“KRISIS BANGLADESH”
Guru Pembimbing :
Dwi Anggawati, S.Pd
Di Susun Oleh :
Diana Nisa Huwaidah
XII SOSIAL 4
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan portofolio yang
berjudul “Krisis Bangladesh” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan portofolio ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dwi Anggawati, S.Pd pada pelajaran Sejarah Peminatan sekaligus sebagai
untuk memenuhi syarat kelulusan. Selain itu, portofolio ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis sendiri.
Dalam penulisan portofolio ini saya mendapat banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini saya
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dwi Anggawati, S.Pd, selaku guru pembimbing Sejarah Peminatan ;
2. Kedua orang tua saya;
3. Sri mulyati, S. pd, selaku wali kelas XII.IPS 4;
4. Rekan – rekan seperjuangan.
Saya berharap dengan adanya portofolio ini dapat memberikan banyak
manfaat serta edukasi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………...ii
DAFTAR ISI ………….…………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …..……………………………………1
1.2 Rumusan Masalah …..………………………………...2
1.3 Tujuan ……..…………………….…………………....2
1.4 manfaat Penulisan...…………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Bangladesh……………………………...3
2.2 penyebab Terjadinya Krisis Bangladesh………………4
2.3 Kronologi Krisis Bangladesh………………………….4
2.4 Dampak krisis Bangladesh…………………………….7
2.5 Perkembagan Ekonomi Bangladesh…………………...7
2.6 Langkah-Langkah Pembuatan Video …………………8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Pembantaian warga dan intelektual di Bangladesh oleh tentara Pakistan
Militer Pakistan meluncurkan operasi militer yang dilakukan dengan nama sandi
Operation Searchlight, dimulai pada tanggal 25 Maret 1971 untuk mengekang
gerakan kemerdekaan Bangladesh.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pembentukan Bangladesh
2. Untuk Mengetahui penyebab terjadinya krisis Bangladesh
3. Untuk Mengetahui kronologi terjadinya krisis Bangladesh
4. Untuk mengetahui dampak dari Krisis Bangladesh
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengimbangi kekuatan India dengan memiliki nuklir. Kondisi rentan konflik yang
ada di Asia Selatan tercipta akibat peninggalan historis kolonialisme Inggris yang
membuat garis batas dengan menggabungkan dua atau lebih etnis yang saling
berlawanan dalam satu teritorial.
4
masing wilayah. Bahasa Urdu disarankan oleh Pakistan barat untuk dijadikan
sebagai bahasa nasional dan bahasa Bengali yang merupakan bahasa dominan
Pakistan Timur menjadi bahasa kedua. Permasalahan pun muncul, karena
kebanyakan orang di Pakistan Timur tidak bisa mengerti Bahasa Urdu. Mereka
sangat marah atas keputusan politik yang dibuat pemerintah untuk mengangkat
Bahasa Urdu sebagai bahasa resmi negara tersebut.
Pada tahun 1952, demonstrasi mahasiswa di Pakistan Timur berakhir dengan
kekerasan saat polisi membunuh 2 pengunjuk rasa. Dua tahun kemudian, Pakistan
Timur berhasil menekan pemerintah Karachi untuk mengakui bahasa Bengali dan
Bahasa Urdu sebagai bahasa resmi negara tersebut. Namun, benih pemisahan
antara Pakistan timur dan barat sudah tertanam dengan kokoh karena masalah
bahasa.
Liga muslim menjadi partai politik setelah Pakistan mengamankan
kemerdekaannya. Namun, dalam pemilihan 1954, Pakistan Timur menolak Liga
muslim dan memilih mendukung partai lokal seperti Partai Sosialis Petani dan
Pekerja, serta Liga Awami (Liga Rakyat) partai-partai ini lalu membentuk sebuah
koalisi yang bekerjasama untuk menentang dominasi Pakistan Barat.
Isu baru yang semakin mengenaskan pemisahan Pakistan timur dan Barat muncul,
setelah bantuan luar negeri yang dikirim ke negara itu kebanyakan diberikan ke
Pakistan barat dan sedikit sekali untuk Pakistan Timur.
Pada tahun 1966, pemimpin Liga Awami, Sheikh Mujibur Rahman (yang
biasanya dipanggil Mujib) mengeluarkan 6 poin program politik dan ekonomi
untuk Pakistan Timur. Gagasan utama dalam agendanya adalah untuk
meningkatkan otonomi Pakistan Timur. Sementara itu, Presiden Mohammad
Ayub Khan dari Pakistan meresponnya dengan mendorong negara tersebut ke
arah yang berlawanan, menuju integrasi Pakistan Timur dan Barat. Mujib
ditangkap oleh pemerintah pada tahun 1968. Akibat kekerasan, pemogokan, dan
demonstrasi berlanjut. Pada tahun 1969, Ayub mengundurkan diri dan Jenderal
Agha Mohammad Yahya Khan mengambil alih kendali pemerintah Pakistan. Ia
menerapkan darurat militer untuk memadamkan kekacauan dan kekerasan.
Peristiwa berubah tak terduga pada tanggal 12 November 1970, ketika sebuah
Topan yang menghancurkan menghantam Pakistan Timur.
5
Seperempat juta orang meninggal. 2 hari setelah Topan tersebut, Jenderal Yahya
datang dari Karachi untuk melihat situasinya ia tampak Acuh Tak Acuh terhadap
masalah, sehingga membuat rakyat Pakistan Timur semakin marah. Keretakan
politik terlihat jelas pada pemilihan bulan Desember tahun 1970 dan Pakistan
barat mulai memindahkan lebih banyak tentara ke timur. Pada masa ini keretakan
politik, ekonomi, dan sosial antara timur dan barat telah mencapai titik puncak.
Pada 7 Maret 1971, Sheikh Mujibur Rahman berpidato di lapangan pacuan kuda
(kini disebut Suhrawardy Udyan). Dalam pidatonya, ia menyebutkan 4 poin untuk
mempertimbangkan pertemuan majelis nasional pada 25 Maret :
- dicabutnya darurat militer
- ditariknya seluruh personel militer ke barak
- penyelidikan kematian
- penyerahan kekuasaan untuk wakil yang terpilih olehrakyat sebelum
pertemuan majelis nasional 25 Maret.
Ia meminta "rakyatnya" untuk mengubah setiap rumah menjadi benteng
perlawanan. Ia menutup pidatonya dan mengatakan "Perlawanan kita untuk
kebebasan kita. Perlawanan kita untuk kemerdekaan kita." Pidato ini dianggap
sebagai hal utama yang menginspirasi negara untuk memperjuangkan
kemerdekaan mereka. Jenderal Tikka Khan dikirim ke Dhaka untuk menjadi
Gubernur Benggala Timur. Hakim Pakistan Timur, seperti Justice Siddique,
menolak untuk mengambil sumpahnya.
Jenderal Yahya telah memutuskan untuk menundukkan Pakistan timur dengan
penggunaan militer. Tindakan keras yang merusak menggunakan militer dimulai
pada tanggal 25 Maret 1971. Keesokan harinya pada 26 Maret 1971, Bangladesh
mengumkan kemerdekaan dari sebuah radio stasiun yang disita di Chittagong.
Militer Pakistan terus memaksa Pakistan di mal untuk tunduk pada Kekuasaan
pemerintah pusat Pakistan. Bahkan mereka telah menyiapkan daftar pemimpin
Pakistan Timur yang harus dilenyapkan. Ratusan orang meninggal pada malam
pertama pertempuran sengit. Di sisi lain, masyarakat lokal Pakistan Timur
menyadari ini sebagai awal perang untuk pembebasan. Perang tersebut membawa
banyak korban di Pakistan Timur. Tidak hanya tanah, infrastruktur, dan alam yang
6
rusak atau hancur, tetapi juga diperkirakan satu juta orang meninggal dalam 9
bulan pertempuran.
7
Namun, pertanian hanya menyediakan seperlima dari produk domestik bruto
(PDB) negara tersebut. Pertanian di Bangladesh adalah pekerjaan yang sangat
menantang. Sebagian besar petani bekerja di sebidang tanah yang sangat kecil.
Sangat sedikit mesin yang digunakan, karena peralatan mahal dan tenaga kerja
manusia murah. Menambahkan mesin pengolah, secara drastis akan meningkatkan
pengangguran. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan produksi dengan
menggunakan lebih banyak traktor dan mesin lainnya bukan solusi yang
diinginkan untuk ekonomi perjuangan negara ini. Untungnya, Bangladesh
diberkati dengan tanah subur. Bangladesh dikenal sebagai penghasil jute
terkemuka di dunia, yang digunakan untuk membuat benang yang bisa ditenun
menjadi kain, karung, karpet, tikar, tali, dan banyak produk lainnya.
Selain pertanian, industri menjadi salah penyumbang besar bagi roda
perekonomian. Selama beberapa dekade terakhir, manufaktur telah menunjukkan
pertumbuhan yang cukup besar di Bangladesh, karena tenaga kerja sangat murah.
Bangladesh juga terhubung dengan ekonomi global melalui perdagangan.
Sebenarnya, satu-satunya cara negara maju untuk maju secara ekonomi adalah
dengan menerima dan berpartisipasi dalam proses globalisasi. Karena biaya
tenaga kerja yang rendah, Bangladesh dapat memproduksi barang-barang
manufaktur lebih murah daripada di negara-negara dimana tenaga kerja lebih
mahal.
Komoditi utama ekspor Bangladesh adalah pakaian, rami, kulit, dan makanan laut.
Sementara mereka mengImpor beberapa barang yang meliputi mesin dan
peralatan, bahan kimia, besi dan baja, tekstil, bahan makanan, produk minyak
bumi, dan semen. Sayangnya, negara ini masih melakukan impor lebih banyak
daripada ekspor dan defisit perdagangan ini menambah hutang dan kemiskinan
negara.
Empat puluh satu persen produk negara itu dipasarkan ke negara lain. Pasar utama
ekspor Bangladesh adalah negara maju seperti Amerika Serikat (24,2 persen),
Jerman (13,2 persen), Inggris (10,6 persen), Prancis (6 persen), dan Italia (4
persen).
Sementara pasar impor berasal dari China (18,7 persen), India (14,7 persen),
Kuwait (8 persen), Singapura (6 persen), dan Jepang (4,4 persen).
8
2.6. Langkah – langkah Pembuatan Video
1. Buat materi Yang Bersumber dari Internet/ Buku, lalu pelajari.
2. Lalu Rekam video sedang Menjelaskan materi tersebut
3. Buka aplikasi VN dan Cari Background kelas di google agar terlihat seperti
menjelaskan di kelas
4. Masukkan background kelas tersebut dan masukkan video yang sudah
direkam Serta Hilangkan background video, lalu ketik materi yang sudah
dipelajari di video
5. Setelah semuanya sudah diedit, pencet download. selesai
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
Wikipedia, 2018 “ Perang Kemerdekaan Bangladesh”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kemerdekaan_Bangladesh#:~:text=11%20Pr
ana la%20luar-,Latar%20belakang,negara%20baru%20yang%20disebut
%20Pakistan.&te xt=Kekerasan%20oleh%20tentara%20Pakistan
%20Barat,Bangladesh%20dan%20dim ulainya%20perang%20saudara.
https://wawasansejarah.com/sejarah-bangladesh/
Buku :
Nana Supriatna, 2016. Konflik Asia Selatan. Bandung: Grafindo Media Pratama
Danik Isnaini, Soma Surya Persada, Siti Munawaroh, 2021. Konflik Asia Selatan (
krisis Bangladesh ). Yogyakarta : Intan Prawira.
11