Anda di halaman 1dari 7

I.

IDENTITAS DIRI

Nama : Ramadhan Abdul Jalal

NIM : E1M022052

Mata Kuliah : Biologi Untuk Kimia

Dosen : Dr. Baiq Sri Handayani, M.Pd.

Kelas : IC

Pertemuan Ke-2: Jumat, 28 Oktober 2022.

Topik : Genetika dan Pewarisan Sifat.

II. KONSEP YANG TELAH DIPELAJARI ATAU PAHAMI

Berdasarkan Topik Yang Dibahas Mengenai “Genetika Dan Pewarisan Sifat” Maka
Adapun Yang Saya Pahami Diantaranya Adalah :

A. Menjelaskan Hukum Mendel Dalam Proses Pewarisan Sifat.


Hukum Pewarisan Sifat Empirik Tentang Pewarisan Sifat Dipublikasikan Oleh
Gregor Mendel Seorang Ahli Botani Dari Austria Pada Tahun 1866 Dalam Studinya
Tercetuslah Hukum Tentang Genetika Yang Bermuara Pada Hukum Pewarisan Sifat
Pada Makhluk Hidup Hukum Pewarisan Sifat Terdiri Dari Dua Bagian Yaitu Hukum
Pemisahan Atau Segregasi Yang Menjadi Hukum Pertama Mendel Dan Hukum
Penggabungan Secara Bebas Atau Asortasi Bebas Yang Menjadi Hukum Kedua Mendel
Dalam Percobaannya Mandel Melakukan Dua Jenis Persilangan. Pertama Mendel
Menghilangkan Kacang Kapri Dengan Satu Sifat Beda Yang Dikenal Dengan
Persilangan Monohibrida Dan Kedua Ia Menyilangkan Kapri Dengan Dua Sifat Beda
Yang Dikenal Dengan Persilangan Dihibrida.

● Persilangan Monohibrida Pada Penelitian Pertama Mendel Mengyilangkan Kapri


Berbunga Ungu Dengan Kapri Berbunga Putih Ternyata Seluruh Keturunan Pertama
Berbunga Ungu Namun Ketika Keturunan Tersebut Disilangkan Dengan Sesamanya
Keturunan Kedua Memiliki Perbandingan 3 Berbunga Ungu Dan 1 Berbunga Putih
Berdasarkan Hasil Persilangan Yang Dilakukannya Mendel Mengemukakan Salah
Satu Rumusan Hukum Pewarisan Sifat Yang Disebut Hukum Pertama Mendel Atau
Disebut Juga Sebagai Hukum Segregasi Hukum Segregasi Menyatakan Bahwa Pada
Waktu Pembentukan Gamet Terjadi Segregasi Atau Pemisahan Alela Secara Bebas
Dari Thypoid Menjadi Haploid Misalnya Genotip Suatu Tanaman Uu Maka Genotip
Yang Dibentuk Akan Membawa Gen U Dan Gen U
"Hukum 1 Mendel Pada Waktu Pembentukan Gamet Terjadi Sekresi Atau Pemisahan
Alel (Variasi Gen) Secara Bebas Dari Diploid Menjadi Haploid"
● Persilangan Dihibrida Dalam Percobaan Selanjutnya Mendel Mengawinkan Dua
Kacang Kapri Yang Memiliki Dua Sifat Berbeda Atau Dihibrida Kemungkinan Hasil
Persilangan Kedua Jenis Kacang Tersebut Akan Menghasilkan Kacang Kapri Yang
Berbiji Bulat Dan Berwarna Kuning Dengan Genotip Bbkk Namun Jika Keturunan
Pertama Tersebut Disilangkan Kembali Satu Sama Lain Maka Kemungkinan
Keturunan Kedua Akan Menghasilkan Jenis Kacang Kapri Dengan Perbandingan
9 Untuk Jenis Bulat Kuning

3 Untuk Jenis Bulat Hijau

3 Untuk Keriput Kuning Dan

1 Untuk Keriput Hijau.

Berdasarkan Hasil Yang Tampak Pada Keturunan Kedua Atau F2 Ini Mendel
Menyimpulkan Bahwa Pada Saat Pembentukan Gamet Alel Berbeda Dapat
Bergabung Secara Bebas Satu Sama Lain.

Kesimpulan Ini Menjadi Hukum Pewarisan Sifat Berikutnya Yang Dikenal


Sebagai Hukum Kedua Mendel Atau Disebut Juga Sebagai Hukum Penggabungan
Bebas

"Hukum Kedua Mendel Pada Saat Pembentukan Gamet Alela Atau Variasi Gen Yang
Menentukan Karakter-Karakter Berbeda Dapat Bergabung Secara Bebas Satu Sama
Lain"

Kelompok 5

1. Syalifah Amalia

2. Risa Latul Qudsiah

3.Muhamad Rodiah

4. Ramadhan Abdul Jalal

B. Menerapkan Hukum Mendel I Dan II Secara Teoritis Dalam Persilangan


Tumbuhan;
a. Hukum Mendel Pertama
Hukum Mendel Pertama Atau Hukum Sekresi Bebas Menyatakan Bahwa Pada
Pembentukan Gamet Kedua Gen Yang Merupakan Pasangan Adel Itu Akan Memisah
Sehingga Tiap-Tiap Gamet Menerima Satu Gen Dari Alelnya.
Secara Garis Besar Hukum Minimal Mencakup Tiga Pokok
1. Gen Memiliki Bentuk-Bentuk Alternatif Yang Mengatur Variasi Pada
Karakter Yang Sama Ini Konsep Mengenai
2. Setiap Individu Diploid (2n) Memiliki Sepasang Gen Satu Dari Induk Jantan
Dan Satelit Induk Betina
3. Jika Sepasang Gen Merupakan Dua Alel Berbeda Alel Dominan Akan
Terekskresikan. Ada Resensif Yang Tidak Terekspresikan Tetap Akan
Diwariskan Pada Gamet Yang Dibentuk
Alat Untuk Warna Bunga Berada Pada Fokus Gen Yang Sama Pada Pasangan
Kromosom Homolog. Untuk Setiap Ciri Yang Diteliti Oleh Mendel Dalam
Kacang Polong Ada Satu Ciri Dominan Sedangkan Lainnya Resesif Galur Murni
Dengan Ciri Dominan Mempunyai Sepasang Gen Dominan (Pp) Dan Dapat
Memberi Hanya Satu Gen Dominan (P) Pada Keturunan Induk Galur Murni
Dengan Ciri Resesif (Pp) Dapat Memberi Hanya Satu Gen Resesif (P) Pada
Keturunan Nya. Maka Keturunan Generasi Pertama Menerima Satu Gen Dominan
Dan Satu Gen Resesif (Pp) Dan Menunjukkan Ciri-Ciri Gen Dominan Bila
Keturunan Berkembang Biak Sendiri Menghasilkan Keturunan Kedua Sel-Sel
Jantan Dan Betina Masing-Masing Dapat Mengandung Satu Gen Dominan (P)
Dan Satu Gen Resesif (P) Oleh Karenanya 4 Kombinasi Yaitu PP,Pp,Pp, Dan Pp
Tiga Kombinasi Yang Pertama Menghasilkan Tumbuhan Dengan Sifat Dominan
Sedangkan Kombinasi Terakhir Menghasilkan Satu Tumbuhan Dengan Sifat
Resesif.
b. Hukum Mendel 2
Medan Memiliki Dua Ciri Sekaligus Yakni Bentuk Biji Bulat Atau
Keriput Dan Warna Biji Kuning Atau Hijau Dia Menyilang Tumbuhan Yang
Selalu Menunjukkan Ciri-Ciri Dominan Bentuk Bundar Dan Warna Kuning
Dengan Tumbuhan Berdiri Terpendam Bentuk Keriput Warna Hijau Jadi Semua
Tumbuhan Generasi Pertama Mempunyai Benih Kuning Bulat Pada Keturunan
Kedua Dihasilkan Perbandingan Kuning Bulat Hijau, Kisut Kuning Kisut Hijau
Adalah 9,3,3,1. Permainan Ini Akan Memenuhi Pada Pembatasan Dihibrid Jika
Bersifat Tanda Beda Dalam Keadaan Dominan Yang Benar Dan Kedua Gen
Tersebut Tidak Paut Satu Sama Lain. Mendel Mengecek Dengan Ciri Lainnya
Dan Perbandingan Yang Sama Muncul Lagi Hukum Kedua Mendel Menyatakan
Bahwa Bila Dua Individu Mempunyai Dua Pasangan Atau Lebih Sifat Maka
Diturunkannya Sepasang Sifat Secara Bebas Tidak Bergantung Pada Pasangan
Sifat Yang Lain Dengan Kata Lain Adalah Dengan Sifat Yang Berbeda Tidak
Saling Mempengaruhi. Hal Ini Menjelaskan Bahwa Gen Yang Menentukan
Seperti Tinggi Tanaman Dengan Warna Bunga Tidak Saling Mempengaruhi.
Eksperimen Mendel Menunjukkan Bahwa Ketiga Tanaman Untuk Membentuk
Sel-Sel Reproduksi Jantan Dan Betina Sama Kombinasi Bahan Kinetik Dapat
Muncul Dalam Keturunannya Dan Selalu Dalam Proporsi Yang Sama Dalam
Setiap Generasi.
Kelompok 6

1. Rizka Isnaeni

2. Riadatul Jinan

C. Menentukan Macam-Macam Interaksi Gen Yang Terjadi Pada Makhluk Hidup;


Pada Sebuah Kromosom Tidak Terdapat Sebuah Gen Saja Melainkan Puluhan
Bahkan Ratusan Gen.Pada Umumnya , Gen Memiliki Ini Pekerjaan Sendiri-Sendiri
Untuk Menumbuhkan Sifat, Tetapi Ada Beberapa Gen Yang Pemberian Berinteraksi
Atau Dipengaruhi Oleh Gen Lain Untuk Menumbuhkan Sifat Gen Tersebut Mungkin
Terdapat Pada Kromosom Yang Sama Atau Pada Kromosom Yang Berbeda Interaksi
Antar Gen Akan Menimbulkan Perbandingan Fenotip Yang Keturunannya Menyimpang
Dari Hukum Mendel Keadaan Ini Disebut Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Perbandingan Tersebut Merupakan Modifikasi Dari 9,3,3,1 Interaksi Gen Yang
Menyebabkan Terjadinya Penyimpangan Hukum Mendel Terdapat 4 Bentuk Yaitu
1. Polimer
Polimer Adalah Sifat Yang Muncul Pada Pembatasan ( Perkawinan Silang)
Heterozigot Dengan Sifat Beda Yang Terdiri Sendiri-Sendiri Tetapi
Mempengaruhi Karakter Dan Bagian Organ Tubuh Yang Sama Dari Suatu
Organisme
2. Kriptomer
Cryptomer Adalah Gen Dominan Yang Seolah-Olah Bersembunyi Apabila
Terjadi Sendiri Dan Pengaruhnya Baru Tampak Apabila Bersama-Sama Dengan
Gen Dominan Lainnya
3. Epistasis Dan Hipotatif
Hepatis Dan Hipotatis Adalah Salah Satu Bentuk Interaksi Antar Gen Pada
Peristiwa Ini Suatu Gen Akan Menutupi Gen Lain Yang Bukan Alelnya. Gen
Yang Menutup Gen Lainnya Itu Disebut Epitaksis Dan Gen Yang Tertutup
Disebut Hipotesis
4. Komplementer
Sifat Yang Dihasilkan Oleh Interaksi Gen Yang Saling Melengkapi Dan Bekerja
Sama Dinamakan Dengan Komplementer. Ketidakhadiran Sifat Dominan Pada
Satu Pasangan Gen Tidak Akan Memunculkan Sifat Fenotip Dan Hanya Akan
Muncul Apabila Hadir Bersama-Sama Dalam Pasangan Gen Dominan.

kelompok 7 :

1. Wahyu Syafitri

2. Raisya Nur'ain
D. Menerapkan Interaksi Gen Dalam Dalam Persilangan;
Interaksi Gen Pada Sebuah Kromosom Tidak Terdapat Sebuah Gen Saja
Melainkan Puluhan Bahkan Letusan Gen Pada Umumnya Gen Memiliki Pekerjaan
Sendiri-Sendiri Untuk Menumbuhkan Sifat Tetapi Ada Beberapa Gen Yang Berinteraksi
Atau Dipengaruhi Oleh Gen Lain Untuk Menimbulkan Sifat Gen Tersebut Mungkin
Terdapat Pada Kromosom Yang Sama Atau Pada Kromosom Yang Berbeda Interaksi
Antar Gen Akan Menimbulkan Perbandingan Fenotip Yang Keturunannya Menyimpang
Dari Hukum Mendel Keadaan Ini Disebut Penyimpangan Semu Hukum Mendel Jika
Pada Persilangan Dihibrid Menurut Mendel Perbandingan Fenotip F2 Adalah 9,3,3,1
Pada Penyimpangan Semu Perbandingan Tersebut Dapat Menjadi 9,3,4 9,7 Atau 12,3,1
Perbandingan Tersebut Yang Menyebabkan Terjadinya Penyimpangan Hukum Mendel
Terdapat 4 Bentuk
1. Polimer
Polimer Adalah Sifat Yang Muncul Pada Pembatasan ( Perkawinan Silang)
Heterozigot Dengan Sifat Beda Yang Terdiri Sendiri-Sendiri Tetapi
Mempengaruhi Karakter Dan Bagian Organ Tubuh Yang Sama Dari Suatu
Organisme
2. Kriptomer
Cryptomer Adalah Gen Dominan Yang Seolah-Olah Bersembunyi Apabila
Terjadi Sendiri Dan Pengaruhnya Baru Tampak Apabila Bersama-Sama Dengan
Gen Dominan Lainnya
3. Epistasis Dan Hipotatif
Hepatis Dan Hipotatis Adalah Salah Satu Bentuk Interaksi Antar Gen Pada
Peristiwa Ini Suatu Gen Akan Menutupi Gen Lain Yang Bukan Alelnya. Gen
Yang Menutup Gen Lainnya Itu Disebut Epitaksis Dan Gen Yang Tertutup
Disebut Hipotesis
4. Komplementer
Sifat Yang Dihasilkan Oleh Interaksi Gen Yang Saling Melengkapi Dan Bekerja
Sama Dinamakan Dengan Komplementer. Ketidakhadiran Sifat Dominan Pada
Satu Pasangan Gen Tidak Akan Memunculkan Sifat Fenotip Dan Hanya Akan
Muncul Apabila Hadir Bersama-Sama Dalam Pasangan Gen Dominan

Kelompok 8 :

1. Tamima Kinasih

2. Sindi Putri
E. Menjelaskan Pola Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Berdasarkan Hukum
Mendel;
Pola Hereditas Menurut Hukum Mendel
Dalam Mempelajari Genetika, Teori Mendel Sangat Penting Bahkan Dijadikan Dasar
Dalam Memahami Genetika Dan Digunakan Untuk Analisis Atas Pola-Pola Pewarisan
Genetik. Hukum Mendel Adalah Hukum Yang Menerapkan Bagaimana Pola Dan
Mekanisme Pewarisan Sifat. Hukum Mendel Terdiri Dari Hukum Mendel I Dan Hukum
Mendel II. Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) Adalah Pernyataan Bahwa Ketika Berlangsung Pembentukan Gamet
Pada Individu, Akan Terjadi Pemisahan Alel Secara Bebas. Persilangan Monohibrid
Membuktikan Hukum Mendel I. Persilangan Monohibrid Merupakan Persilangan
Dengan Satu Sifat Beda. Untuk Mengetahui Keadaan Genotip F1 Dapat Dilaksanakan:

Testcross (Uji Silang): Mengawinkan Individu Hasil Hibrida (F1) Dengan Salah Satu
Induknya Yang Homozigot Resesif. Tujuan Uji Silang Ini Untuk Mengetahui Keadaan
Genotip Suatu Individu, Apakah Homozigot Atau Heterozigot.
Backcross (Silang Balik): Mengawinkan Individu Hasil Hibrida (F1) Dengan Salah Satu
Induk, Baik Induk Homozigot Dominan Ataupun Tujuan Backcross Adalah Untuk
Mengetahui Genotip Induknya.
Intermediet: Penyilangan Dengan S Atu Sifat Beda, Namun Sifat Dominan Tidak Mampu
Menutupi Sifat Resesif Sehingga Muncul Sifat Diantara Keduanya.
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II Adalah Pernyataan Yang Menyatakan Bahwa Pada Saat Penentuan
Gamet, Gen-Gen Sealel Akan Memisah Secara Bebas Dan Mengelompok Secara Bebas
Pula. Persilangan Dihibrid Merupakan Bukti Berlakunya Hukum Mendel II. Mendel
Melanjutkan Persilangan, Dengan Menyilangkan Tanaman Yang Memiliki Dua Sifat
Beda (Dihibrid), Yaitu Warna Dan Bentuk Kacang Ercis. Dia Menyilangkan Kacang
Ercis Biji Bulat (B) Warna Kuning (K) Dengan Kacang Ercis Biji Kisut (B) Warna Hijau
(K). Hasilnya F1 Memiliki Fenotip Kacang Ercis Biji Bulat Warna Kuning (100%).
Setelah F1 Disilangkan Dengan Sesamanya Menghasilkan Keturunan F2 Dengan Rasio
Fenotip 9 (Bulat Kuning) : 3 (Bulat Hijau) : 3 (Kisut Kuning) : 1 (Kisut Hijau).

Kelompok 9 :

1. Nura Febrianti
2.

III. PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK 1,2,3,4, DAN 5 :


 Pertanyan 1 Rodiatun hasanah : Bagaimana Penerapan Hukum Mendle Dalam
Kehidupan Sehari-Hari?
Jawaban dari bu dosen : Salah satu penerapan Hukum Mendel dalam kehidupan sehari-
hari adalah penentuan golongan darah. Hukum Mendel merupakan hukum yang
mempelajari pewarisan sifat pada suatu organisme. Contoh penerapan hukum ini dalam
kehidupan sehari-hari adalah pada peristiwa penentuan golongan darah manusia bidang
peternakan dengan sistem kawin silang pada ternak beda ras untuk memperbaiki
keturunan begitu pula pendapatannya untuk memperoleh bibit unggul
 Pertanyaan 2 Rozana lestari : Bagai Mana Cara Memperbaiki Gen Pada
Tumbhan?

Jawaban bu dosen : Misalnya dicangkok, kawin silang dan penyerbukan pada bunga.
Tentunya dengan bibit yang unggul baik untuk dicangkok disilang ataupun serukkan

 Pertanyaan 3 : Apa itu Epistasis dan Hipostasis

Jawaban tamima kinasih m. : Epistasis dan Hipostasis merupakan peristiwa


penyimpangan hukum Mendel di mana suatu gen dominan menutup pengaruh gen
dominan lain yang bukan alelnya. Gen ini bukanlah alel/pasangan dari gen tersebut,
namun bisa menutupi pengaruh dominannya. Epistatis merupakan gen yang menutupi,
sedangkan Hipostatis merupakan gen yang ditutupi.

Anda mungkin juga menyukai