JB Ramadhan Abdul Jalal
JB Ramadhan Abdul Jalal
IDENTITAS DIRI
NIM : E1M022052
Kelas : IC
Berdasarkan Topik Yang Dibahas Mengenai “Genetika Dan Pewarisan Sifat” Maka
Adapun Yang Saya Pahami Diantaranya Adalah :
Berdasarkan Hasil Yang Tampak Pada Keturunan Kedua Atau F2 Ini Mendel
Menyimpulkan Bahwa Pada Saat Pembentukan Gamet Alel Berbeda Dapat
Bergabung Secara Bebas Satu Sama Lain.
"Hukum Kedua Mendel Pada Saat Pembentukan Gamet Alela Atau Variasi Gen Yang
Menentukan Karakter-Karakter Berbeda Dapat Bergabung Secara Bebas Satu Sama
Lain"
Kelompok 5
1. Syalifah Amalia
3.Muhamad Rodiah
1. Rizka Isnaeni
2. Riadatul Jinan
kelompok 7 :
1. Wahyu Syafitri
2. Raisya Nur'ain
D. Menerapkan Interaksi Gen Dalam Dalam Persilangan;
Interaksi Gen Pada Sebuah Kromosom Tidak Terdapat Sebuah Gen Saja
Melainkan Puluhan Bahkan Letusan Gen Pada Umumnya Gen Memiliki Pekerjaan
Sendiri-Sendiri Untuk Menumbuhkan Sifat Tetapi Ada Beberapa Gen Yang Berinteraksi
Atau Dipengaruhi Oleh Gen Lain Untuk Menimbulkan Sifat Gen Tersebut Mungkin
Terdapat Pada Kromosom Yang Sama Atau Pada Kromosom Yang Berbeda Interaksi
Antar Gen Akan Menimbulkan Perbandingan Fenotip Yang Keturunannya Menyimpang
Dari Hukum Mendel Keadaan Ini Disebut Penyimpangan Semu Hukum Mendel Jika
Pada Persilangan Dihibrid Menurut Mendel Perbandingan Fenotip F2 Adalah 9,3,3,1
Pada Penyimpangan Semu Perbandingan Tersebut Dapat Menjadi 9,3,4 9,7 Atau 12,3,1
Perbandingan Tersebut Yang Menyebabkan Terjadinya Penyimpangan Hukum Mendel
Terdapat 4 Bentuk
1. Polimer
Polimer Adalah Sifat Yang Muncul Pada Pembatasan ( Perkawinan Silang)
Heterozigot Dengan Sifat Beda Yang Terdiri Sendiri-Sendiri Tetapi
Mempengaruhi Karakter Dan Bagian Organ Tubuh Yang Sama Dari Suatu
Organisme
2. Kriptomer
Cryptomer Adalah Gen Dominan Yang Seolah-Olah Bersembunyi Apabila
Terjadi Sendiri Dan Pengaruhnya Baru Tampak Apabila Bersama-Sama Dengan
Gen Dominan Lainnya
3. Epistasis Dan Hipotatif
Hepatis Dan Hipotatis Adalah Salah Satu Bentuk Interaksi Antar Gen Pada
Peristiwa Ini Suatu Gen Akan Menutupi Gen Lain Yang Bukan Alelnya. Gen
Yang Menutup Gen Lainnya Itu Disebut Epitaksis Dan Gen Yang Tertutup
Disebut Hipotesis
4. Komplementer
Sifat Yang Dihasilkan Oleh Interaksi Gen Yang Saling Melengkapi Dan Bekerja
Sama Dinamakan Dengan Komplementer. Ketidakhadiran Sifat Dominan Pada
Satu Pasangan Gen Tidak Akan Memunculkan Sifat Fenotip Dan Hanya Akan
Muncul Apabila Hadir Bersama-Sama Dalam Pasangan Gen Dominan
Kelompok 8 :
1. Tamima Kinasih
2. Sindi Putri
E. Menjelaskan Pola Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup Berdasarkan Hukum
Mendel;
Pola Hereditas Menurut Hukum Mendel
Dalam Mempelajari Genetika, Teori Mendel Sangat Penting Bahkan Dijadikan Dasar
Dalam Memahami Genetika Dan Digunakan Untuk Analisis Atas Pola-Pola Pewarisan
Genetik. Hukum Mendel Adalah Hukum Yang Menerapkan Bagaimana Pola Dan
Mekanisme Pewarisan Sifat. Hukum Mendel Terdiri Dari Hukum Mendel I Dan Hukum
Mendel II. Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) Adalah Pernyataan Bahwa Ketika Berlangsung Pembentukan Gamet
Pada Individu, Akan Terjadi Pemisahan Alel Secara Bebas. Persilangan Monohibrid
Membuktikan Hukum Mendel I. Persilangan Monohibrid Merupakan Persilangan
Dengan Satu Sifat Beda. Untuk Mengetahui Keadaan Genotip F1 Dapat Dilaksanakan:
Testcross (Uji Silang): Mengawinkan Individu Hasil Hibrida (F1) Dengan Salah Satu
Induknya Yang Homozigot Resesif. Tujuan Uji Silang Ini Untuk Mengetahui Keadaan
Genotip Suatu Individu, Apakah Homozigot Atau Heterozigot.
Backcross (Silang Balik): Mengawinkan Individu Hasil Hibrida (F1) Dengan Salah Satu
Induk, Baik Induk Homozigot Dominan Ataupun Tujuan Backcross Adalah Untuk
Mengetahui Genotip Induknya.
Intermediet: Penyilangan Dengan S Atu Sifat Beda, Namun Sifat Dominan Tidak Mampu
Menutupi Sifat Resesif Sehingga Muncul Sifat Diantara Keduanya.
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II Adalah Pernyataan Yang Menyatakan Bahwa Pada Saat Penentuan
Gamet, Gen-Gen Sealel Akan Memisah Secara Bebas Dan Mengelompok Secara Bebas
Pula. Persilangan Dihibrid Merupakan Bukti Berlakunya Hukum Mendel II. Mendel
Melanjutkan Persilangan, Dengan Menyilangkan Tanaman Yang Memiliki Dua Sifat
Beda (Dihibrid), Yaitu Warna Dan Bentuk Kacang Ercis. Dia Menyilangkan Kacang
Ercis Biji Bulat (B) Warna Kuning (K) Dengan Kacang Ercis Biji Kisut (B) Warna Hijau
(K). Hasilnya F1 Memiliki Fenotip Kacang Ercis Biji Bulat Warna Kuning (100%).
Setelah F1 Disilangkan Dengan Sesamanya Menghasilkan Keturunan F2 Dengan Rasio
Fenotip 9 (Bulat Kuning) : 3 (Bulat Hijau) : 3 (Kisut Kuning) : 1 (Kisut Hijau).
Kelompok 9 :
1. Nura Febrianti
2.
Jawaban bu dosen : Misalnya dicangkok, kawin silang dan penyerbukan pada bunga.
Tentunya dengan bibit yang unggul baik untuk dicangkok disilang ataupun serukkan