Anda di halaman 1dari 23

SALINAN

PUTUSAN
Nomor 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Bukittinggi yang memeriksa dan mengadili perkara


tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan
putusan dalam perkara cerai talak antara :

PEMOHON ASLI, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan S.2


Pendidikan Agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS,
tempat tinggal Kota Bukittinggi, sebagai Pemohon
Konvensi /Tergugat Rekonvensi;

Melawan :

TERMOHON ASLI, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan S.1


Pendidikan Agama Islam, pekerjaan Guru (PNS)
tempat tinggal di Kota Bukittinggi, sebagai Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di
persidangan;
DUDUK PERKARA
Bahwa, Pemohon telah mengajukan surat permohonannya tanggal 27
Agustus 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Bukittinggi dengan register Nomor 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt tanggal 27
Agustus 2015 mengajukan hal-halnya sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri sah yang menikah
di rumah orang tua Termohon di Bukik Cangang RT. 02. RW. 03 Kelurahan
Bukik Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota

Hal 1 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Bukittinggi pada tanggal 14 Juni 1981 sesuai dengan Kutipan Akta Nikah
Nomor 112/30/VI/1981 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama
Kecamatan Guguak Panjang tanggal 15 Juni 1981;
2. Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon membina rumah
tangga di rumah orang tua Termohon di Kota Bukittinggi;
3. Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan Termohon, telah bergaul
sebagai suami istri, sudah dikaruniai tiga orang anak yang bernama:
3.1. ANAK I PEMOHON DAN TERMOHON, perempuan, umur 33 tahun;
3.2. ANAK II PEMOHON DAN TERMOHON, laki-laki, umur 23 tahun;
3.3. ANAK III PEMOHON DAN TERMOHON, laki-laki, umur 20 tahun;
4. Bahwa semenjak awal tahun 2002 rumah tangga Pemohon dengan
Termohon mulai tidak rukun dan tidak harmonis, sering terjadi perselisihan
dan pertengkaran yang disebabkan karena semenjak Termohon selesai
operasi pendarahan rahim pada tahun 2002, Termohon tidak terlalu bisa
lagi memenuhi kebutuhan batin Pemohon, bahkan semenjak tahun 2012,
Pemohon dan Termohon tidak pernah lagi melakukan hubungan suami
isteri, disamping itu Termohon tidak terlalu melayani Pemohon sebagai
suami Termohon, seperti pada hari jumat sampai minggu Termohon libur
bekerja, tapi Termohon hanya memasak nasi di pagi hari, untuk makan
siang Pemohon harus makan nasi yang dimasak pagi, sedangkan
Pemohon sudah mengatakan kepada Termohon bahwa Pemohon suka
makan nasi yang baru, tapi setiap kali Pemohon menasehati Termohon,
Termohon malah marah-marah kepada Pemohon, sehingga selalu terjadi
pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, karena hal ini semenjak
bulan Januari 2015 Pemohon dan Termohon sudah pisah ranjang;
5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon
terjadi pada bulan Mei 2015 yang disebabkan karena Termohon
mengatakan kepada kakaknya bahwa Pemohon tidak pernah memberikan
uang belanja selama 30 tahun membina rumah tangga, sehingga kakak
Termohon datang untuk menasehati Pemohon agar berbaikan dengan
Termohon dan kakak Termohon menanyakan apakah benar Pemohon tidak
pernah memberikan uang belanja kepada Termohon, mendengar hal itu

Hal 2 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Pemohon merasa tersinggung padahal Pemohon selalu memberikan
nafkah kepada Termohon, bahkan Adik Termohon mengusir Pemohon dari
rumah kediaman bersama jika Pemohon tidak mau berbaikan dengan
Termohon, kemudian Pemohon menanyakan perkataan kakak Termohon
tersebut kepada Termohon, Termohon tidak mengakuinya, sehingga
terjadilah pertengkaran hebat, bahkan ketika Pemohon mengatakan kepada
Termohon perkataan adik Termohon yang mengusir Pemohon, Termohon
malah membela adiknya, sehingga karena tidak tahan lagi Pemohon pergi
meninggalkan Termohon dirumah kediaman bersama;
6. Bahwa semenjak kepergian Termohon pada bulan Mei 2015 tersebut,
antara Pemohon dan Termohon tidak pernah satu rumah lagi, yang sampai
sekarang sudah lebih kurang 3 bulan;
7. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon dan pihak keluarga sudah
pernah melakukan upaya untuk mempertahankan hubungan rumah tangga
Pemohon dengan Termohon, namun tidak berhasil;
8. Bahwa berdasarkan alasan yang telah disebutkan di atas Pemohon
berkesimpulan tidak mau lagi untuk melanjutkan tali perkawinan dengan
Termohon, Pemohon akan bercerai dari Termohon menurut peraturan
hukum yang berlaku;
9. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemohon dalam penyelesaian
perkara ini bersedia untuk membayar segala biaya yang timbul sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut Pemohon mohon kepada Yth.
Ketua Pengadilan Agama Bukittinggi c.q Majelis Hakim Pengadilan Agama
tersebut berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini dan memberikan
putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

Primer:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak
satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang
Pengadilan Agama Bukittinggi;

Hal 3 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


3. Membebankan kepada Pemohon biaya perkara;

Subsider:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya;

Bahwa, pada hari persidangan yang telah ditentukan, Pemohon dan


Termohon masing-masing telah hadir secara in person di persidangan;

Bahwa, Majelis telah berupaya mendamaikan Pemohon dengan


Termohon agar rukun kembali dalam rumah tangga dan mengurungkan niat
untuk bercerai, namun upaya tersebut tidak berhasil karena Pemohon tetap
berkeinginan untuk bercerai;

Bahwa, sebagaimana dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung RI


Nomor 1 Tahun 2008, terhadap Pemohon dan Termohon juga telah dilakukan
upaya damai melalui mediasi dengan mediator hakim Dra.Hj. Ermailis. B,
namun sesuai laporan mediator tertanggal 15 Oktober 2015 upaya mediasi
tersebut juga gagal;

Bahwa, oleh karena upaya damai dan mediasi tidak berhasil Majelis
melanjutkan pemeriksaan perkara aquo dengan terlebih dahulu membacakan
surat permohonan Pemohon tertanggal 27 Agustus 2015 dalam sidang tertutup
untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon tanpa ada
perubahan atau penambahan;

Bahwa, terhadap permohonan Pemohon tersebut Termohon dalam


jawaban tertulisnya memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut;

Dalam Konvensi
- Bahwa Termohon mengerti dengan maksud permohonan Pemohon, dan
akan menjawab secara tertulis;
- Bahwa point 1 benar Pemohon dan Termohon telah menikah pada tanggal
14 Juni 1981 di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang, Kecamatan
Guguak Panjang;

Hal 4 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


- Bahwa point 2 dan 3 benar setelah menikah Pemohon dan Termohon
tinggal di rumah orang tua Termohon di Kota Bukittinggi, dan telah
dikaruniai 3 orang anak;
- Bahwa point 4 tidak benar rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak
rukun dan antara Pemohon dan Termohon sering bertengkar sejak tahun
2002, yang benar sejak menikah rumah tangga aman-aman saja tidak ada
pertengkaran;
- Bahwa tidak benar Termohon dioperasi karena pendarahan, akan tetapi
hanya dikuret, dan setelah sembuh Termohon dapat mejalankan tugas
sebagai isteri seperti biasa;
- Bahwa tidak benar puncak pertengkaran Pemohon dan Termohon terjadi
pada bulan Mei 2015, yang benar adalah Termohon hanya menyampaikan
keluhan kepada kakak Termohon bahwa Pemohon memberi uang belanja
tidak cukup untuk berempat, lalu Termohon yang mencukupinya, dan
permasalah sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan saling
memaafkan sehingga tidak ada lagi permasalahan;
- Bahwa alasan Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama bukanlah
karena adanya pertengkaran, akan tetapi disebabkan desakan dari isteri
mudanya yang ingin memiliki Pemohon seutuhnya;
- Bahwa dalil permohonan Pemohon yang menyatakan upaya pihak keluarga
untuk memperbaiki hubungan Pemohon dengan Termohon adalah tidak
benar karena antara Pemohon dengan Termohon tidak pernah terjadi
pertengkaran;
- Bahwa pada prinsipnya Termohon tidak menginginkan perceraian, akan
tetapi jika perceraian tetap terjadi maka Termohon menuntut hal-hal sebagai
berikut;

Dalam Rekonvensi
- Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang menikah pada
tanggal 14 Juni 1981;
- Bahwa sejak bulan Maret 2015 Tergugat tidak lagi memberikan nafkah lahir
terhadap Penggugat, karena itu Penggugat menuntut nafkah lalu tersebut

Hal 5 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


sebesar Rp 2.000.000,-(dua juta rupiah) perbulan terhitung sejak bulan
Maret 2015 sampai putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
- Bahwa pada tahun 1989 Tergugat diangkat menjadi Pegawai Nageri Sipil,
maka beralasan hukum jika terjadi perceraian Penggugat menuntut uang
pensiun Tergugat dibagi 3, 1/3 buat Penggugat, 1/3 buat Tergugat, dan 1/3
buat anak-anak;
- Bahwa kalau terjadi perceraian nanti Penggugat berhak atas nafkah iddah
selama 3 bulan, karena itu Penggugat menuntut nafkah iddah sebesar
Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) selama masa iddah;
- Bahwa karena Penggugat akan diceraikan oleh Tergugat, maka Penggugat
juga berhak atas mut’ah, maka Penggugat menuntut mut’ah berupa uang
sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah);
- Bahwa sejak tahun 2011 Tergugat telah menerima uang sertifikasi setiap
tahun sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dikali 5 tahun
menjadi Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), oleh karena sertifikasi
tersebut diperoleh selama masa perkawinan, maka Penggugat menuntut
agar Tergugat menyerahkan ½ dari uang sertifikasi tersebut kepada
Penggugat sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);
- Bahwa terhitung sejak tanggal 1 November 2015 Tergugat telah pensiun
dari Pegawai Negeri Sipil, dan menerima uang Taspen sebesar
Rp 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah), maka Penggugat
menuntut ½ dari uang Taspen tersebut karena menjadi harta bersama yang
diperoleh selama masa perkawinan;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon
kepada Yth.majelis Hakim untuk dapat menjatuhkan putusan sebagai berikut;

Primair
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat sebagai
berikut:
2.1. Nafkah lalu sejak bulan Maret 2015 sampai putusan berkekuatan
hukum tetap sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap bulan;

Hal 6 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


2.2. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh
lina juta rupiah);
2.3. Mut’ah berupa uang sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta
rupiah);
2.4. 1/3 bagian dari uang pensiun Tergugat menjadi hak Penggugat,
dan 1/3 bagian menjadi hak anak-anak;
2.5. ½ dari uang sertifikasi Tergugat sebesar Rp 150.000.000,- (seratus
lima puluh juta rupiah);
2.6. ½ dari uang Taspen Tergugat sebesar Rp 24.000.000,- (dua puluh
empat juta rupiah);
Subsidair
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya;
Bahwa, atas jawaban dan gugatan rekonvensi Termohon tersebut,
Pemohon menyampaikan replik dan jawaban rekonvensi sbb :

Dalam Konvensi
- Bahwa jawaban point 1 dan 2 benar;
- Bahwa jawaban point 3 tidak benar dan Pemohon tetap dengan dalil
permohonan semula, bahwa tahun 2002 Termohon dioperasi di RSAM
Bukittinggi dan dirawat inap selama 3 hari, benar Termohon sudah sembuh
tapi kenyataannya hanya bisa melayani kebutuhan batin Pemohon 1 kali
dalam sebulan atau 3 bulan, hal mana sudah jelas tidak layak bagi
Pemohon, dan Termohon selalu mengabaikan keinginan Pemohon untuk
makan makanan yang hangat, tapi Pemohon memilih diam karena malu
bertengkar, jadi rumah tangga yang aman saja kata Termohon tidaklah
tepat, yang benar adalah rumah tangga yang dingin ;
- Bahwa benar Pemohon menikah lagi di bawah tangan karena Termohon
tidak melaksanakan kewajibannya sesuai kebutuhan Pemohon;
- Bahwa benar Pemohon pergi meninggalkan Termohon pada tanggal 4 Mei
2015 karena setelah bertengkar dengan adik Termohon lalu Pemohon diusir
oleh adik Termohon tersebut dan disetujui pula oleh Termohon;

Hal 7 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


- Bahwa Termohon sering mengeluh kepada keluarganya bahwa Pemohon
tidak memberikan uang belanja selama 30 tahun lebih, padahal Pemohon
selalu memberikan uang belanja dan kebutuhan anak setiap bulan;
- Bahwa Pemohon tetap dengan keinginan semula untuk bercerai dengan
Termohon;

Dalam Rekonvensi
- Bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang nafkah lalu Tergugat tidak
sanggup membayarnya karena Tergugat hanya menerima uang pensiun
sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) yang akan digunakan untuk
biaya kuliah 2 orang anak sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah), dan
biaya lain yang tak terduga untuk anak-anak, selebihnya untuk biaya hidup
Tergugat;
- Bahwa Tergugat tidak setuju uang pensiun dibagi 3 karena Tergugat akan
tetap memberikan bagian anak-anak sesuai kebutuhan mereka meskipun
telah bercerai dengan Penggugat, sedangkan Penggugat juga punya uang
pensiun;
- Bahwa Tergugat tidak bersedia memberikan nafkah iddah dan mut’ah
kepada Penggugat karena Tergugat tidak mampu;
- Bahwa sebaliknya Tergugat menuntut pembagian harta bersama yang
diperoleh selama masa perkawinan berupa:
1. 1 unit rumah berlokasi di Bukit Cangang ditaksir seharga Rp
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);
2. 1 unit rumah kost bertingkat bagian belakang berlokasi di belakang
kantor KPN Bukittinggi ditaksir seharga Rp 150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah);
3. 2 unit rumah sewaan berlokasi di belakang KPN Bukittinggi ditaksir
seharga Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
4. Perhiasan emas yang dipakai Penggugat ditaksir seharga Rp
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);
5. Uang tabungan di Bank Nagari Bukittinggi ditaksir sebesar Rp
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

Hal 8 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


6. 1 buah mobil sedan bekas tahun 1993 Tergugat hibahkan kepada 3
orang anak;
7. 3 unit sepeda motor Tergugat hibahkan kepada 3 orang anak;
- Bahwa semua harta bersama tersebut bernilai Rp 690.000.000,- (enam
ratus sembilan puluh juta rupiah), jika semua harta ini telah dibagi dua
maka tuntutan Penggugat tentang nafkah iddah dan mut’ah akan Tergugat
kabulkan;
- Bahwa Tergugat tidak setuju uang sertifikasi dan uang Taspen dibagikan
untuk Penggugat karena uang sertifikasi sudah habis untuk kebutuhan
keluarga, dan Penggugat juga memperoleh uang Taspen karena juga
sudah pensiun;
Bahwa, terhadap replik Pemohon dalam konvensi dan jawaban dalam
rekonvensi tersebut Termohon telah menyampaikan duplik dalam konvensi
pada pokoknya tetap dengan jawaban semula, dan replik dalam rekonvensi
tetap dengan gugatan rekonpensi tersebut, dan mengenai harta bersama yang
disebutkan Tergugat bukanlah merupakan harta bersama, sedangkan 4 unit
rumah adalah harta warisan orang tua Penggugat dengan status harta pusaka
tinggi, dan Penggugat tidak mempunyai emas perhiasan seperti yang
disebutkan Tergugat, selanjutnya mobil dan surat-suratnya berada dalam
kekuasaan Tergugat;
Bahwa, untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon telah
mengajukan bukti surat berupa foto kopi Kutipan Akta Nikah Nomor
112/30/VI/1981 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Guguak Panjang
tanggal 15 Juni 1981 (P);
Bahwa, disamping bukti surat tersebut Pemohon juga mengajukan 2
orang saksi di persidangan masing-masing bernama:

1. SAKSI I PEMOHON, (saudara kandung Pemohon), dibawah sumpah


memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang menikah


pada tanggal 14 Juni 1981 di Kecamatan Guguak Panjang, sampai
sekarang mereka telah dikarunia 3 orang anak;

Hal 9 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


- Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal bersama di
rumah orang tua Termohon di Kecamatan guguak Panjang;
- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Pemohon dan Termohon
tidak rukun damai lagi sejak tahun 2002, mereka berdua sering
bertengkar;
- Bahwa penyebab pertengkaran Pemohon dengan Termohon saksi tidak
mengetahui, saksi hanya mengetahui bahwa Pemohon diusir oleh
keluarga Termohon pada bulan Mei 2015 sehingga Pemohon pergi
meninggalkan kediaman bersama sampai sekarang sudah hampir 6
bulan lamanya;
- Bahwa saksi pernah melihat atau mendengar Pemohon bertengkar
dengan Termohon, saksi mengetahui keadaan rumah tangga mereka
karena melihat sendiri;
- Bahwa saksi pernah ikut mendamaikan Pemohon dengan Termohon,
akan tetapi Pemohon tidak mau lagi didamaikan;

2. SAKSI II PEMOHON, (saudara sepupu Pemohon), di bawah sumpah


memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang menikah


pada tahun 1981 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Panjang,
Kota Bukittinggi, dan telah mempunyai 3 orang anak;
- Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal bersama
di rumah orang tua Termohon di Kecamatan Guguak Panjang;
- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Pemohon dan Termohon
awalnya rukun damai, akan tetapi sejak tahun 2002 antara mereka
berdua sering terjadi pertengkaran;
- Bahwa penyebab pertengkaran Pemohon dengan Termohon adalah
karena Termohon merasa tidak cukup dengan nafkah yang diberikan
Pemohon, lalu Termohon mengadu kepada keluarganya, selanjutnya
terjadi pertengkaran antara Pemohon dengan adik Termohon, dan pada
bulan Mei 2015 Pemohon diusir oleh keluarga Termohon, dan Termohon

Hal 10 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


bersikap diam saja tidak peduli, sejak sat itu Pemohon pergi
meninggalkan kediaman bersama;
- Bahwa sejak Pemohon dan Termohon berpisah tersebut sampai
sekarang Pemohon tidak pernah kembali dan tidak pernah mengirimkan
nafkah untuk Termohon;
- Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Pemohon
dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil karena Pemohon tidak
mau lagi didamaikan;
- Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan
Termohon karena melihat sendiri;
Bahwa, Termohon tidak menghadirkan saksi di persidangan untuk
menguatkan bantahannya;
Bahwa Pemohon telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan di
persidangan bahwa ia tetap dengan permohonan cerainya dan mohon putusan,
dan kemudian Pemohon secara lisan mencabut gugatannya tentang
pembagian harta bersama, dan akan mengajukannya setelah selesai perkara
perceraiannya;
Bahwa Termohon juga menyampaikan kesimpulannya secara lisan di
persidangan bahwa ia tetap dengan jawaban dan gugatan rekonpensinya,
Termohon setuju dengan pencabutan gugatan harta bersama tersebut;
Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk segala hal yang
tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan satu
kesatuan tidak terpisahkan dengan putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
Dalam Konvensi:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
sebagaimana telah diuraikan diatas;
Menimbang, bahwa perkara ini adalah kewenangan absolut Pengadilan
Agama, dan khususnya menjadi kewenangan relative Pengadilan Agama
Bukittinggi untuk menerima, memeriksa dan mengadilinya berdasarkan pasal
49 ayat (1) huruf (a) dan pasal 66 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989

Hal 11 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


yang dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun
2009;
Menimbang, bahwa pemanggilan terhadap Pemohon dan Termohon telah
dilaksanakan sesuai ketentuan pasal 145 R.Bg jo Pasal 138 Kompilasi Hukum
Islam jo Pasal 26 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975, oleh karenanya
Majelis menilai pemanggilan tersebut telah resmi dan patut, dan atas panggilan
tersebut Pemohon dan Termohon telah hadir secara in person di persidangan;
Menimbang, bahwa majelis telah berupaya mendamaikan Pemohon
dengan Termohon agar rukun kembali dan tetap mempertahankan keutuhan
rumah tangga mereka seperti semula, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil
karena Pemohon dan Termohon tetap dengan pendiriannya masing-masing
untuk bercerai. Dengan demikian ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang
undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50
Tahun 2009, jo.Pasal 154 ayat (1) R.Bg. jo. Pasal 143 ayat (1) dan (2)
Kompilasi Hukum Islam, telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa terhadap Pemohon dan Termohon juga telah
diupayakan perdamaian melalui mediasi yang dipimpin oleh mediator, akan
tetapi mediasi yang dilaksanakan terhadap Pemohon dan Termohon juga telah
gagal sesuai laporan mediator tertanggal 15 Oktober 2015, oleh karenanya
telah memenuhi kehendak Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun
2008;
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan bagi Pemohon dalam
permohonan cerai talak adalah bahwa sejak tahun 2002 rumah tangga
Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun dan harmonis, antara Pemohon
dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang
disebabkan karena Termohon tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan batin
Pemohon, dan Termohon kurang melayani Pemohon dalam hal makanan.
Puncak pertengkaran terjadi pada bulan Mei 2015 disebabkan masalah
keuangan dimana Termohon mengadu kepada kakaknya bahwa Pemohon
tidak pernah memberikan uang belanja selama 30 tahun pernikahannya
sehingga terjadi pertengkaran antara Pemohon dengan adik Termohon,

Hal 12 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


sedangkan Termohon membela adiknya, akhirnya Pemohon diusir oleh
keluarga Termohon dan Termohon hanya diam, sehingga Pemohon telah pergi
dari tempat kediaman bersama sampai sekarang;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut,
Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya membantah dalil-
dalil permohonan Pemohon tentang telah terjadinya pertengkaran terus
menerus dalam rumah tangga mereka, Termohon menyatakan bahwa rumah
tangganya dengan Pemohon aman-aman saja tidak pernah bertengkar,
Termohon mengakui benar sejak bulan Mei 2015 Pemohon telah pergi
meninggalkan Termohon, tapi bukan karena diusir. Pada prinsipnya Termohon
merasa keberatan bercerai dengan Pemohon, akan tetapi jika perceraian tetap
terjadi Termohon mengajukan gugatan balik (rekonvensi) yang akan
dipertimbangkan Majelis dalam Rekonpensi;
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon tersebut, Pemohon
dalam repliknya menyatakan tetap dengan permohonannya;
Menimbang, bahwa Termohon telah menyampaikan duplik tetap
dengan jawabannya semula dan tetap dengan tuntutan rekonpensinya;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya
Pemohon telah mengajukan bukti di persidangan yaitu berupa bukti surat (P)
dan 2 orang saksi sebagaimana telah diuraikan di atas dan majelis memberikan
penilaian sebagai berikut;
Menimbang, bahwa bukti surat (P) adalah fotokopi sah dari suatu akta
otentik, khusus dibuat sebagai alat bukti oleh pejabat yang berwenang, telah
dinazegeleen dan dilegalisir, setelah dicocokkan dengan aslinya di persidangan
ternyata cocok, dengan demikian bukti (P) tersebut telah memenuhi syarat
formil, selain itu bukti (P) memuat keterangan yang menyatakan hubungan
hukum antara Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri sah, relevan
dengan permohonan Pemohon, maka bukti tersebut telah memenuhi syarat
materil. Berdasarkan hal tersebut maka bukti (P) harus dinyatakan dapat
diterima;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat (P) terbukti bahwa Pemohon
dan Termohon telah terikat sebagai suami isteri sejak tanggal 14 Juni 1981,

Hal 13 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


oleh karenanya Pemohon dipandang sebagai pihak yang tepat dan
berkepentingan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil perceraian yang
dikemukakannya Pemohon telah mengajukan 2 orang saksi di persidangan,
masing- masing memberikan keterangan dibawah sumpahnya, dan tidak
terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya. Secara materil saksi
pertama telah memberikan keterangan mengetahui keadaan rumah tangga
Pemohon dan Termohon karena melihat secara langsung, dan keluarga juga
sudah berupaya mendamaikan Pemohon dengan Termohon. Saksi yang kedua
mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon karena melihat
langsung, saksi juga pernah ikut dalam usaha mendamaikan Pemohon dengan
Termohon, kedua saksi mengetahui apa yang menjadi penyebab pertengkaran
Pemohon dengan Termohon yaitu masalah pengaduan Termohon tentang uang
belanja rumah tangga yang tidak cukup, kedua saksi mengetahui bahwa antara
Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Mei
2015 sampai sekarang. Keterangan kedua orang saksi saling bersesuaian dan
saling menguatkan antara satu dengan lainnya dan relevan dengan dalil-dalil
permohonan Pemohon. Keterangan masing-masing saksi tersebut tidak
dibantah ketepatan dan keakurasiannya oleh Termohon, oleh karenanya sesuai
dengan ketentuan Pasal 308 dan 309 R.Bg secara formil dan materil bukti saksi
yang diajukan Pemohon dapat diterima;
Menimbang, bahwa majelis telah memberikan kesempatan kepada
Termohon mengajukan bukti atas bantahannya, akan tetapi Termohon tidak
mengajukan bukti ke persidangan, oleh karenanya Termohon dinilai tidak dapat
membuktikan bantahannya, berdasarkan hal itu bantahan Termohon harus
dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian terhadap keterangan saksi-
saksi-saksi tersebut dihubungkan dengan dalil-dalil permohonan Pemohon dan
jawaban Termohon ditemui fakta-fakta yang sudah dikonstatir sebagai berikut:
- Bahwa benar antara Pemohon dengan Termohon telah terikat sebagai
suami isteri yang sah sejak tanggal 14 Juni 1981 sampai sekarang;

Hal 14 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


- Bahwa benar dari pernikahan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai
3 orang anak;
- Bahwa benar sejak tahun 2002 rumah tangga Pemohon dan Termohon
tidak rukun lagi karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang
terus menerus disebabkan Termohon tidak bisa lagi melayani kebutuhan
batin Pemohon, dan Termohon juga tidak melayani makan Pemohon sesuai
yang diinginkan Pemohon, dan Termohon mengadu kepada keluarganya
bahwa Pemohon tidak memberikan nafkah yang mencukupi;
- Bahwa benar akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut antara
Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Mei
2015 sampai sekarang;
- Bahwa benar pihak keluarga telah melakukan usaha untuk merukunkan
Pemohon dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa yang menjadi salah satu alasan perceraian
sebagaimana ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam adalah “Antara
suami isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada
harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga“;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas terbukti
bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang terus menerus sejak tahun 2002 yang berakhir dengan
berpisah tempat tinggal antara keduanya sejak bulan Mei 2015 sampai
sekarang, dan pihak keluarga telah melakukan upaya damai terhadap
Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa meskipun Termohon membantah dalil permohonan
Pemohon tentang terjadinya pertengkaran terus menerus dan menyatakan
bahwa rumah tangganya dengan Pemohon aman-aman saja tidak pernah
bertengkar, akan tetapi Termohon tidak mengajukan bukti-bukti untuk
menguatkan bantahannya tersebut, oleh karenanya Termohon dinilai tidak bisa
membuktikan bantahannya dan bantahan Termohon harus dinyatakan ditolak;

Hal 15 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut di atas menjadi indikasi yang
kuat bagi Majelis bahwa benar telah terjadi perselisihan terus menerus antara
Pemohon dengan Termohon dalam rumah tangga;
Menimbang, bahwa terjadinya pisah tempat tinggal antara Pemohon
dengan Termohon sejak bulan Mei 2015 sampai sekarang menambah
keyakinan majelis bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sulit
untuk dirukunkan, dan di persidangan majelis melihat dengan jelas tekad
Pemohon yang kuat untuk mengakhiri perkawinannya dengan Termohon, tidak
terlihat lagi tanda-tanda adanya rasa kasih sayang diantara keduanya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
majelis berpendapat rumah tangga Pemohon dan Termohon benar-benar telah
pecah (broken marriage) tidak mungkin dipertahankan lagi, mempertahankan
ikatan perkawinan dalam kondisi demikian hanyalah sia-sia belaka karena tidak
akan terwujud rumah tangga sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana
yang dituntut oleh Firman Allah dalam surah Arrum ayat 21 yang berbunyi:

‫ومن آيـاته ان خلق لكم من انفسكم ازواجــا لتسكنوا اليـــها وجعل بينكم مودة ورحمــة‬
.‫ان فى ذلك آليـات لقوم يتفكرون‬

Artinya :“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia


menciptakanuntukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian
itu adalah tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Menimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Pemohon dan Termohon


sudah sedemikian rupa, maka perlu dicarikan jalan keluarnya tanpa
mempersoalkan siapa yang bersalah diantara keduanya, untuk itu perceraian
adalah solusi yang terbaik bagi Pemohon dan Termohon agar keduanya
terlepas dari beban penderitaan lahir dan bathin yang berkepanjangan, kalau
tetap dipaksakan untuk mempertahankan patut diduga hal itu akan
menimbulkan mafsadah yang lebih besar dari pada maslahatnya, sedangkan
menolak mafsadah lebih diutamakan dari meraih kemaslahatan sesuai dengan
kaidah Fikih yang berbunyi:

Hal 16 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


‫ﺪرﺀالمفا ﺴﺪ مقدم على ﺠلﺐ المﺻالﺢ‬
Artinya: Mencegah hal-hal yang negatif lebih didahulukan dari pada mengejar
hal-hal yang positif;
Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetengahkan petunjuk dalam
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:

- ‫وإن عزموا الطالق فإن هللا سميع عليـم‬


Artinya; “Jika mereka (para suami) telah berketetapan hati untuk menjatuhkan
talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis
menilai bahwa alasan permohonan Pemohon telah terbukti dan telah
berdasarkan hukum yaitu Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai dengan
maksud Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 70
ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, permohonan Pemohon dapat
dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak
satu terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Bukittinggi setelah
putusan ini berkekuatan hukum tetap sesuai dengan maksud Pasal 115, 118
dan Pasal 131 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam;

Dalam Rekonvensi :
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan rekonvensi
pada tahap jawaban, hal mana telah memenuhi syarat formil dan telah sesuai
dengan maksud pasal 158 R.Bg, oleh karenanya gugatan Penggugat dapat
diterima untuk dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa semua yang termuat dalam konvensi dianggap telah
termasuk dalam rekonvensi;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang nafkah lalu
(madhiyah) majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa seorang suami wajib memberikan nafkah kepada
isterinya, jika suami tidak memberikannya hingga lewat suatu masa maka

Hal 17 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


nafkah tersebut menjadi hutang suami, dan hutang tersebut tidak gugur dengan
lewatnya suatu masa sesuai dengan doktrin yang tercantum dalam Kitab
I’anatut Thalibin halaman 85 yang berbunyi :

‫فا لنفقة اوالكسوة لجميع ما مضى من تلك المدة دين لها عليه النها استحق ذلك فى ذمنه‬
Artinya : Nafkah atau pakaian yang belum dipenuhi, maka harus dilunasi
walaupun sudah lampau waktunya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis
berpendapat bahwa tuntutan Penggugat tentang nafkah lalu tersebut pantas
untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah lalu (madhiyah) yang


dilalaikan oleh Tergugat sejak bulan Maret 2015 sampai putusan perkara ini
berkekuatan hukum tetap sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) perbulan;
Menimbang, bahwa tentang gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
dalam jawabannya menyatakan tidak sanggup membayar nafkah lalu tersebut
karena Tergugat hanya menerima uang pensiun sebesar Rp 4.000.000,-(empat
juta rupiah) setiap bulan, uang pensiun tersebut akan digunakan untuk biaya
kuliah 2 orang anak sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah), untuk sewa
rumah Tergugat Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah), dan lebihnya untuk biaya
hidup Tergugat, atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat menyatakan tetap
dengan tuntutannya;
Menimbang, bahwa oleh karena tidak terdapat kesepakatan antara
Penggugat dan Tergugat tentang nafkah lalu tersebut, maka majelis mengambil
jalan tengah dengan memperhatikan kemampuan terkini Tergugat yang hanya
menerima uang pensiun sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) setiap
bulan yang kegunaannya telah dijelaskan Tergugat seperti tersebut di atas, dan
memperhatikan kebutuhan hidup yang layak bagi Penggugat yang juga
menerima uang pensiun, maka majelis berpendapat cukup adil kiranya
Tergugat dibebani membayar nafkah lalu kepada Penggugat sebesar Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah) perbulan sampai putusan berkekuatan hukum
tetap yang akan dicantumkan dalam amar putusan ini;

Hal 18 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang nafkah iddah
majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 149 huruf (b)
bekas suami wajib memberikan nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas
isterinya selama masa iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau
nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil;
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam konvensi,
tidak terbukti Penggugat telah melakukan nusyuz terhadap Tergugat, yang ada
hanya terjadi pertengkaran yang dipicu oleh keadaan Penggugat yang sudah
tidak mungkin lagi memenuhi kewajibannya sebagai isteri dalam hal hubungan
batin;
Menimbang, bahwa karena Penggugat tidak pernah melakukan nusyuz
terhadap Tergugat sesuai dengan vide Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam,
gugatan Penggugat tentang nafkah iddah dapat dikabulkan dan akan
dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa Penggugat menuntut Tergugat membayar uang
iddah sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), tuntutan
tersebut menurut Majelis terlampau besar dibandingkan dengan kemampuan
Tergugat yang pada saat ini tidak punya penghasilan seperti dulu karena telah
pensiun dari pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan sungguh-sungguh tentang
keadaan ekonomi Tergugat yang saat ini hanya menerima uang pensiun
sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah), hal ini juga telah diakui oleh
Penggugat, dan juga dengan memperhatikan kebutuhan primer dan sekunder
serta kelayakan dan kebutuhan hidup Penggugat yang juga menerima uang
pensiun, maka majelis berpendapat Tergugat dapat dibebani membayar nafkah
iddah kepada Penggugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan akan
dicantumkan dalam amar putusan perkara ini;
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat tentang mut’ah Majelis akan
mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (a) bekas
suami wajib memberikan mut’ah yang layak kepada bekas istri, baik berupa

Hal 19 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla dukhul, ketentuan pasal
tersebut sejalan dengan nash syar’i sebagaimana firman Allah dalam surat Al
Baqarah ayar 241:

‫والمطلقات متاع بالمعروف حقا على المتقين‬


Artinya: Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh
suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi
orang-orang yang bertakwa;

berdasarkan dalil-dalil tersebut, tuntutan Penggugat tentang mut’ah dapat


dikabulkan, dan apa bentuk dan besarnya majelis akan memberikan
pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa mengenai jumlah tuntutan Penggugat sebesar
Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dinilai terlalu tinggi dan
dikhawatirkan Tergugat tidak sanggup membayarnya karena tidak punya
penghasilan yang memadai, maka majelis berpendapat mut’ah yang pantas
diberikan Tergugat kepada Penggugat adalah sebesar Rp 5.000.000.(lima juta
rupiah), selanjutnya majelis menghukum Tergugat menyerahkan uang mut’ah
dimaksud kepada Penggugat;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat tentang pembagian
uang pensiun Tergugat untuk Penggugat 1/3 bagian, dan untuk anak-anak 1/3
bagian, hal mana bukanlah menjadi wewenang Pengadilan Agama untuk
menentukannya, akan tetapi hal tersebut merupakan wewenang dari instansi
yang berhubungan dengan uang pensiun Tergugat tersebut, oleh karenanya
tuntutan Penggugat tersebut perlu dikesampingkan;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat mengenai uang
sertifikasi dan uang taspen Tergugat, dalam jawaban dan dupliknya Penggugat
menyatakan bahwa kedua jenis uang tersebut adalah harta yang diperoleh
dalam masa perkawinan (harta bersama), sedangkan tentang masalah harta
bersama antara Penggugat dan Tergugat telah sepakat akan diajukan setelah
selesai perkara perceraian ini, oleh karenanya majelis tidak perlu
mempertimbangkannya dalam putusan ini dan perlu dikesampingkan;

Hal 20 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Menimbang, bahwa Tergugat telah mencabut tuntutannya tentang
pembagian harta bersama sebagaimana tersebut dalam duduk perkara,
pencabutan mana telah disetujui oleh Penggugat, oleh karenanya tuntutan
Tergugat tentang pembagian harta bersama tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Dalam Konpensi dan Rekonpensi:


Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) UU No 7 Tahun
1989 Tentang Peradilan Agama dan Pasal 90 UU Nomor 3 Tahun 2006
Tentang Perubahan Atas UU No 7 Tahun 1989 dan Pasal 91 A ayat (3) UU No
50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No 7 Tahun 1989, maka
biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon
Konvensi/Tergugat rekonvensi yang besarnya sebagaimana tercantum dalam
amar putusan ini;
Mengingat, akan semua pasal dari peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ;

M ENGADILI
Dalam Konvensi:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak
satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) setelah putusan
berkekuatan hukum tetap di depan sidang Pengadilan Agama Bukittinggi;
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Bukittinggi untuk mengirimkan
salinan penetapan ikrar talak kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan
Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, untuk dicatat dalam daftar yang telah
disediakan untuk itu;
Dalam Rekonvensi:
1. Mengabulkan gugatan Pengugat untuk sebahagian;
2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Pengugat berupa:
2.1. Nafkah lalu (madhiyah) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
perbulan sejak bulan Maret 2015 sampai putusan berkekuatan hukum
tetap;

Hal 21 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


2.2. Nafkah Iddah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) selama masa
iddah;
2.3. Mut'ah berupa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
3. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:


- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp. 391.000,- (tiga ratus Sembilan puluh
satu ribu rupiah);

Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan majelis Pengadilan


Agama Bukittinggi pada hari Kamis tanggal 31 Desember 2015 M bertepatan
dengan tanggal 19 Rabiulawal 1437 H, oleh Drs. H. Khairul, SH, MA sebagai
Ketua Majelis, Drs. Ali Amran,SH dan Dra. Tuti Gumila sebagai Hakim-hakim
Anggota, dan dibacakan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2016 M, bertepatan dengan
tanggal 2 Rabiul akhir 1437 H dengan didampingi oleh Drs. Fardinal Tanjung
dan Dra. Tuti Gumila sebagai hakim-hakim anggota, serta Epi Erman,SH
sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon Konvensi/Tergugat
Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

Ketua Majelis

ttd.

Drs. H. KHAIRUL, SH, MA

Drs. Fardinal Tanjung Hakim Anggota

ttd. ttd.

Drs. FARDINAL TANJUNG Dra. TUTI GUMILA

PANITERA PENGGANTI Panitera Pengganti

ttd.

EPI ERMAN,SH

Hal 22 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt


Perincian Biaya :
1. Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,-
2. Biaya ATK : Rp 50.000,-
3. Biaya Panggilan : Rp 033.000,-
4. Redaksi : Rp 5.000,-
5. Materai : Rp. 6.000,-
Jumlah Rp. 391.000,-
(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Bukittinggi, 14 Januari 2016


Untuk salinan yang sama bunyinya,
PANITERA PENGADILAN AGAMA
BUKITTINGGI,

ttd

D A M R I S, SH

Hal 23 dari 23 hal Putusan No. 0450/Pdt.G/2015/PA.Bkt

Anda mungkin juga menyukai