat UMKM yang ada disekitar Pasar Bengkel. Dampak
tersebut bukan hanya terkena pada masyarakat, namun juga pemerintah daerah.
Adapun dampak pembangunan tol tersebut adalah sebagai berikut (Manullang dan
Samosir, 2019):
a. Pendapatan per kapita dari UMKM pasar bengkel menurun drastis sampai
50% pendapatan per bulan.
b. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh pihak UMKM yang semakin
menurun
c. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari restribusi, terjadi penurun
signifikan sejak dibangunnya jalan tol.
d. Sedangkan dampak positif yang dirasakan oleh masayarakat pasar bengkel
yaitu tidak terjadinya kemacetan dan polusi udara yang berkurang
Dampak pembangunan tol layang, seperti yang dijelaskan diatas memiliki
dampak positif pada lingkungan hidup, namun tidak cukup baik pada kondisi
5

ekonomi atau pendapatan, baik pendapatan pemerintah maupun pemilik UMKM.


Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Erni Unggul Sedya Utami,
Bahri Kamal dan Ghea Dwi Rahmadiane (2018) dalam penelitiannya yang
berjudul Dampak Pembangunan Jalan Tol Brexit terhadap Kondisi Mata
Pencaharian dan Pendapatan UMKN Telor Asin. Mengatakan bahwa terdapat
peningkatan jumlah UMKM telor asin setelah berdirinya Tol Brexit sebesar
105,65 % dari sebelumnya, atau dari 18 UMKM telor asin, kini meningkat
menjadi 37 UMKM telor asin. PadaUMKM telor asin yang berada di
BaratSelatan, Barat Utara, dan Timur Utara tolBrexit lebih banyak yang
mengalamipenurunan penjualan. Lain halnya denganUMKM telor asin yang
berada di TimurSelatan mengalami peningkatan penjualan.Dari hasil 19
responden atau UMKM telorasin yang berdiri setelah pembangunan tolBrexit,
dilihat dari pendapatannya mulaidari mulai kisaran < Rp 1.000.000,00sampai
tertinggi Rp 90.000.000,00.
Penelitian yang dilakukan oleh Erni Unggul Sedya Utami, Bahri Kamal
dan Ghea Dwi Rahmadiane (2018) tersebut menunjukkan bahwa dampak
ekonomi yang dialami oleh masyarakat sekitar jalan tol tidak terjadi secara
merata. Sebab, UMKM yang berada di Barat Selatan, Barat Utara, dan Timur
Utara Tol Brexit ternyata lebih banyak mengalami penurunan pendapatan
dibanding dengan UMKM yang berada di Timur Selatan yang justru mengalami
peningkatan penjualan. Selanjutnya Uswatun Khasanah, Nurhadji Nugraha dan
Wawan Kokotiasa (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Dampak
Pembangunan Jalan Tol Solo-Kertosono terhadap Hak Ekonomi Masyarakat Desa
Kasreman Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Mengatakan bahwa Dampak
pembangunan jalan tol Solo-Kertosono terhadap hak ekonomi masyarakat Desa
Kasreman membawa dua hal yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif
yaitu menambah penghasilan bagi para pelaku usaha seperti warung makan,
bengkel dan pemilik kendaraan truk pada saat pembangunan jalan tol tersebut
berlangsung, meningkatkan perekonomian daerah yang tertinggal melalui
terselenggaranya akses transportasi yang lancar dan cepat. Sedangkan dampak
negatifnya yaitu bagi petani pembangunan jalan tol menyebabkan hasil panen
menurun karena lahan yang digunakan untuk bertani semakin berkurang, jalan
desa menjadi rusak.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa petani dirugikan akibat
pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono, yaitu dengan menurunnya hasil panen
para petani. Hal ini disebabkan pembangunan jalan tol melakukan pembebasan
lahan pada sebagian sawah warga. Kemudian Fifi Ulid Khoiro Taufiqo (2019)
dalam penelitiannya yang berjudul Dampak Pembangunan Jalan Tol “Sumo”
terhadap Perekonomian Jawa Timur: Analisis Model Input-Output Jawa Timur.
Mengatakan bahwa dampak pembangunan tol SUMO berupa output industri
rokok yang mengalami perubahan sebesar 55,5 persen. Pada tenaga kerja
mengalami perubahan sebesar 0,37 persen dan menambah jumlah tenaga kerja
6

sebesar 37 orang. Terakhir pada pendapatan mengalami perubahan sebesar 5


persen. SedangkanTriana Dewitasari (2016) dalam penelitiannya yang berjudul
Dampak Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terhadap Kondisi Sosial
dan Ekonomi Penduduk di Daerah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik.
Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Khasanah, Nurhadji
Nugraha dan Wawan Kokotiasa (2017) mengatakan bahwa lahan pertanian
sebesar 32,49% yang pertahunnya mampu menghasilkan 1683,5 ton, kini
mengalami penurunan akibat pembebasan lahan yang membuat lahan semakin
menyempit. Selain itu, mata pencaharian penduduk beralih dari petani menjadi
wiraswata setelah pembebasan lahan, akan tetapi pekerjaan sampingan penduduk
tetap yakni ternak.Sebagian besar penduduk pendapatannya menurun setelah
pembebasan lahan. Segi kebutuhan keluarga sebagian besar penduduk merasa
pemenuhankebutuhannya primernya sama saja seperti sebelum pembebasan lahan,
sedangkan pemenuhan kebutuhan sekundernya dan tersiernya kurang tercukupi
setelahpembebasan lahan.
Nur Fa’iza Afifah (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Kajian
Dampak Pembangunan Ruas Tol Mojokerto-Kertosono terhadap Kelangsungan
Mata Pencaharian dan Pendapatan Masyarakat Kecamatan Gedeg Kabupaten
Mojokerto. Mengatakan bahwa pendapatan rata-rata setiap bulan responden yang
lahan pertaniannya terkena pembebasan lahan mengalami penurunan yang
signifikan. Secara keseluruhan, pendapatan rata-rata responden mengalami
penurunan sebesar Rp 503.289,00 (16,8%) setelah pembebasan lahan dilakukan.
Sebelum pembebasan lahan dilakukan, pendapatan rata-rata setiap bulan
masyarakat sebesar Rp 3.503.947,00, setelah pembebasan lahan dilakukan
pendapatan ratarata setiap bulan menjadi Rp 3.000.658,00. Penelitian yang
dilakukan oleh Nur Fa’iza Afifah (2016) serupa dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang membahas tentang pembangunan jalan tol dengan melakukan
pembebasan lahan. Dampak yang dialami hampir sama, yaitu terjadi penurunan
pendapatan bagi pada pemillik lahan sawah.
Andi Suriadi, Masmian Mahida dan Aldina Rani Lestari (2015) dalam
penelitiannya yang berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Dampak Sosial
Ekonomi Rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda. Mengatakan bahwa
Potensi sektor usaha dipersepsikan semuanya akan tinggi. Namun, tiga sektor
diyakini sangat tinggi yakni sektor perdagangan (89%), sektorindustri jasa (89%),
sektor industri barang (86%), sementara tiga sektor lainnya agak tinggi, yakni
pertanian (50%), perkebunan (50%), dan perikanan/nelayan (45%). Ekses negatif
yang dipersepsikan akan muncul paling tinggi adalah masalah polusi (65%) dan
kriminalitas (62%), dibanding dengan masalah kekumuhan, kemacetan, prostitusi,
dan lainnya. Selanjutnya, Hermanto, Eliza Meiyani dan Risfaisal (2019) dalam
penelitiannya yang berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan
Infrastruktur Jalan Tol Layang A.P Pettarani di Kota Makassa. Mengatakan
bahwa pembangunan tol layang membuat arus lalu lintas menjadi macet, terlebih
7

suhu udara yang panas dan berdebu membuat masyarakat kurang nyaman. Selain
kemacetan yang cukup mengganggu, jalan yang berlubang juga membuat
perjalanan jadi tidak lancar seperti biasanya. Namun, dampak tersebut tidak
dialami oleh seluruh masyarakat yang ada di Kota Makassar, hanya masyarakat
yang tinggal di sekitar Jl. A.P Pettarani saja yang cukup merasakan dampaknya
dan juga para pengguna jalan.
Berbagai pemaparan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas
menunjukkan bahwa dampak dari pembangunan jalan tol atau tol layang adalah
sangat beragam. Dampak yang ditimbulkan bergantung pada lokasi pembangunan
yang harus melakukan pembebasan lahan, alih fungsi lahan atau tidak sama sekali.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu dampak positif dari
pembangunan jalan tol yang dapat dirasakan oleh semua masyarakat adalah arus
lalu lintas yang lancar. Sedangkan untuk dampak negatif dari sebagian besar
pembangunan jalan tol adalah penurunan jumlah pendapatan, terutama bagi para
masyarakat yang merasakan pembebasan lahan akibat pembangunan jalan tol.
Pembebasan lahan ini dominan dirasakan oleh masyarakat yang memiliki lahan
pertanian, sehingga lahan masyarakat menjadi berkurang dan berakibat pada
menurunnya hasil panen.
Berbeda dengan pembangunan jalan tol yang tidak melakukan
pembebasan lahan, dimana beberapa diantaranya mengalami dampak yang cukup
beragam terhadap ekonomi masyarakatnya. Tidak semua masyarakat mengalami
penurunan jumlah pendapatan, seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Fifi Ulid Khoiro Taufiqo (2019) dan penelitian yang dilakukan
oleh Dhony Priyo Suseno, Soedarsono dan Nina Anindyawati (2017). Sedangkan
pembangunan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar, jika melihat beberapa
penelitian yang serupa, maka dapat dikatakan bahwa selama proses pembangunan,
ada beberapa dampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, yaitu arus
lalu lintas yang tidak lancar.
Penggunaan jalur alternative pada saat pembangunan Tol Layang AP
Pettarani belum optimal. Bahkan beberapa diantaranya menjadi titik-titik
kemecetan baru seperti yang menimpa Jl. Toddopuli Raya-Jl. Hertasning. Imbas
kemacetan bahkan melebar ke jalan protocol terdekat seperti Jl. Perintis
Kemerdekaan serta Jl. Urip Sumoharjo. Kemacetan yang terjadi sepanjang hari
berpotensi mengurangi pendapatan bagi sebagian masyarakat yang memilliki
usaha di sekitar Jl. A.P Pettarani. Sebab kemacetan dan udara yang panas
membuat masyarakat berfikir kembali jika ingin melakukan pembelian atau
mengunjungi tempat-tempat di sekitar Jl. A.P Pettarani (sulsel.idntimes.com,
2018). Selain itu, pembangunan Tol Layang AP Pettarani ternyata telah memberi
dampak langsung yang dirasakan oleh pengusaha reklame. Seperti mengalami
kerugian akibat dirobohkannya reklame di jalan pembangunan tol layang.
Dirobohkannya reklame bando tersebut juga akan berdampak pada Pendapatan
Asli Daerah (PAD), sebab 1 reklame bando memiliki pendapatan hingga Rp. 1
8

Miliar terlebih jika ada 10 reklame bando yang harus dirobohkan, maka akan
sangat banyak kerugian yang dialami (rakyatsulsel.co, 2018).
Pembangunan Tol Layang AP Pettarani yang terletak dibeberapa titik
tersebut berpotensi mengubah posisi strategis penjualan atau usaha masyarakat.
Sehingga hal tersebut juga berpotensi membuat pendapatan beberapa masyarakat
menurun, sesuai dengan lokasi strategisnya masing-masing. Hal ini serupa dengan
penelitian yang dilakukan oleh Erni Unggul Sedya Utami, Bahri Kamal dan Ghea
Dwi Rahmadiane (2018). Pada penelitian tersebut menunjukkan tidak semua
pendapatan pemilik UMKM menurun dan tidak semua juga mengalami
peningkatan, melainkan terbagi menjadi beberapa bagian daerah saja yang
mengalaminya.Potensi dampak positif dari pembangunan Tol Layang AP
Pettarani adalah serupa dengan tujuan dari pembangunan Tol Layang tersebut,
yaitu mempercepat arus logistik, arus perekonomian (Fajar.co.id, 2019),
mengurangi kemacetan lalu lintas, mendukung jalur logistik dan menjadi ikon
baru Kota Makassar (Bpjt.pu.go.id, 2020).

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Pembangunan jalan Tol Layang AP Pettarani memiliki dampak positif dan
negatif dalam pembagunannya. Adapun dampak negatif yang telah dirasakan
adalah terkait dengan dampak ekonomi. Dampak negatif berdasarkan faktor
ekonomi ini dirasakan oleh pengusaha reklame, yang harus mengalami kerugian
hingga Rp. 1 Miliar pada 1 reklame bando yang telah dirobohkan untuk
memperlancar pembangunan Tol Layang AP Pettarani (rakyatsulsel.co, 2018).
Selain itu, potensi penurunan jumlah pendapatan masyarakat sekitar Tol Layang
AP Pettarani yang tidak meratapun dapat terjadi. Sebab, ada potensi letak strategis
penjualan yang berubah. Sedangkan dampak positif yang dapat dirasakan adalah
lancarnya arus lalu lintas, arus logistik, arus perekonomian dan Tol Layang AP
Pettarani menjadi ikon baru Kota Makassar.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih penulis ucapkan sebesar-besarnya kepada Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mendanai kegiatan ini melalui skim
PKM-PSH tahun anggaran 2020. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing, dosen pendamping dan orang tua penulis yang dengan
senang hati memberi arahan, bimbingan maupun dukungan kepada penulis.

REFERENSI
9

Afifah, NF. 2016. Kajian Dampak Pembangunan Ruas Tol Mojokerto-Kertosono


terhadap Kelangsungan Mata Pencaharian dan Pendapatan Masyarakat
Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Jurnal Swara Bhumi. Vol. 04.
No. 01.
Bpjt.pu.go.id. 2020. Capai Progress 85%, Menteri Basuki Soroti Aspek Inovasi
dan Kualitas Kontruksi Tol Layang AP Pettarani Makassar. Diakses pada
tanggal 7 September 2020.
Dewitasari, T. 2016. Dampak Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Penduduk di Daerah Kecamatan
Wringinanom Kabupaten Gresik. Jurnal Swara Bhumi. Vol. 01. No. 01.
Fajar.co.id. 2019. Proyek Tol Layang Urai Kemacetan Pettarani.
https://www.google.com/amp/s/fajar.co.id. Diakses pada tanggal 14
Desember 2019.
Hermanto, dkk. 2019. Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Layang A.P Pettarani di Kota Makassar. Jurnal Pendidikan
Sosiologi. 7(1): 201-202.
Jaya, EL. 2018. Dampak Pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Penduduk Sekitar Gerbang Tol di
Kelurahan Korpri Raya Kota Bandarlampung. Skripsi. Universitas
Lampung. Bandarlampung.
Kbbi.web.id. 2020. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
https://kbbi.web.id/dampak.
Khasanah, U, dkk. 2017. Dampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Kertosono
terhadap Hak Ekonomi Masyarakat Desa Kasreman Kecamatan Geneng
Kabupaten Ngawi. Citizen Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol.
03. No. 01.
Mahaputra, I. 2018. Analisis Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung Kabupaten
Lampung Selatan). Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Lampung.
Makassar.tribunnews.com. 2018. Berita Foto: Dampak Pembangunan Tol Layang
Sebabkan Kemacetan di Jl. AP Pettarani-Urip Sumoharjo.
https://makassar.tribunnews.com/2018/11/11/berita-foto-dampak-
pembangunan-jalan-to-layang-sebabkan-kemacetan-di-jl-ap-pettarani-urip-
sumoharjo.
Manullang, J & Samosir, H. 2019. Analisis Dampak Pembangunan Jalan Tol
Medan-Tebing Tinggi terhadap Kegiatan Jajanan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Pasar Bengkel. Jurnal Bisnis Terapan. Vol. 03. No. 02.
Rakyatsulsel.co. 2018. Dampak Pengerjaan Proyek Jalan Tol Layang A.P
Pettarani. https://rakyatsulsel.co/2018/11/21/dampak-pengerjaan-proyek-
jalan-tol-layang-ap-pettarani/.
10

Sulsel.idntimes.com. 2018. Efek Proyek Jalan Tol, Inilah 5 Fakta Kemacetan


Jalur AP Pettarani.
https://www.google.com/amp/s/sulsel.idntimes.com/news/sulsel/amp/ach
mad-hidayat-alsair/efek-proyek-jalan-tol-inilah-5-fakta-kemacetan-jalur-
ap-pettarani. Diakses pada tanggal 7 September 2020.
Suriadi, A, dkk. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Dampak Sosial Ekonomi
Rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda. Jurnal Sosek Pekerjaan
Umum. Vol. 07. No. 01.
Suseno, DP, dkk. 2017. Analisis Dampak Jalan Tol terhadap Faktor Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan di Desa Kaligangsa Kulon Kabupaten Brebes
(Studi Kasus Area Pintu Tol Brebes Timur). Prosiding SNST ke-8.
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Semarang.
Taufiqo, FUK. 2019. Dampak Pembangunan Jalan Tol “Sumo” terhadap
Perekonomian Jawa Timur: Analisis Model Input-Output Jawa Timur.
Journals of Economics Development Issues (JEDI). Vol. 02. No. 01.
Utami, EUS, dkk. 2018. Dampak Pembangunan Jalan Tol Brexit terhadap Kondisi
Mata Pencaharian dan Pendapatan UMKN Telor Asin. Jurnal Monex. Vol.
07. No. 02.

Anda mungkin juga menyukai