Anda di halaman 1dari 6

Pekanbaru,04 Maret 2019

Kepada Yth:
Bapak Ketua dan Anggota
Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara No.1585/Pdt-G/2018/PA.PBR
Di Pengadilan Agama Pekanbaru

JAWABAN TERMOHON SERTA REKONVENSI TERMOHON


Dalam PerkaraNo.1585/Pdt-G/2018/PA.PBR

Antara

Drs. HASAN BASRI Bin LATIEF ...............................................sebagai Pemohon


Melawan
ERNIDA Binti IBRAHIM MAILA..............................................sebagai Termohon

Assalamua’laikum Wr.Wb
Dengan hormat,
Berdasarkan permohonan cerai talak yang diajukan oleh Pemohon dengan surat
perohonannya tertanggal 08 Oktober 2018 maka saya sebagai Termohon dengan
tegas menolak seluruh dalil permohonan Pemohon, kecuali yang secara tegas
diakui kebenarannya oleh Termohon.

DALAM KONVENSI
1. Bahwa benar pada tanggal 21 November 1991 Pemohon dan Termohon
melangsungkan pernikahan yang tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru sebagaimana bukti berupa Kutipan
Akta Nikah No. 513/421/XI/1991 tertanggal 21 November 1991.
2. Bahwa benar setelah menikah Pemohon dan Termohon dari tahun 1991
sampai sekarang telah dikaruniai dua orang anak yang sudah dewasa
bernama:

1
1) AULIA FADLI ERSAN (Laki-laki) berumur 26 tahun
2) HAFIZAH MUTIAH KANZA FITRI (Perempuan) berumur 24 tahun
Anak-anak tersebut saat ini tinggal/ikut bersama Termohn, bukan tinggal
bersama Pemohon.
3. Bahwa tidak benar Pemohon dan Termohon, tinggal kurang lebih 2 (dua)
bulan di rumah orang tua Termohon, yang benar adalah Pemohon dan
Termohon tinggal dirumah orang tua Termohon mulai dari anak kedua
(HAFIZAH MUTIAH KANZA FITRI ) lahir hingga kurang lebih sampai
anak kedua berumur satu setengah tahun dan memang Pemohon dan
Termohon pernah tinggal di Desa Batu Belah Kabupaten Kampar sejak anak
pertama masih bayi karena memang Pemohon bertugas di salah satu Sekolah
Dasar (SD) di Desa Batu Belah tersebut dan Termohon juga bertugas di SMP
Negeri Pulau Bangkinang Kabupaten Kampar yang mana Pemohon dan
Termohon tinggal disana lebih kurang 1 (satu) tahun.
4. Bahwa tidak benar tuduhan-tuduhan Pemohon terhadap Termohon seperti:
Bahwa tidak benar sekitar tahun 2000, antara Pemohon dan Termohon terus
menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus, kalaupun ada
hanya pertengkaran kecil. Kalau terjadi tidak ada keharmonisan tidak
mungkin Pemohon dan Termohon mendapatkan dua orang anak (1. Aulia
Fadli Ersan dan 2. Hafizah Mutiah Kanza Fitri)
a. Bahwa tidak benar Termohon keras kepala, egois, ingin menang sendiri
dan tidak mau menerima masukan serta perintah dari Pemohon sebagai
suami yang sah dari Termohon. Bahwa yang benar adalah Pemohon
adalah orangyang keras, selalu berbicara dengan intonasi yang tinggi dan
tidak bersikap mengayomi istri dan anak-anak. Bila ada masalah dalam
rumah tangga Termohon selalu berusaha mengajakmembicarakan dan
mencari solusi/penyelesaian atas permasalahan tersebut namun malah
tidak berhasil. Pemohon tidak memperhatikan ajakan Termohon sehingga
menambah air mata dan beban perasaan Termohon
b. Bahwa tidak benar Termohon tidak melayani kebutuhan sehari-hari.
Tuduhan ini tidak benar dan sungguh tdak beralasan karena secara logis

2
tidak masuk akal jika Termohan tidak bersedia melayani kebutuhan harian
Pemohon jika tidak ada penyebabnya.
c. Bahwa sungguh tidak benar kalau Termohon menolak Pemohon untuk
berhubungan badan,karena nyatanya telah lahir dua orang anak dan itu
adalah bukti bahwa Termohon melayaninya dan kalaupun pada akhir-
akhir ini Termohon menolak, hal itu disebabkan karena Pemohon
berselingkuh dengan perempuan lain dan telah mengawininya secara siri
perempuan tersebut yang bernama Mardiana dan sekarang telah
mempunyai 2 orang anak. Pernikahan Pemohon tersebut adalah
pelanggaran Undang-undang tanpa persetujuan dengan Termohon dan
tanpa izin Pengadilan Agama.
d. Termohon pulang kerumah orang tua berhari-hari karena kondisi
Termohon pada saat terjadi pertengkaran, Termohon dalam keadaan sakit.
Kalau Termohon sakit, Pemohon tidak bersedia memperhatikan apalagi
merawat Termohon. Selain itu Termohon merasa terancam jika tetap
berada dirumah bersama Pemohon. Selain tersebut diatas, Termohon
berada dirumah orang tua Termohon karena Pemohon tidak mengizinkan
Termohon masuk kerumah. Pernah suatu ketika Termohon terpaksa
masuk kedalam rumah lewat lubang jendela berukuran 20x40 cm untuk
mengambil pakaian.
e. Bahwa tidak benar Termohon selalu merendahkan Pemohon,yang beanr
adalah keluarga Termohon (orang tua dan saudara) berusaha memberikan
yang terbaik bagi rumah tangga Termohon dan Pemohon seperti
membelikan kendaraan untuk pemohon pergi bekerja, membantu
menyiapkan pembangunan rumah Termohon dan Pemohon yang saat itu
terbengkalai
f. Bahwa tidak benar Termohon selalu cemburu dan mencurigai Pemohon
diluar rumah ketika Pemohon pergi mengajar, akan tetapi setelah
Termohon melihat secara langsung Pemohon sedang berduaan dengan
perempuan lain yang tidak Termohon kenal, barulah Termohon mulai
cemburu dan bertengkar dengan Pemohon dan perempuan tersebut

3
menjadi istri Pemhon dengan menikah siri dan tanpa izin Pengadilan
Agama
g. Bahwa tidak benar Termhon tidak bersyukur dengan anfkah dan uang
belanja yang Pemohon berikan, yang benar adalah Pemohon memberikan
uang belanja untuk kebutuhan rumah sesuka hatinya dan tidak mau
tau,uang belanja yang diberikan itu cukup atau tidak, namun Termohon
tidak pernah menuntut akan hal itu untuk menghindari perdebatan dan
perselisihan. Pemohon tidak memberi nafkah dan uang belanja untuk
kebutuhan rumah terutama sejak awal pernikahan sampai anak kedua
lahir. Namun hal itu tidak menimbulkan masalah bagi Termohon dan
tidak menjadi perselisihan
h. Bahwa tidak benar Termohon tidak pernah mau terbuka dan berdiskusi
serta berkompromi dalam mengambil keputusan, yang benar adalah
bahwa mulai dari pernikahan kami saat itu, hanya Termohon yang punya
gaji. Termohon selalu melihatkan berapa jumlah gaji yang diterima dan
kami bersama-sama membagi uang yang ada untuk kebutuhan rumah
tangga. Bahkan setelah ada pendapatan lain, uang itu malah diberikan dan
disimpan oleh Pemohon
5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan
Termohon terjadi pada bulan Oktober 2006. Pemohon pergi dari rumah
kediaman bersama dan Pemohon telah menjatuhkan talak
kepadaTermohon dan kedua belah keluarga telah mengetahui bersama
tentang Pemohon yang telah menceraikan dan menjatuhkan talak dibawah
tangan kepada Termohon. Semenjak kejadian tersebut antara Termohon
dan Pemohon sampai saat ini lebih kurang 12 tahun, antara Termohon dan
Pemohon telah berpisah tempat tinggal dan tidak pernah lagi Pemohon
memberi nafkah kepada Termohon
Bahwa berdasarkan jawaban Termohon diatas, Termohon tidak mau
diceraikan Pemohon, karena pertengkaran antara Termohon dan Pemohon
disebabkan oleh Pemohon sendiri. Pemohon membuat dalil-dalil
perceraian adalah lantaran Pemohon telah menikah dibawah tangan (secara
siri) dengan perempuan bernama Mardiana dan telah mempunyai 2 orang

4
anak. Akan tetapi apabila Pemohon tidak ada lagi kasih sayang kepada
Termohon dan anak-anak, Termohon rela diceraikan oleh Pemohon
dengan catatan Termohon bermohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
untuk menolak permohonan Pemohon dalam Konvensi dan mengabulkan
permohonan Termohon dalam rekonvensi atau Termohon dalam konvensi

DALAM KONVENSI

6. Menolak permohonan Pemohon Konvensi/Termohon dalam konvensi


seluruhnya

DALAM REKONVENSI

1. Menghukum Termohon dalam rekonvensi/Pemohon dalam konvensi


untuk membayar nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 10.000.000,-
(Sepuluh Juta Rupiah) kepada Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon
dalam konvensi
2. Menghukum Termohon dalam rekonvensi/Pemohon dalam konvensi
untuk membayar uang Mut’ah sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua Belas Juta
Rupiah) kepada Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon dalam konvensi
3. Menghukum Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon dalam konvensi
untuk membayar nafkah dua orang anak yang masih kuliah setiap
bulannya sebesar Rp. 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) atas nama :
1) AULIA FADLI ERSAN (Laki-laki) berumur 26 tahun
2) HAFIZAH MUTIAH KANZA FITRI (Perempuan) berumur 24 tahun,
Diserahkan Kepada Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon dalam
konvensi
4. Menghukum Termohon dalam rekonvensi/Pemohon dalam konvensi
untuk membayar nafkah ketinggalam selama 12 tahun dengan
perhitungan Rp. 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
perharisehingga jumlah total nafkah ketinggalan selama 12 tahun sebesar

5
Rp. 648.000.000 (Enam Ratus Empat Puluh Delapan Juta Rupiah) kepada
Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon dalam konvensi

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Menghukum Termohon dalam rekonvensi/Pemohon dalam konvensi


untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
Demikianlah jawaban Pemohon dalam Rekonvensi/Termohon dalam
konvensi, semoga Majelis Hakim yang Mulia dapat menjatuhkan
keputusan yang seadil-adilnya. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai