Disusun Oleh
KELOMPOK 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Shinta Zahara
Priya Andhika
Aries Buwana
Indah Mustika S
Juristezar P.A.L Tobing
Leo Dinajabkasi
Nicodemus Revellino
Priyarso Wirastyo
Addin Purbasari
Agus Tri Hardjanto
Ariesta Wibisono A
Friska Anggia Ifriwati
Raden Sri Handono P
Amelia Nur Hijriati
Patricia Dian Ferissa
Weni Rachmaeni
Ade Tiffany Pasha
Aisyah Ratu J Siregar
Annisa Eksalanti
Anzani Akbar
1106111205
1106151285
1206182650
1206183413
1206183602
1206183666
1206183981
1206184183
1206307731
1206307763
1206307795
1206307952
1206308122
1206331951
1206332664
1206332986
1306341890
1306341953
1306342003
1306342035
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
2013
22
PERMOHONAN HAK
Perolehan
Pemindahan/Pengalihan
Pelepasan/Pembebasan
Pencabutan Hak
22
Tanah Negara adalah tanah yang langsung dikuasi negara sebagaimana dimaksud dalam
UU Pokok Agraria, sedangkan tanah hak adalah tanah yang telah dipunyai dengan sesuatu
hak atas tanah (dalam hal ini tanah tersebut sudah dilekati atau dibebani dengan suatu hak
atas tanah tertentu, seperti : HM, HGB, HGB, dll).
Menunjuk pada bagan tersebut diatas, maka permohonan hak merupakan suatu permohonan
hak terhadap tanah-tanah yang langsung dikuasai negara. Permohonan hak tersebut ditjuan
untuk memperoleh bukti penguasaan atau kepemilikan tanah, yang mana penguasaan atas
tanah seharusnya dilengkapi dengan surat-surat sebagai bukti kepemilikan tanah atau sering
disebut Sertifikat hak atas tanah yang berfungi sebagai pembuktian hak bagi pemiliknya,
yang mana dalam penulisan ini akan disampaikan tata cara mengajukan permohonan atas
hak-hak tanah tersebut.
B.
Dasar Hukum
b.
c.
22
C. Pemohon Hak
Pemohon hak atau subjek hak adalah perorangan atau badan hukum yang pendiriannya sah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun subjek hak
yang dapat mengajukan permohonan hak adalah sebagai berikut:
No.
Hak Atas Tanah
1.
Hak Milik
Pemohon
a. Warga Negara Indonesia;
b. Badan-badan Hukum yang ditetapkan oleh Pemerintah sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku yaitu:
- Bank Pemerintah;
- Badan Keagamaan dan Badan Sosial yang ditunjuk oleh
Pemerintah.
Pemberian Hak Milik untuk badan hukum, hanya dapat diberikan
atas tanah-tanah tertentu yang benar-benar berkaitan langsung
2.
3.
berkedudukan di Indonesia.
a. Warga Negara Indonesia.
b. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
4.
Hak Pakai
berkedudukan di Indonesia.
a. Warga Negara Indonesia
b. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia.
c. Instansi Pemerintah
d. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia.
e. Badan Hukum asing yang mempunyai perwakilan di
5.
Hak Pengelolaan
Indonesia.
a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah;
b. Badan Usaha Milik Negara;
22
Memenuhi syarat sebagai subjek hak, sebagaimana yang telah disebutkan diatas;
b.
c.
Apabila tanah yang dimohon merupakan tanah Hak Pengelolaan. Pemohon harus
terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa perjanjian penggunaan tanah dari
Pemegang Hak Pengelolaan.
d.
Apabila tanah yang dimohon merupakan tanah kawasan hutan. Harus lebih dahulu
dilepaskan dari statusnya sebagai kawasan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e.
Tanah-tanah tertentu yang diperlukan untuk konservasi yang ditetapkan oleh menteri
tidak dapat dimohon dengan sesuatu hak atas tanah.
22
perorangan:
nama,
umur, kewarganegaraan,
tempat
tinggal
dan
Keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data yurisis dan data fisik:
- Dasar penguasaan atau alas haknya dapat berupa sertifkat, girik, surat kapling,
surat-surat bukti pelepasan hak dan pelunasan tanah dan rumah dan atau tanah yang
telah dibeli dari Pemerintah, putusan pengadilan, akta PPAT, akta pelepasan hak,
dan surat-surat bukti perolehan tanah lainnya (dasar penguasaan tersebut dijadikan
lampiran dalam permohonan hak);
- Letak, batas-batas dan luasnya (jika ada Surat Ukur atau Gambar Situasi sebutkan
tanggal dan nomornya);
22
Keterangan Lain-lain
Keterangan mengenai jumlah bidang, luas dan status tanah- tanah yang dimiliki oleh
pemohon, ternasuk bidang tanah yang dimohon dan Keterangan lain yang dianggap
perlu.
Permohonan
Hak
Hak Milik
Lampiran Dokumen
Lampiran dokumen mengenai pemohon:
a. Jika perorangan: foto copy surat bukjti identitas, surat bukti
kewarganegaraan Republik Indonesia;
b. Jika badan hukum : foto copy akta atau peraturan
pendiriannya dan salinan surat keputusan penunjukannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Lampiran dokumen mengenai mengenai tanahnya:
a. Data yuridis: sertipikat, girik, surat kapling, surat-surat
bukti pelepasan hak dan pelunasan tanah dan rumah dan
atau tanah yang telah dibeli dari Pemerintah, PPAT, akta
pelepasan hak, putusan pengadilan, dan surat-surat bukti
perolehan tanah lainnya;
b. Data fisik: surat ukur, gambar situasi dan IMB, apabila ada;
c. Surat lain yang dianggap perlu.
Serta Lampiran Surat pernyataan pemohon mengenai jumlah
22
2.
HGU
3.
HGB
dan
salinan
surat
keputusan
22
22
Hak Pakai
dan
salinan
surat
keputusan
22
pemohon
Kedutaan
Asing:
foto
copy
surat
hal
pemohon
Hak
Pakai
orang
asing,
juga
dipersyaratkan :
a. Bagi orang asing penetap: foto copy surat izin tanggal
tetap;
b. Bagi orang asing lainnya: foto copy surat izin kunjungan
atau izin keimigrasian lainnya yang dimiliki oleh orang
asing yang bersangkutan.
Dalam hal pemohon Instansi Pemerintah namun bukti
perolehan tanahnya tidak dapat diketemukan, dilengkapi
dengan surat pernyataan yang menyebutkan bahwa secara
fisik tanahnya dikuasai, tanah tersebut sudah tercatat dalam
daftar inventaris dan tidak ada permasalahan atau sengketa
5.
Hak
Pengelolaan
a.
22
c.
d.
e.
f.
g.
Tahap Kedua
Setelah diajukan permohonan oleh pemohon hak, maka selanjutnya berkas-berkas tersebut
akan diterima oleh instansi terkait, yang mana secara umum instansi tersebut akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
Mencatat pada formulir isian sesuai contoh Lampiran isian sebagaimana diatur dalam
PMNA Nomor: 9 Tahun 1999.
3.
22
4.
Tahap Ketiga
Setelah dilakukannya pemeriksaan terhadap data-data, maka instansi yang berwenang akan
memberikan putusan mengenai hak atas tanah, adapun berdasarkan Perka BPN Nomor : 2
Tahun 2013 telah diberikan kewenangan dan pelimpahan pemberian hak atas tanah,
sehingga terdapat pembagian-pembagian kewenangan atas tanah-tanah dengan luas-luas
dan kegiatan-kegiatan tertentu, berikut ini hak atas tanah yang dapat diberikan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan kapasitasnya, yaitu:
Kewenangan
Tindakan
Untuk Perseorangan :
a. Tanah Pertanian
Luasnya tidak lebih dari 50.000 M2
(lima puluh ribu meter persegi).
b. Tanah Non Pertanian
KEPALA KANTOR
PERTANAHAN
HAK MILIK
22
tanah
yang
bersifat
GUNA BANGUNAN
(HGB)
Badan Hukum :
Luasnya tidak lebih dari 20.000 M2
KEPALA
KANTOR
PERTANAHAN
Pemberian HGB atas Tanah Hak
Pengelolaan
Untuk Perseorangan :
a. Tanah Pertanian
Luasnya tidak lebih dari 50.000 M2
(lima puluh ribu meter persegi).
b. Tanah Non Pertanian
Luasnya tidak lebih dari 3.000 M2
(tiga ribu meter persegi).
Badan Hukum Swasta, BUMN/BUMD
22
HAK PAKAI
Untuk Perseorangan :
a. Tanah Non Pertanian
Luasnya tidak lebih dari 20.000 M2
(dua puluh ribu meter persegi).
Pemberian Hak Pakai atas Tanah Hak
Pengelolaan
Pemberian hak Pakai Aset Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
Untuk Perseorangan :
a. Tanah Pertanian
Luasnya lebih dari 50.000 M2 (lima
puluh ribu meter persegi) dan
tidak
lebih
maksimum
dari
luas
kepemilikan
batas
tanah
pertanian perorangan.
b. Tanah Non Pertanian
HAK MILIK
KEPALA KANTOR
WILAYAH BPN
22
USAHA
(HGU)
HAK
GUNA BANGUNAN
(HGB)
Untuk Perseorangan :
Luasnya lebih dari 3.000 M2 (tiga ribu
meter persegi) dan tidak lebih dari
10.000M2
(sepuluh
ribu
meter
persegi).
Untuk Badan Hukum
Luasnya lebih dari 20.000 M2 (dua
puluh ribu meter persegi) dan tidak
lebih dari 150.000 M2 (seratus lima
puluh ribu meter persegi).
HAK PAKAI
Untuk Perseorangan :
a. Tanah Pertanian
Luasnya lebih dari 50.000 M2 (lima
puluh ribu meter persegi) dan
tidak lebih dari 100.000 M2
HAK PAKAI
KEPALA KANTOR
WILAYAH BPN
22
dilimpahkan
kewenangannya
22
I. KONVERSI LANGSUNG.
Yang termasuk dalam proses ini adalah tanah bekas milik adat yang sudah ada surat tanda
bukti pemiliknya yang asli dan pembuatannya dilakukan sebelum tanggal 24 September
1960 serta pemiliknya pada waktu itu berkewarganegaraan Indonesia tunggal.
Langkah-langkah :
1. Pemilik/ahli warisnya atau pembeli tanah tersebut mengajukan permohonan tertulis ke
Kantor Pertanahan setempat dengan menggunakan formulir/blangko yang tersedia untuk
itu.
2. Permohonan tersebut dilengkapi dengan :
a. Surat bukti yang menjadi alas hak antara lain berupa :
- Girik/Leter C
- Surat-surat asli jual beli, tukar menukar, hibah atau surat warisan (pembagian waris).
b. Surat keterangan riwayat tanah dari Lurah setempat.
c. Surat Pernyataan tidak dalam sengketa dari pemilik.
d. Fotocopi KTP pemohon yang masih berlaku dan dilegalisir.
e. Kartu Keluarga.
f. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)
g. Surat Kuasa dan KTP (bila dikuasakan)
h. SBKRI dan surat pernyataan ganti nama (apabila warga negara keturunan asing).
3. Setelah surat-surat lengkap, kemudian permohonan dimasukkan ke Kantor Pertanahan
setempat melalui loket yang ditentukan.
4. Kantor Pertanahan melakukan pengukuran (apabila belum ada surat ukur/gambar
situasi).
5. Kemudian permohonan itu diumumkan selama 2 bulan di Kantor Pertanahan, Kantor
Kecamatan dan Kantor Kepala Desa/Kelurahan letak tanah.
22
6. Setelah 2 bulan berlalu dan tidak ada yang berkeberatan terhadap isi pengumuman
tersebut, pemohon diminta untuk membayar BPHTB.
7. Apabila sudah lunas, Kantor Pertanahan mempersiapkan/menyelesaikan sertipikat Hak
Milik tanah dimaksud.
8. Sertipikat kemudian diserahkan kepada yang berhak.
9. Kegiatan Kantor Kanwil Pertanahan
Pencantuman NIB
Pengumpulan dan Pengolahan data yuridis dan hasilnya dituangkan dalam daftar
isian
Pengumuman data fisik dan data yuridis di kantor pertanahan / di kantor kepala desa
/ lurah setempat (60 hari)
Pengesahan data fisik dan data yuridis dengan dibuatnya berita acara pengesahan
data fisik dan data yuridis
Pembukuan Hak, yaitu data yuridis dimasukkan dalam buku tanah dan data fisik
dimasukkan dalam surat ukur
Proses penerbitan Sertipikat ini memakan waktu 3-4 bulan, dengan pertimbangan :
22
Pengumuman 2 bulan
22
Pencantuman NIB
Pengumpulan dan Pengolahan data yuridis dan hasilnya dituangkan dalam daftar
isian
Pengumuman data fisik dan data yuridis di kantor pertanahan / di kantor kepala desa
/ lurah setempat (60 hari)
Pengesahan data fisik dan data yuridis dengan dibuatnya berita acara pengesahan
data fisik dan data yuridis
22
Pembukuan Hak, yaitu data yuridis dimasukkan dalam buku tanah dan data fisik
dimasukkan dalam surat ukur
Proses penerbitan Sertipikat ini memakan waktu 3-4 bulan, dengan pertimbangan :
Pengumuman 2 bulan
22