Anda di halaman 1dari 5

Kalung Papan Jajar

Yaitu kalung dengan gantungan berwujud 3 lempengan siger kecil atau perahu yang
disusun dengan ukuran yang berbeda. Makna filosofis dari kalung ini yaitu merupakan
simbol kehidupan baru yang akan mereka jalani serta dilanjutkan secara turun temurun ke
anak cucu.

Kalung Buah Jukum

Kalung buah jukum merupakan jenis hiasan kalung yang terdiri atas gantungan dan
menyerupai serangkaian miniatur buah jukum. Bentuk dari kalung buah jukum ini juga
tidak kalah indahnya dengan kalung papan jajar. Sedangkan untuk makna filosofis yang
terkandung pada kalung ini yakni menyimbolkan sebuah doa supaya para pengantinya bisa
segara mempunyai keturunan.
Gelang Burung

Gelang burung ini dalam bentuk gelang datar memiliki aksesori yang menonjol, yang
merupakan bentuk elang. Sesuai namanya, Garuda melambangkan karakteristik Indonesia.
Pergelangan tangannya dikenakan di lengan kiri dan kanan, yang berarti umur panjang dan
kekeluargaan yang sangat erat setelah menikah.

Gelang Kano

Gelang kano mnerupakan bentuk yang mirip ban. Gelang kano sendiri biasanya digunakan
di bawah gelang burung yang mempunyai arti filosofis melambangkan sebuah pembatas
tentang perbuatan buruk setelah melaksanakan pernikahan.
Siger

Siger merupakan jenis mahkota emas yang biasa dipakai pada pakaian adat lampung
wanita. Selain itu mahkota emas ini juga menyimbolkan dari 9 ruji yang menunjukkan dari
sebuah 9 sungai yang dimiliki pada Provinsi Lampung.

Seperti halnya dengan sungai Way Sekampung, Way Kanan, Way Tulang Bawang, Way
Seputih, Way Abung Pareng, Way Semangka, Way Sunkai, Way Kanan, dan Way Mesuji,
siger ini juga mempunyai filosofis sebagai simbol kebudayaan adat Lampung.

Seraja Bulan

Seraja Bulan adalah serangkaian mahkota kecil dengan tes tiga tingkat yang terletak di
atas harimau dengan 5 buah. Filosofi yang terkandung dalam kostum ini adalah bahwa
pernah ada lima kerajaan yang memerintah Lampung, ratu di atas, ratu di belakang, ratu di
belakang, ratu di panggilan, dan ratu darah putih.

Selain itu, Siraj Polan juga memiliki makna filosofis lain yang melambangkan lima
filosofi kehidupan yang dimiliki oleh masyarakat Lampung, harga diri, senjata terbuka,
kehidupan sosial, nama panggilan, dan kerja sama timbal balik.
KOPIAH EMAS

kopiah emas dipakai dikepala pengantin pria yang bentuknya seperti kopiah bulat ke atas
dan ujungnya beruji-ruji tajam di bagian depannya dan meninggi ke bagian tengah.
Aksesoris kepala ini berbahan kuningan yang bertahta hiasan karangan bunga.

SARUNG TAPIS LAMPUNG

Sarung Tapis adalah salah satu pakaian adat wanita Lampung yang berbentuk kain sarung
terbuat dari tenung benang kapas dengan motif dan hiasan kahs Lampung dengan bahan
Sugi, benang perak atau benang emas.

Sarung ini merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam
menyelaraskan kehidupannyaterhadap lingkungannya dan juga kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sarung Tapis ini biasanya dipakai oleh pengantin wanita dalam upacara pernikahan
adat atau juga menghadiri upacara mengambil gelar.

KERIS

Di Lampung zaman dahulu menurut sejarah terdapat Keratuan-keratuan sehingga tidak


terlepas dengan namannya senjata. Senjata-senjata ini ada yang digunakan sebagai alat
pembela diri (tikam) dan juga sebagai pusaka yang digunakan untuk budaya adat istiadat.

Jenis-jenis senjata yang pada umumnya ialah keris, pedang, payan(tombak), badik.
Senjata-senjata yang ada baik yang berupa pusaka pada umumnya di Lampung di
pengaruhi oleh Kerajaan-kerajaan Jawa, Kerajaan Melayu, demkian juga badik dan
tombak.

Pengaruh dari kerajaan ini masing -masing mencirikan misalnnya, Ulu (kepala) /Gagang
Keris bila di pengaruhi kerajaan Sriwijaya dia akan berbentuk Jawa demam dan Putri malu
yang terbuat dari gading dengan ukiran yang halus. Tetapi apabila dia dipengaruhi oleh
kerajaan Bugis Atau Goa maka dia hanya berbentuk hanya lebih simple seperti burung,
demikian pula kalau dipengaruhi oleh kerajaan melayu bentuknya seperti burung Serindit.

Untuk keris Lampung yang asli pada zaman dahulu kebanyakan bilahnya memesan pada
kerajan Jawa dan luar Jawa tetapi untuk gagangnya biasanya mempuyai ciri tersendiri
berupa burung garuda. Gagang ini terbuat dari kayu kemuning, perak, emas. Demikian
juga tombak dan badik sehingga di Lampung banyak terdapat jenis-jenis badik.
Contohnnya badik Bugis, Palembang Capit, Tumbuk Lada, Siwak, Kelinggi, Pagar Dewa
dll

Anda mungkin juga menyukai