Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN

ANGKATAN 56 UNHAS

“PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR)”

SUPERVISOR : Dr. Ahmad Ashraf, M.Kes, Sp.M(K)


PEMBIMBING AKADEMIK : Rini Rachmawaty S.Kep.,Ns., MN., P.hD
MAHASISWA : Irfani Syafri
DESA/KELURAHAN : Balibo
PUSKESMAS : Balibo
KECAMATAN : Kindang
KABUPATEN : Bulukumba

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan

Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, di SMP Al

Irsyad Kabupaten Bulukumba. Laporan ini disusun berdasarkan penyuluhan yang

telah dilaksanakan pada hari Senin, 7 Agustus 2017.

Kegiatan Penyuluhan Reproduksi Remaja yang telah dilaksanakan tidak akan

berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Segenap tim Penyuluhan KKN-PK Unhas Angkatan 56 meminta maaf yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam melaksanankan kegiatan

penyuluhan banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan. Serta Penyusun menyadari

bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan

program kerja ini. Akhir kata penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Balibo, 15 Agustus 2017

Irfani Syafri
C121 14 015

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. ANALISIS SITUASI...........................................................................................1

B. PERMASALAHAN MITRA...............................................................................6

C. SOLUSI YANG DITAWARKAN.......................................................................6

D. LOKASI DAN WAKTU......................................................................................6

E. PENDEKATAN/MODEL ANALISIS................................................................7

F. PENYULUHAN/KEGIATAN LAIN..................................................................7

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................................................9
A. FOTO-FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................9

B. MATERI PENYULUHAN................................................................................12

BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................17
A. KESIMPULAN..................................................................................................17

ii
B. SARAN..............................................................................................................17

Lampiran-lampiran.......................................................................................................20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Baiaya Program Pengabdian pada Masyarakat

DAFTAR LAMPIRAN

iv
Lampiran 1. Rincian anggaran biaya.............................................................................20
Lampiran 2. Term of Reference (TOR)........................................................................21
Lampiran 3. Daftar hadir peserta...................................................................................25

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi

Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu Phinisi yang banyak memberikan

nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Kabupaten

Bulukumba merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sinjai di

sebelah utara, Teluk Bone di sebelah timur, Laut Flores di sebelah selatan, dan

kabupaten Bantaeng di sebelah Barat. Luas wilayah kabupaten Bulukumba adalah

1.154,67 km2 dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa. (Sensus Penduduk 2010)

Kabupaten Bulukumba memiliki 10 kecamatan, 24 kelurahan serta 123 desa. Secara

kewilayahan, kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi, yakni

dataran tinggi pada kaki gunung Bawakaraeng dan gunung Lompobattang, dataran

rendah, pantai dan laut lepas. (Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bulukumba)

Awal terbentuknya kabupaten Bulukumba hanya terdiri atas tujuh kecamatan

(Ujungbulu, Gangking, Bulukumpa, Bontobahari, Bontotiro, Kajang, Herlang), tetapi

beberapa kecamatan kemudian dimekarkan dan kini “Butta Panrita Lopi” sudah

terdiri atas sepuluh kecamatan. Sepuluh kecamatan tersebut adalah kecamatan

Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), kecamatan Gantarang, kecamatan Kindang,

kecamatan Rilau Ale, kecamatan Bulukumpa, kecamatan Ujungloe, kecamatan

1
Bontobahari, kecamatan Bontotiro, kecamatan Kajang dan kecamatan Herlang. Dari

sepuluh kecamatan tersebut, tujuh di antaranya merupakan daerah pesisir sebagai

sentra pengembangan pariwista dan perikanan yaitu kecamatan Gantarang, kecamatan

Ujungbulu, kecamatan Ujung Loe, kecamatan Bontobahari, kecamatan Bontotiro,

kecamatan Kajang dan kecamatan Herlang. Tiga kecamatan lainnya tergolong sentra

pengembangan pertanian dan perkebunan, yaitu kecamatan Rilau Ale, kecamatan

Bulukumpa dan kecamatan Kindang. (Website Resmi Pemerintah Kabupaten

Bulukumba)

Desa Balibo adalah salah satu desa di kecamatan Kindang, Kabupaten

Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Balibo merupakan desa hasil pemekaran

wilayah Desa Mattirowalie yang terletak berdekatan dengan Desa Anrihua, Desa

Mattirowalie dan Desa Dampang (Kecamatan Gantarang). Luas wilayah Desa Balibo

yaitu 8,50 km2 yang terdiri dari 4 dusun, 8 RW/RK dan 8 RT. Keempat dusun

tersebut yaitu Dusun Kampung Cina, Dusun Kantisang, Dusun Borong dan Dusun

Passimbungan dengan kepadatan 376,94 orang/km2 yang dihuni oleh 3.322 penduduk

dengan jumlah penduduk laki-laki 1.697 orang dan penduduk perempuan 1.625

orang.

Kantor desa Balibo terletak di Dusun Borong yang merupakan Ibukota Desa

Balibo. Desa Balibo dikepalai oleh Bapak Muh. Nasran Ma’arif, S.Pd dan dibantu

empat orang kepala dusun dan beberapa staf desa lainnya. Kantor Desa beroperasi

tiap hari Senin-Jum’at pukul 08.30-11.30 WITA.

2
Gambar 1. Kantor Desa Balibo

Sarana kesehatan masyarakat di Desa Balibo terdiri atas satu Puskesmas dan

empat Posyandu. Puskesmas Balibo didirikan pada Sabtu, 22 September 2001 dan

dipimpin oleh Ibu Selviana Bamba, S.St, M.Kes yang telah bekerja sebagai bidan

Desa Balibo sejak tahun 1993. Puskesmas Balibo memiliki wilayah kerja yang

mencakup 7 desa di Kecamatan Kindang yaitu Desa Balibo, Desa Anrihua, Desa

Mattirowalie, Desa Sopa, Desa Benteng Palioi, Desa Sipaenre dan Desa Somba

Palioi.

Posyandu di Desa Balibo terletak disetiap dusun, posyandu Anggrek di Dusun

Passimbungan, posyandu Melati di Dusun Borong, posyandu Mawar I di Dusun

Kantisang, serta posyandu Mawar II di Dusun Kampung Cina. Setiap posyandu

memiliki lima orang kader yang bekerja ditiap hari posyandu. Namun, untuk Dusun

Borong terbentuk kader Bina Keluarga Balita (BKB) yang beranggotakan 19 orang.

3
SMP Al Irsyad merupakan satu-satunya sekolah menengah pertama yang ada

di desa Balibo. Sekolah ini terletak di dusun Borong desa Balibo yang berdiri sejak

tahun 2010 dengan status kepemilikan yayasan. Saat ini jumlah siswa yang ada

sebanyak 45 siswa yang terdiri dari kelas VII hingga kelas IX.

Jumlah remaja usia 10-24 tahun adalah sekitar 64 juta atau 28,64% dari

jumlah penduduk Indonesia (Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2000-2005, BPS).

Disamping jumlahnya yang besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang

sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah

remaja yang menonjol misalnya masalah seksualitas (kehamilan yang tidak

diinginkan, aborsi), terinfeksi penyakit menular seksual, penyalahgunaan Napza,

HIV dan AIDS dan sebagainya. Data yang ada menunjukkan bahwa 10-31% remaja

di 12 kota besar mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah (YKB,1993)

sedangkan data PKBI 2006 menunjukkan bahwa kisaran umur pertama kali

remaja melakukan hubungan seks pranikah adalah 13-18 tahun. Adapun data

4
dari Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah penduduk Indonesia pengguna

narkoba adalah 3.200.000 orang (1,5% dari jumlah penduduk) dengan 78%

diantaranya adalah remaja usia 20-29 tahun. Menurut Depkes, kasus AIDS

September 2008 adalah 15.136 orang, 54,3%-nya adalah remaja.

Kesehatan reproduksi remaja serta pergaulan remaja saat ini di dunia

mengalami pemerosotan pengetahuan dan moral. Hal ini terjadi karena hak mereka

yang seharusnya mereka dapatkan untuk menerima informasi serta pengetahuan

tentang reproduksinya sama sekali tidak mereka dapatkan.

Dalam hal ini, sebagai salah satu lembaga pendidikan kesehatan yang sudah

mendapatkan informasi yang lebih mampu melakukan kegiatan pencegahan agar

menjadi penerus bangsa yang berkualitas tidak hanya segi kesehatan, tetapi juga

moral serta pengetahuan mereka. Selain itu mengingat tantangan globalisasi yang

semakin meningkat dewasa ini serta membawa dampak positif serta negatif bagi

seorang pelajar yang belum mampu membedakan atau memilah informasi yang akan

diakses dengan mudah, maka dengan demikian tim penyusun turut aktif dalam

mewujudkan pencegahan berupa ikut serta aktif dalam kegiatan positif serta

pemberian informasi dan pengetahuan akan kesehatan reproduksinya.

Semua fakta diatas belum sepenuhnya dipahami oleh siswa(i) pedesaan pada

umumnya. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan adanya

peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa(i) Desa Balibo akan dampak tidak

menjaga kesehatan reproduksi mereka.

5
Program penyuluhan ini bertujuan untuk pencegahan serta pemberian

pendidikan dan informasi yang positif kepada para pelajar, dalam hal ini peran

mahasiswa diharapkan mampu memotivasi dan memberikan pelajaran yang nyata

agar pelajar mengerti dan memahami dampak serta kesehatan akan dirinya sendiri

dalam menyongsong masa depan yang lebih baik sehingga terwujud peenerus bangsa

yang berkualitas dan responsif.

B. PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan analisis situasi dan pengamatan langsung di lokasi mitra dan diskusi

dengan kepala puskesmas Balibo, terdapat beberapa masalah kesehatan yang sering

terjadi di desa ini. Salah satunya adalah masih banyaknya masalah yang terkait

dengan remaja khususnya pada mahasiswa yang terkait dengan seksualitas, NAPZA,

HIV dan AIDS yang terjadi.

C. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Untuk itu mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan melaksanakan

penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.

D. LOKASI DAN WAKTU

Hari/tanggal : Senin, 7 Agustus 2017

Tempat : SMP Al-Irsyad Bulukumba

Waktu : 09.00-selesai

6
E. PENDEKATAN/MODEL ANALISIS

Program penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang dilaksanakan di SMP Al-

Irsyad Desa Balibo ini dengan harapan yang dapat diperoleh Siswa (i) adalah :

1. Peningkatan pengetahuan siswa(i) SMP Al-Irsyad khususnya dan remaja

Desa Balibo umumnya tentang kesehatan reproduksi.

2. Peningkatan pengetahuan siswa(i) SMP Al-Irsyad khususnya dan remaja

Desa Balibo umumnya tentang bahaya pergaulan bebas dan resiko

penularan penyakit menular seksual.

3. Peningkatan kesadaran siswa(i) SMP Al-Irsyad khususnya dan remaja

Desa Balibo umumnya tentang pentingnya menjaga diri dan kesehatan

reproduksi sejak remaja.

F. PENYULUHAN/KEGIATAN LAIN

Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan para siswa dan siswi

dapat lebih mengetahui pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya serta

meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya pergaulan bebas dan resiko

penyakit menular jika siswa(i) tidak menjaga diri kesehatan reproduksinya sejak

remaja. Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu para siswa(i) diberikan post

test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka sebelum dan sesudah penyuluhan.

Penyuluhan dilakukan dengan memisahkan antara kelas laki-laki dan perempuan.

Pada kelas laki-laki dilakukan penyuluhan dengan metode sharing pengetahuan apa

yang mereka ketahui. Pada kelas perempuan, penyuluhan dilakukan dengan metode

7
ceramah diskusi dengan bertanya secara langsung kepada mereka beberapa hal yang

mereka ketahui mengenai kesehatan reproduksi. Setelah berinteraksi dengan siswa,

maka materi penyuluhan dilanjutkan dengan pemutaran video edukasi mengenai

perubahan apa yang terjadi pada remaja secara psikis, fisik dan emosional dan apa

yang perlu mereka lakukan jika semua itu terjadi. Setelah melaksanakan penyuluhan,

maka dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan pemberian post test kepada mereka.

8
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. FOTO-FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN

Gambar 2.1 Siswi mengisi post test

Gambar 2.2 Suasa pemberian penyuluhan di kelas Pria dengan menggunakan metode
konseling

9
Gambar 2.3 Pemberian materi penyuluhan di kelas perempuan

Gambar 2.4 Pemberian materi penyuluhan di ruangan perempuan dengan metode


persentasi, Tanya jawab & diskusi

10
Gambar 2.5 Pemberian hadiah kepada siswi

Gambar 2.6 Foto Bersama siswi perempuan kelas 2 & 3

11
B. MATERI PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Kesehatan Reproduksi

Reproduksi berasal dari kata “re” dan “produksi” yang artinya membuat

kembali. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan

social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang

berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Reproduksi sehat

adalah prilaku dan sikap yang harus dimiliki individu yang berkaitan dengan

organ-organ reproduksi dan fungsinya.

Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur t

ubuh dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan

kematangan organ-organ reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi

sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara dll).

Awal masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun

pada perempuan (lebih cepat dari pada laki-laki). Pubertas berakhir sekitar

umur 17-18 tahun. Beberapa factor yang mempengaruhi antara lain adalah

gizi, lingkungan keliuarga, dll. Karena perubahan yang terjadi banyak dan

cepat, perasaan dan emosi remaja akan terpengaruh.

Alat Reproduksi Remaja Putri

1. Dalam

- Ovarium  (indung  telur) 

12
- Fimrae (umbai-umbai)

- Tuba falopi/ saluran telur

- Uterus/ Rahim

- Cervix/ leher Rahim

2. Luar

- Vagina/ lubang senggama

- Mulut vagina

- Labiya majora

- Labiya minora

Perubahan yang terjadi selama masa pubertas

Hormone esterogen dan progesterone mulai berperan aktif akan

menimbulkan perubahan fisik, seperti tumbuhnya payudara, panggul mulai

melebar dan membesar serta akan mengalami menstruasi atau haid.

Disamping itu juga akan mulai tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan

vagina.

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

a. Bersihkan alat kelamin dengan air bersih, dari depan ke belakang

b. Mengganti celana dalam min. 2x sehari

c. Gunakan celana yang menyerap keringat dan tidak ketat

d. Menggunting rambut kemaluan

13
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi saat menstruasi

a. Gunakan pembalut ketika menstruasi

b. Ganti pembalut minimal 4 kali dalam sehari

c. Sebaiknya tidak menggunakan cairan pembersih vagina dan pantyliner

Alat Reproduksi Remaja Putra

1. Dalam

a. Uretra d. Testis

b. Vas deferens/ e. Kelenjar prostat

saluran sperma f. Vesikula seminalis

c. Epididimis g. Kandung kemih

2. Luar

a. Penis

b. Glans penis

c. Scrotum

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

a. Bersihkan alat kelamin dengan air bersih, dari depan ke belakang

b. Mengganti celana dalam min. 2x sehari

c. Gunakan celana yang menyerap keringat dan tidak ketat

d. Menggunting rambut kemaluan

e. Sunat

14
Perubahan yang terjadi selama masa pubertas

Hormone testoteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus

disekitar ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan

suara pada remaja laki-laki, tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya

sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah.

B. Perubahan Psikologis 

a. Perubahan‐perubahan kebutuhan, konflik nilai antara keluarga dunia 

luar dan perubahan fisik menyebabkan remaja sangat sensitif. 

b. Remaja jadi sering bersikap irasional, mudah tersinggung, bahkan  stres. 

c. Ciri‐ciri tingkah laku remaja yang sedang puber : 

1. Mulai  meninggalkan  ketergantungan  kepada  keluarga  dan 

ketenangan masa kecil. 

2. Butuh diterima oleh kelompoknya. 

3. Mulai  banyak  menghabiskan  waktunya  dengan  teman‐teman 

sebaya.  ƒ

4. Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarga

nya dengan dunia luar (tentang moral, seksualitas, dll). 

5. Mulai  menghadapi  konflik  dan  harus  memutuskan  apa  saja 

norma yang harus diambil dari luar, serta berapa banyak ajaran 

orang tuanya yang harus dia tolak. 

6. Mulai muncul kebutuhan akan privasi. 

15
7. Mulai muncul kebutuhan keintiman dan ekspresi erotik. 

8. Mulai memperhatikan penampilan. 

9. Tertarik pada lawan jenis. 

Ingin menjalin hubungan yang lebih dekat pada lawan jenisnya. 

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan

Reproduksi Remaja di SMP Al Irsyad Kabupaten Bulukumba yang dilaksanakan

Senin, 7 Agustus 2017 antara lain :

1. Secara umum program fisik maupun non fisik kegiatan dapat terlaksana

dengan baik dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

2. Kegiatan penyuluhan di SMP Al Irsyad Bulukumba mendapat sambutan yang

baik dari guru dan siswa setempat yang diwujudkan dengan memberikan

dukungan moril maupun pengetahuan demi wujud nyata kegiatan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penyusun mencoba memberikan saran

demi kesehatan remaja, yaitu sebagai berikut:

1. Perlu adanya pemberian pengetahuan lanjut dari pihak sekolah tentang

reproduksi dan pergaulannya.

2. Perlunya pembinaan remaja dan wadah kreasi yang tepat untuk menyalurkan

potensi dan bakat positif pelajar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Perundang-Undangan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi. 2006. Modul Konseling

Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Calon Konselor Sebaya. Jakarta :

Pusdiklat Pegawai dan Tenaga Program BKKBN

Budiono MA, Sulistyowati M. Peran Uks (Usaha Kesehatan Sekolah) Dalam

Penyampaian Informasi Kesehatan Reproduksi Terhadap Siswa Smp Negeri X

Di Surabaya. Jurnal Promkes. 2014; 2(1): 58-65., Peran UKS (Unit Kegiatan

Sekolah

Arsani1 NKH, Agustini NNM, Purnomo IKI. Peranan Program Pkpr (Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja) Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di

Kecamatan Buleleng . Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora . 2013;2(1): 129-

137

Kusyogo C, Tri Prapto K, Ani M . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik

Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Purbalingga Kabupaten

Purbalingga. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2008; 3(2):

Nugrahaeni1 DK, Fajari TI. Pengaruh Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja

Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Seksual Remaja (Studi Di Sman)

Margahayu Bandung.

18
Rahmadiliyani N, H. Kepuasan Siswa SLTA Terhadap Penyuluhan Kesehatan

Reproduksi Remaja Oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Berita Kedokteran Masyarakat. 2010;26(4):203-210

19
Lampiran-lampiran

Lampiran 1. Rincian anggaran biaya

Setelah Tim pelaksana Pengabdian pada Masyarakat (IbM) melakukan

analisis secara menyeluruh terhadap segala kebutuhan yang diperlukan dalam

melaksanakan program penyuluhan kesehatan reproduksi remaja (KRR), maka

ringkasan terhadap rincian anggaran biaya (RAB), seperti pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Anggaran Baiaya Program Pengabdian pada Masyarakat

Harga
No Kegiatan/Bahan Justifikasi Kuantitas Jumlah
Satuan
Pemakaian (Rp.)
(Rp)

Sertifikat Bingkai 1 35.000


1 37.000
Sekolah Kertas Sertifikat 1 2000

2 Post & Pre Test Fotocopy 30 200 6.000

Peserta yang
3 Souvenir 3 15.000 45.000
bertanya

Sub Total 88.000

20
Lampiran 2. Term of Reference (TOR)

TERM OF REFERENCES (TOR)


PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

B. Latar Belakang

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Transisi kemasa dewasa bervariasi dari satu budaya ke budaya lain,
namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai
bertindak terlepas dari orang tua mereka. Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan mauun laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran,
perasaan, lingungan pergaulan dan tanggung jawab. Hal tersebut diatas
menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
negative dari lingkungan barunya.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 memang sudah
mengatur hak dan kewajiban akan pelayanan kesehatan, tanggung jawab
pemerintah untuk penyediaan pelayanan kesehatan termasuk penyediaan sumber
daya agar sektor kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Namun sayangnya kebijakan yang ada belum diterjemahkan ke
dalam program konkrit untuk melayani kebutuhan reproduksi remaja. Selain itu,
Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, yang memberikan wewenang
kepada perempuan berusia 16 tahun dan laki- laki berusia 19 tahun untuk
menikah, juga harus ditinjau ulang. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
menyuburkan fenomena pernikahan usia dini dan berdampak pada meningkatnya
kehamilan usia muda, dimana kondisi alat reproduksi belum berkembang
maksimal sehingga meningkatkan resiko kehamilan yang berujung pada kematian

21
ibu yang menyebabkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terjadi pada usia
ibu yang semakin muda. Data SDKI 2012 menunjukkan peningkatan AKI secara
tajam di Indonesia yaitu mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu,
remaja dan pemuda Indonesia masih kurang siap untuk menghadapi tantangan
kesehatan reproduksi dan tanggung jawab yang akan mereka hadapi ketika
mereka memasuki tahun reproduksi mereka. Oleh karena itu, kami selaku
mahasiswa KKN PK-56 yang bergerak dalam bidang kesehatan bergerak untuk
melakukan penyuluhan kesehatan mengenai “Kesehatahan Reproduksi Remaja”
pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Desa Balibo.

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa SMP Desa Balibo tentang
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa SMP Desa Balibo tentang :
- Definisi Kesehatan Reproduksi remaja
- Pembagian Masa Remaja
- Perbedaan Fisik antara Remaja laki-laki dan perempuan
- Narkoba
- Aborsi
- Infeksi Saluran Reproduksi

D. Sasaran
Siswa kelas 2 dan 3 SMP Al Irsyad Desa Balibo

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

22
1. Waktu
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada:
Hari : Senin, 7 Agustus 2017
Pukul : 11.00 – selesai
Tempat : Aula SMP Desa Balibo

F. Penanggung Jawab
Irfani Syafri ( C121 14 015)

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan


1. Persiapan
a. Observasi dan menginformasikan rencana kegiatan penyuluhan ke pihak
sekolah
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
penampalan poster dan penyuluhan (Poster, LCD dan daftar hadir peserta).
c. Menyiapkan instrument penyuluhan (kuesioner pre test dan post test)
d. Menyediakan bahan persentasi dan media penyuluhan yaitu pesan
kesehatan yang disampaikan melalui slide.
2. Pelaksanaan
a. Memberikan pre-test
b. Melakukan kegiatan penyuluhan
c. Pemutaran video
d. Tanya jawab.
e. Memberikan Post-Test
f. Penampalan Poster

H. Sumber Dana

23
Kegiatan Penyuluhan ini memiliki sumber dana dari anggota peserta KKN
PK Angkatan 56 Desa Balibo Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
I. Penutup
Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan siswa SMP Al Irsyad Balibo khususnya tentang kesehatan
reproduksi remaja

Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Supriadi Nurdin Irfani Syafri


C121 16 707 C121 14 015

24
Lampiran 3. Daftar hadir peserta

25
26

Anda mungkin juga menyukai