DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 XI MIPA 4
CANTIKA PUTRIANI
MUHAMMAD ALFARIZHI
Guru Pembimbing :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“ORANG ORANG CINA BERONTAK DAN DAMPAK DALAM BIDANG POLITIK
PEMERINTAHAN DAN EKONOMI” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran SEJARAH INDONESIA. Kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak guru yang telah membimbing dan menyumbang
ilmu kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mohon kritik dan sarannya untuk kemajuan makalah ini dimasa yang akan
datang.
Bungo, 6 November 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para pendatang Cina tersebut pada umumnya terdiri dari pedagang, pengrajin
atau tukang, penambang, dan sebagian kecil sebagai petani. Migrasi etnis Cina
terjadi sebagai petani. Migrasi etnis Cina terjadi secara besar besaran setelah
terjadinya Perang Candu (1839-1842), dan pemberontakan Taiping (1851-
1865), yang mengakibarkan hancurnya perekonomian di Cina Selatan. Hal itu
menyebabkan banyak orang Cina terpaksa meninggalkan kampung
halamannya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sejarah awal masuknya orang-orang cina berontak
2. Mengetahui apa aksi anti cina
3. Mengetahui apa sebab orang-orang cina berontak
4. Mengetahui apakah akibat dari aksi orang-orang cina berontak
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan Keputusan Gubernur Belanda untuk mengusir orang Cina memicu Angke (Red
River) 1740, Tragedi Angke (Kali Merah) 1740.Dalam peristiwa itu 10.000 orang Cina
dibantai, sebagian besar diantara mereka adalah perempuan dan anak-anak. Orang Cina
melarikan dari Batavia menuju wilayah-wilayah lain di Jawa. Sementara yang berhasil
meloloskan diri dan melakukan pembrontakan di berbagai daerah, misalnya di Jawa Tengah.
Salah satu tokohnya yang terkenal adalah Oey Panko atau kemudian dikenal dengan sebutan
Khe Panjang, kemudian di Jawa menjadi Ki Sapanjang. Nama ini dikaitkan dengan perannya
dalam memimpin perlawanan di sepanjang pesisir Jawa. Perlawanan dan kekacauan yang
dilakukan orang-orang Cina itu kemudian meluas di berbagai tempat terutama di daerah
pesisir Jawa. Perlawanan orang-orang Cina ini mendapat bantuan dan dukungan dari para
bupati di pesisir. Bahkan yang menarik atas desakan para pangeran, Raja Pakubuwana II juga
ikut mendukung pemberontakan orang-orang Cina tersebut.
Pada tahun 1741 benteng VOC di Kartasura dapat diserang sehingga jatuh banyak korban.
VOC segera meningkatkan kekuatan tentara maupun persenjataan sehingga pemberontakan
orang-orang Cina satu demi satu dapat dipadamkan. Pada kondisi yang demikian ini
Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya melakukan perundingan damai dengan VOC.
Meski jumlah orang Cina di Asia Tenggara pada jaman itu tidak besar, namun jumlah itu
tetapmasih lebih besar dari pada jumah orang Barat. Untuk mengeruk untung dari wilayah-
wilayah belum tergarap di Asia Tenggara, kekuasaan-kekuasaan kolonial tidak
berkepentingan untuk mengusir pekerja dan penguasa Cina, karena lebih banyak lagi
orangCina yang dibutuhkan. Migrasi besar-besaran orang Cina ke Asia Tenggara berlangsung
pada pertengahan abadke 19 setelah dinasti Qing ditaklukan oleh kekuasaan Barat.
Kekacauan di Cina terjadi bersamaan dengan ekspansi Barat di Asia Tenggara. Dan
peluang-peluang baru yang menyertai ekspansi itu.Faktor-faktor penarik (peluang ekonomi di
Asia Tenggara) dan faktor-faktor pendorong (kemiskinan dan kekacauan Cina) merupakan
penyebab kehadiran banyak sekali migran Cina di Asia Tenggara. Sumber tradisional migran
Cina adalah dua propinsi di selatan: Fujian (Fuchien) dan Guandong (Kwangtung);
kemudian, orang Cinadari propinsi-propinsi lain mengikuti peraturan-peraturan yang
diskriminatif pada orang Cina dari waktu ke waktu, secara keseluruhan kedua pihak pada
akhirnya menemukan titik temu tertentu karena saling membutuhkan
Proses Kejadian
a)Lokasi : di Batavia dan Jawa
c)Tokoh : Oey Panko atau Khe Panjang dan Raja Pakubuwana
D. Akibat Dari Kejadian
a)Bagi bangsa Indonesia : kerugian karena wilayah Batavia porak poranda akibat
pemberontakan dan pencurian barang-barang oleh orang-orang Cina.
b) Bagi VOC : keuntungan karena penyelewengan harga pembuatansurat pas yang lebih
mahal dan kerugian karena benteng VOC di Kartasura diserangoleh orang-orang Cina dan
dibantu Raja Pakubuwana II serta orang-orang pribumisehingga jatuh banyak korban dari
pihak VOC