Anda di halaman 1dari 3

1.

Terjadinya sengketa diawali dengan adanya gugatan yang dilakukan mantan walikota
semarang Sukawi Sutarip terhadap seorang pengusaha yang bernama Tan Yangky
Tanuputra terkait dugaan sertifikat tanah dobel. Pada awalnya sukawi menjelaskan
bahwa sukawi sudah memiliki 34 kapling sejak tahun 1990 an. Tetapi ada 3 bidang
tanah yang mengalami dobel sertifikat dengan indikasi tumpang tindih.
2. Tata Cara Pendaftaran Hak Pengelolaan
Permohonan Hak Pengelolaan diajukan kepada Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (“Menteri”) melalui Kepala Kantor
Pertanahan yang daerah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.
Permohonan Hak Pengelolaan diajukan secara tertulis.Permohonan Hak Pengelolaan
memuat:
- Keterangan mengenai pemohon:
Nama badan hukum, tempat kedudukan, akta atau peraturan pendiriannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data yuridis dan data fisik:
 bukti pemilikan dan atau bukti perolehan tanah berupa sertifikat,
penunjukan atau penyerahan dari Pemerintah, pelepasan kawasan hutan
dari instansi yang berwenang, akta pelepasan bekas tanah milik adat atau
bukti perolehan tanah lainnya;
 letak, batas-batas dan luasnya (jika ada Surat Ukur atau Gambar Situasi
sebutkan tanggal dan nomornya);
 jenis tanah (pertanian/non pertanian);
 rencana penggunaan tanah;
 status tanahnya (tanah hak atau tanah Negara);
Permohonan Hak Pengelolaan tersebut dilampiri dengan
a. fotokopi identitas pemohon atau surat keputusan pembentukannya atau
akta pendirian perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. rencana pengusahaan tanah jangka pendek dan jangka panjang;
c. izin lokasi atau surat izin penunjukan penggunaan tanah atau surat izin
pencadangan tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
d. bukti pemilikan dan atau bukti perolehan tanah berupa sertifikat,
penunjukan atau penyerahan dari Pemerintah, pelepasan kawasan hutan dari
instansi yang berwenang, akta pelepasan bekas tanah milik adat atau bukti
perolehan tanah lainnya;
e. surat persetujuan atau rekomendasi dari instansi terkait, apabila
diperlukan;
f. surat ukur, apabila ada;
g. surat pernyataan atau bukti bahwa seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah.
Setelah berkas permohonan diterima, Kepala Kantor Pertanahan akan
a. Memeriksa dan meneliti kelengkapan data yuridis dan data fisik.
b. Mencatat dalam formulir isian.
c. Memberikan tanda terima berkas permohonan sesuai formulir isian.
d. Memberitahukan kepada pemohon untuk membayar biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan permohonan tersebut dengan rinciannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepala Kantor Pertanahan meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data
fisik permohonan Hak Pengelolaan dan memeriksa kelayakan permohonan tersebut
untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jika tanah yang dimohonkan hak pengelolaan tersebut belum ada surat
ukurnya, Kepala Kantor Pertanahan memerintahkan kepada Kepala Seksi Pengukuran
Dan Pendaftaran Tanah untuk mempersiapkan surat ukur atau melakukan pengukuran.
Selanjutnya Kepala Kantor Pertanahan memerintahkan kepada:
a. Kepala Seksi Hak Atas Tanah atau Petugas yang ditunjuk untuk memeriksa
permohonan hak terhadap tanah yang sudah terdaftar, sepanjang data yuridis
dan data fisiknya telah cukup untuk mengambil keputusan yang dituangkan
dalam Risalah Pemeriksaan Tanah (konstatering rapport)
b. Tim Penelitian Tanah untuk memeriksa permohonan hak terhadap tanah
instansi Pemerintah yang belum terdaftar yang dituangkan dalam Berita Acara,
c. Panitia Pemeriksa Tanah A untuk memeriksa permohonan hak terhadap
tanah selain yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b,
yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah.
Setelah permohonan telah memenuhi syarat, Kepala Kantor Pertanahan
menyampaikan berkas permohonan tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah, disertai
pendapat dan pertimbangannya.
Kepala Kantor Wilayah meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data
fisik atas tanah yang dimohon beserta pendapat dan pertimbangan Kepala Kantor
Pertanahan dan memeriksa kelayakan permohonan Hak Pengelolaan tersebut untuk
diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Setelah permohonan telah memenuhi syarat, Kepala Kantor Wilayah
menyampaikan berkas permohonan tersebut kepada Menteri disertai pendapat dan
pertimbangannya.
Setelah menerima berkas, Menteri meneliti kelengkapan dan kebenaran data yuridis
dan data fisik atas tanah yang dimohon dengan memperhatikan pendapat dan
pertimbangan Kepala Kantor Wilayah dan selanjutnya memeriksa kelayakan
permohonan tersebut dapat atau tidaknya dikabulkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Setelah mempertimbangkan pendapat dan pertimbangan Kepala Kantor Wilayah,
Menteri menerbitkan keputusan pemberian Hak Pengelolaan atas tanah yang dimohon
atau keputusan penolakan yang disertai dengan alasan penolakannya.
Keputusan pemberian atau penolakan pemberian tersebut disampaikan kepada
pemohon melalui surat tercatat atau dengan cara lain yang menjamin sampainya
keputusan tersebut kepada yang berhak

Anda mungkin juga menyukai