Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pola Hereditas

Yaitu mekanisme pewarisan aturan tertentu, atau dengan kata lain aturan - aturan
tertentu dalam pewarisan sifat.

Hasil penelitian mendel


Gregor mendel merupakan salah satu ilmuwan yang memiliki peran yang sangat
besar dalam kemajuan genetika.
pada tahun 1856, Mendel melakukan eksperimennya pada kacang ercis ( pisum
sativum ) untuk menemukan pola pewarisan sifat dari induk ke keturunannya.
Singkat waktu, mendel akhirnya berhasil melakukan eksperimennya dengan
mengamati 7 sifat antara lain: bentuk biji, warna bunga, warna kulit biji, bentuk
polong, warna polong mentah, lokasi bunga, dan tinggi tanaman.

Ungu : Putih = 3 : 1

Penjelasan gambar :
Gregor Mendel mencoba menyilangkan bunga ungu dengan bunga putih, bunga
ungu dan putih yang disilangkan ini disebut sebagai P1 (Parental 1). Saat
disilangkan, ternyata semua keturunannya memiliki bunga yang berwarna ungu (F1).
Kemudian ia mencoba menyilangkan F1 dengan sesamanya, sehingga F1 menjadi
P2. ternyata warna bunga pada keturunan P2 ini (F2) memiliki warna ungu dan putih
dengan rasio warna ungu 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan warna putih.
Menghasilkan perbandingan rasio genotip = UU : Uu : uu = 1 : 2 : 1
Dan perbandingan rasio fenotip = Bunga Ungu : Bunga Putih
= 3 : 1

Dari percobaan inilah akhirnya menghasilkan hukum mendel


Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi/pemisahan) adalah pernyataan bahwa ketika berlangsung
pembentukan gamet pada individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas, dari
diploid menjadi haploid. Persilangan monohibrid membuktikan hukum Mendel I.

Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan bahwa pada saat penentuan
gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok secara
bebas pula. Persilangan dihibrid merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II.

Hasil penelitian mendel

 Tiap sifat menurun mahkluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor


keturunan (faktor ini sekarang disebut gen), yaitu satu dari induk jantan dan
satu dari induk betina.
 Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan sifat alternatif pasangannya
(kedua bentuk alternatif ini sekarang disebut pasangan Alel). Bila kedua
bentuk faktor berbeda, maka hanya faktor yang dominan (lebih kuat) yang
akan terlihat, dan faktor resesif (lebih lemah) tidak. Misalnya bila suatu
tanaman kacang memiliki satu faktor dominan tangkai tinggi dan satu faktor
resesif tangkai pendek, maka hanya sifat tangkai tinggi yang terlihat.
 Pada pembentukan gemet atau sel kelamin, kedua alel dari masing masing
pasangan akan berpisah (bersegregasi), ini lah yang disebut sebagai hukum
mendel 1 (prinsip segregasi atau pemisahan). Jadi bila sautu tanaman
kacang memiliki faktor yang terdiri dari 1 alel tangkai panjang dan 1 alel
tangkai pendek, maka akan dihasilkan sel gamet yang masing masing hanya
memiliki 1 alel tangkai panjang atau 1 alel tangkai pendek.
 Perkawinan atau penggabungan dua sel gamet jantan dan betina akan
mengembalikan keadaan diploid (2n kromosom) pada zigot sehingga zigot
akan memiliki lagi pasangan faktor keturunan untuk tiap sifat menurun,
karena terjadi penggabungan alel secara acak (tidak harus berasal dari
pasangan faktor sebelum bersegregasi). Ini dikenal sebagai hukum mendel 2
(prinsip berpasangan secara bebas).

Anda mungkin juga menyukai