Anda di halaman 1dari 13

Modul

Media pembelajaran
IPA
”media memiliki pengertian sebagai
perantara pesan atau informasi dari
sumber informasi ke penerima. Adanya
media dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan pesan
TOPIK III
MEDIA PEMBELAJARAN IPA

A. PENDAHULUAN
Selamat berjumpa kembali saudara mahasiswa yang luar biasa. Sebagai calon
guru IPA saudara harus mengerti perantara apa yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.
Pengetahuan tentang perantara yang tepat dapat membantu guru IPA dalam
melaksanakan pembelajaran dan juga mengembangkan pembelajaran yang baik.
Pada topik ini anda akan diajak untuk mempelajari materi tentang media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA. Topik ini mengulas
tentang apa itu media pembelajaran IPA,macam-macam media pembelajaran IPA,
dan kegunaan media dalam pembelajaran IPA.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan anda mampu menjelaskan
pengertian media pembelajaran; mampu menyebutkan macam-macam media
pembelajaran; dan mampu menjelaskan kegunaan media pembelajaran. Dalam
mencapai tujuan tersebut, pada modul ini terbagi menjadi 1 kegiatan belajar.
Perhatikan dan pahami kegaiatan yang ada di dalam modul ini. Selamat belajar
KEGIATAN 1
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA

A. PENGANTAR
Pada kegiatan 1 ini, akan dibahas kembali tentang media, fungsi dan
penerapannya dalam pembelajaran IPA. Media merupakan alat yang digunakan guru
dalam menyampaikan pesan atau materi kepada siswa untuk mengurangi tingkat
keabstrakan dari metari yang disampaikan. Bahan pendukung yang dapat anda
gunakan dalam mengkaji bahan ini antara lain buku-buku teks petunjuk media
pembelajaran dan artikel-artikel dalam jurnal ilmiah pendidikan yang dapat diakses
pada beberapa sumber.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara secara harfiah
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut beberapa ahli diantaranya:
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology) yang disingkat AECT mendifinisikan media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi. Konsep media juga diungkapan oleh Gagne, (1970); Briggs (1970);
Sardiman (1986), Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang menyajikan pesan kepada siswa untuk belajar, sehingga siswa dapat
termotivasi, menunjukkan perhatian dan minat untuk belajar, sedangkan menurut
NEA (Nation Education Association) Media diartikan sebagai bentuk komunikasi
baik tercetak atau audiovisual serta peralatannya (multi arah) baik dari siswa ke
guru, guru ke siswa.
Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari sumber
informasi ke penerima informasi untuk mempermudah suatu proses penyampaian
informasi atau komunikasi. Jika dikaitkan dalam proses pembelajaran, media dapat
dikatakan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari guru
kepada siswa yang digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan
materi kepada siswa dan juga dapat meningkatkan motivasi, menarik minat dan
perahtian siswa dalam belajar agar lebih efisien.
Konsep media erat hubungannya dengan alat peraga, alat bantu mengajar,
audio visual aids (ava) atau alat bantu belajar. Menurut Rahadi (2003) semua istilah
tersebut pada dasarnya bisa dimasukkan ke dalam konsep media karena merupakan
perkembangan lanjut dari konsep-konsep tersebut. Alat peraga merupakan alat yang
dipergunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur tertentu
agar lebih nyata dan menarik. Alat bantu mengajar dipergunakan untuk
mempermudah tugas guru dalam menagajar. AVA penekanannya pada peralatan
audio dan visual. Alat bantu belajar lebeih menekankan pada pihak yang belajar.
Istilah tersebut dirangkum dalam istilah media pembelajaran. Konsep lain yang erat
hubungannya dengan media pembelajaran adalah sumber belajar. Sumber belajar
memiliki cakupan yang lebih luas daripada media pembelajaran. Menurut Sudjana
dan Rivai (2003), sumber belajar diartikan sebagai segala daya yang dimanfaatkan
untuk kepentingan proses belajar mengajar baik langsung maupun tidak langsung.
Jadi sumber belajar lebih luas dari media pembelajaran.

2. MACAM-MACAM MEDIA
Ditinjau dari ketersediannya di sekitar, media dibedakan menjadi dua yaitu
media jadi dan media rancangan. Media yang telah ada di sekitar tanpa dibuat atau
diadakan disebut media jadi. Media jadi atau yang disebut media by utilization
contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates atau
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, dynamo sepeda, kebon binatang,
hutan dan pantai. Media rancangan adalah media yang dibuat dan dirancang oleh
guru atau pabrik yang membuat media. Media rancangan disebut media by design.
Contoh media by design adalah model paru-paru, model kerangka manusia atau
binatang, set percobaan listrik, globe dan sistem tata surya. Media jadi memiliki sifat
lebih kontektual, artinya dapat menampilkan benda aslinya tanpa ada manipulasi
atau rekayasa. Media rancangan memerlukan biaya untuk produksinya dan perlu
kreativitas untuk membuatnya. Namun demikian kedua media tersebut sama-sama
penting dalam pembelajaran.
Media jadi telah tersedia di sekitar tanpa harus merancang dan membuat
media tersebut, sedangkan media rancangan diklasifikasikan menjadi tujuh macam
yaitu: 1). Media asli dan tiruan, 2). Media grafis, 3). Media bentuk papan, 4). Media
yang disorot, 5). Media yang dapat didengar, 7). Media pandang dengar, 8). Media
cetak, 9). Multimedia. Media asli dan tiruan contohnya adalah: (1). spesimen
makhluk hidup yg masih hidup, (2) spesimen makhluk hidup yg sudah mati, (3)
spesimen dari benda tak hidup, (4) benda asli yang bukan makhluk hidup, (5)
model. Media grafis contohnya : (1) bagan, (2) grafik, (3) poster, (4) karikatur, (5)
gambar/foto, (6) komik, (7) gambar bersambung. Media bentuk papan contohnya:
(1) papan tulis, (2) papan tempel, (3) papan flanel, (4) Papan pameran/visual, (5)
papan magnet, (6) papan demonstrasi, (7) papan paku. Media sorot contohnya: (1)
media sorot diam, (2) media sorot bergerak, (3) media sorot mikro. Media cetak
contohnya: (1) buku, (2) pamflet, (3) majalah, (4) Koran. Multimedia contohnya: (1)
animasi, (2) power point (3) internet.
Berikut ini beberapa gambar dari beberapa media rancangan yang dapat
digunakan dalam pembelajaran IPA
Media dapat dikelompokan berdasarkan beberapa taksonomi dari media yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli, berikut ini taksonomi media pembelajaran:
a. Model Eddling
Model Eddling lebih mengacu pada media merupakan rangsangan belajar
bagi anak yang terdiri dari unsur pengalaman visual meliputi kodifikasi subjek audio
dan kodifikasi objek visual (Mulyasa). Rangsangan belajar dapat berupa dari audio
maupun secara visual. Kemudian ada unsur dari pengalaman belajar tiga dimensi
meliputi pengalaman dengan orang, pengalaman langsung dengan benda.
Pengalaman belajar tiga dimensi diartikan sebagai pengalaman yang mana seseorang
dapat belajar dari benda tiga dimensi melalui pengalaman secara langsung dengan
orang dan pengalaman dengan benda – benda. Pengalaman yang berbeda ini akan
dapat memberikan konsep yang berbeda. Berikut ini digambarkan konsep
pengalaman yang diberikan:

Gambar.... Taksonomi Eddling


Sumber: laurentsihotang.wordpress.com
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa, respon yang diberikan
akan semakin meningkat dari pengalaman berupa kodifikasi subyektif, kodifikasi
objektif dan pengalaman dengan benda langsung ataupun pengalaman langsung
dengan benda mendapatkan porsi yang lebih tinggi.
b. Taksonomi media menurrut Gagne
Gagne memberikan taksonomi media yang didasarkan pada fungsi
pembelajaran. Berikut ini gambaran taksonomi Gagne pada tabel...
Tabel....taksonomi media menurut Gagne (...)
MEDIA

Fungsi Demonstrasi Penyamp Media Gambar Gambar Film Mesin


aian Cetak Diam Gerak Dengan Pembela
Lisan Suara jaran
Stimulus Ya Terbatas Terbatas Ya Ya Ya Ya

Pengarahan Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya


perhatian/
kegiatan
Kemampuan Terbatas Ya Ya Terbatas Terbatas Ya Ya
terbatas yang
diharapkan
Isyarat eksternal Terbatas Ya Ya Terbatas Terbatas Ya Ya
Tuntutan cara Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya
berpikir
Alih Terbatas Ya Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
kemampuan
Penilaian hasil Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya
Umpan balik Terbatas Ya Ya Tidak Terbatas Ya Ya

Berdasarkan tabel... dapat diketahui bahwa, taksonomi media pembelajaran


menurut Gagne terdapat tingkatan yang dimulai dari demonstrasi, penyampian lisan,
media Cetak (tulisan cetak), media gambar, gambar gerak Film dengan suara dan
mesin pmbelajaran. Media yang disebutkan tersebut memiliki keterbatasan dan
kelebihan yang disesuaikan dengan tujuan atau fungsi pembelajaran seperti
kemampuan mengembangkan cara berpikir, memberikan respon perhatian, atau
media yang digunakan untuk melihat umpan balik kepada siswa.
c. Taksonomi media pembelajaran menurut Bretz.
Bretz menggolongkan media berdasarkan indra yenag terlibat dengan
menjadikan tiga unsur pokok media yakni suara, visual dan gerak. Taksonomi Bretz
dapat digambarkan pada tabel.... berikut ini:
Tabel.....
MEDIA SUARA GAMBAR GARIS SIMBOL GERAK MEDIA
TRANSMISI REKAMAN
AUDIO VISUAL GERAK
     Film/Suara
Televisi (TV)      Pita Video,
Film TV
     Holografi
Gambar/Suara     
AUDIO VISUAL DIAM
Slow-Scan TV     TV Diam
Time-Shared
TV
    Film
Rangkai/Suara
    Film
Bingkai/Suara
    Halaman/Suara
    Buku Dengan
Audio
AUDIO SEMI GERAK
Tulisan Jauh     Rekaman
Tulisan Jauh
    Audio Pointer
VISUAL GERAK
    Film Bisu
VISUAL DIAM
   Halaman
Cetak
   Film Rangkai
   Seri Gambar
   Microform
   Arsip Video
SEMI GERAK
Teleautograph   
AUDIO
Telepon Radio  Cakram
(piringan)
Audio
Pita Audio
CETAK
Teletip  Pia Berlubang

PAda tabel... dapat diketahui bahwa media terbagi menjadi beberapa poin
besar sesuai dengan indra yang terlibat dapat diklasifikasikan menjadi audio (Audio
dan audio semi gerak), visual (visual gerak, visual diam, semi gerak dan cetak), dan
audio visual (audio visual gerak dan audio visual diam).
3. KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum menurut Arief S (2007) media memiliki beberapa kegunaan
yaitu:
1. Memperjelas sajian pesan agar tidak terlalu verbalitisik.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera misalnya:
a) obyek terlalu besar, dapat diganti dengan gambar atau model,
b) kejadian atau peristiwa dimasa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video atau foto,
c) obyek yang terlalu komplek misalnya mesin dapat disajikan dengan
model, diagram,
3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Dalam hal ini media berguna untuk:
a) menimbulkan kegairahan belajar,
b) memungkinkan anak dapat berinteraksi langsung dengan obyek konkrit
lingkungan atau kehidupan nyata,
c) memungkinkan anak belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan
dan minatnya.
4. Setiap siswa memiliki kemampuan, minat dan pengalaman yang berbeda,
maka kehadiran media dapat digunakan untuk:
a) memberikan rasangan belajar yang sama pada setiap siswa,
b) mempersamakan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
c) menimbulkan persepsi yang sama diantara siswa terhadap pesan yang
diberikan.

Pemakaian media mengacu pada diagram Edgar Dale yang telah membuat
klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling abstrak ke yang konkrit.
Klasifikasi tersebut disebut kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar
Dale seperti Gambar 1.1 berikut

.
Abstrak

VERBAL

VISUAL

RADIO

FILM

TELEVISI

WISATA

DEMONSTRASI

PARTISIPASI

PENGALAMAN LANGSUNG Konkrit

Gambar 1.1 kerucut pengalaman Edgar Dale

Edgar Dale membuat kerucut pengalaman dari yang paling abstrak sampai ke
yang paling konkrit. Jika penyampaian pesan itu bersifat verbal saja, maka bagi
siswa pesan itu abstrak. Jika pesan disampaikan dimana siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung, maka pesan itu konkrit. Misalnya ketika guru mengajar IPA
tentang hukum Newton hanya dilakukan dengan ceramah saja, maka bagi siswa
merupakan informasi yang abstrak. Sebaliknya, jika disertai demonstrasi atau
eksperimen dengan menggunakan media dan diberikan contoh-contoh gejala fisis
yang terkait dengan hukum tersebut, maka bagi anak informasi itu jelas dan mudah
untuk dipahami. Oleh karena itu, dalam kerucut pengalaman Dale itu digambarkan
sebagai puncak sebuah kerucut yang memiliki luasan yang sempit.
Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis yang
dikembangkan berdasarkan hasil observasi dan proses ilmiah. Oleh karena itu,
pembelajaran IPA di sekolah disarankan menggunakan pendekatan proses ilmiah.
Siswa dikondisikan agar berproses menemukan konsep. Pembelajaran yang
menekankan proses memerlukan media pembelajaran yang dapat digunakan siswa
untuk belajar menemukan konsep. Media diperlukan guru untuk menyampaikan
pesan atau informasi yang berupa gejala, konsep, teori atau hukum-hukum IPA.
Menggunakan media, siswa tidak saja mendengar dan atau melihat tetapi siswa
melakukan. Cara belajar semacam ini akan mendapat pemahaman konsep yang lebih
kokoh dan paham dengan apa yang mereka pelajari. Ketika siswa hanya mendengar
informasi dari guru tentang konsep, hukum atau teori, maka siswa akan mudah lupa.
Tetapi bila siswa melihat gejala, setidaknya melalui demonstrasi atau cara lain yang
memungkinkan siswa melihat dengan indera penglihatannya maka siswa akan
mengetahuinya dan ingat (remember) apa yang diketahui. Bila siswa melakukan
(do) maka ia akan memahaminya (understand). Perlu diketahui bahwa menurut
taksonomi Bloom memahami tingkatan kognitifnya lebih tinggi dari pada sekedar
mengetahui (ingatan).
Manfaat media antara lain : 1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas;
2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra; 3) menimbulkan
gairah belajar, siswa dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajar; 4)
memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan bakat
dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya; 5) memberikan rangsangan
yang sama, sehingga pengalaman dan persepsinya diharapkan menjadi sama; 6)
penyampaian materi pelajaran lebih baku; 7) pembelajaran lebih menarik; 8)
pembelajaran lebih interaktif; 9) lama pembelajaran dapat dipersingkat; 10) daya
serap pamahaman siswa dapat dipersingkat; 11) daya serap siswa dapat ditingkatkan;
12) pembelajaran dapat diberikan kapan saja tidak terikat waktu; dan 13) beban guru
dalam pembelajaran dapat dikurangi.
Fungsi media antara lain :
• Fungsi Atensi
Memiliki fungsi untuk menarik perhatian mengajarkan siswa untuk
berkonsentrasi
Contoh : menampilkan gambar mobil yang berwarna, secara otomatis
perhatian siswa akan terarah ketika memulai pelajaran tentang gerak.
• Fungsi Afektif
Media dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
Contoh :
Menampilkan gambar kecelakaan dan membedakannya antara orang yang
memakai sabuh pengaman dan tidak.
• Fungsi Kognitif
Dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan meningkatkan ketersediaan
informasi.
Contoh : simulasi komputer dapat melihat gerakan partikel.
• Fungsi Kompensatoris
Membantu siswa yang lemah dalam menangkap informasi dan memahami hal
abstrak.
Contoh : dengan alat peraga atau model siswa lebih mudah mempelajari
konsep fisika.

C. LEMBAR DISKUSI MAHASISWA

A. Tujuan
Menganalisis media pembelajaran IPA sederhana

B. Pertanyaan Diskusi :
1. Dari beberapa alat dan bahan di bawah ini, rangkailah set alat apa yang bisa
digunakan dalam percobaan IPA !
2. Bagaimana cara pembuatannya ?
3. Konsep apa yang berkaitan dengan percobaan tersebut?

A. Diskusi 1 : - Rafia dengan panjang ±30cm


- Tissue
- Jarum / peniti
B. Diskusi 2 : - 2 buah sedotan
- Tusuk sate
- Plastisin
- Tisu
C. Diskusi 3 : - Penggaris plastik
- Potongan-potongan kertas
- Kain wol/rambut kering
D. Diskusi 4 : - Gelas
- Air
- Kertas karton
E. Diskusi 5 : - Gelas
- Air
- Lilin
- Korek api
- Piring
F. Diskusi 6 : - Jarum
- Air
- Wadah air
C. JAWAB :

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
D. RESUME
Media pendidikan yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara
pesan atau informasi dari pengirim ke penerima untuk merangsang siswa belajar.
Ditinjau dari ketersediannya di sekitar, media dibedakan menjadi dua yaitu media
jadi dan media rancangan. Edgar Dale membuat klasifikasi pengalaman menurut
tingkat dari yang paling abstrak ke yang konkrit. Klasifikasi tersebut disebut kerucut
pengalaman (cone of experience)
Fungsi media antara lain : 1) fungsi atensi; 2) fungsi afektif; 3) fungsi kognitif;
dan 4) fungsi kompensatoris.
E. EVALUASI

1. Jelaskan secara detail media apa yang paling cocok ketika mengajarkan
pembelajaran IPA SD dengan topik pesawat sederhana !
2. Menurut pendapat anda, bagaimana perkembangan media pembelajaran
dijaman teknologi ini?
3. Seorang guru bercerita mengenai kecelakaan sebuah mobil sedan dan truk.
Dimana akibat kecelakaan tersebut kondisi sedan cukup parah namun tidak ada
korban jiwa. Siswa menghayati cerita tersebut dan menggugah emosi mereka.
Termasuk kategori fungsi apa media dalam cerita tersebut? Topik apa yang
akan guru sampaikan?

F. Rambu-rambu Pengerjaan Latihan Evaluasi,


1. Tuas (pengungkit), bidang miring, katrol, roda berporos, dll.
2. Tergantung pemahaman setiap mahasiswa
3. Fungsi Afektif. Topik tumbukan

G. PENILAIAN:
Cocokkanlah jawaban anda dengan rambu-rambu pengerjaan latihan evaluasi
yang terdapat pada bagian akhir topik ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.
Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda:
Rumus:
Skor jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = skor yang diperoleh X 100%
Skor total
Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi skor
berbeda. Jika jawaban benar, setiap butir soal diberi skor 35.
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
Perolehan Kategori
90 – 100% Baik sekali
80 – 89% Baik
70 – 79% Cukup
< 70% Kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan Topik selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Topik ini terutama
bagian yang belum Anda kuasai

Anda mungkin juga menyukai