ANGKATAN 56 UNHAS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat
program kerja ini. Akhir kata penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini
Irfani Syafri
C121 14 015
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. ANALISIS SITUASI...........................................................................................1
B. PERMASALAHAN MITRA...............................................................................6
E. PENDEKATAN/MODEL ANALISIS................................................................7
F. PENYULUHAN/KEGIATAN LAIN..................................................................7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................................................9
A. FOTO-FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................9
B. MATERI PENYULUHAN................................................................................12
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................17
A. KESIMPULAN..................................................................................................17
ii
B. SARAN..............................................................................................................17
Lampiran-lampiran.......................................................................................................20
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
iv
Lampiran 1. Rincian anggaran biaya.............................................................................20
Lampiran 2. Term of Reference (TOR)........................................................................21
Lampiran 3. Daftar hadir peserta...................................................................................25
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI
Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu Phinisi yang banyak memberikan
sebelah utara, Teluk Bone di sebelah timur, Laut Flores di sebelah selatan, dan
1.154,67 km2 dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa. (Sensus Penduduk 2010)
rendah, pantai dan laut lepas. (Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bulukumba)
beberapa kecamatan kemudian dimekarkan dan kini “Butta Panrita Lopi” sudah
1
Bontobahari, kecamatan Bontotiro, kecamatan Kajang dan kecamatan Herlang. Dari
kecamatan Kajang dan kecamatan Herlang. Tiga kecamatan lainnya tergolong sentra
Bulukumba)
Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Balibo merupakan desa hasil pemekaran
wilayah Desa Mattirowalie yang terletak berdekatan dengan Desa Anrihua, Desa
Mattirowalie dan Desa Dampang (Kecamatan Gantarang). Luas wilayah Desa Balibo
yaitu 8,50 km2 yang terdiri dari 4 dusun, 8 RW/RK dan 8 RT. Keempat dusun
tersebut yaitu Dusun Kampung Cina, Dusun Kantisang, Dusun Borong dan Dusun
Passimbungan dengan kepadatan 376,94 orang/km2 yang dihuni oleh 3.322 penduduk
dengan jumlah penduduk laki-laki 1.697 orang dan penduduk perempuan 1.625
orang.
Kantor desa Balibo terletak di Dusun Borong yang merupakan Ibukota Desa
Balibo. Desa Balibo dikepalai oleh Bapak Muh. Nasran Ma’arif, S.Pd dan dibantu
empat orang kepala dusun dan beberapa staf desa lainnya. Kantor Desa beroperasi
2
Gambar 1. Kantor Desa Balibo
Sarana kesehatan masyarakat di Desa Balibo terdiri atas satu Puskesmas dan
empat Posyandu. Puskesmas Balibo didirikan pada Sabtu, 22 September 2001 dan
dipimpin oleh Ibu Selviana Bamba, S.St, M.Kes yang telah bekerja sebagai bidan
Desa Balibo sejak tahun 1993. Puskesmas Balibo memiliki wilayah kerja yang
mencakup 7 desa di Kecamatan Kindang yaitu Desa Balibo, Desa Anrihua, Desa
Mattirowalie, Desa Sopa, Desa Benteng Palioi, Desa Sipaenre dan Desa Somba
Palioi.
memiliki lima orang kader yang bekerja ditiap hari posyandu. Namun, untuk Dusun
Borong terbentuk kader Bina Keluarga Balita (BKB) yang beranggotakan 19 orang.
3
SMP Al Irsyad merupakan satu-satunya sekolah menengah pertama yang ada
di desa Balibo. Sekolah ini terletak di dusun Borong desa Balibo yang berdiri sejak
tahun 2010 dengan status kepemilikan yayasan. Saat ini jumlah siswa yang ada
sebanyak 45 siswa yang terdiri dari kelas VII hingga kelas IX.
Jumlah remaja usia 10-24 tahun adalah sekitar 64 juta atau 28,64% dari
sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah
HIV dan AIDS dan sebagainya. Data yang ada menunjukkan bahwa 10-31% remaja
sedangkan data PKBI 2006 menunjukkan bahwa kisaran umur pertama kali
remaja melakukan hubungan seks pranikah adalah 13-18 tahun. Adapun data
4
dari Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah penduduk Indonesia pengguna
narkoba adalah 3.200.000 orang (1,5% dari jumlah penduduk) dengan 78%
diantaranya adalah remaja usia 20-29 tahun. Menurut Depkes, kasus AIDS
mengalami pemerosotan pengetahuan dan moral. Hal ini terjadi karena hak mereka
Dalam hal ini, sebagai salah satu lembaga pendidikan kesehatan yang sudah
menjadi penerus bangsa yang berkualitas tidak hanya segi kesehatan, tetapi juga
moral serta pengetahuan mereka. Selain itu mengingat tantangan globalisasi yang
semakin meningkat dewasa ini serta membawa dampak positif serta negatif bagi
seorang pelajar yang belum mampu membedakan atau memilah informasi yang akan
diakses dengan mudah, maka dengan demikian tim penyusun turut aktif dalam
mewujudkan pencegahan berupa ikut serta aktif dalam kegiatan positif serta
Semua fakta diatas belum sepenuhnya dipahami oleh siswa(i) pedesaan pada
umumnya. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan adanya
peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa(i) Desa Balibo akan dampak tidak
5
Program penyuluhan ini bertujuan untuk pencegahan serta pemberian
pendidikan dan informasi yang positif kepada para pelajar, dalam hal ini peran
agar pelajar mengerti dan memahami dampak serta kesehatan akan dirinya sendiri
dalam menyongsong masa depan yang lebih baik sehingga terwujud peenerus bangsa
B. PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan analisis situasi dan pengamatan langsung di lokasi mitra dan diskusi
dengan kepala puskesmas Balibo, terdapat beberapa masalah kesehatan yang sering
terjadi di desa ini. Salah satunya adalah masih banyaknya masalah yang terkait
dengan remaja khususnya pada mahasiswa yang terkait dengan seksualitas, NAPZA,
Waktu : 09.00-selesai
6
E. PENDEKATAN/MODEL ANALISIS
Irsyad Desa Balibo ini dengan harapan yang dapat diperoleh Siswa (i) adalah :
F. PENYULUHAN/KEGIATAN LAIN
Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan para siswa dan siswi
penyakit menular jika siswa(i) tidak menjaga diri kesehatan reproduksinya sejak
remaja. Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu para siswa(i) diberikan post
test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka sebelum dan sesudah penyuluhan.
Pada kelas laki-laki dilakukan penyuluhan dengan metode sharing pengetahuan apa
yang mereka ketahui. Pada kelas perempuan, penyuluhan dilakukan dengan metode
7
ceramah diskusi dengan bertanya secara langsung kepada mereka beberapa hal yang
perubahan apa yang terjadi pada remaja secara psikis, fisik dan emosional dan apa
yang perlu mereka lakukan jika semua itu terjadi. Setelah melaksanakan penyuluhan,
maka dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan pemberian post test kepada mereka.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Gambar 2.2 Suasa pemberian penyuluhan di kelas Pria dengan menggunakan metode
konseling
9
Gambar 2.3 Pemberian materi penyuluhan di kelas perempuan
10
Gambar 2.5 Pemberian hadiah kepada siswi
11
B. MATERI PENYULUHAN
A. Kesehatan Reproduksi
Reproduksi berasal dari kata “re” dan “produksi” yang artinya membuat
kembali. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan
social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
adalah prilaku dan sikap yang harus dimiliki individu yang berkaitan dengan
Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur t
sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara dll).
Awal masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun
pada perempuan (lebih cepat dari pada laki-laki). Pubertas berakhir sekitar
umur 17-18 tahun. Beberapa factor yang mempengaruhi antara lain adalah
gizi, lingkungan keliuarga, dll. Karena perubahan yang terjadi banyak dan
1. Dalam
12
- Fimrae (umbai-umbai)
- Uterus/ Rahim
2. Luar
- Mulut vagina
- Labiya majora
- Labiya minora
Disamping itu juga akan mulai tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan
vagina.
13
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi saat menstruasi
1. Dalam
a. Uretra d. Testis
2. Luar
a. Penis
b. Glans penis
c. Scrotum
e. Sunat
14
Perubahan yang terjadi selama masa pubertas
B. Perubahan Psikologis
a. Perubahan‐perubahan kebutuhan, konflik nilai antara keluarga dunia
luar dan perubahan fisik menyebabkan remaja sangat sensitif.
b. Remaja jadi sering bersikap irasional, mudah tersinggung, bahkan stres.
c. Ciri‐ciri tingkah laku remaja yang sedang puber :
ketenangan masa kecil.
2. Butuh diterima oleh kelompoknya.
sebaya.
4. Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarga
nya dengan dunia luar (tentang moral, seksualitas, dll).
norma yang harus diambil dari luar, serta berapa banyak ajaran
orang tuanya yang harus dia tolak.
6. Mulai muncul kebutuhan akan privasi.
15
7. Mulai muncul kebutuhan keintiman dan ekspresi erotik.
8. Mulai memperhatikan penampilan.
9. Tertarik pada lawan jenis.
Ingin menjalin hubungan yang lebih dekat pada lawan jenisnya.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara umum program fisik maupun non fisik kegiatan dapat terlaksana
baik dari guru dan siswa setempat yang diwujudkan dengan memberikan
B. SARAN
2. Perlunya pembinaan remaja dan wadah kreasi yang tepat untuk menyalurkan
17
DAFTAR PUSTAKA
Di Surabaya. Jurnal Promkes. 2014; 2(1): 58-65., Peran UKS (Unit Kegiatan
Sekolah
Arsani1 NKH, Agustini NNM, Purnomo IKI. Peranan Program Pkpr (Pelayanan
137
Margahayu Bandung.
18
Rahmadiliyani N, H. Kepuasan Siswa SLTA Terhadap Penyuluhan Kesehatan
19
Lampiran-lampiran
ringkasan terhadap rincian anggaran biaya (RAB), seperti pada Tabel 1 berikut ini.
Harga
No Kegiatan/Bahan Justifikasi Kuantitas Jumlah
Satuan
Pemakaian (Rp.)
(Rp)
Peserta yang
3 Souvenir 3 15.000 45.000
bertanya
20
Lampiran 2. Term of Reference (TOR)
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
B. Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Transisi kemasa dewasa bervariasi dari satu budaya ke budaya lain,
namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai
bertindak terlepas dari orang tua mereka. Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan mauun laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran,
perasaan, lingungan pergaulan dan tanggung jawab. Hal tersebut diatas
menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
negative dari lingkungan barunya.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 memang sudah
mengatur hak dan kewajiban akan pelayanan kesehatan, tanggung jawab
pemerintah untuk penyediaan pelayanan kesehatan termasuk penyediaan sumber
daya agar sektor kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Namun sayangnya kebijakan yang ada belum diterjemahkan ke
dalam program konkrit untuk melayani kebutuhan reproduksi remaja. Selain itu,
Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, yang memberikan wewenang
kepada perempuan berusia 16 tahun dan laki- laki berusia 19 tahun untuk
menikah, juga harus ditinjau ulang. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
menyuburkan fenomena pernikahan usia dini dan berdampak pada meningkatnya
kehamilan usia muda, dimana kondisi alat reproduksi belum berkembang
maksimal sehingga meningkatkan resiko kehamilan yang berujung pada kematian
21
ibu yang menyebabkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terjadi pada usia
ibu yang semakin muda. Data SDKI 2012 menunjukkan peningkatan AKI secara
tajam di Indonesia yaitu mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu,
remaja dan pemuda Indonesia masih kurang siap untuk menghadapi tantangan
kesehatan reproduksi dan tanggung jawab yang akan mereka hadapi ketika
mereka memasuki tahun reproduksi mereka. Oleh karena itu, kami selaku
mahasiswa KKN PK-56 yang bergerak dalam bidang kesehatan bergerak untuk
melakukan penyuluhan kesehatan mengenai “Kesehatahan Reproduksi Remaja”
pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Desa Balibo.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa SMP Desa Balibo tentang
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa SMP Desa Balibo tentang :
- Definisi Kesehatan Reproduksi remaja
- Pembagian Masa Remaja
- Perbedaan Fisik antara Remaja laki-laki dan perempuan
- Narkoba
- Aborsi
- Infeksi Saluran Reproduksi
D. Sasaran
Siswa kelas 2 dan 3 SMP Al Irsyad Desa Balibo
22
1. Waktu
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada:
Hari : Senin, 7 Agustus 2017
Pukul : 11.00 – selesai
Tempat : Aula SMP Desa Balibo
F. Penanggung Jawab
Irfani Syafri ( C121 14 015)
H. Sumber Dana
23
Kegiatan Penyuluhan ini memiliki sumber dana dari anggota peserta KKN
PK Angkatan 56 Desa Balibo Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
I. Penutup
Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan siswa SMP Al Irsyad Balibo khususnya tentang kesehatan
reproduksi remaja
Mengetahui,
24
Lampiran 3. Daftar hadir peserta
25
26