Standarisasi Larutan
Standarisasi Larutan
LARUTAN TITRAN
Dr. apt. Hariyanti, M.Si.
QS. ABASA 18 -20
CAPAIAN PEMBELAJARAN
LARUTAN STANDAR
◦ Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui
secara pasti.
◦ Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larut
an standar primer dan larutan standar sekunder.
◦ Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan
dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan
kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa - volum larutan).
LARUTAN STANDAR
Larutan Baku Primer
◦ Syarat agar suatu zat menjadi zat baku primer adalah:
◦ Memiliki tingkat kemurnian yang tinggi
◦ kering, tidak terpengaruh oleh udara/lingkungan(zat tersebut stabil)
◦ Mudah larut dalam air
◦ Larutan baku primer biasanya dibuat hanya sedikit, penimbangan
yang dilakukan pun harus teliti, dan dilarutkan dengan volume
yang akurat, cth : asam oksalat, boraks, asam benzoat.
LARUTAN STANDAR
Larutan Baku Sekunder
◦ Adalah larutan baku yang zat terlarutnya tidak harus zat yang
tingkat kemurniannya tinggi.
◦ Konsentrasi larutan baku sekunder adalah larutan (titran) yang
biasanya ditempatkan pada buret berdasarkan standarisasi
dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer
◦ Umumnya merupakan larutan yang tidak stabil sehingga perlu
distandarisasi ulang setiap minggu.
◦ Larutan Standar Sekunder (titran): NaOH, HCl, AgNO3, HCl
STANDARDISASI LARUTAN
◦ Standarisasi larutan
merupakan proses
saat konsentrasi
larutan standar
sekunder ditentukan
dengan tepat
dengan cara
mentitrasi dengan
larutan
standar primer
STANDARISASI LARUTAN NaOH 0,1 N
Pembuatan
Larutan NaOH
0,1 N
◦ Larutkan 4,0
gram NaOH
dalam air
bebas CO2
hingga 1000,0
ml.
KONSENTRASI LARUTAN
STANDARISASI LARUTAN NaOH 0,1 N
Prosedur Pembakuan:
◦ Timbang seksama 150 mg asam oksalat larutkan dengan 10 ml
air.
◦ Masukkan dalam erlenmeyer 100 ml, larutkan dengan air bebas
CO2.
◦ Titrasi dengan NaOH menggunakan indikator phenolftalein, titrasi
hingga warna merah jambu.
◦ Lakukan pembakuan duplo (dua kali).
◦ Hitung normalitas larutan.
TAHAP STANDARDISASI TITRAN
➢ Isi buret dengan larutan NaOH (sampai tanda
batas 50 ml) dengan bantuan corong,
kemudian pasang statif.
➢ Ke dalam labu erlenmeyer, masukkan baku
primer dan tambahkan 2-3 tetes indikator PP
1%
➢ Titrasi larutan NaOH dari buret ke dalam
larutan baku primer dalam erlenmeyer
dengan hati-hati sambil membuka leran
pelan-_ pelan sampai terjadi perubahan
warna dari tak berwarna sampai menjadi
merah muda.
➢ Amati skala pada buret dan catat volume
NaOH terpakai.
➢ Lakukan lagi titrasi sesuai prosedur nomor 2-4
sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 3 ulangan.
ANALISIS DATA STANDARDISASI
◦ Data yang diperoleh: berat baku primer (Asam Oksalat) , dan volume titran
(NaOH)
◦ Reaksi yang terjadi :