Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

1. Jelaskan perbedaan system hukum antar negara mempengaruhi bisnis internasional


dan berikan contohnya !

2. Jelaskan implikasi politik proteksi terhadap perdagangan internasional !

3. Jelaskan kontribusi keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN terhadap pelaku bisnis


Internasional !

**Jangan lupa cantumkan referensinya jika anda mengutip dari internet, buku, atau modul
JAWABAN :

1. Perbedaan sistem hukum antarnegara sangat bervariasi, dalam hal ini hanya diangkat
tiga isu penting dalam sistem legal. Pertama, bagaimana sistem legal menjamin hak
milik (kekayaan) pribadi, seperti hak paten, copyrights dan trademark. Kedua,
bagaimana hukum menjamin keamanan produk dan tanggung jawab produk. Ketiga,
bagaimana perbedaan kontrak hukum antarnegara.
a. Hak Milik Pribadi (Property Rights)
Property Rights adalah hak yang dimiliki olek pemilik sumber daya untuk
menyimpan atau menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga
menghasilkan keuntungan. Contohnya : Hak Paten. Copyrights dan Trdaemark.
b. Product Safety and Product Liability
Untuk menjamin kenyamanan dari penggunaan sebuah produk, dibuatlah aturan
hukum mengenai product safety dan product liability. Aturan hukum mengenai
product safety berisi standar-standar yang harus dimiliki atau terdapat pada sebuah
produk. Product liability merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh
perusahaan apabila produk dari hasil perusahaan tersebut mengakibatkan efek
negatif kepada penggunanya. Contohnya : Keracunan, Kematian dan efek negatif
lainnya.
c. Hukum Kontrak (Contract Law)
Kontrak adalah dokumen yang memerinci syarat-syarat terjadinya suatu transaksi
dan menjelaskan secara detail hak dan kewajiban dari pihak-ppihak yang melakukan
kontrak. Sementara itu, hukum kontrak adalah seperangkat aturan hukum yang
mengharuskan dijalankannya suatu kontrak. Contohnya : Pada saat mengalami
guncangan ekonomi, perusahaan di AS dapat memberhentikan karyawannya
dengan memberikan sedikit uang pesangon. Di Belgia, jika perusahaan ingin
memberhentikan karyawannya, perusahaan tersebut harus menyediakan uang
pesangon sebesar tiga bulan gaji jika pekerja sudah bekerja selama dua tahun
sampai lima tahun.

2. a. Menyelamatkan Lapangan Kerja Domestik


Peningkatan impor mengurangi peluang penciptaan lapangan kerja domestik. Lonjakan
impor meningkatkan pasokan di pasar domestik. Itu menciptakan tekanan terhadap
produsen domestik. Pembeli domestik mungkin lebih menyukai produk impor daripada
produk lokal. Produk impor berharga lebih murah karena skala ekonomi produsennya.
Selain itu, mereka mungkin menawarkan fitur yang lebih menarik. Sebagai hasilnya,
produsen domestik kalah bersaing dan posisi mereka terancam. Beberapa mungkin
tutup, sementara yang lain masih beroperasi tapi di bawah tekanan. Itu pada akhirnya
mengurangi penyerapan tenaga kerja. Sebaliknya, impor yang rendah seharusnya
menciptakan lebih banyak pekerjaan bagi pekerja domestik. Ketika impor rendah,
produsen domestik meningkatkan outputnya untuk memenuhi kenaikan permintaan dari
konsumen. Mereka berinvestasi di barang modal dan merekrut tenaga kerja baru.
b. Menyelamatkan lingkungan dan konsumen

Produk impor mungkin gagal memenuhi persyaratan keamanan produk. Itu


mengakibatkan bahaya serius, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan konsumen.
Dalam hal ini, proteksi membantu untuk membatasi kerusakan yang ditimbulkan akibat
tingginya impor. Produsen domestik mungkin menuntut perlakuan yang adil antara
produk domestik dengan produk impor. Jika mereka harus mengikuti standar tersebut,
maka produsen asing juga harus memenuhinya. Mereka kemudian melobi pemerintah
untuk menerapkan standar yang sama.

c. Melindungi industri yang baru tumbuh

Ini sering kita sebut sebagai argumen industri bayi (infant industry argument).
Industri bayi (infant industry) adalah industri yang baru tumbuh dan membutuhkan
lingkungan yang ramah untuk berkembang. Pemerintah melindungi industri tersebut
karena beberapa alasan. Mereka strategis bagi kepentingan nasional karena menciptakan
banyak lapangan kerja. Atau, mereka berkontribusi besar terhadap keamanan nasional
seperti industri teknologi. Atau, mereka memiliki rantai produksi yang panjang, sehingga
menumbuhkannya akan menumbuhkan industri lainnya. Infant industry rentan terhadap
tekanan persaingan produk impor. Untuk itu, pemerintah berusaha melindunginya
melalui proteksi. Pemerintah mungkin akan mengurangi proteksi ketika industri menjadi
kompetitif secara global.

d. Melindungi industri yang telah matang dan strategis

Proteksi tidak hanya untuk industri baru, tetapi juga yang telah mencapai tahap
matang. Mereka strategis karena menyerap banyak sekali tenaga kerja dan memiliki
rantai produksi yang panjang. Proteksi semacam itu pernah diberlakukan Amerika
Serikat. Pada tahun 1980-an, Amerika Serikat memberlakukan pembatasan impor
terhadap produk mobil Jepang untuk melindungi industri dalam negerinya. Pemerintah
mungkin memberlakukan proteksi secara ketat. Maksud saya, tujuannya adalah untuk
menjamin industri tersebut tetap hidup. Atau, pemerintah memberlakukan proteksi
secara longgar, yang mana memungkinkan industri menurun secara perlahan demi
menghindari efek kejutan pada tingkat pengangguran. Sumber :
https://cerdasco.com/proteksi-perdagangan/

3. a. Sebagai Pemrakarsa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)


Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung penuh Masyarakat Ekonomi
ASEAN atau disebut dengan MEA. MEA sendiri adalah sebuah bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang berada di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan sistem perdagangan
bebas. Pada KTT ASEAN ke-9 di tahun 2003, AEC atau ASEAN Economic Community
resmi didirikan atas saran dan masukan dari Indonesia. Dengan adanya MEA, kegiatan
ekonomi di Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya akan semakin berkembang
serta hambatan perdagangan internasional makin jarang ditemukan. MEA juga
berfungsi mendorong integrasi ekonomi antar negara di kawasan Asia Tenggara agar
bisa terlaksana dengan baik. Peranan Indonesia dalam membentuk MEA antara lain :
- Mempromosikan ASEAN untuk perdagangan, investasi dan pariwisata
- Membangun proyek-proyek industri ASEAN seperti proyek pabrik pupuk urea di
Indonesia dan Malaysia, proyek industri tembaga di Filipina, proyek pabrik mesin diesel
di Singapura, dan proyek pabrik superfosfat di Thailand
- Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang akan
digunakan negara-negara ASEAN. Indonesia pun otomatis mendapatkan keuntungan
dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.

b. Alur Laut Kepulauan Indonesia sebagai Jalur Kapal Niaga


Indonesia merupakan negara kepulauan pertama di dunia yang memiliki bagan pemisah
alur laut atau TSS Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan ALKI II. ALKI merupakan
alur laut di wilayah perairan Indonesia yang bebas dilayari oleh kapal-kapal
internasional atau freedom to passage. Jalur pelayaran kapal niaga di wilayah ASEAN
jadi semakin strategis karena adanya pemberlakuan ALKI di wilayah Indonesia.

c. Berperan dalam Lumbung Padi ASEAN


Peran Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN yaitu berperan dalam lumbung padi di
kawasan Asia Tenggara. Di kawasan Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam dikenal
sebagai lumbung padi. Selain dua negara tersebut, negara ASEAN lainnya juga turut
menyediakan cadangan pangan saat keadaan darurat termasuk Indonesia.
Pembangunan lumbung padi ASEAN ini ditujukan agar dapat memenuhi kebutuhan
semua negara ASEAN melalui perluasan, penguatan dan juga menjamin keberlanjutan
kerja sama antar lintas negara.

d. Berperan sebagai pelopor dan pendiri ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Indonesia berperan penting sebagai pelopor dan pendiri AFTA. AFTA adalah perjanjian
perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. AFTA didirikan pada 28 Januari 1992
untuk mempermudah dan meningkatkan perdagangan di negara-negara di Asia
Tenggara. Adapun tujuan utama didirikan AFTA yaitu untuk meningkatkan daya saing
ASEAN sebagai basis produksi di pasar dunia, di dalam ASEAN, tarif dan non-tarif serta
untuk untuk menarik banyak investasi asing langsung ke ASEAN. Saat AFTA dibentuk
pada tahun 1992, anggota ASEAN baru terdiri dari enam negara, yaitu Indonesia,
Brunei, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Sumber :
https://www.sonora.id/read/423462867/4-peran-indonesia-dalam-bidang-ekonomi-di-
asean-apa-saja

Anda mungkin juga menyukai