Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nisa’ul Ulum

Nim : 21.14.2.029.080
Kelas : 1B keperawatan
Tugas : resume materi genetika 1 dan menjawab pertanyaan

Pewarisan Mendel
Hukum Mendel merupakan teori yang dikemukakan oleh bapak genetika Gregor Mendel
yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Bahwa sifat
menurun dibawa oleh faktor penentu (gen) dan ditentukan oleh separuh induk jantan (sperma)
dan separuh dari induk betina (ovum). Seorang biarawan dari Austria, bernama Gregor
Johann Mendel, menjelang akhir abad ke-19 melakukan serangkaian percobaan persilangan
pada kacang ercis (Pisumsativum).
Dari percobaan yang dilakukannya selama bertahun-tahun tersebut Mendel berhasil
menemukan prinsip-prinsip pewarisan sifat, yang kemudian menjadi landasan utama bagi
perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan. Berkat karyanya inilah,
Mendel diakui sebagai Bapak Genetika. Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan
percobaannya, terutama karena tanaman ini memiliki beberapa pasang sifat yang sangat
mencolok perbedaannya, misalnya warna bunganya mudah sekali untuk dibedakan antara
yang ungu dan yang putih. Selain itu, kacang ercis merupakan tanaman yang dapat
menyerbuk sendiri, dan dengan bantuan manusia, dapat juga menyerbuk silang. Hal ini
disebabkan oleh adanya bunga sempurna, yaitu bunga yang mempunyai alat kelamin jantan
dan betina. Pertimbangan lainnya adalah bahwa kacang ercis memiliki daur hidup yang relatif
pendek, serta mudah untuk ditumbuhkan dan dipelihara. Mendel juga beruntung, karena
secara kebetulan kacang ercis yang digunakannya merupakan tanaman diploid (mempunyai
dua perangkat kromosom). Seandainya ia menggunakan organisme poliploid, maka ia tidak
akan memperoleh hasil persilangan yang sederhana dan mudah untuk dianalisis.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui untuk menjelaskan prinsip-prinsip pewarisan sifat.
Seperti telah disebutkan di atas, P adalah individu tetua, F1 adalah keturunan generasi
pertama, dan F2 adalah keturunan generasi ke dua. Selanjutnya, gen D dikatakan sebagai gen
atau alel dominan, sedang gen d merupakan gen atau alel resesif. Alel adalah bentuk alternatif
suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu. Gen D dikatakan dominan terhadap gen
d, karena ekpresi gen D akan menutupi ekspresi gen d jika keduanya terdapat bersama-sama
dalam satu individu (Dd). Dengan demikian, gen dominan adalah gen yang ekspresinya
menutupi ekspresi alelnya. Sebaliknya, gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh
ekspresi alelnya. Individu Dd dinamakan individu heterozigot, sedang individu DD dan dd
masing-masing disebut sebagai individu homozigot dominan dan homozigot resesif. Sifat-
sifat yang dapat langsung diamati pada individu-individu tersebut, yakni tinggi atau pendek,
dinamakan fenotipe. Jadi, fenotipe adalah ekspresi gen yang langsung dapat diamati sebagai
suatu sifat pada suatu individu.
Hukum

Hukum Segregasi
Sebelum melakukan suatu persilangan, setiap individu menghasilkan gamet-gamet yang
kandungan gennya separuh dari kandungan gen pada individu. Sebagai contoh, individu DD
akan membentuk gamet D, dan individu dd akan membentuk gamet d. Pada individu Dd,
yang menghasilkan gamet D dan gamet d, akan terlihat bahwa gen D dan gen d akan
dipisahkan (disegregasi) ke dalam gamet-gamet yang terbentuk tersebut. Prinsip inilah yang
kemudian dikenal sebagai hukum segregasi atau hukum Mendel I. “Pada waktu berlangsung
pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalammasing-masing gamet yang
terbentuk.”

Hukum Pemilihan Bebas


Persilangan yang hanya menyangkut pola pewarisan satu macam sifat seperti yang dilakukan
oleh Mendel tersebut di atas dinamakan persilangan monohibrid. Mendel melakukan
persilangan monohibrid untuk enam macam sifat lainnya, yaitu warna bunga (ungu-putih),
warna kotiledon (hijau-kuning), warna biji (hijau-kuning), bentuk polong (rataberlekuk),
permukaan biji (halus-keriput), dan letak bunga (aksial-terminal). Selain persilangan
monohibrid, Mendel juga melakukan persilangan dihibrid, yaitu persilangan yang melibatkan
pola perwarisan dua macam sifat seketika. “Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung
kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan
terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas”.

Formulasi matematika pada berbagai jenis persilangan


Sebelum melakukan suatu persilangan, setiap individu menghasilkan gamet-gamet yang
kandungan gennya separuh dari kandungan gen pada individu. Sebagai contoh, individu DD
akan membentuk gamet D, dan individu dd akan membentuk gamet d. Pada individu Dd,
yang menghasilkan gamet D dan gamet d, akan terlihat bahwa gen D dan gen d akan
dipisahkan (disegregasi) ke dalam gamet-gamet yang terbentuk tersebut. Prinsip inilah yang
kemudian dikenal sebagai hukum segregasi atau hukum Mendel I. “Pada waktu berlangsung
pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang
terbentuk.”
Pertanyaan dan jawaban

1. Menjelaskan pengertian dasar pewarisan Mendel.


Jawaban : Hukum Mendel merupakan teori yang dikemukakan oleh bapak genetika Gregor
Mendel yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Bahwa
sifat menurun dibawa oleh faktor penentu (gen) dan ditentukan oleh separuh induk jantan
(sperma) dan separuh dari induk betina (ovum).

2. Menjelaskan terminologi.
Jawaban : Terminologi (bahasa Latin: terminus) atau peristilahan adalah ilmu tentang
istilah dan penggunaannya.

3. Menjelaskan hukum segregasi.


Jawaban : Hukum segregasi adalah pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet.Sebelum melakukan suatu persilangan, setiap
individu menghasilkan gamet-gamet yang kandungan gennya separuh dari kandungan gen
pada individu. Sebagai contoh, individu DD akan membentuk gamet D, dan individu dd akan
membentuk gamet d. Pada individu Dd, yang menghasilkan gamet D dan gamet d, akan
terlihat bahwa gen D dan gen d akan dipisahkan (disegregasi) ke dalam gamet-gamet yang
terbentuk tersebut. Prinsip inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum segregasi atau
hukum Mendel I. “Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan
disegregasi ke dalammasing-masing gamet yang terbentuk.

4. Menjelaskan hukum pemilihan bebas.


Jawaban : Hukum pemilihan bebas adalah segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung
kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan
terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas. Persilangan yang hanya menyangkut pola
pewarisan satu macam sifat seperti yang dilakukan oleh Mendel tersebut di atas dinamakan
persilangan monohibrid. Mendel melakukan persilangan monohibrid untuk enam macam sifat
lainnya, yaitu warna bunga (ungu-putih), warna kotiledon (hijau-kuning), warna biji (hijau-
kuning), bentuk polong (rataberlekuk), permukaan biji (halus-keriput), dan letak bunga
(aksial-terminal). Selain persilangan monohibrid, Mendel juga melakukan persilangan
dihibrid, yaitu persilangan yang melibatkan pola perwarisan dua macam sifat seketika.

5. Menjelaskan formulasi matematika pada berbagai jenis persilangan.


Jawaban : Sebelum melakukan suatu persilangan, setiap individu menghasilkan gamet-
gamet yang kandungan gennya separuh dari kandungan gen pada individu. Sebagai contoh,
individu DD akan membentuk gamet D, dan individu dd akan membentuk gamet d. Pada
individu Dd, yang menghasilkan gamet D dan gamet d, akan terlihat bahwa gen D dan gen d
akan dipisahkan (disegregasi) ke dalam gamet-gamet yang terbentuk tersebut. Prinsip inilah
yang kemudian dikenal sebagai hukum segregasi atau hukum Mendel I. “Pada waktu
berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing
gamet yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai