0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Berdasarkan dua pustaka yang ditelusuri, freeze-drying merupakan metode pengeringan terbaik untuk mengeringkan ekstrak Centella asiatica karena menghasilkan degradasi flavonoid terendah. Metode ekstraksi ultrasonik menggunakan pelarut etanol 40% selama 30 menit pada suhu 45°C dan rasio 1:15 merupakan metode yang optimal karena mampu mengekstraksi senyawa fenol dan menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi.
Berdasarkan dua pustaka yang ditelusuri, freeze-drying merupakan metode pengeringan terbaik untuk mengeringkan ekstrak Centella asiatica karena menghasilkan degradasi flavonoid terendah. Metode ekstraksi ultrasonik menggunakan pelarut etanol 40% selama 30 menit pada suhu 45°C dan rasio 1:15 merupakan metode yang optimal karena mampu mengekstraksi senyawa fenol dan menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi.
Berdasarkan dua pustaka yang ditelusuri, freeze-drying merupakan metode pengeringan terbaik untuk mengeringkan ekstrak Centella asiatica karena menghasilkan degradasi flavonoid terendah. Metode ekstraksi ultrasonik menggunakan pelarut etanol 40% selama 30 menit pada suhu 45°C dan rasio 1:15 merupakan metode yang optimal karena mampu mengekstraksi senyawa fenol dan menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi.
Berdasarkan penelusuran pustaka, isilah kolom jawaban berikut:
No. Pertanyaan Jawaban
Pustaka 1 1. Apakah parameter yang dijadikan dasar untuk Dregedasi flavonoid, diliat dari Stabilitas menentukan kriteria metode pengeringan yang dari flavonoid Centella asiatica paling baik untuk digunakan? 2. Metode pengeringan apakah yang dipilih Freeze-drying method berdasarkan parameter pada no.1? 3. Berdasarkan jawaban no 1dan 2, mengapa Karena dibandingkan dua metode lainnya, metode pengeringan tersebut ditentukan yang freeze-drying memberikan persentase terbaik? degradasi paling rendah yaitu sebesar 73%. sedangkan diperoleh degradasi flavonoid menggunakan metode vacuum oven sebesar 87,6%, dan bila menggunakan metode air- oven diperoleh degradasi flavnoid sebesar 97 %, sehingga dipilih metode freeze-drying. 4. Berdasarkan pustaka terkait soal no 1-3, Katekin dan rutin. Karena kedua senyawa kandungan metabolit sekunder apakah yang marker tersebut memiliki stabilitas baik pada diduga cocok untuk dijadikan marker pada berbagai perlakuan pengeringan. sampel pegagan dan alasannya? Pustaka 2. 5. Apakah parameter yang dijadikan dasar untuk Konsentrasi etanol, waktu ekstraksi, menentukan kriteria metode ekstraksi yang temperatur yang digunakan dalam ekstraksi, digunakan? kualitas dari aktivitas antioksidan. 6. Metode ekstraksi apakah yang memberikan hasil Metode ekstraksi ultrasonic dikarenakan optimal? paling mampu mengekstraksi komponen , pada konsentrasi etanol 40% selama 30 menit pada suhu 45˚C dengan perbandingan pelarut 1 : 15. 7. Berdasarkan hasil parameter yang diukur dalam TFC menunjukkan korelasi positif yang kuat menentukan metode ekstraksi, bagaimanakah dengan DPPH dimana semakin meningkat kaitan antara kandungan golongan senyawa yang kadar TFC maka aktivitas DPPHnya juga terukur dengan aktivitasnya? akan semakin meningkat. TPC, TFC dan CTC menunjukkan korelasi negatif dengan ABTS, dimana pada suhu ekstraksi yang tinggi akan diperoleh komponen fenol yang semakin besar namun aktivitas antioksidannya lemah. 8. Pelarut apakah yang dipilih (pelarut yang 40% Etanol. Konsentrasi etanol terbaik optimal) untuk proses ekstraksi selanjutnya dan dipilih berdasarkan nilai uji TPC (Total parameter apa yang digunakan untuk menentukan Phenolic Content) pelarut optimal tersebut? 9. Berdasarkan pengamatan pengaruh suhu TPC dan TFC semuanya berkorelasi negatif ekstraksi terhadap kadar TPC dan TFC, secara signifikan (p <0,05) dengan ABTS di bagaimana hasil analisis statistiknya? bawah pengaruh suhu ekstraksi dengan koefisien korelasinya adalah -0.930, dan - 0.889 10. Berapakah suhu ekstraksi optimal yang dipilih? Suhu optimal yang digunakan adalah 40˚C, Parameter apakah yang dijadikan dasar karena mampu memberikan aktivitas pemilihannya? penangkalan radikal bebas antioksidan yang paling tinggi. 11. Dalam penentuan rasio jumlah simplisia dengan Rasio yang memberikan aktivitas pelarut terpilih, rasio berapakah yang penangkalan DPPH dalam uji aktivitas memberikan hasil paling tinggi? antioksidan tertinggi adalah 1 : 20. 12. Berapakah rasio simplisia:pelarut yang paling Perbandingan simplisia dengan pelarut 1:15 optimal digunakan pada saat ekstraksi? yang dipilih, dengan mempertimbangkan Alasannya? faktor ekonomi dan hasilnya memberikan aktivitas antioksidan dengan mengunakan metode DPPH yang baik dengan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan perbandingan simplisia pelarut 1 : 20. 13. Berapakah waktu ekstraksi optimal yang dipilih? Waktu yang dipilih 30 menit, karena tidak ada perbedaan signifikan (p< 0,05) antara aktivitas antioksidan mengunakan metode DPPH antara waktu ekstraksi 30 menit dengan 40 menit, dan mempertimbangkan faktor ekonomi.