Anda di halaman 1dari 20

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

KABUPATEN BATANG
TUGAS DAN KEWAJIBAN PANITIA PEMILIHAN

 Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi dan


mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan,
 Merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepada Bupati melalui
Camat
 Melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih
 Mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon
 Menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan
 Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan
 Menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye
 Memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat
pemungutan suara
 Melaksanakan pemungutan suara
 Menetapkan hasil rekapitulasi pengitungan suara dan mengumumkan
hasil pemilihan
 Menetapkan calon kepala desa terpilih dan
 Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan
TAHAP PERSYARATAN CALON KEPALA DESA
PENCALONAN
TAHAP warga negara Republik Indonesia; KTP
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Surat Pernyataan
PENCALONAN memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
1.Panitia Pemilihan melakukan penjaringan
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
melalui pengumuman dan pendaftaran bakal
calon dalam jangka waktu 9 (sembilan) hari. Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika; Surat Pernyataan
berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama
2.Panitia Pemilihan mengumumkan jadwal
atau sederajat; Ligalisir Ijazah SD sd Terakhir oleh Pejabat Yg
tahapan, syarat dan tata cara pendaftaran Bakal
Calon di Kantor/Balai Desa dan tempat strategis Berwenang
lainnya. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat
mendaftar; Akte Kelahiran
3.Panitia Pemilihan melaksanakan Pendaftaran
Bakal Calon di Sekretariat Panitia Pemilihan. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa; Surat Pernyataan
tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara; Surat Pernyataan
4.Pendaftaran Bakal Calon dimulai pada pukul dr PN
08.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB.
tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
5.Pendaftaran Bakal Calon tidak boleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
diwakilkan. melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling
6.Dalam hal Bakal Calon sedang menjalankan singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai
ibadah haji atau umroh dapat diwakilkan orang menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka
lain dengan bukti surat kuasa dari bakal calon kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan
bermaterai Rp.6000,-.
sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang; Surat Pernyataan dr PN
7.Panitia Pemilihan menerima dan meneliti tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan
kelengkapan berkas adminitrasi lamaran Bakal yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Surat Pernyataan dr PN
Calon. sehat jasmani dan rohani; dari RSUD Kalisari
8.Panitia Pemilihan memberikan tanda terima berkelakuan baik; dan dri Kepolisian Daerah/ Polres
berkas yang dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan.
(satu) lembar untuk yang bersangkutan dan 1 Dri Pemda Batang
(satu) lembar untuk Panitia Pemilihan.
Surat pernyataan akan menerima hasil Pilkades (administrasi)
9.Panitia Pemilihan membuat Berita Acara hasil Surat Keterangan Bebas Narkoba (administrasi)
penjaringan Bakal Calon.
 Pengumuman Calon Kepala Desa: 1 Hari
PENELITIAN, KLARIFIKASI,
PENETAPAN dan
PENGUMUMAN  Pengundian Nomor dan Tanda Gambar (Padi, Ketela, Jagung Kelapa,
dan Kapas.) oleh Panitia dihadiri Para Calon : 1 Hari
 Penetapan nomor urut dan tanda gambar Calon bersifat final dan
mengikat.
 Panitia Pemilihan menyampaikan Keputusan Panitia Pemilihan tentang
 Penelitian kelengkapan adm.
Penetapan Calon kepada BPD untuk dilaporkan kepada Bupati lewat
disertai klarifikasi pd instansi Camat.
yg berwenang
 Laporan BPD kepada Bupati tentang Penetapan Calon Kepala Desa
 Pemberitahuan Tertulis atas sebagai dasar bagi perencanaan Kartu Suara.
Kekurangan Berkas
 5 Hari
 Penetapan Cakades : 1 Hari
 Jika Bakal Calon yang memenuhi persyaratan berjumlah 2 sd 5 orang,
Panitia Pemilihan menetapkan Bakal Calon menjadi Calon.
 Pemenuhan Kekurangan
Berkas Balon
 5 Hari
 Jika bakal calon yang memenuhi persyaratan kurang dari 2 orang, Panitia
Pemilihan memperpanjang waktu pendaf. selama 20 (dua puluh) hari.
 Jika bakal calon yang memenuhi persyaratan tetap saja kurang dari 2
(dua) Bupati menunda pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sampai
 Pengumuman Hasil Penelitian dengan waktu yang ditetapkan kemudian.
dan Penerimaan Masukan dr
Masyarakat
 3 Hari  Seleksi Tambahan/Tertulis : 1 Hari
 Jika bakal calon yang memenuhi persyaratan, lebih dari 5 (lima) orang.
 Seleksi tambahan menggunakan kriteria pengalaman bekerja di lembaga
pemerintahan, tingkat pendidikan, usia dan ujian tertulis. (oleh Tim yang
 Jawaban Panitia atas Masukan dibentuk Bupati)
Masyarakat  Ujian tertulis dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan di desa masing-masing
 3 Hari atau tempat lain yang ditunjuk.
3. PENDAFTARAN &  DAFTAR PEMILIH SEMENTARA
PENETAPAN PEMILIH  Hasil Pendaftaran Pemilih selanjutnya ditetapkan sebagai DPS berdasar Dusun.
 15 H  DPS diumumkan selama 3 (tiga) hari, terhitung mulai tanggal ditetapkannya DPS.
 Dalam jangka waktu pengumuman, pemilih/masyarakat dapat mengajukan usul
perbaikan kepada Panitia Pemilihan mengenai: penulisan nama dan/atau identitas
lainnya; Pemilih yang terdaftar sudah meninggal dunia; Pemilih yang sudah terdaftar
Syarat pemilih : tetapi sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemilih.
 Penduduk Desa yang  Apabila usul perbaikan dan informasi diterima, Panitia Pemilihan segera mengadakan
pada hari pemungutan perbaikan
suara Pilkades sudah
berumur 17 (tujuh
belas) tahun atau DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTam.)
sudah/ pernah  Pemilih yang belum terdaftar, secara aktif melaporkan kepada Panitia Pemilihan.
menikah;  Pencatatan data pemilih tambahan, dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari sejak
 tidak sedang dicabut berakhirnya waktu pengumuman DPS dan dicata sebagai DPTam..
hak pilihnya  DPTam diumumkan oleh Panitia Pemilihan tempat-tempat strategis lainnya.
berdasarkan pu-tusan  Jangka waktu pengumuman DPTam, selama 3 (tiga) hari sejak berakhirnya jangka
pengadilan yang telah waktu penyusunan DPTam.
memperoleh ke-kuatan
hukum tetap;
 berdomisili di desa
paling singkat 6 (enam) DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT)
bulan sebelum disah-  Panitia pemilihan menetapkan dan mengumumkan DPS yang sudah diperbaiki dan
kannya daftar pemilih DPTam sebagai DPT dengan keputusan panitia, dilakukan dalam musyawarah yang
sementara yang dibuk- dihadiri oleh para calon dan saksi calon, dan dituangkan dalam Berita Acara, yang
tikan dengan Kartu ditanda tangani oleh Panitia Pemilihan, para calon dan para saksi.
Tanda Penduduk,  DPT diumumkan di Kantor/Balai Desa dan di tempat strategis lainnya di desa, jangka
Kartu Keluarga atau waktu selama 3 (tiga) hari sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan DPT.
surat keterangan  DPT sebagai dasar bahan penyusunan kebutuhan surat suara dan alat perlengkapan
penduduk yang pemilihan.
dikeluarkan oleh  DPT tidak dapat diubah.
Instansi yang membi-  Dalam hal pemilih meninggal dunia, panitia pemilihan membubuhkan catatan dalam
dangi kependudukan DPT pada kolom keterangan "meninggal dunia".
dan pencatatan sipil.
KAMPANYE
3H
KAMPANYE (3 Hari) KAMPANYE DILARANG
 Calon dapat melakukan kampanye sesuai dengan  mempersoalkan Pancasila, UUD 1945, dan bentuk
kondisi sosial budaya masyarakat Desa. Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 Pelaksanaan kampanye dalam jangka waktu 3 (tiga)  melakukan keg. yang membahayakan keutuhan NKRI;
hari sebelum dimulainya masa tenang.  menghina seseorang, Calon, agama, suku, ras,
 Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, golongan,
dialogis serta bertanggung jawab.  menghasut & mengadu-domba perseorangan atau
 Kampanye memuat visi dan misi Calon. masy.
 Visi merupakan keinginan yang ingin diwujudkan  mengganggu ketertiban umum;
dalam jangka waktu masa jabatan kepala desa.  mengancam dan/atau melakukan kekerasan
 Misi berisi program yang akan dilaksanakan dalam  merusak dan/atau menghilangkan alat peraga
rangka mewujudkan visi. Kampanye Calon;
 Kampanye dapat dilaksanakan melalui:  menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan
 pertemuan terbatas; tempat pendidikan;
 tatap muka;  membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut
 dialog; Calon lain selain dari gambar dan/atau atribut Calon
 penyebaran bahan Kampanye kepada umum; dan yang bersangkutan; dan
 pemasangan alat peraga di tempat Kampanye dan  menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
di tempat lain yang ditentukan oleh panitia kepada peserta Kampanye.
pemilihan;  Kampanye dilarang mengikutsertakan:
 Panitia Pemilihan mengatur dan menetapkan tata  kepala desa;
tertib, bentuk dan jadwal kampanye.  perangkat desa; dan BPD
 anggota badan permusyaratan desa.
SANKSI
Panitia Pemilihan memberi sanksi kepada pelaksana kampanye yang melanggar larangan kampanye
berupa:
 peringatan tertulis;
 penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinya pelanggaran atau di suatu wilayah yang dapat
mengakibatkan gangguan terhadap keamanan yang berpotensi menyebar ke wilayah lain; &
 pencopotan tanda gambar dan/atau atribut kampanye yang dipasang pada tempat yang tidak
sesuai dengan ketentuan.
MASA TENANG
3 Hari

MASA TENANG
(3 Hari)
 Masa tenang selama 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara
dilaksanakan.
 Hari dan tanggal pemungutan suara ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
 Dalam masa tenang semua alat peraga kampanye dilepas dan dibersihkan dari tempat
umum oleh para calon dan/atau panitia pemilihan.

SAKSI
1. Setiap Calon berhak menugaskan 2 (dua) saksi pada saat pemungutan
suara dan penghitungan suara.
2. Panitia Pemilihan berkewajiban memberikan ruang kepada saksi agar dapat
menjalankan tugas dengan baik.
3. Saksi harus tercatat dalam daftar pemilih.
4. Saksi membawa surat tugas/mandat dari Calon.
5. Surat tugas/mandat disampaikan kepada Panitia Pemilihan pada saat
melaksanakan tugas.
6. Saksi yang tidak hadir pada saat pemungutan suara, penghitungan suara
dan/atau tidak menandatangani berita acara tidak mempengaruhi
keabsahan hasil Pemilihan Kepala Desa.
TAHAP PEMUNGUTAN
SUARA PERSIAPAN ALAT DAN KELENGKAPAN
 1H
Panitia Pemilihan menyiapkan alat dan kelengkapan
yang dibutuhkan dalam pemungutan suara , antara
lain :
PERSIAPAN UNDANGAN  surat suara;
 kotak suara;
 Panitia Pemilihan menyampaikan surat undangan
kepada pemilih paling lama 7 (tujuh) hari sebelum  bilik suara yang masing-masing bilik dipasang
pemungutan suara. nomor, nama, foto dan tanda gambar calon;
 Surat undangan sebagaimana dimaksud,  DPT masing-masing dusun;
mencantumkan nama dan alamat pemilih sesuai  alat pencoblos surat suara berupa paku dan
DPT, serta hari, tanggal, waktu, dan tempat bantalan;
pemungutan suara di selenggarakan.  panggung untuk para Calon;
 Pemilih yang tercantum dalam DPT, tetapi belum  meja dan kursi untuk panitia pemilihan, tamu
menerima surat undangan dapat meminta kepada undangan dan pemilih;
 sound system;
Panitia Pemilihan paling lambat 1 (satu) hari
 papan penghitungan suara;
sebelum penyelenggaraan pemungutan suara.
 Pemilih sebagaimana dimaksud pada butir 3  format perhitungan hasil perolehan suara (sah dan
diberikan hak pilih dengan menunjukkan Kartu tidak sah);
Tanda Penduduk pada saat pemungutan suara.  spidol besar dan kecil, stempel, karet gelang,
kantong plastik/dus;
 bantalan berkawat untuk surat undangan;
PERSIAPAN LOKASI TPS  tinta digunakan untuk pemberi tanda bagi pemilih
yang sudah menggunakan hak pilihnya;
 Panitia Pemilihan menetapkan lokasi, bentuk, dan
tata letak TPS  tenda sesuai dengan kebutuhan;
 jam dinding;
 Lokasi TPS, ditentukan di tempat yang mudah
dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta  alat dokumentasi; dan
menjamin setiap pemilih dapat memberikan  lampu penerangan sesuai dengan kebutuhan;
suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil.
PERSIAPAN SURAT SUARA PERSIAPAN KOTAK SUARA

 Surat suara sebanyak jumlah DPT ditambah 2,5%  Kotak suara harus memenuhi ketentuan
sebagai cadangan untuk pengganti surat suara keamanan dan kerahasiaan.
yang rusak.  Jumlah kotak suara yaitu sejumlah banyaknya
 Surat suara sudah dihitung, ditandatangani dan calon ditambah jumlah perbandingan kapasitas
dicap oleh Ketua Panitia Pemilihan paling lambat 1 kotak suara dengan jumlah DPT secara
(satu) hari sebelum hari pelaksanaan pemungutan proporsional.
suara.  1 (satu) kotak suara sebanding dengan 1000
 Surat Suara yang sudah dihitung, ditandatangani (seribu) sampai dengan 2000 (dua ribu) surat
dan dicap, dituangkan dalam Berita Acara, untuk suara.
selanjutnya dimasukkan ke kotak suara, disegel  Kotak suara sebagai tempat pemungutan suara
dan disimpan di tempat yang ditetapkan oleh berwarna putih dan kotak untuk menampung
Panitia Pemilihan. hasil penghitungan suara sesuai jumlah calon
 Surat suara pengadaannya difasilitasi oleh Tim berwarna merah.
Kabupaten.  Ukuran kotak suara : P X L X T = 60cm X 50cm
X 65cm

PERSIAPAN BILIK SUARA


 Bilik suara harus memenuhi unsur keamanan, kerahasiaan, dan jumlah sesuai dengan jumlah DPT
scr proporsional.
 Bilik suara berukuran :
 Panjang : 200 (dua ratus ) centi meter;
 Lebar : 100 (seratus) centi meter;
 Tinggi : 200 (dua ratus ) centi meter;
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
 Hari dan tanggal pelaksanaan pemungutan suara ditetapkan oleh Bupati;
 Pemungutan Suara diselenggarakan pada hari libur dan dimulai pada pukul 07.00 WIB SD pukul 13.00
WIB.
 Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui surat suara yang berisi nomor dan
tanda gambar calon.
 Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos salah satu tanda gambar calon dalam surat suara.
 Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suaranya
di TPS dapat dibantu oleh panitia atau orang lain atas permintaan pemilih.
 Anggota panitia atau orang lain yang membantu pemilih tsb, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang
bersangkutan.

PROSES PEMBUKAAN
 Pemungutan suara dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan.
 Para Calon hadir di lokasi pada saat pemungutan suara.
 Dalam hal Calon tidak dapat hadir pada saat pemungutan suara, dengan alasan dan bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan seperti sakit dan atau mengalami musibah lainnya maka kedudukan sebagai
calon kepala desa yang berhak mengikuti pemilihan tetap dinyatakan sah.
 Suara pemilih kepada Calon yang tidak hadir sebagaimana dimaksud, dinyatakan sah sepanjang
memenuhi syarat-syarat sahnya suara.
 Panitia Pemilihan mengucapkan sumpah dan Ketua Panitia membuka dan menjelaskan hal-hal sebagai
berikut:
 Syarat-syarat yang berhak memilih;
 Nama para calon dengan penegasan bahwa calon telah memenuhi syarat;
 Tanda gambar para calon;
 Surat pernyataan Calon akan menerima hasil pemilihan kepala desa;dan
 Tata cara pemberian suara dan sahnya pemilihan kepala desa
 Ketua Panitia Pemilihan dibantu 2 (dua) orang anggota membuka kotak suara dan mengeluarkan semua
isinya, menunjukkan kepada para calon dan pemilih bahwa kotak suara kosong, kemudian mengunci dan
menempatkan kotak suara ditempat yang telah ditentukan.
 Ketua panitia pemilihan mengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan yang telah dikeluarkan dari
kotak suara dan menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.
 Panitia Pemilihan membuat Berita Acara pembukaan kotak suara, yang ditandatangani Ketua panitia dan
paling sedikit 2 (dua) orang panitia serta dapat ditandatangani oleh saksi dari calon.
PROSES PENUKARAN UNDANGAN

,,~  Pemilih menunjukkan surat undangan untuk diteliti kebenaran dan kesesuaian undangan

iU
- dengan DPT.
 Pemilih menerima 1 (satu) surat suara untuk memberikan suara di bilik suara yang telah
disediakan sesuai dengan kode daerah pemilihan.
 Panitia Pemilihan memperhatikan prinsip urutan kehadiran dalam proses pemberian
suara oleh pemilih.
 Apabila surat suara yang diterima ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara
pengganti kepada Panitia Pemilihan, kemudian Panitia Pemilihan memberikan surat
suara pengganti hanya 1 (satu) kali.
 Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat meminta surat
suara pengganti kepada panitia, panitia memberikan surat suara pengganti hanya 1
(satu) kali.
PROSES PEMBERIAN SUARA
 Pemilih memberikan suara dengan cara mencoblos salah satu tanda gambar Calon dalam surat suara.
 Setelah mencoblos pemilih melipat kertas suara seperti semula dan memasukkan ke dalam kotak
suara.
 Pemilih yang telah selesai memberikan suara meninggalkan lokasi pemungutan suara dengan
menandai salah satu jarinya dengan tinta yang disediakan Panitia Pemilih.
 Pemungutan suara ditutup pada waktu dan/atau jam yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan.
 Apabila pada saat pemungutan suara ditutup, masih terdapat antrian pendaftar dan masih berada di
areal lokasi pendaftaran maka kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya diputuskan oleh Panitia
Pemilihan dengan memperhatikan pendapat para saksi dari calon.
 Setelah Pemungutan Suara ditutup, Panitia Pemilihan membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh
Ketua Panitia, dan paling sedikit 2 (dua) anggota panitia serta dapat ditandatangani oleh saksi dari
calon
PENGHITUNGAN SUARA
1. PENJELASAN SAH TIDAK SAH SURAT SUARA
Ketua Panitia menjelaskan surat suara sah dan tidak.
Surat suara sah yaitu
 surat suara ditandatangani oleh ketua panitia;
 hanya ada 1 (satu) tanda coblos pada 1 (satu) kotak segi 4 (empat) yang memuat nomor dan tanda
gambar Calon;
 tanda coblos lebih dari 1 (satu), tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat
nomor dan tanda gambar calon.
 tanda coblos terdapat pada salah 1 (satu) garis kotak segi empat yang memuat nomor dan tanda
gambar calon; dan
 Tanda coblos menggunakan alat pencoblos yang telah disediakan.
Surat suara tidak sah yaitu ;
 tidak ada tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan;
 tidak terdapat coblosan;
 mencoblos tanda gambar tidak memakai alat pencoblos yang telah disediakan;
 mencoblos lebih dari 1 (satu) tanda gambar;
 mencoblos di luar kotak tanda gambar;
 surat suara diberi tanda/catatan;
 dalam 1 (satu) tanda gambar terdapat lebih dari 3 (tiga) coblosan.

2. MENGHITUNG JUMLAH PEMILIH DAN PENGGUNAAN SURAT SUARA


Panitia Pemilihan meneliti persiapan penghitungan suara, dengan :
 menghitung jumlah pemilih dari masing-masing daerah pemilihan dan atau dusun yang
memberikan suara berdasarkan salinan DPT;
 menghitung jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
 menghitung jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak.
3. PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
 Panitia Pemilihan melaksanakan penghitungan suara.
 Penghitungan suara sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan di 1 (satu) tempat dan/atau lebih
dalam lokasi TPS.
 Ketua Panitia Pemilihan dibantu 2 (dua) orang anggota membuka kotak suara.
 Surat suara satu persatu dibuka langsung dari kotak suara, dan diperlihatkan kepada saksi-saksi untuk
menunjukkan keabsahannya dengan menyebutkan tanda gambar yang dicoblos.
 Surat suara yang sah dilipat kembali dan dimasukkan kedalam kotak suara sesuai nama calon masing-
masing sedangkan yang tidak sah dipisahkan.
 Apabila terjadi keraguan atas sah dan tidak sahnya surat suara, maka Ketua Panitia Pemilihan
memutuskan sah atau tidak sahnya surat suara dengan memperhatikan pertimbangan dari Anggota
Panitia Pemilihan dan Saksi.
 Panitia Pemilihan mencatat hasil penghitungan suara pada catatan penghitungan suara dan papan tulis
untuk diketahui perolehan suara.
 Dalam penghitungan suara, surat suara dipisahkan dalam kelompok :
 Surat suara yang sah, tidak sah, rusak, blangko; dan
 Surat suara yang sah dikelompokkan menurut nomor dan tanda gambar Calon.
 Hasil penghitungan suara, direkap dan dijumlah untuk diketahui hasil perolehan suara.

4. BERITA ACARA PENGHITUNGAN SUARA


 Panitia Pemilihan membuat Berita Acara hasil penghitungan suara, yang ditandatangani oleh Ketua dan paling sedikit 2 (dua)
orang anggota panitia, serta dapat ditandatangani oleh saksi Calon.
 Panitia Pemilihan memberikan salinan Berita Acara hasil penghitungan suara kepada masing-masing saksi Calon yang hadir
sebanyak 1 (satu) eksemplar dan menempelkan 1 (satu) eksemplar hasil penghitungan suara di tempat umum.
 Berita acara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimasukkan dalam sampul khusus yang disediakan
dan dimasukkan ke dalam kotak suara yang pada bagian luar ditempel label atau segel.
 Panitia Pemilihan menyerahkan Berita Acara hasil penghitungan suara, surat suara, dan alat kelengkapan administrasi
pemungutan dan penghitungan suara kepada BPD.
CONTOH DENAH PEMUNGUTAN SUARA

BILIK SUARA
KURSI
KURSI
CALON
PEMILIH
KADES

KOTAK

4
SUARA
MEJA
TINTA 6
2

SEKRE
KETUA
TARIS MEJA SAKSI
SUARA TERBANYAK LEBIH DARI SATU

 Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara sah
ditetapkan sebagai calon Kepala Desa terpilih.
 Dalam hal penghitungan suara TERDAPAT Calon yang memperoleh suara
terbanyak lebih dari 1 (satu) orang, Calon terpilih ditetapkan berdasarkan
wilayah perolehan suara yang lebih luas.
 Wilayah perolehan suara yang lebih luas, dihitung berdasarkan banyaknya
kumulatif kemenangan calon pada dusun-dusun yang ada.
 Dalam hal berdasarkan banyaknya kumulatif kemenangan calon pada dusun-
dusun yang ada masih terdapat Calon yang memperolah kemenangan
kumulatif dusun sama, maka calon terpilih ditetapkan berdasarkan
banyaknya jumlah perolehan suara pada dusun dengan jumlah pemilih
terbanyak.
 Hasil penghitungan suara sebagaimana tersebut diatas, dituangkan dalam
Berita Acara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia dan paling sedikit 2
(dua) orang anggota panitia, serta dapat ditandatangani oleh saksi calon.
 Perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS, disimpan
di kantor desa atau di tempat lain yang terjamin keamanannya.
TAHAP
PENETAPAN

 Panitia Pemilihan melaporkan secara tertulis hasil


pemilihan kepala desa kepada BPD dengan dilampiri
Berita Acara Pemungutan Suara dan Berita Acara Hasil
Penghitungan Suara, paling lambat 7 Hari sejak PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pemungutan Suara. ( 3 Hari ).  Perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa
 Berdasarkan laporan Panitia Pemilihan, BPD diselesaikan dalam jangka waktu 30 (tiga
menetapkan Calon yang mendapat suara terbanyak puluh) hari terhitung sejak penetapan
sebagai Calon Terpilih dengan Keputusan BPD. Calon, dengan tahapan sebagai berikut:
 Paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penetapan calon
yang mendapat suara terbanyak sebagai Calon terpilih,
 7 (tujuh) hari di tingkat desa oleh BPD;
BPD melaporkan dan mengusulkan penetapan Calon  7 (tujuh) hari di tingkat kecamatan oleh
terpilih menjadi Kepala Desa kepada Bupati melalui Panitia Pengawas Kecamatan;
Camat. (3 Hari )  16 (enam belas) hari di tingkat
 Laporan dan usulan penetapan Calon oleh BPD Kabupaten oleh Panitia Pengarah
kepada Bupati, dilampiri: Kabupaten.
 asli dan foto copy Keputusan BPD tentang  Penyelesaian perselisihan pada tingkat
Penetapan Calon Terpilih;
 asli dan foto copy Berita Acara Pemungutan Suara;
Kabupaten, bersifat final dan mengikat.
 asli dan foto copy Berita Acara Penghitungan Suara;
dan
 asli dan foto copy berkas persyaratan Calon Terpilih.
 Bupati menetapkan pengesahan dan pengangkatan
Kepala Desa dengan Keputusan Bupati paling lambat
30 (tiga puluh) hari sejak diterima laporan dari BPD.
PELANTIKAN
13 Juni 2022

 Bupati atau Pejabat yang ditunjuk melantik Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
tetapkannya Keputusan Bupati tentang Pengesahan dan Pengangkatan Kepala Desa.
 Pejabat yang ditunjuk yaitu Wakil Bupati atau Camat.
 Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa bersumpah /berjanji sbb :
“Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya
selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya
akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara;
dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan
dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
 Pelaksanaan pelantikan dan sumpah janji Kepala Desa ditempat yang ditetapkan oleh Bupati.
 Susunan acara pelantikan dan sumpah janji Kepala Desa adalah sebagai berikut :
 Pembacaan Keputusan Bupati tentang Pengesahan Pengangktan Kepala Desa.
 Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
 Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah/janji.
 Kata pelantikan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
 Penyematan tanda jabatan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
 Pembacaan Amanat Bupati.
 Pembacaan doa.
 Pada saat Pengucapan sumpah/janji dan pelantikan, Kepala Desa menggunakan Pakaian
Dinas Upacara berwarna putih lengkap dengan atribut atau sesuai dengan ketentuan lain
yang ditetapkan oleh Bupati.
SERAH TERIMA JABATAN

 Serah terima jabatan dilakukan setelah pelantikan Calon Kepala Desa terpilih.
 Serah terima jabatan dilaksanakan dengan penandatanganan berita acara serah terima
jabatan.
 Penandatanganan berita acara serah terima jabatan, dilaksanakan pada Acara Pengambilan
Sumpah/Janji dan Pelantikan Callon Kepala Desa Terpilih setelah penyematan tanda
jabatan bersamaan dengan menyerahkan memori serah terima jabatan.
 Memori serah terima jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas :
 Pendahuluan
 Monografi Desa
 Pelaksanaan program kerja tahun lalu
 Rencana program yang akan datang
 Kegiatan yang telah diselesaikan, sedang dilaksanakan, dan rencana kegiatan setahun
terakhir.
 Hambatan yang dihadapi
 Daftar inventarisasi dan kekayaan desa.

PEMBUBARAN PANITIA
 Panitia Pemilihan dibubarkan oleh BPD setelah Bupati melaksanakan pelantikan Kepala
Desa.
 Pembubaran Panitia Pemilihan , ditetapkan dengan Keputusan BPD dan dilaporkan secara
tertulis Kepada Bupati melalui Camat.
BIAYA PILKADES
 Biaya pemilihan Kepala Desa dibebankan pada APBD.
 Biaya yang berasal dari APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diutamakan untuk:
 pengadaan Surat Suara;
 pengadaan Kotak Suara;
 pengadaan kelengkapan dan peralatan lain yang
diperlukan;
 honorarium Panitia Pemilihan Kepala Desa; dan
 biaya pelantikan Kepala Desa.
 Apabila biaya yang berasal dari APBD tidak memenuhi
kebutuhan, tambahan biaya berasal dari APBDesa.
 Tambahan biaya yang berasal dari APBDesa, digunakan
untuk kebutuhan pada pelaksanaan pemungutan suara.

Anda mungkin juga menyukai